Media Visual KAJIAN TEORI

belajar secara berkelompok melalui kegiatan, untuk membangun pengetahuan yang sesuai dengan pengalamannya.

2.1.9. Media Visual

Pada kegiatan belajar, perlu adanya penyalur yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi yaitu berupa model dan media pembelajaran. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu anak dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Menurut Daryanto 2013:5-6, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Adapun kegunaan media pembelajaran adalah: 1 memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis; 2 mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera; 3 menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar; 4 memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya; dan 5 memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Dalam pembelajaran, guru tentunya tidak hanya memahami fungsi media, namun juga dapat mengetahui macam –macam media pembelajaran agar guru dapat berinovasi dengan berbagai media. Menurut Munadi 2011:54, media pembelajaran dikelompokan menjadi 4, yaitu: 1 media visual; 2 media audio; 3 media audio-visual; dan 4 multimedia. Adapun media yang dilakukan oleh peneliti adalah pembelajaran IPA di SD adalah menggunakan media visual. Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat. Menurut Munadhi 2013:81, Media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan. Media visual menjadi efektif apabila ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual image itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Bentuk visual bisa berupa : 1 Gambar representasi gambar, foto atau lukisan; 2 Diagram yang melukiskan hubungan –hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi materia; 3 Peta yang menunjukkan hubungan –hubungan ruang antara unsur –unsur isi materi; 4 Grafik tabel, grafik, dan bagan. Sedangkan, Menurut Hernawan 2008:3.50 media visual terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan non projected visuals dan media yang dapat diproyeksikan project visual. Media yang dapat diproyeksikan bisa berupa gambar diam atau bergerak. Adapun media yang tidak dapat diproyeksikan adalah gambar diammati, media grafis, media model, dan media realita. Adapun prinsip umum penggunaan efektif media visualadalah 1 Sesederhana mungkin; 2 Keefektifan visual: a Terbatas, b Jumlah aksi terpisah, pesan –pesannya harus ditafsirkan dengan benar dan sebaiknya terbatas, dan c Semua objek dan aksi yang dimaksudkan dilukiskan secara realistik sehingga tidak terjadi penafsiran ganda. Penelitian ini menggunakan media visual yang memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain, yaitu: 1 Kelebihan Media Visual a Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan, b Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik, c Media visual memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan lingkungan sekitarnya, d Dapat menanamkan konsep yang benar, e Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, f Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. 2 Kekurangan Media Visual a Lambat dan kurang praktis, b Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar. Sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan, c Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi berita, d Biaya produksi cukup mahal. Adapun teori pemanfaatan media dalam pembelajaran menggunakan teori pengalaman Edgar Dale. Menurut analisis Dale dalam Munadi 2013:19, pengalaman langsung mendapat tempat utama dan terbesar, sedangkan belajar melalui abstrak berada di puncak kerucut. Berikut kerucut pengalaman menurut Edgar Dale : Gambar 2.2 Kerucut pengalaman menurut Edgar Dale Berdasarkan kerucut pengalaman di atas pengalaman berbuat berada di paling bawah yang artinya pembelajaran berbuat merupakan pengalaman siswa yang paling diingat oleh siswa sebagai pengalaman siswa secara langsung. Pengalaman langsung oleh siswa dengan berbuat tersebut, menjadikan media lebih bermanfaat dan memberi pengaruh besar terhadap pembelajaran karena siswa mengalami sendiri pembelajaran yang guru berikan sehingga pembelajaran akan menjadi lebih bermakna. seseorang guru dapat dikatakan memiliki cara belajar yang berkualitas apabila ia telah mampu memaknai simbol-simbol abstrak, karena cara belajar demikian itu memiliki pengertian atau wawasan yang tertinggi. Pada penelitian menggunakan media visual ini, media visual sangat berpengaruh terhadap pembelajaran yang guru lakukan. Media visual menempati peringkat ketiga dengan presentasi media yang diingat siswa sebanyak 30. Media visual, tidak hanya dalam bentuk abstrak namun juga benda konkrit. Benda konkrit yang dimaksud adalah alat peraga. Alat Peraga merupakan alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pengetahuan dan pelajaran, yang tentunya alat ini mampu diserap oleh mata dan telinga agar proses belajar mengajar dapat bekerja secara efektif dan lebih efisien, intinya bahwa dengan Alat Peraga dapat mempermudah penyampaian pesan yang akan disampaikan. dalam http:www.alatperaga.com , 2015. Oleh karena itu, dibutuhkan alat peraga sebagai media konkrit siswa SD untuk memperoleh pengalaman langsung dengan berbuat sehingga diharapkan pembelajaran menjadi bermakna. Adapun media visual yang digunakan dalam peelitian ini adalah media visual proyeksi dan media visual non proyeksi. Media proyeksi ini didalamnya mengandung gambar, bagan, foto, dan poster. Sedangkan media non-proyeksi menggunakan alat peraga konkrit.

2.1.10. Teori Belajar Yang Relevan Dengan Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 11 358

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 12 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 8 237

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

1 51 241

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

0 17 254

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS VB SD ISLAM SITI SULAECHAH SEMARANG

0 12 253

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

0 3 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEMA CITA CITAKU MUATAN IPA MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SDN NGALIYAN 03

1 14 330

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 10 343