Gambar 7. Sebaran mahasiswa berdasarkan uang saku
Indeks Prestasi Kumulatif. Indeks prestasi kumulatif IPK mahasiswa
IPB yang menjadi sampel penelitian ini mayoritas 74 termasuk kategori IPK lebih dari 2.75 dengan IPK rata-rata sebesar 3.04 Tabel 9. Sementara itu, jika
dilihat rata-ratanya ternyata IPK mayor-minor 3.04 dan phasing-out 3.06 tidak terlalu jauh berbeda. Begitu pula dengan persentase terbesar pada mahasiswa
phasing-out dan mayor-minor yang termasuk kategori IPK lebih dari 2.75. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa IPB memiliki prestasi yang
baik dengan kategori yang sangat memuaskan. Sementara itu, bila dibandingkan dengan IPK mahasiswa IPB secara keseluruhan yakni 2.93, maka IPK
mahasiswa sampel penelitian ini adalah lebih besar. Tabel 9.
Sebaran sampel berdasarkan indeks prestasi kumulatif
No. Kategori
IPK Mayor-Minor
Phasing-out Total
n n
n 1
2.00 1
0.4 0.0
1 3.0
2 2.00-2.75
68 28.6
26 20.5
94 26.0
3 2.75
169 71.0
101 79.5
270 74.0
Total 238
100.0 127
100.0 365
100.0
Rata-Rata
± SD
3.04 ±
0.43 3.06
± 0.38
3.05 ±
0.41
Karakteristik Keluarga Jumlah anggota keluarga. Besarnya keluarga ditunjukkan oleh
banyaknya anggota yang tinggal dalam sebuah keluarga. Jumlah anggota keluarga mahasiswa sebanyak 53 persen adalah 4 orang atau kurang dalam
satu keluarga Gambar 8. Sisanya sebanyak 40 persen anggota keluarga mahasiswa berjumlah 5 hingga 6 orang dan sebesar 7 persen berjumlah lebih
dari 6 orang.
Besar keluarga menurut BKKBN 2001 diacu dalam Fitri 2005 dibagi menjadi dua, yaitu keluarga kecil =4 orang dan keluarga besar 4 orang,
sehingga sebagian besar keluarga mahasiswa termasuk kategori keluarga kecil.
Gambar 8. Sebaran mahasiswa berdasarkan kategori jumlah anggota keluarga
Pendidikan Bapak dan Ibu. Persentase terbesar 40 pendidikan
bapak mahasiswa adalah SLTA, selanjutnya diikuti oleh S1, SD, SLTP, D3, dan S2S3 Gambar 9. Bapak mahasiswa yang memiliki pendidikan tinggi cenderung
untuk memberikan pendidikan yang tinggi pula untuk anaknya.
Gambar 9. Sebaran mahasiswa berdasarkan pendidikan bapak dan ibu Persentase terbesar 40 pendidikan ibu mahasiswa adalah SLTA.
Selanjutnya pendidikan ibu mahasiswa, yaitu S1 sebesar 22.9 persen Gambar 9. Dengan demikian, tingkat pendidikan bapak dan ibu mahasiswa sebagian
besar adalah SLTA. Berdasarkan tingkat pendidikan, kelas menengah atas memiliki pendidikan sederajat dan di atas SLTA dan Perguruan Tinggi Gilbert
Kahl diacu dalam Engel et al. 1992.
Pekerjaan Bapak dan Ibu. Persentase terbesar 37.8 bapak sampel
bekerja sebagai PNSPolriTNI. Pekerjaan bapak mahasiswa yang lain adalah buruh, pelaut, pensiunan, petani, sopir, swasta, dan wiraswasta. Berbeda
dengan bapak, sebanyak 55.7 persen ibu mahasiswa adalah ibu rumah tangga. Selebihnya bekerja sebagai buruh, pensiunan, petani, PNSPolriTNI, swasta,
dan wiraswasta Tabel 10.
Tabel 10. Sebaran mahasiswa berdasarkan pekerjaan bapak dan ibu
No. Pekerjaan
Bapak Ibu
n n
1 Buruh
22 3.7
3 0.5
2 Pelaut
1 0.2
0.0
3 Pensiunan
48 8.0
7 1.2
4 Petani
27 4.5
8 1.3
5 PNSPolriTNI
227 37.8
177 29.5
6 Sopir
3 0.5
0.0
7 Swasta
148 24.7
20 3.3
8 Wiraswasta
124 20.7
51 8.5
9 IRT
0.0 334
55.7
Total 600
100.0 600
100.0
Pendapatan Keluarga. Persentase terbesar 45 pendapatan per
kapita dari keluarga mahasiswa berada pada kategori antara Rp 250.000 hingga Rp 499.999kapbl Gambar 10. Secara keseluruhan, rata-rata pendapatan per
kapita keluarga mahasiswa adalah Rp 457.110,09bl dengan kisaran Rp 57.142,86 kapbl hingga Rp 2.000.000,00kapbl. Sementara itu, rata-rata
pendapatan per kapita dari keluarga mahasiswa mayor-minor Rp
451.259,40kapbl sedikit lebih rendah dibandingkan mahasiswa phasing-out Rp 464.688,49kapbl.
