Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD

IPAyaitu, rasa ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru, sikap bekerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, tanggung jawab, berpikir bebas, dan disiplin. Sikap ilmiah tersebut dikembangkan pula dalam pembelajaran, pada saat diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek di lapangan. Pada penelitian pembelajaran IPAmateri daur air melalui model Problem Based Learning berbantuan media visual ini, mengembangkan sikap berani, tanggung jawab, disiplin, dan tertibyang dimiliki oleh siswa. 4 Ilmu Pengetahuan Alam sebagai teknologi Ilmu Pengetahuan Alam sebagai teknologi merupakan pengembangan IPAdari aplikasi konsep dan prinsip IPAsebagai produk. Contoh pada pembelajaran IPAmateri daur air adalah siswa mengetahui alat pembuat lubang resapan air biopori. Mengingat komponen IPA ada empat, oleh karena itu mengajar IPA harus mencakup keempat komponen dalam IPA yang meliputi IPA sebagai produk, IPA sebagai proses, IPAsebagai sikap dan IPA sebagai teknologi sebagai dasar pelaksanaan pembelajaran IPA di SD.

2.1.6. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD

Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untukmengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secarailmiah. Pembelajaran IPA di SD, memiliki karakteristik yang diarahkan untuk inkuiri dan berbuat dengan bahan kajian yang sudah disesuaikan sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang alam semesta dan alam sekitar. Proses pembelajaran inkuiri diawali dengan membuka pikiran siswa dengan memberi pertanyaan untuk menggali keingintahuan siswa terhadap fenomena alam sehingga siswa dapat membuat hubungan antara kejadian, objek, atau kondisi dalam kehidupan nyata. Akan tetapi, pembelajaran yang diterapkan saat ini belum menggunakan pembelajaran inkuiri. Pembelajaran yang dilakukan kepada siswa hanya menghafal teori saja tanpa adanya tindakan langsung dari siswa untuk mengolah pengetahuan dan pengalamannya dalam proses pembelajaran sehingga mengakibatkan siswa menjadi kurang pemahaman yang berdampak pada hasil belajar siswa. Hal ini belum sesuai dengan tujuan pendidikan IPA di SD yang sesuai dengan kurikulum. Adapun tujuan pendidikan IPA di SD yaitu sebagai berikut: 1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya 2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat 4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,memecahkan masalah dan membuat keputusan 5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam 6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan 7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMPMTs. BSNP, 2006:162 Tujuan pembelajaran IPA di SD yang demikian, menjadikan guru perlu untuk meningkatkan kemampuan siswa yang diimbangi dengan karakter siswa di SD. Menurut Piaget dalam Winataputra, 2008:3.41-3.42, Perkembangan kognitif anak mengalami empat tahapan yaitu: 1 Sensorimotor 0 – 2 tahun Anak mengadaptasi dunia luar melalui perbuatan. Pada awalnya anakbelum mengenal bahasa atau cara lain untuk memberi label pada objek atauperbuatan. Anak tak mempunyai cara-cara untuk memberi arti terhadapsesuatu dan tidak berfikir tentang dunia luar. Diakhir tahap ini telah sampaipada pembentukan struktur kognitif sementara untuk mengkoordinasikanperbuatan dalam hubungannya terhadap benda, waktu, dan ruang. 2 Pra operasional 2 – 7 tahun Anak mulai meningkatkan kosa kata, membuat penilaian berdasarkan persepsi bukan pertimbangan konseptual. Mulai mengelompokkan bendabenda berdasarkan sifat-sifatnya. Anak memiliki pengetahuan unik mengenai sifat-sifat benda dan mulai memahami tingkah laku dari organisme di dalam lingkungannya. Mempunyai pandangan subyektif dan egosentrik. 3 Operasional konkret 7 – 11 tahun Anak sudah mulai memandang dunia secara obyektif, berfikir secara operasional yang bersifat konkrit. Pada periode ini anak mulai memperoleh tambahan kemampuan yang berfungsi untuk mengkoordinasikan pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu ke dalam sistem pemikirannya sendiri sehingga ia mampu mengambil keputusan secara logis. 4 Operasi formal 11 – 14 tahun dan seterusnya Anak sudah dapat berpikir abstrak, hipotesis, dan sistematis mengenai sesuatu yang abstrak. Dapat bekerja dengan ratio, proporsi dan probalitas. Membangun dan memahami penjelasan yang rumit mencakup rangkaian deduktif dan logika. Pada tahap perkembangan di atas, perkembangan siswa SD adalah pada usia 7 –11 tahun termasuk dalam tahapan perkembangan operasional konkrit berpikir kongkritnyata. Oleh karena itu, diperlukan guru yang efektif agar dapat mengemas pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2.1.7. Model Problem Based Learning

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 11 358

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 12 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 8 237

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

1 51 241

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

0 17 254

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS VB SD ISLAM SITI SULAECHAH SEMARANG

0 12 253

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

0 3 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEMA CITA CITAKU MUATAN IPA MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SDN NGALIYAN 03

1 14 330

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 10 343