Batasan terhadap pihak manajemen ditentukan oleh pihak pemberi pinjaman untuk menjaga kemampuan perusahaan membayar utang. Pihak
manajemen perusahaan menyambut baik larangan dividen yang dibebankan oleh pemberi pinjaman, karena pihak manajemen tidak perlu mempertimbangkan
penahanan laba kepada para pemegang saham. 6.
Pengendalian Perusahaan membayar dividen dalam jumlah yang cukup besar, maka
perusahaan perlu mengumpulkan modal di kemudian hari melalui penjualan saham agar dapat membiayai berbagai peluang investasi yang menguntungkan.
Para pemegang saham mungkin lebih menginginkan pembayaran dividen dalam jumlah rendah dan melakukan pendanaan investasi melalui laba ditahan.
Kebijakan dividen mungkin tidak akan memaksimalkan kesejahteraan seluruh pemegang saham, tetapi tetap paling menguntungkan bagi kepentingan pemegang
saham mayoritas. 7.
Beberapa Observasi Akhir Kurangnya kestabilan perusahaan yang digunakan untuk memprediksi
pengaruh jangka panjang kebijakan dividen tertentu terhadap penilaian membuat pilihan dividen merupakan keputusan kebijakan yang paling sulit dilakukan.
2.3 Investasi
2.3.1 Pengertian Investasi
Menurut Tandelilin 2010, investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menenamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh
keuntungan di masa datang. Dengan kata lain investasi merupakan komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang sacrifice current consumption dengan
tujuan memperbesar konsumsi di masa datang. Investasi dapat berkaitan dengan penanaman sejumlah dana pada aset finansial seperti: deposito, saham, obligasi,
dan surat berharga lainnya. Pengertian yang lebih luas, kapan saja seseorang memutuskan untuk tidak
menghabiskan seluruh penghasilan saat ini, maka ia dihadapkan pada keputusan investasi. Investasi ini digunakan untuk memperbesar uangnya guna konsumsi di
masa mendatang. Hal ini, maka investasi dapat dipahami sebagai konsumsi yang ditunda. Dari berbagai pendapat tentang investasi, penulis berpendapat bahwa
investasi merupakan komitmen untuk menenamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.
Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual
individual atau retail investors dan investor institusional institutional investors. Investor individual terdiri dari individu-individu yang melakukan
aktivitas investasi. Sedangkan investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana bank dan lembaga
simpan pinjam, lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi.
2.3.2 Pengukuran Investasi
Terdapat beberapa proksi yang digunakan dalam bidang akuntansi dan keuangan untuk memahami proyek investasi. Proksi berdasarkan investasi
percaya pada gagasan bahwa satu level kegiatan investasi yang tinggi berkaitan secara posistif pada nilai IOS suatu perusahaan. Kegiatan investasi ini
diharapakan dapat memberikan peluang investasi di masa berikutnya yang semakin besar pada perusahaan yang bersangkutan. Menurut Natalia 2013
investment-based proxies terdiri dari 3 rasio, yaitu: 1.
Rasio capital expenditure to book value asset CAPBVA 2.
Rasio capital expenditure to market value of asset CAPMVA 3.
Rasio investment to net sales IONS
Pada penelitian ini, CAPBVA digunakan sebagai proksi dari kesempatan investasi karena rasio ini merupakan proksi berdasarkan investasi. Proksi ini
digunakan untuk melihat besarnya aliran tambahan modal saham perusahaan. Dengan tambahan modal saham ini perusahaan dapat memanfaatkannya untuk
tambahan investasi aktiva produktifnya, sehingga berpotensi sebagai perusahaan bertumbuh. Para investor dapat melihat berapa besar aliran modal tambahan suatu
perusahaan dengan membagi capital expenditure dan total aset. Proksi ini juga menjelaskan kombinasi aset yang dimiliki perusahaan asset in place dengan
kesempatan investasi yang dimilikinya. Semakin besar aliran tambahan modal saham, semakin besar kemampuan perusahaan untuk memanfaatkannya sebagai
tambahan investasi, sehingga perusahaan tersebut mempunyai kesempatan untuk dapat bertumbuh.
2.4 Kepemilikan Manajerial