Gambar 10. Sebaran mahasiswa berdasarkan kategori pendapatan keluarga Rpkapbl
Identifikasi Atribut-Atribut Pengukuran Kepuasan Penyelenggaraan Akademik
Reliability Keandalan Menurut Zeithaml et al. 1990 reliability merupakan suatu kemampuan
untuk memberikan pelayanan sesuai dengan janji yang ditawarkan. Kemampuan untuk memberikan dan melaksanakan jasapelayanan sesuai yang dijanjikan
secara akurat, tepat, dan dapat diandalkan. Keandalan mencakup dua hal pokok, yaitu; konsistensi kerja performance dan kemampuan untuk dipercaya
dependability. Pada aspek ini, pihak IPB harus mampu memberikan pelayanan
secara tepat semenjak pertama dan memenuhi janjinya. Untuk aspek reliability yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 13 dimensi yang mencakup 41
atribut Tabel 11. Tabel 11. Atribut-atribut pada dimensi reliability keandalan
No. Dimensi
No. Atribut
1 Kurikulum
1 Kesesuaian dengan mandat departemen
2 Kesesuaian dengan kompetensi yang diharapkan
2 Sistem Penerimaan
Mahasiswa Baru 3
Sistem penerimaan USMI, SPMB, BUD
3 Dosen
4 Ketepatan waktu mulai dan berakhirnya setiap kuliah
5 Kesesuaian materi kuliah dengan rencana yang
ditentukan dosen. 6
Kesesuaian materi kuliah dengan situasi masa kini 7
Cakupan dan materi kuliah yang diberikan oleh dosen 8
Contoh-contoh yang digunakan dosen untuk menjelaskan materi kuliah
9 Kontribusi tugas -tugas terhadap pemahaman materi
kuliah 10
Cara penyampaian materi kuliah secara lisan 4
Proses Belajar Mengajar 11
Kontrak perkuliahan 12
Ketepatan waktu mulai dan berakhirnya setiap kuliah 13
Pelaksanaan evaluasi proses belajar mengajar 5
Proses Belajar Mengajar TPB
14 Jadwal kuliah dan praktikum
15 Responsi
16 Frekuensi ujian
17 Sistem penilaian
18 Pengumuman nilai
6 KKPKKNPLMagang
19 Pembekalan KKPKKNPLMagang
20 Pelaksanaan KKPKKNPLMagang
21 Penilaian KKPKKNPLMagang
22 Biaya pelaksanaan
7 Seminar Mahasiswa
23 Pelaksanaan seminar
8 Tugas Akhir
24 Kesesuaian topik skripsi dengan kompetensi dosen
pembimbing 25
Usulan tugas akhir 26
Pelaksanaan tugas akhir 9
Ujian Akhir 27
Penetapan tim penguji 28
Penetapan waktu ujian 29
Pelaksanaan ujian akhir 30
Penilaian ujian akhir 10
Proses Penyelesaian Akhir
31 Proses SKL PSdepartemen
32 Proses SKL di fakultas
11 Wisuda
33 Pendaftaran wisuda di IPB
34 Pelaksanaan upacara wisuda di GWW
35 Pelaksanaan penyerahan ijazah di tingkat fakultas
12 Perpustakaan
36 Peraturan
13 Evaluasi Hasil Belajar
37 Penjadwalan UTS dan UAS
38 Pelaksanaan UTS dan UAS
39 Sistem penilaian
40 Pengumuman nilai
41 Penerbitan transkrip semester
Responsiveness Daya tanggap
Respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan serta penanganan keluhan dengan cepat tanggap. Pada
penelitian penyelenggaraan akademik ini atribut-atribut pada aspek
responsiveness yang diukur yaitu keberadaan konselor, interaksi dosen dengan mahasiswa, dosen pembimbing KKPKKNPLMagang, pengurusan administrasi
seminar, dan administrasi ujian akhir. Untuk aspek responsiveness yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 4 dimensi yang mencakup 5 atribut Tabel
12. Tabel 12. Atribut-atribut pada dimensi responsiveness daya tanggap
No. Dimensi
No. Atribut
1 Proses Belajar
Mengajar TPB 1
Keberadaan Konselor 2
Interaksi dosen dengan mahasiswa 2
KKPKKNPLMagang 3
Dosen pembimbing KKPKKNPLMagang
3 Seminar Mahasiswa
4 Pengurusan Administrasi Seminar
4 Ujian Akhir
5 Administrasi Ujian Akhir
Assurance Jaminan
Berhubungan dengan pengetahuan, kesopanan, dan kemampuan karyawan dalam menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan mahasiswa. Aspek
ini merupakan gabungan dari aspek : •
Kompetensi Competence, artinya keterampilan dan pengetahuan karyawan dalam melakukan pelayanan.
• Kesopanan Courtesy, meliputi keramahan, perhatian, dan sikap karyawan.
• Kredibilitas Credibility, berhubungan dengan hal yang menumbuhkan
kepercayaan kepada pihak IPB seperti reputasi, prestasi dan lainnya. Untuk aspek assurance yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 4 dimensi
yang mencakup 19 atribut Tabel 13.
Tabel 13. Atribut-atribut pada dimensi assurance jaminan
No. Dimensi
No. Atribut
1 Dosen
1 Tingkat pendidikan dosen
2 Rasio dosen dengan mahasiswa jumlah dosen
2 Proses Belajar
Mengajar TPB 3
Asisten praktikum 3
Layanan Administrasi
Pendidikan 4
Layanan di tingkat departemen 5
Layanan di tingkat fakultas 6
Layanan di tingkat IPB AJMP
4 Output
7 Prestasi mahasiswa di luar IPK
8 IPK
9 Masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan
10 Pendidikan lanjutan
11 Kemampuan dalam berkomunikasi
12 Kemampuan dalam hubungan interpersonal
pergaulan dengan orang lain 13
Kemampuan dalam pengambilan keputusan 14
Kemampuan dalam merencanakan kegiatan 15
Kemampuan dalam mengimplementasikan rencana kegiatan
16 Kemampuan bekerja dalam tim
17 Kemampuan bekerja secara mandiri
18 Kemampuan kepemimpinan
19 Kepercayaan diri
Empathy Empati
Adanya kesediaan dari karyawan untuk peduli, memberikan perhatian khusus yang bersifat pribadi, kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan mahasiswa. Aspek ini merupakan gabungan dari aspek :
• Akses Acces, yaitu kemudahan dalam memanfaatkan jasa yang
ditawarkan. •
Komunikasi Communication, merupakan kemampuan menyampaikan informasi kepada mahasiswa atau menerima masukan dari mahasiswa.
• Memahami pelanggan Understanding the customer, meliputi usaha
pihak IPB untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan mahasiswa. Untuk aspek empathy yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 4 dimensi
yang mencakup 9 atribut Tabel 14.
Tabel 14. Atribut-atribut pada dimensi empathy empati
No. Dimensi
No. Atribut
1 Sistem Penerimaan
Mahasiswa Baru 1
Informasi oleh IPB 2
Informasi oleh departemen 2
Dosen 3
Upaya dosen untuk menghidupkan suasana proses pembelajaran
4 Kemudahan anda membuat catatan dan
memahami materi kuliah 5
Kesempatan mahasiswa mengajukan pertanyaan.
3 Proses Belajar Mengajar
6 Pemantauan tugas akhir
4 Pembimbingan Akademik
7 Peran PA di bidang akademik
8 Komunikasi dengan PA
9 Peran PA di luar bidang akademik
Tangibles Wujud Nyata
Kualitas jasa yang ditentukan dengan melihat penampilan fisik, peralatan, penampilan karyawan, dan sarana komunikasi yang ada. Menurut Han dan
Leong diacu dalam Sinaga 2003 aspek ini merupakan aspek yang pertama kali disadari oleh pelanggan dan menjadi hal paling penting, sehingga kekurangan
atau keburukan dari aspek ini akan cepat terlihat. Untuk aspek tangibles yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 10 dimensi yang mencakup 25 atribut
Tabel 15. Tabel 15. Atribut-atribut pada dimensi tangibles wujud nyata
No. Dimensi
No. Atribut
1 Kurikulum
1 Buku panduan sarjana
2 Dosen
2 Penggunaan peralatan audio-visual
3 Proses Belajar Mengajar
3 Berita acara
4 Daftar hadir
4 Proses Belajar Mengajar
TPB 5
Jumlah mahasiswa per kelas di TPB 6
Tugas -tugas praktikum 5
KKPKKNPLMagang 7
Waktu pelaksanaan 6
Dimensi Fasilitas Ruang Kuliah
8 Kenyamanan
9 Kebersihan
10 Kesesuaian dengan jumlah kursi
11 Kelengkapan sarana pengajar White Board, OHP,
Wireless, LCD 12
Kemudahan dijangkau 7
Fasilitas Praktikum Laboratorium
13 Kenyamanan
14 Kebersihan
15 Kesesuaian jumlah alat dengan jumlah mahasiswa
16 Kemudahan dijangkau
8 Fasilitas Praktikum
Lapangan 17
Kesesuaian luasan dengan jumlah mahasiswa 18
Sarana dan prasarana 19
Kemudahan dijangkau 9
Perpustakaan 20
Kenyamanan 21
Kebersihan 22
Penerangan 23
Koleksi bahan pustaka 24
Kemudahan mencari bahan bacaan 10
Evaluasi Hasil Belajar 25
Keberadaan pengawas UTS dan UAS
Analisis Kepuasan Mahasiswa IPB terhadap Penyelenggaraan Akademik
Penyelenggaraan akademik dibagi menjadi tiga tahap yaitu input, proses, dan output. Dimensi yang termasuk dalam tahap input adalah kurikulum dan
sistem penerimaan mahasiswa baru. Pada tahap proses terdapat dimensi dosen, administrasi belajar mengajar, pembimbingan akademik PA, fasilitas ruang
kuliah, fasilitas praktikum, perpustakaan, evaluasi hasil belajar, layanan administrasi pendidikan, proses belajar mengajar TPB, dan penyelesaian studi,
sedangkan pada tahap selanjutnya terdapat dimensi output.
