perasaan-perasaan, sikap-sikap, dan kebutuhan-kebutuhan manusia Gerungan, 2009: 146. Dapat disimpulkan bahwa persepsi sosial
adalah kecakapan untuk cepat tanggap dalam memahami perasaan, sikap maupun kebutuhan manusia.
Dari beberapa pengertian tentang persepsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah kemampuan membeda-bedakan,
mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap suatu objek rangsang. Dalam proses pengelompokan dan membedakan, persepsi
melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman terhadap objek atau peristiwa.
2. Ciri-ciri Dunia Persepsi
Penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu penginderaan
yang bermakna, terdapat ciri-ciri dalam dunia persepsi; a. Modalitas: rangsang-rangsang yang diterima harus sesuai dengan
modalitas tiap-tiap indera, yaitu sifat sensoris dasar dan masing- masing indera cahaya untuk penglihatan; bau untuk penciuman;
suhu bagi perasa; bunyi bagi pendengaran; sifat permukaan bagi peraba, dan sebagainya.
b. Dimensi ruang: dunia persepsi mempunyai sifat ruang dimensi ruang; misalnya mengatakan atas-bawah, tinggi-rendah, luas-
sempit, latar depan-latar belakang, dan lain-lain.
c. Dimensi waktu: dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti cepat-lambat, tua-muda, dan lain-lain.
d. Struktur konteks, keseluruhan yang menyatu: objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang
menyatu dengan konteksnya Shaleh, 2004: 89. Keempat ciri tersebut merupakan ciri khusus dalam dunia
persepsi. Ciri pertama adalah modalitas, dimana rangsang yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap indera. Ciri kedua adalah
dimensi ruang yang menegaskan sifat-sifat ruang. Ciri ketiga adalah dimensi waktu yang menunjukkan sifat-sifat waktu misalnya cepat atau
lambat. Ciri terakhir adalah struktur konteks artinya keseluruhan yang menyatu antara objek dengan konteksnya.
B. Pemilih Pemula 1. Pengertian pemilih pemula
Pemilih di Indonesia dibagi menjadi tiga kategori. Pertama, pemilih yang rasional, yakni pemilih yang benar-benar memilih partai
berdasarkan penilaian dan analisis mendalam. Kedua, pemilih kritis emosional, yakni pemilih yang masih idealis dan tidak kenal
kompromi. Ketiga, pemilih pemula, yakni pemilih yang baru pertama kali memilih karena usia mereka baru memasuki usia pemilih.
http:www.ressay_words.com Mencerdaskan Pemilih Pemula, di
akses pada tanggal 26 Mei 2014 pukul 15.30.
Pemilih pemula adalah mereka yang baru pertama kali akan menggunakan hak pilih. Selain itu purnawirawan atau mereka yang
sudah tidak lagi bekerja sebagai anggota TNI atau Kepolisian juga dikategorikan sebagai pemilih pemula. Setiap warga negara Indonesia
WNI yang pada hari pemungutan suara telah genap berumur 17 tujuh belas tahun atau lebih atau sudahpernah kawin mempunyai
hak memilih. WNI yang memenuhi syarat didaftar satu kali oleh penyelenggara pemilu dalam daftar pemilih Anggraini, 2014:10-11.
Menurut pasal 1 ayat 22 UU No 10 tahun 2008, pemilih adalah warga negara Indonesia yang telah genap berumur 17 tujuh
belas tahun atau lebih atau sudahpernah kawin, kemudian pasal 19 ayat 1 dan 2 UU No. 10 tahun 2008 menerangkan bahwa pemilih
yang mempunyai hak memilih adalah warga negara Indonesia yang didaftar oleh penyelenggara pemilu dalam daftar pemilih dan pada hari
pemungutan suara telah genap berumur 17 tujuh belas tahun atau lebih atau sudahpernah kawin.
Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pemilih pemula adalah warga negara yang didaftar oleh penyelenggara
pemilu dalam daftar pemilih, dan baru mengikuti pemilu memberikan suara pertama kali sejak pemilu yang diselenggarakan di Indonesia
dengan rentang usia 17-21 tahun. Kelompok pemilih pemula ini biasanya mereka yang berstatus pelajar, mahasiswa, serta pekerja
muda. Pemilih pemula dalam ritual demokrasi pemilu legislatif, pilpres selama ini sebagai objek dalam kegiatan politik, yaitu mereka
yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan kemampuannya ke tingkat yang optimal agar
dapat berperan dalam bidang politik. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri pemilih
pemula yaitu; a. Warga negara Indonesia dan pada hari pemungutan suara sudah
berumur 17 tujuh belas tahun atau lebih atau sudahpernah kawin.
b. Mereka yang baru mengikuti pemilu memberikan suara pertama kali sejak pemilu yang diselenggarakan di Indonesia dengan
rentang usia 17-21 tahun. c. Mempunyai hak memilih dalam penyelenggaraan pemilu.
2. Tipe-Tipe Pemilih