satu variabel dikenal sebagai uji keselarasan atau goodness-of-fit test yang berfungsi untuk membandingkan frekuensi yang diamati dan
yang diharapkan ke dalam masing-masing kategori untuk diuji apakah semua kategori mempunyai proporsi nilai yang sama atau masing-
masing kategori mempunyai proporsi nilai yang khusus untuk satu pengguna. Jika terdiri dari dua variabel dikenal sebagai uji
independensi yang berfungsi untuk hubungan dua variabel. Seperti sifatnya, prosedur chi square dikelompokkan ke dalam statistik
nonparametrik. Penelitian ini bertujuan mendeteksi apakah ada perbedaan antara
profil responden, berupa jenis kelamin, usia, pekerjaan dan pendapatan dengan minat beli terhadap Peta Citra Kawasan Ibadah Haji.
3.7.6. Perhitungan Persepsi, Penilaian, dan Minat Beli
Teknik pengumpulan data kuesioner untuk persepsi, penilaian, dan minat beli terhadap Peta Citra Kawasan Ibadah Haji adalah dengan
menyebarkan instrumen pernyataan yang disebarkan kepada 87 responden, kemudian direkapitulasi, yaitu menjumlahkan berapa
responden yang menjawab dengan skor 5,4,3,2 atau 1 lalu dikalikan dengan skor. Misal:
21 orang menjawab dengan skor 5 = 21 x 5
43 orang menjawab dengan skor 4 =
43 x 4 16 orang menjawab dengan skor 3
= 16 x 3
7 orang menjawab dengan skor 2 =
7 x 2 0 orang menjawab dengan skor 1
= 0 x 1
Jumlah skor untuk pernyataan 1 =
339
Jumlah skor ideal untuk setiap pernyataan : 5 x 87 = 435 SS Jumlah skor terendah
: 1 x 87 = 87 STS
Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil skor sebesar 339 yang terletak pada daerah setuju. Secara kontinum dapat terlihat seperti:
0 87 174 261 348 435 STS TS N S SS
Jadi, berdasarkan data yang diperoleh dari 87 responden maka pernyataan 1 tergolong kuat yaitu 339435 x 100 = 78. Persentase
kelompok responden untuk tiap item pernyataan dapat dilihat dari kriteria interpretasi skor sebagai berikut:
0 - 20 = Sangat Lemah 20 - 40 = Lemah
40 - 60 = Cukup 60 - 80 = Kuat
80 - 100 = Sangat Kuat
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Profil BAKOSURTANAL
BAKOSURTANAL mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang survei dan pemetaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Program kerja dan
kegiatan dilaksanakan untuk mencapai visi BAKOSURTANAL yaitu Menyediakan infrastruktur data spasial sebagai dasar bagi
pengembangan data dan informasi sumber daya alam dan lingkungan. Pada tanggal 17 Oktober 1969, dikeluarkan Keputusan Presiden
Nomor 83 Tahun 1969 tentang Pembentukan Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional BAKOSURTANAL. Kemudian pada
tanggal 17 Juni 1998, struktur organisasi Bakosurtanal disempurnakan lagi melalui Keppres no 87 tahun 1998. Bakosurtanal adalah Lembaga
Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Bakosurtanal dipimpin oleh seorang
Kepala. Bakosurtanal mempunyai tugas membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pengembangan, pengelolaan, pembinaan dan koordinasi di bidang survei dan pemetaan serta pembinaan data dan
informasi geografi nasional sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
4.1.2. Produk BAKOSURTANAL
Adapun produk-produk yang telah dihasilkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional dari masing-masing pusat
adalah sebagai berikut: a. Produk Pusat Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang:
1. Peta Rupabumi dan Tata Ruang, skala 1:250.000 Kalimantan dan Papua dan 1:50.000 Kalimantan Timur dan Kalimantan
Tengah