Dimensi Kurikulum
Pada dimensi ini, persentase terbesar mahasiswa phasing-out 57.4 dan mayor-minor 60.1 menyatakan bahwa atribut kesesuaian dengan
kompetensi yang diharapkan dinilai sangat penting. Pada urutan kedua, sebanyak 50.4 persen mahasiswa phasing-out dan 44.1 persen mayor-minor
menyatakan sangat penting terhadap atribut kesesuaian dengan mandat departemen. Selanjutnya, sebanyak 48.9 persen mahasiswa phasing-out dan
52.6 persen mayor-minor menyatakan penting terhadap atribut buku panduan sarjana Tabel 16.
Tabel 16. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi kurikulum
No Atribut Dimensi
Kurikulum Phasing-out
Mayor minor TP
KP CP
P SP
TP KP
CP P
SP
1. Kesesuaian dengan
mandat departemen 0.0
0.7 3.9
45.0 50.4
0.0 1.3
4.3 50.3
44.1 2.
Kesesuaian dengan kompetensi yang
diharapkan 0.0
0.0 6.0
36.6 57.4
0.0 0.0
1.6 38.3
60.1 3.
Buku panduan sarjana 0.4
3.2 2.5
48.9 45.0
0.0 2.0
5.0 52.6
40.4
Keterangan: TP=Tidak Penting, KP=Kurang Penting, CP=Cukup Penting, P=Penting, SP=Sangat Penting
Persentase terbesar 42.7 mahasiswa phasing-out menyatakan bahwa kinerja atribut kesesuaian kurikulum dengan kompetensi yang diharapkan cukup
baik. Berbeda dengan mahasiswa phasing-out, persentase terbesar 46.2 mahasiswa mayor-minor menyatakan cukup baik terhadap kinerja atribut
kesesuaian dengan mandat departemen. Pada urutan kedua, sebanyak 45.7 persen mahasiswa mayor-minor menilai cukup baik terhadap kinerja atribut buku
panduan sarjana dan 43.4 persen terhadap atribut kesesuaian kurikulum dengan kompetensi yang diharapkan Tabel 17.
Tabel 17. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut dimensi kurikulum
No Atribut Dimensi
Kurikulum Phasing-out
Mayor-minor TB
KB CB
B SB
TB KB
CB B
SB
1. Kesesuaian dengan
mandat departemen 2.9
23.3 40.5
31.5 1.8
1.3 13.9
46.2 36.3
2.3 2.
Kesesuaian dengan kompetensi yang
diharapkan 4.3
22.2 42.7
28.7 2.1
3.0 19.2
43.4 32.4
2.0 3.
Buku panduan sarjana 3.2
21.9 38.7
32.6 3.6
2.3 19.2
45.7 29.5
3.3
Keterangan: TB=Tidak Baik, KB=Kurang Baik, C B=Cukup Baik, B=Baik, SB=Sangat Baik
Pada dimensi ini, mahasiswa phasing-out dan mayor-minor memiliki rata- rata harapan paling tinggi pada atribut kesesuaian kurikulum dengan kompetensi
yang diharapkan. Mahasiswa menilai kurikulum pada saat ini terlalu luas dan kurang pendalaman kompetensi ilmu pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
tertentu. Selain itu untuk kurikulum phasing-out, materi yang diberikan selalu sama untuk tiap angkatan.
Hasil uji beda Kruskal Wallis terhadap setiap atribut pada dimensi kurikulum menunjukkan bahwa atribut kesesuaian kurikulum dengan mandat
departemen adalah berbeda nyata p0.05 antara mahasiswa mayor-minor dengan mahasiswa phasing-out. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan sistem
kurikulum antara mahasiswa phasing-out dan mahasiswa mayor-minor. Kurikulum mayor-minor adalah sistem kurikulum berbasis kompetensi yang
dilaksanakan oleh departemen, yang dapat memberikan keleluasaan dalam meramu mata ajaran untuk memperluas wawasan dan meningkatkan efisiensi
penyelenggaraan, serta dapat meningkatkan mutu dan relevansi program pendidikan Chozin 2006. Selanjutnya, atribut kesesuaian dengan kompetensi
yang diharapkan dan buku panduan sarjana adalah tidak berbeda nyata p0.1 antara mahasiswa phasing-out dengan mayor-minor Tabel 18.
