Definisi Partai Politik PERSEPSI PEMILIH PEMULA SISWA MA AL ASROR TERHADAP PARTAI POLITIK ISLAM TAHUN 2014

tertentu, atau pelaksanaan kekuasaan dan pengaruhnya di dalam masyarakat. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik adalah bermacam- macam kegiatan dalam suatu sistem politik yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan- tujuan tersebut. Pengambilan keputusan mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih. Untuk melaksanakan tujuan-tujuan tersebut perlu ditentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan umum yang menyangkut pengaturan dan pembagian atau alokasi dari sumber-sumber yang ada. Pelaksanaan kebijakan-kebijakan itu yang perlu dimiliki adalah adalah kekuasaan dan kewenangan yang dipakai untuk membina kerja sama maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses ini. Politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat, bukan tujuan pribadi seseorang. Jadi politik itu memuat konsep pokok seperti negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijaksanaan, dan pembagianalokasi.

2. Definisi Partai Politik

Partai adalalah perkumpulan segolongan orang yang seasas, sehaluan, dan setujuan terutama di bidang politik. Miriam Budiarjo 2008: 403 berpendapat bahwa partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik biasanya dengan cara konstitusionil untuk melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir atas kesamaan nilai dan cita-cita dengan tujuan untuk merebut kekuasaan politik. Carl J. Friedrich dalam Handoyo, 2010: 144 mempunyai pandangan bahwa partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah bagi pimpinan partainya, dan berdasarkan penguasaan ini, partai politik memberikan manfaat yang bersifat idiil maupun materiil kepada para anggotanya. Jadi partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir dengan tujuan merebut dan mempertahankan kekuasaan. Kekuasaan diberikan kepada pimpinan partai. Definisi lainnya dikemukakan oleh R.H Soltau dalam Maran, 2001: 85 bahwa partai politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyak terorganisir, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan yang dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih, bertujuan menguasai pemerintahan dan melaksanakan kebijaksanaan umum mereka. Jadi partai politik adalah kesatuan politik warga negara yang bertujuan untuk menguasai pemerintahan dan melaksanakan kebijaksanaan umum. Setiap warga negara tersebut memiliki hak untuk memilih. Sedangkan menurut Sigmund Neumann Maran, 2001: 85, mendefinisikan partai politik sebagai organisasi penghubung yang terdiri dari para pelaku politik aktif dalam suatu masyarakat, yang menaruh perhatian pada pengendalian kekuasaan pemerintahan yang berkompetisi dengan kelompok lain atau dengan kelompok-kelompok yang memiliki pandangan yang berbeda dalam rangka memperoleh dukungan rakyat. Jadi partai politik adalah organisasi politik yang bersaing dan berusaha merebut dukungan rakyat untuk menguasai pemerintahan. Dari ketiga pengertian tentang partai politik tersebut dapat disimpulkan bahwa partai politik adalah organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga negara Republik Indonesia secara suka rela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa dan negara, melalui cara yang konstitusional atau biasanya melalui pemilihan umum.

3. Syarat Pembentukan Partai Politik