3. Dengan adanya perubahan zaman dan arus globalisasi yang semakin berkembng menjadikan cafe sebagai tempat yang banyak di kunjungi
terutama bagi para mahasiwa sehingga mereka melupakan akan pentinggnya prestasi mereka hanya menggunakan waktunya untuk
bersenang-senang apalagi dengan jarak antara kampus dan cafe yang tidak terlalu jauh maka menambah antusias para mahasiswa untuk datang ke
cafe. 4. Ada pengaruh Intensitas Berkunjung Ke Café Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa p value 0,001. Dimana sesuai dengan rumus SPSS yang mengatakan jika nilai p dari a=0,05 maka ada hubungan antara kedua
variabel sedangkan jika p dari a=0,05 maka tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut.
5. Jadi Hipotesis Hi = Diterima dan Ho = Ditolak berdasarkan uji Korelasi, Dibuktikan dengan p=0,001 lebih kecil daripada nilai t hitung.
B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan hasil maka penulis akan memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa yang sering berkunjung ke cafe untuk dapat mengontrol kegiatannya di cafe atau jika berkunjung ke cafe maka lakukanlah hal-hal
yang positif dan berguna untuk kegiatan kuliah, seperti menggunakan fasilitas Internet untuk mengerjakan tugas ataupun berkumpul bersama
teman untuk belajar kelompok. 2. Mahasiswa
hendaknya harus lebih memiliki kesadaran dan rasa
bertanggung jawab atas apa yang dia ambil di mana seorang mahasiswa harus memiliki rasional dan berpikir untuk masadepan juga bukan hanya
untuk kesenangan sesaat saja, tanpa memikirkan prestasi sehingga terjadilah pergeseran arti atau kebutuhan akan prestasi.
3. Semakin kompleks dan majemuknya masyarakat indonesia dalam hal ini mahasiswa yang sekarang semakin konsumtif ditunjukan dengan sering
datang ke cafe untuk dapat menyadari bahwa prilakunya itu dapat berpengaruh besar terhadap kuliahnya dalam hal ini IPKindeks prestasi
komulatif. 4. Bagi orangtua agar dapat memberikan kontrol dan penjelasan kepada
anaknya agar dapat menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa, serta dapat memberikan uang jajan yang tidak berlebih kepada anaknya, sehingga
prilaku konsumtifnya dapat terkontrol walaupun jauh dari orangtua mahasiswa yang kost.