Tabel 18. Rata-rata harapan dan kinerja atribut dimensi kurikulum
No. Atribut Dimensi Kurikulum
Phasing-Out Mayor-minor
KW RH
RK RH
RK
1 Kesesuaian kurikulum dengan mandat
departemen 4.45
3.06 4.37
3.24 0.011
2 Kesesuaian dengan kompetensi yang
diharapkan 4.51
3.02 4.58
3.11 0.207
3 Buku panduan sarjana
4.35 3.11
4.31 3.12
0.974 Rata-rata
4.44 3.06
4.42 3.16
Keterangan : RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata Kinerja; KW = Uji beda Kruskal Wallis antara kinerja phasing-out dan mayor-minor; = Berbeda nyata pada p0.05
Secara keseluruhan, sebagian besar 86.4 mahasiswa menyatakan tidak puas terhadap atribut kesesuaian kurikulum dengan kompetensi yang
diharapkan, sedangkan sebanyak 22.5 persen mahasiswa menyatakan puas terhadap atribut buku panduan sarjana. Pada dimensi ini, persentase terbesar
mahasiswa phasing-out 85.9 dan mayor-minor 86.9 menyatakan tidak puas terhadap atribut kesesuaian kurikulum dengan kompetensi yang diharapkan
Tabel 19. Tabel 19. Sebaran mahasiswa berdasarkan kepuasan terhadap atribut dimensi
kurikulum
No Atribut Dimensi
Kurikulum Phasing-Out
Mayor-minor Total
Puas Tidak
puas Puas
Tidak puas
Puas Tidak
puas n
n n
n n
n
1 Kesesuaian dengan
mandat departemen
61 22.0
216 78.0
55 18.0
250 82.0
116 19.9
466 80.1
2 Kesesuaian dengan
kompetensi yang diharapkan
39 14.1
237 85.9
40 13.1
265 86.9
79 13.6
502 86.4
3 Buku panduan sarjana
67 24.3
209 75.7
63 20.8
240 79.2
130 22.5
449 77.5
Dimensi Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru
Pada dimensi ini, persentase terbesar mahasiswa phasing-out 66.7 dan mayor-minor 64.7 menyatakan sangat penting terhadap atribut informasi
oleh IPB. Pada urutan kedua, sebanyak 64.8 persen mahasiswa phasing-out dan 62.0 persen mayor-minor menyatakan sangat penting terhadap atribut informasi
oleh departemen. Selanjutnya, sebanyak 40.8 persen mahasiswa phasing-out dan 40.5 persen mayor-minor menyatakan penting terhadap atribut sistem
penerimaan USMI, SPMB, BUD Tabel 20. Tabel 20. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi
sistem penerimaan mahasiswa baru
No Atribut Dimensi Sistem
Penerimaan Mahasiswa Baru
Phasing-out Mayor-minor
TP KP
CP P
SP TP
KP CP
P SP
1 Informasi oleh IPB
0.0 0.4
2.4 30.5
66.7 0.0
0.0 1.3
34.0 64.7
2 Informasi oleh
departemen 0.4
0.4 2.0
32.4 64.8
0.0 0.3
1.7 36.0
62.0 3
Sistem penerimaan USMI, SPMB, BUD
0.7 1.8
2.8 40.8
53.9 0.3
1.3 3.3
40.5 54.6
Keterangan: TP=Tidak Penting, KP=Kurang Penting, CP=Cukup Penting, P=Penting, SP=Sangat Penting
Berdasarkan kinerja atribut pada dimensi ini, persentase terbesar mahasiswa phasing-out 41.4 dan mayor-minor 46.2 menyatakan cukup
baik terhadap kinerja atribut sistem penerimaan USMI, SPMB, BUD. Sebanyak
43.9 persen mahasiswa mayor-minor menyatakan cukup baik terhadap atribut informasi oleh departemen dan 39.4 persen terhadap atribut informasi oleh IPB
Tabel 21. Tabel 21. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut dimensi sistem
penerimaan mahasiswa baru
No Atribut Dimensi Sistem
Penerimaan Mahasiswa Baru
Phasing-out Mayor-minor
TB KB
CB B
SB TB
KB CB
B SB
1 Informasi oleh IPB
9.4 29.1
37.1 21.9
2.5 5.0
29.1 39.4
26.2 0.3
2 Informasi oleh departemen
6.8 34.2
34.2 21.9
2.9 5.6
23.9 43.9
24.9 1.7
3 Sistem penerimaan USMI,
SPMB, BUD 4.3
17.6 41.4
32.7 4.0
4.0 15.6
46.2 29.6
4.6
Keterangan: TB=Tidak Baik, KB=Kurang Baik, C B=Cukup Baik, B=Baik, SB=Sangat Baik
Rata-rata harapan paling tinggi baik pada mahasiswa phasing-out maupun mayor minor adalah pada atribut informasi oleh IPB mengenai
penerimaan mahasiswa baru Tabel 22. Hal ini dikarenakan mahasiswa mengharapkan informasi mengenai penerimaan mahasiswa baru lebih
ditingkatkan lagi dan lebih disosialisasikan dalam media cetak maupun elektronik.
Tabel 22. Rata-rata harapan dan kinerja atribut dimensi sistem penerimaan mahasiswa baru
No. Atribut Dimensi Sistem
Penerimaan Mahasiswa Baru Phasing-out
Mayor-minor KW
RH RK
RH RK
1 Informasi oleh IPB
4.63 2.79
4.63 2.88
0.250 2
Informasi oleh departemen 4.61
2.80 4.60
2.93 0.049
3 Sistem penerimaan USMI, SPMB,
BUD 4.45
3.14 4.48
3.15 0.978
Rata-rata 4.56
2.91 4.57
2.99
Keterangan : RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata Kinerja; KW = Uji beda Kruskal Wallis antara kinerja phasing-out dan mayor-minor; = Berbeda nyata pada p0.05
Hasil uji beda Kruskal Wallis menunjukkan bahwa tingkat kepuasan atribut informasi oleh departemen memiliki perbedaan yang nyata p0.05
antara mahasiswa mayor-minor dengan mahasiswa phasing-out. Dibandingkan dengan mahasiswa mayor-minor, mahasiswa phasing-out merasa kinerja atribut
ini masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini dikarenakan pada kurikulum mayor- minor terdapat beberapa perubahan departemen sehingga informasi oleh
departemen menjadi berbeda. Selain itu, hasil uji beda Kruskal Wallis ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan atribut informasi oleh IPB dan sistem
penerimaan USMI, SPMB, BUD adalah tidak berbeda nyata p0.1 antara mahasiswa mayor-minor dengan mahasiswa phasing-out Tabel 22.
Hampir seluruh mahasiswa phasing-out 90.6 dan mahasiswa mayor- minor 92.4 menyatakan tidak puas terhadap atribut informasi oleh IPB Tabel
23. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya promosi dari pihak IPB ke sekolah-
sekolah mengenai sistem penerimaan mahasiswa baru.
Tabel 23. Sebaran mahasiswa berdasarkan kepuasan terhadap atribut dimensi sistem penerimaan mahasiswa baru
No Atribut Dimensi
Sistem Penerimaan
Mahasiswa Baru Phasing-out
Mayor-minor Total
Puas Tidak puas
Puas Tidak puas
Puas Tidak puas
n n
n n
n n
1 Informasi oleh IPB
26 9.4
252 90.6
23 7.6
279 92.4
49 8.4
531 91.6
2 Informasi oleh
departemen 30
10.9 246
89.1 26
8.6 276
91.4 56
9.7 522
90.3 3
Sistem penerimaan USMI, SPMB,
BUD 49
17.7 228
82.3 69
22.8 233
77.2 118
20.4 461
79.6
Dimensi Dosen
Persentase terbesar mahasiswa phasing-out 67.0 dan mayor-minor 68.8 menyatakan bahwa atribut upaya dosen untuk menghidupkan suasana
proses pembelajaran dinilai sangat penting. Lebih dari separuh mahasiswa phasing-out 53.2 dan mayor-minor 57.7 menyatakan atribut kontribusi
tugas-tugas terhadap pemahaman materi kuliah dinilai penting Tabel 24. Tabel 24. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi dosen
No Atribut Dimensi Dosen
Phasing-out Mayor-minor
TP KP
CP P
SP TP
KP CP
P SP
1 Kesesuaian materi kuliah
dengan rencana yang ditentukan dosen.
0.0 0.7
2.8 43.8
52.7 0.0
0.0 0.7
49.3 50.0
2 Kesesuaian materi kuliah
dengan situasi masa kini 0.0
0.4 2.1
37.2 60.3
0.0 0.0
3.3 38.3
58.4 3
Cakupan dan materi kuliah yang diberikan oleh dosen
0.4 0.7
2.5 41.1
55.3 0.0
0.3 1.3
47.4 51.0
4 Contoh-contoh yang
digunakan dosen untuk menjelaskan materi kuliah
0.0 0.3
1.8 37.0
60.9 0.0
0.0 0.7
39.2 60.1
5 Kontribusi tugas -tugas
terhadap pemahaman materi kuliah
0.0 1.1
7.0 53.2
38.7 0.0
1.6 7.3
57.7 33.4
6 Ketepatan waktu mulai dan
berakhirnya setiap kuliah 0.0
0.7 3.9
45.0 50.4
0.3 1.3
3.3 53.3
41.8 7
Cara penyampaian materi kuliah secara lisan
0.0 0.7
3.2 41.3
54.8 0.3
1.0 2.6
45.3 50.8
8 Penggunaan peralatan audio-
visual 0.4
0.7 1.4
33.9 63.6
0.0 0.6
0.7 37.5
61.2 9
Upaya dosen untuk menghidupkan suasana
proses pembelajaran 0.4
0.4 2.4
29.8 67.0
0.0 0.0
1.0 30.2
68.8 10
Kemudahan anda membuat catatan dan memahami materi
kuliah 0.4
1.4 1.7
36.7 59.8
0.0 1.6
1.3 36.9
60.2 11
Kesempatan mahasiswa mengajukan pertanyaan.
