Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Bakosurtanal, Peta Citra Kawasan Ibadah Haji adalah hasil pemotretan citra satelit yang diproyeksikan
ke dalam bidang datar dengan skala tertentu, di daerah-daerah dimana dilaksanakan ibadah haji dengan menambahkan keterangan-keterangan agar
lebih jelas dan memudahkan penggunaannya.
2.5. Produk Baru
Jika perusahaan telah menentukan segmen pasar, memilih target konsumen, mengidentifikasi kebutuhan, dan memosisikan pasar, perusahaan
tersebut mampu lebih baik untuk mengembangkan produk baru. Pengembangan produk meliputi pembuatan produk yang baru atau
penyempurnaan dari produk yang sudah ada. Setiap perusahaan harus mengembangkan produk baru. Tugas dunia usaha adalah mengandung ide,
melahirkan ide, dan membantu ide tersebut tumbuh. Pengembangan produk baru membentuk masa depan perusahaan Kotler, dkk 2005.
Proses pengembangan produk baru juga disertai dengan berbagai risiko kegagalan. Risiko tersebut dapat diperkecil dengan membuat konsep produk
yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan permintaan konsumen serta dapat menciptakan kepuasan bagi konsumen.
Terdapat enam kategori produk baru dalam hal tingkat kebaruannya bagi
perusahaan dan pasar Kotler, 1997, yakni : a. Produk baru bagi dunia, yaitu produk baru yang menciptakan suatu
pasar yang sama sekali baru.
b. Lini produk baru, produk baru yang memungkinkan perusahaan
memasuki pasar yang telah mapan untuk pertama kalinya.
c. Tambahan pada lini produk yang telah ada, yaitu produk-produk baru
yang melengkapi suatu lini produk perusahaan yang telah mantap.
d. Perbaikan dan revisi produk yang telah ada, yakni produk baru yang
memberikan kinerja lebih baik atau niai yang dianggap lebih hebat dan menggantikan produk yang telah ada.
e. Penentuan kembali posisi repositioning, yaitu produk yang telah ada
diarahkan ke pasar atau segmen baru.
f. Pengurangan biaya, yaitu produk baru yang menyediakan kinerja serupa
dengan harga yang lebih murah.
2.6. Kebutuhan Konsumen
Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen tidak selalu sederhana. Beberapa konsumen memiliki kebutuhan yang tidak sepenuhnya mereka
sadari, atau mereka tidak dapat mengungkapkan dengan kata-kata kebutuhannya itu, atau mereka menggunakan kata-kata yang memerlukan
penafsiran. Kebutuhan yang dirasakan konsumen felt need bisa dimunculkan oleh faktor diri konsumen sendiri fisiologis, misalnya rasa lapar, haus.
Kebutuhan juga bisa dimunculkan oleh faktor luar konsumen, misalnya aroma makanan yang datang dari restoran sehingga konsumen terangsang ingin
makan. Iklan dan komunikasi pemasaran lainnya bisa membangkitkan kebutuhan yang dirasakan konsumen Sumarwan, 2003
Selain kebutuhan primer, ada juga kebutuhan sekunder atau motif. Kebutuhan sekunder atau kebutuhan yang diciptakan acquired needs adalah
kebutuhan yang muncul sebagai reaksi konsumen terhadap lingkungan dan budayanya. Kebutuhan tersebut biasanya bersifat psikologis karena berasal
dari sikap subjektif konsumen dan dari lingkungan konsumen. Identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen dapat dilakukan dengan
mengukur preferensi konsumen terhadap merk-merk produk yang ada. Preferensi menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk
yang ada. Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan relatif yang penting setiap atribut yang terdapat pada produk.
2.7. Perilaku Konsumen