Definisi Politik Islam Fiqh SiyasahSiyasah Syar’iyah

5. Definisi Politik Islam Fiqh SiyasahSiyasah Syar’iyah

Politik dalam bahasa Arabnya disebut Siyasah yang kemudian diterjemahkan menjadi siasat, atau dalam bahasa Inggrisnya Politics. Politik berarti cerdik dan bijaksana yang kemudian diartikan sebagai suatu cara yang dipakai untuk mewujudkan tujuan Syafie, 2005: 6. Tujuan yang ingin diwujudkan tersebut adalah berkaitan dengan negara. Negara di sini berperan sebagai lembaga politik yang mempengaruhi hidup masyarakat. Cara mempengaruhi hidup masyarakat adalah dengan timbulnya aturan, kewenagan, kekuatan pejabat politik, dan kekuasaan. Seperti diketahui bahwa Fiqh Siyasah adalah hukum Islam yang objek bahasannya tentang kekuasaan. Apabila disederhanakan, fiqh siyasah meliputi hukum tata negara, administrasi negara, hukum internasional, dan hukum ekonomi. Jika dilihat dari sisi hubungan, fiqh siyasah berbicara tentang hubungan antara rakyat dan pemimpinnya sebagai penguasa yang konkret di dalam ruang lingkup satu negara atau antarnegara atau dalam kebijakan-kebijakan ekonominya baik nasional maupun internasional Djzuli, 2006: 147. Dari definisi di atas dapat ditegaskan bahwa wewenang untuk membuat segala bentuk hukum, peraturan dan kebijaksanaan yang berkaitan dengan pengaturan kepentingan negara dan urusan umat guna mewujudkan kemaslahatan umum terletak pada pemegang kekuasaan. Oleh sebab itu segala bentuk hukum, peraturan dan kebijaksanaan yang dibuat oleh pemegang kekuasaan bersifat mengikat. Firman Allah dalam surat An- Nisa’: 59 berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya dan Ulil Amri diantara kamu QS. An- Nisa’:59. Pemegang kekuasaan wajib ditaati oleh masyarakat selama produk tersebut secara substansial tidak bertentangan aturan hukum yang berlaku serta tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Bila demikian maka Islam sebagai agama mencakup segala hal tentang aspek kehidupan juga memusatkan kajiannya pada bidang- bidang politik yang berhubungan dan berdasarkan pada ajaran agama Islam. Jadi politik Islam juga mentukan corak sosial, ekonomi, hukum dan berbagai aspek kehidupan bernegara sebagaimana sistem yang diatur. Dalam fiqh siyasah, ada pembagian kekuasaan sejak zaman ke- khalifahan. Pembagian kekuasaan tersebut memunculkan berbagai lembga kekuasaan dalam satu negara. Ada khalifah sebagai kekuasaan eksekutif al- hai’ah al-tanfidzziyah, ada lembaga legislatif al-hai’ah al- tasyri’iyah, dan lembaga yudikatif al-hai’ah al-qadhaiyah, bahkan ada lembaga pengawasan al- hai’ah al-muraqabah Djazuli, 2006: 150. Maksud pembagian kekuasaan tersebut adalah bahwa lembaga-lembaga yang khusus lebih kuat kekuasaannya daripada lembaga yang umum. Pembagian kekuasaan ini juga bertujuan agar masing-masing pemegang kekuasaan mampu menjalankan tugas dan wewenangnya dengan baik demi kemaslahatan umat.

6. Definisi Partai Politik Islam