0.4 1.1
0.7 45.0
52.8 0.7
0.0 2.6
53.6 43.1
12 Tingkat pendidikan dosen
0.7 3.2
4.3 39.0
52.8 0.0
2.3 4.6
46.7 46.4
13 Rasio dosen dengan
mahasiswa jumlah dosen 1.1
4.3 7.4
40.0 47.2
0.3 1.3
8.8 46.4
43.2 Keterangan: TP=Tidak Penting, KP=Kurang Penting, CP=Cukup Penting, P=Penting, SP=Sangat Penting
Persentase terbesar 56.4 mahasiswa phasing-out menyatakan cukup baik terhadap kinerja atribut kemudahan mahasiswa membuat catatan dan
memahami materi kuliah. Selanjutnya, sebanyak 52.1 persen mahasiswa phasing-out menyatakan cukup baik terhadap atribut contoh-contoh yang
digunakan dosen untuk menjelaskan materi kuliah dan kontribusi tugas-tugas terhadap pemahaman materi kuliah. Berbeda dengan mahasiswa phasing-out,
lebih dari separuh 52.5 mahasiswa mayor-minor menyatakan cukup baik terhadap kinerja atribut upaya dosen untuk menghidupkan suasana proses
pembelajaran dan sebanyak 52.8 persen mahasiswa mayor-minor menyatakan baik terhadap atribut tingkat pendidikan dosen Tabel 25.
Tabel 25. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut dimensi dosen
No Atribut Dimensi Dosen
Phasing-out Mayor-minor
TB KB
CB B
SB TB
KB CB
B SB
1 Kesesuaian materi kuliah
dengan rencana yang ditentukan dosen.
3.2 17.8
48.4 28.1
2.5 1.6
15.1 45.2
36.1 2.0
2 Kesesuaian materi kuliah
dengan situasi masa kini 3.9
21.5 45.2
26.5 2.9
2.6 16.5
49.5 27.1
4.3 3
Cakupan dan materi kuliah yang diberikan oleh dosen
1.8 16.1
49.6 30.4
2.1 2.3
12.5 50.2
34.0 1.0
4 Contoh-contoh yang
digunakan dosen untuk menjelaskan materi kuliah
1.8 20.0
52.1 24.6
1.5 2.3
16.7 47.2
31.8 2.0
5 Kontribusi tugas-tugas
terhadap pemahaman materi kuliah
2.5 19.3
52.1 25.0
1.1 1.6
16.1 51.0
28.9 2.4
6 Ketepatan waktu mulai dan
berakhirnya setiap kuliah 5.7
32.5 40.4
19.6 1.8
4.6 27.9
46.5 19.0
2.0 7
Cara penyampaian materi kuliah secara lisan
2.5 19.7
48.4 28.0
1.4 3.0
18.4 49.0
28.0 1.6
8 Penggunaan peralatan audio-
visual 6.8
20.8 38.0
31.2 3.2
6.3 17.8
42.1 29.6
4.2 9
Upaya dosen untuk menghidupkan suasana
proses pembelajaran 6.1
26.8 49.3
16.1 1.7
3.9 28.2
52.5 14.1
1.3 10
Kemudahan anda membuat catatan dan memahami
materi kuliah 4.3
19.3 56.4
16.8 3.2
3.0 26.2
49.8 19.7
1.3 11
Kesempatan mahasiswa mengajukan pertanyaan.
1.5 10.8
39.9 39.9
7.9 1.3
3.6 43.4
43.8 7.9
12 Tingkat pendidikan dosen
1.4 7.6
31.3 43.9
15.8 0.7
3.0 28.2
52.8 15.3
13 Rasio dosen dengan
mahasiswa jumlah dosen 5.0
19.4 41.2
31.9 2.5
3.3 19.1
43.9 30.4
3.3
Keterangan: TB=Tidak Baik, KB=Kurang Baik, C B=Cukup Baik, B=Baik, SB=Sangat Baik
Pada penelitian ini, dimensi dosen merupakan salah satu dimensi yang diajukan untuk mengukur kepuasan mahasiswa IPB terhadap kinerja dosen.
Rata-rata harapan mahasiswa phasing-out dan mayor-minor yang paling tinggi adalah pada atribut upaya dosen untuk menghidupkan suasana proses
pembelajaran. Dalam atribut upaya dosen untuk menghidupkan suasana proses
pembelajaran, rata-rata kinerja masih jauh di bawah harapan mahasiswa. Padahal bagi mahasiswa, upaya dosen untuk menghidupkan suasana proses
pembelajaran adalah sangat penting. Hal ini dapat dikarenakan cara penyampaian materi kuliah oleh dosen kurang bervariasi sehingga mahasiswa
merasakan kejenuhan pada saat kuliah. Hasil uji beda Kruskal Wallis terhadap kinerja atribut kesesuaian materi
kuliah dengan rencana yang ditentukan dosen, contoh-contoh yang digunakan dosen untuk menjelaskan materi kuliah, kontribusi tugas-tugas terhadap
pemahaman materi kuliah dan tingkat pendidikan dosen menunjukkan perbedaan yang nyata p0.1 di antara mahasiswa mayor-minor dengan
mahasiswa phasing-out. Mahasiswa phasing-out menilai kinerja pada atribut kesesuaian materi kuliah dengan rencana yang ditentukan dosen lebih rendah
dibandingkan dengan mahasiswa mayor-minor, hal ini dapat dikarenakan pada sistem mayor-minor keberadaan dosen lebih terarah dalam menyampaikan
materi. Selain itu, atribut contoh-contoh yang digunakan dosen untuk menjelaskan materi kuliah dan kontribusi tugas-tugas terhadap pemahaman
materi kuliah pada sistem mayor-minor dapat lebih spesifik, sehingga contoh- contoh dan tugas-tugasnya lebih sesuai dengan materi kuliah. Pada atribut
tingkat pendidikan dosen, mahasiswa mayor-minor menyatakan bahwa tingkat pendidikan dosen lebih baik. Sebaliknya, sembilan atribut yang lainnya
menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata p0.1 antara kepuasan mahasiswa mayor-minor dengan mahasiswa phasing-out Tabel 26.
Tabel 26. Rata-rata harapan dan kinerja atribut dimensi dosen
No Atribut Dimensi Dosen
Phasing-out Mayor-minor
KW RH
RK RH
RK
1 Kesesuaian materi kuliah dengan rencana yang ditentukan dosen
4.48 3.09
4.49 3.22
0.050 2
Kesesuaian materi kuliah dengan situasi masa kini 4.57
3.03 4.55
3.14 0.154
3 Cakupan dan materi kuliah yang diberikan oleh dosen
4.50 3.15
4.49 3.19
0.406 4
Contoh -contoh yang digunakan dosen untuk menjelaskan materi kuliah
4.58 3.04
4.59 3.14
0.072 5
Kontribusi tugas-tugas terhadap pemahaman materi kuliah 4.29
3.03 4.23
3.14 0.092
6 Ketepatan waktu mulai da n berakhirnya setiap kuliah
4.45 2.79
4.35 2.86
0.328 7
Cara penyampaian materi kuliah secara lisan 4.50
3.06 4.45
3.07 0.875
8 Penggunaan peralatan audio-visual
4.60 3.03
4.59 3.08
0.619 9
Upaya dosen untuk menghidupkan suasana proses pembelajaran 4.63
2.81 4.68
2.81 0.922
10 Kemudahan anda membuat catatan dan memahami materi kuliah
4.54 2.95
4.56 2.90
0.410 11
Kesempatan mahasiswa mengajukan pertanyaan. 4.49
3.42 4.39
3.53 0.128
12 Tingkat pendidikan dosen
4.40 3.65
4.37 3.79
0.061 13
Rasio dosen dengan mahasiswa jumlah dosen 4.28
3.08 4.31
3.11 0.771
Rata-rata 4.49
3.09 4.47
3.15
Keterangan : RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata Kinerja; KW = Uji beda Kruskal Wallis antara kinerja phasing-out dan mayor-minor; = Berbeda nyata pada p0.1
Pada dimensi dosen, persentase terbesar mahasiswa phasing-out 90.7 dan mayor-minor 93.1 menyatakan tidak puas terhadap atribut upaya
dosen untuk menghidupkan suasana proses pembelajaran. Sementara itu, sebanyak 37.1 persen mahasiswa phasing-out dan sebanyak 46.4 persen
mahasiswa mayor-minor menyatakan puas terhadap atribut tingkat pendidikan dosen Tabel 27.
Tabel 27. Sebaran mahasiswa berdasarkan kepuasan terhadap atribut dimensi dosen
No Atribut Dimensi
Dosen Mayor-minor
Phasing-out Total
Puas Tidak puas
Puas Tidak puas
Puas Tidak puas
n n
n n
n n
1 Kesesuaian materi
kuliah dengan rencana yang
ditentukan dosen. 48
15.6 259
84.4 54
19.4 225
80.6 102
17.4 484
82.6 2
Kesesuaian materi kuliah dengan situasi
masa kini 49
16.1 255
83.9 43
15.5 234
84.5 92
15.8 489
84.2 3
Cakupan dan materi kuliah yang
diberikan oleh dosen 44
14.4 261
85.6 46
16.5 233
83.5 90
15.4 494
84.6 4
Contoh -contoh yang digunakan dosen
untuk menjelaskan materi kuliah
44 14.4
261 85.6
36 12.9
242 87.1
80 13.7
503 86.3
5 Kontribusi tugas-
tugas terhadap pemahaman materi
kuliah 81
26.6 224
73.4 65
23.4 213
76.6 146
25.0 437
75.0 6
Ketepatan waktu mulai dan
berakhirnya setiap kuliah
52 17.0
253 83.0
41 14.7
238 85.3
93 15.9
491 84.1
7 Cara penyampaian
materi kuliah secara lisan
49 16.2
254 83.8
42 15.2
235 84.8
91 15.7
489 84.3
8 Penggunaan
peralatan audio- visual
47 15.7
253 84.3
47 16.9
231 83.1
94 16.3
484 83.7
9 Upaya dosen untuk
menghidupkan suasana proses
pembelajaran 21
6.9 283
93.1 26
9.3 253
90.7 47
8.1 536
91.9 10
Kemudahan anda membuat catatan
dan memahami materi kuliah
35 11.5
270 88.5
34 12.2
244 87.8
69 11.8
514 88.2
11 Kesempatan
mahasiswa mengajukan
pertanyaan. 99
32.7 204
67.3 83
29.9 195
70.1 182
31.3 399
68.7 12
Tingkat pendidikan dosen
141 46.4
163 53.6
103 37.1
175 62.9
244 41.9
338 58.1
13 Rasio dosen dengan
mahasiswa jumlah dosen
95 31.4
208 68.6
72 25.0
206 74.1
167 28.7
414 71.3
Dimensi Administrasi Belajar Mengajar
Persentase terbesar 46.4 mahasiswa phasing-out menyatakan bahwa atribut berita acara dinilai penting. Pada urutan kedua, sebanyak 46.1 persen
mahasiswa phasing-out menyatakan penting terhadap atribut pelaksanaan evaluasi proses belajar mengajar. Selanjutnya, sebanyak 45.9 persen
mahasiswa phasing-out menyatakan penting terhadap atribut kontrak perkuliahan dan sebanyak 41.9 persen terhadap atribut daftar hadir.
Persentase terbesar 55.1 mahasiswa mayor-minor menyatakan bahwa atribut kontrak perkuliahan adalah penting. Pada urutan kedua, sebanyak
54.9 persen mahasiswa mayor-minor menyatakan penting terhadap atribut berita acara. Selanjutnya, sebanyak 50.5 persen mahasiswa mayor-minor menyatakan
penting terhadap atribut daftar hadir dan sebanyak 48.7 persen mahasiswa mayor-minor terhadap atribut pelaksanaan evaluasi proses belajar mengajar
Tabel 28. Tabel 28. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi
administrasi belajar mengajar
Keterangan: TP=Tidak Penting, KP=Kurang Penting, CP=Cukup Penting, P=Penting, SP=Sangat Penting
Berdasarkan kinerja atribut pada dimensi ini, persentase terbesar 48.0 mahasiswa phasing-out menyatakan cukup baik terhadap atribut pelaksanaan
evaluasi proses belajar mengajar. Berbeda dengan mahasiswa phasing-out, sebanyak 56.1 persen mahasiswa mayor-minor menyatakan cukup baik terhadap
atribut berita acara Tabel 29. Tabel 29. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut dimensi
administrasi belajar mengajar
No Atribut Dimensi
Administrasi Belajar Mengajar
Phasing-out Mayor-minor
TB KB
CB B
SB TB
KB CB
B SB
1 Kontrak perkuliahan 3.2
16.1 46.1
31.8 2.8
3.3 9.8
51.8 33.8
1.3 2 Berita acara
3.9 25.7
45.0 24.6
0.8 3.0
14.5 56.1
25.1 1.3
3 Daftar hadir 5.7
17.1 41.4
31.2 4.6
2.6 9.6
49.5 32.4
5.9 4
Pelaksanaan evaluasi proses belajar mengajar
5.7 23.7
48.0 19.4
3.2 4.0
17.8 52.1
23.4 2.7
Keterangan: TB=Tidak Baik, KB=Kurang Baik, C B=Cukup Baik, B=Baik, SB=Sangat Baik
Pada dimensi ini, atribut pelaksanaan evaluasi proses belajar mengajar memiliki kinerja yang paling rendah dibandingkan dengan atribut yang lainnya.
Hal ini dikarenakan pelaksanaan evaluasi proses belajar mengajar masih belum
No Atribut Dimensi
Administrasi Belajar Mengajar
Phasing-out Mayor-minor
TP KP
CP P
SP TP
KP CP
P SP
1 Kontrak perkuliahan
0.4 4.6
3.9 45.9
45.2 0.7
2.3 4.9
55.1 37.0
2 Berita acara
1.4 9.9
14.1 46.4
28.2 1.0
5.3 15.1
54.9 23.7
3 Daftar hadir
3.5 7.7
8.5 41.9
38.4 2.6
5.2 6.2
50.5 35.5
4 Pelaksanaan evaluasi
proses belajar mengajar 2.1
3.9 4.2
46.1 43.7
0.3 1.6
4.9 48.7
44.5
sesuai dengan yang diharapkan oleh mahasiswa. Rata-rata kinerja pelaksanaan evaluasi proses belajar mengajar pada mahasiswa phasing-out 2.91 lebih
rendah daripada mahasiswa mayor-minor 3.03. Sebaliknya, nilai rata-rata harapan mahasiswa phasing-out paling tinggi pada atribut kontrak perkuliahan.
Berbeda dengan mahasiswa mayor minor yang memiliki rata-rata harapan paling tinggi pada atribut pelaksanaan evaluasi proses belajar mengajar.
Hasil uji beda Kruskal Wallis menunjukkan adanya perbedaan yang nyata p0.05 antara kepuasan mahasiswa phasing-out dengan mahasiswa mayor-
minor terhadap atribut berita acara dan daftar hadir serta pada atribut pelaksanaan evaluasi proses belajar mengajar p0.1. Daftar hadir dan berita
acara pada mahasiswa phasing-out akan sama pada setiap mata kuliah, sedangkan pada mahasiswa mayor-minor dapat berbeda pada setiap minor.
Selain itu, pada atribut pelaksanaan evaluasi proses belajar mengajar pada mahasiswa mayor-minor kinerjanya lebih tinggi karena dalam pengisian angket
menjadi lebih sederhana dan terarah pada setiap minor Tabel 29. Tabel 30. Rata-rata harapan dan kinerja atribut dimensi administrasi belajar
mengajar
No. Atribut Dimensi Administrasi Belajar Mengajar
Phasing-out Mayor-minor
KW RH
RK RH
RK
1 Kontrak perkuliahan
4.31 3.15
4.26 3.20
0.409 2
Berita acara 3.90
2.93 3.95
3.07 0.027
3 Daftar hadir
4.04 3.12
4.11 3.29
0.038 4
Pelaksanaan evaluasi proses belajar mengajar 4.25
2.91 4.35
3.03 0.064
Rata-rata 4.13
3.03 4.17
3.15
Keterangan : RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata Kinerja; KW = Uji beda Kruskal Wallis antara kinerja phasing-out dan mayor-minor; = Berbeda nyata pada p0.1; = Berbeda nyata pada p0.05
Persentase terbesar mahasiswa phasing-out 80.6 dan mayor-minor 81.5 menyatakan tidak puas terhadap atribut pelaksanaan evaluasi proses
belajar mengajar Tabel 30. Sebaliknya, sebanyak 33.6 persen mahasiswa phasing-out dan sebanyak 30.4 persen mahasiswa mayor-minor menyatakan
puas pada atribut daftar hadir. Tabel 31. Sebaran mahasiswa berdasarkan kepuasan terhadap atribut dimensi
administrasi belajar mengajar
No Atribut Dimensi
Administrasi Belajar Mengajar
Phasing-out Mayor-minor
Total Puas
Tidak puas
Puas Tidak
puas Puas
Tidak puas
n n
n n
n n
1 Kontrak perkuliahan
66 23.7
213 76.3
77 25.2
228 74.8
143 24.5
441 75.5
2 Berita acara
93 33.3
186 66.7
90 29.7
213 70.3
183 31.4
399 68.6
3 Daftar hadir
94 33.6
186 66.4
92 30.4
211 69.6
186 31.9
397 68.1
4 Pelaksanaan evaluasi
proses belajar mengajar
54 19.4
225 80.6
56 18.5
247 81.5
110 18.9
472 81.1
Dimensi Pembimbingan Akademik PA
Persentase terbesar mahasiswa phasing-out 67.2 dan mayor-minor 67.4 menyatakan sangat penting terhadap atribut peran PA di bidang
akademik. Pada urutan kedua, lebih dari separuh mahasiswa phasing-out 66.0 dan mayor-minor 63.0 menyatakan sangat penting terhadap atribut
komunikasi dengan PA. Selanjutnya, sebanyak 43.6 persen mahasiswa phasing- out dan 40.9 persen mayor-minor menyatakan sangat penting terhadap atribut
peran PA di luar bidang akademik Tabel 32. Tabel 32. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi
pembimbingan akademik
No Atribut Dimensi
Pembimbingan Akademik Phasing-out
Mayor-minor TP
KP CP
P SP
TP KP
CP P
SP
1 Peran PA di bidang akademik 0.7
0.7 2.5
28.9 67.2
0.0 2.3
3.6 26.7
67.4 2 Komunikasi dengan PA
0.4 1.1
2.5 30.0
66.0 0.0
1.3 3.7
32.0 63.0
3 Peran PA di luar bidang
akademik 1.1
4.6 9.6
41.1 43.6
0.3 3.0
13.2 42.6
40.9
Keterangan: TP=Tidak Penting, KP=Kurang Penting, CP=Cukup Penting, P=Penting, SP=Sangat Penting
Sebanyak 35.1 persen dan 34.9 persen mahasiswa phasing-out menyatakan bahwa kinerja atribut peran PA di luar bidang akademik dan diikuti
kinerja atribut komunikasi dengan PA dinilai kurang baik. Selanjutnya, sebanyak 34.8 persen mahasiswa phasing-out menyatakan cukup baik terhadap atribut
peran PA di bidang akademik. Pada dimensi ini, masing-masing sebanyak 38.4 persen dan 36.6 persen mahasiswa mayor-minor menyatakan cukup baik
terhadap atribut peran PA di luar bidang akademik dan atribut peran PA di bidang akademik. Selanjutnya, sebanyak 36.3 persen mahasiswa mayor-minor
menyatakan bahwa kinerja atribut komunikasi dengan PA cukup baik Tabel 33. Tabel 33. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut dimensi
pembimbingan akademik
No Atribut Dimensi
Pembimbingan Akademik Phasing-out
Mayor-minor TB
KB CB
B SB
TB KB
CB B
SB
1 Peran PA di bidang akademik 9.4
25.7 34.8
25.7 4.4
5.6 23.4
36.6 28.1
6.3 2 Komunikasi dengan PA
9.8 34.9
29.1 22.6
3.6 8.6
27.7 36.3
22.1 5.3
3 Peran PA di luar bidang
akademik 16.7
35.1 27.9
17.8 2.5
10.9 30.5
38.4 17.5
2.7
Keterangan: TB=Tidak Baik, KB=Kurang Baik, C B=Cukup Baik, B=Baik, SB=Sangat Baik
Pada dimensi ini, rata-rata kinerja pada atribut peran pembimbing akademik PA di luar bidang akademik lebih rendah dari atribut lainnya.
Mahasiswa phasing-out menilai rata-rata kinerja atribut peran PA di luar bidang
akademik lebih rendah dibandingkan menurut penilaian mahasiswa mayor-minor Tabel 34.
Tabel 34. Rata-rata harapan dan kinerja atribut dimensi pembimbingan akademik
No Atribut Dimensi Pembimbingan
Akademik Phasing-out
Mayor-minor KW
RH RK
RH RK
1 Peran PA di bidang akademik
4.61 2.90
4.59 3.06
0.076 2
Komunikasi dengan PA 4.60
2.75 4.57
2.88 0.130
3 Peran PA di luar bidang akademik
4.21 2.54
4.21 2.71
0.039 Rata-rata
4.47 2.73
4.46 2.88
Keterangan : RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata Kinerja; KW = Uji beda Kruskal Wallis antara kinerja phasing-out dan mayor-minor; = Berbeda nyata pada p0.1; = Berbeda nyata pada p0.05;
Hasil uji beda Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan yang nyata p0.1 pada atribut peran PA di bidang akademik antara mahasiswa mayor-minor
dengan mahasiswa phasing-out, demikian pula dengan atribut peran PA di luar bidang akademik yang juga berbeda nyata p0.05. Hal ini dikarenakan untuk
mahasiswa mayor-minor peran PA juga dapat berpengaruh dalam pemilihan departemen. Sementara itu, atribut komunikasi dengan PA tidak menunjukkan
perbedaan yang nyata p0.1 antara kinerja pada mahasiswa mayor-minor dengan phasing-out Tabel 34.
Sebanyak 90.0 persen mahasiswa mayor-minor menyatakan tidak puas terhadap atribut komunikasi dengan PA Tabel 35. Hal ini dapat disebabkan oleh
ketidakpuasan mahasiswa dalam berkonsultasi dengan PA dalam permasalahan akademik. Selain itu, beberapa PA yang pendapatnya berbeda dengan
mahasiswa mengakibatkan terhambatnya komunikasi pada saat konsultasi. Sementara itu, sebanyak 16.7 persen mahasiswa mayor-minor merasa puas
terhadap atribut peran PA di luar bidang akademik. Tabel 35. Sebaran mahasiswa berdasarkan kepuasan terhadap atribut dimensi
pembimbingan akademik
No
Atribut Dimensi Pembimbingan
Akademik Phasing-out
Mayor-minor Total
Puas Tidak
Puas Puas
Tidak puas
Puas Tidak
puas n
n n
n n
n
1 Peran PA di
bidang akademik 38
13.6 241
86.4 33
11.0 267
89.0 71
12.3 508
87.7 2
Komunikasi dengan PA
38 13.7
240 86.3
30 10.0
270 90.0
68 11.8
510 88.2
3 Peran PA di luar
bidang akademik 45
16.1 234
83.9 50
16.7 249
83.3 95
16.4 483
83.6
Sebagian besar 86.4 mahasiswa phasing-out menyatakan tidak puas terhadap atribut peran PA di bidang akademik Tabel 35. Berbeda dengan
mahasiswa mayor-minor yang sebagian besar 90.0 menyatakan tidak puas terhadap komunikasi dengan PA. Sebaliknya atribut peran PA di luar bidang
akademik dinyatakan sebagai atribut yang paling memuaskan oleh mahasiswa phasing-out 16.1 dan mayor-minor 16.7. Mahasiswa phasing-out
cenderung menganggap peran PA diluar bidang akademik lebih baik dibandingkan dengan peran PA di bidang akademik.
Dimensi Fasilitas Ruang Kuliah
Sebanyak 77.1 persen dan 75.3 persen mahasiswa phasing-out menyatakan sangat penting terhadap atribut kenyamanan dan atribut
kelengkapan sarana pengajar White Board, OHP, Wireless, LCD pada dimensi fasilitas ruang kuliah. Persentase terbesar 78.8 mahasiswa mayor-minor
menyatakan sangat penting terhadap atribut kelengkapan sarana pengajar. Selanjutnya, sebanyak 77.5 persen mahasiswa mayor-minor menyatakan sangat
penting terhadap atribut kenyamanan dan kebersihan Tabel 36. Tabel 36. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi
fasilitas ruang kuliah
No Atribut Dimensi Fasilitas
Ruang Kuliah Phasing-out
Mayor-minor TP
KP CP
P SP
TP KP
CP P
SP
1 Kenyamanan 0.0
0.4 1.1
21.4 77.1
0.0 0.7
0.3 21.5
77.5 2 Kebersihan
0.4 0.0
1.8 24.2
73.6 0.0
0.7 0.3
21.5 77.5
3 Kesesuaian dengan jumlah
kursi 0.4
0.4 1.8
25.6 71.8
0.0 0.7
1.0 25.2
73.1 4
Kelengkapan sarana pengajar White Board,
OHP, Wireless, LCD 0.4
0.4 1.1
22.8 75.3
0.0 0.7
0.3 20.2
78.8 5 Kemudahan dijangkau
0.4 0.4
1.1 33.5
64.6 0.3
1.0 2.0
32.2 64.5
Keterangan: TP=Tidak Penting, KP=Kurang Penting, CP=Cukup Penting, P=Penting, SP=Sangat Penting
Persentase terbesar mahasiswa phasing-out 44.2 dan mayor-minor 50.0 menyatakan cukup baik terhadap kinerja atribut kemudahan dijangkau
pada dimensi fasilitas ruang kuliah. Selanjutnya, sebesar 39.9 persen mahasiswa phasing-out menyatakan cukup baik terhadap kinerja atribut kesesuaian dengan
jumlah kursi. Sebesar 41.0 persen mahasiswa mayor-minor menyatakan cukup baik terhadap kinerja atribut kelengkapan sarana pengajar Tabel 37.
Tabel 37. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut dimensi fasilitas ruang kuliah
No Atribut Dimensi Fasilitas
Ruang Kuliah Phasing-out
Mayor-minor TB
KB CB
B SB
TB KB
CB B
SB
1 Kenyamanan
11.9 34.5
38.5 13.3
1.8 9.8
36.9 39.5
13.4 0.4
2 Kebersihan
13.3 33.8
37.8 14.0
1.1 10.5
38.2 37.3
13.7 0.3
3 Kesesuaian dengan jumlah
kursi 10.8
29.9 39.9
17.6 1.8
16.0 30.9
36.5 15.0
1.6 4
Kelengkapan sarana pengajar White Board,
OHP, Wireless, LCD 9.7
27.0 39.2
21.2 2.9
10.1 27.4
41.0 18.2
3.3 5
Kemudahan dijangkau 8.3
23.7 44.2
20.9 2.9
6.9 22.2
50.0 18.6
2.3
Keterangan: TB=Tidak Baik, KB=Kurang Baik, C B=Cukup Baik, B=Baik, SB=Sangat Baik
Pada dimensi ini terdapat beberapa atribut yang ditanyakan, diantaranya kenyamanan, kebersihan, kesesuaian dengan jumlah kursi, kelengkapan sarana
pengajar, dan kemudahan dijangkau Tabel 38. Kenyamanan dan kebersihan merupakan dua hal yang menjadi sorotan utama oleh mahasiswa dalam dimensi
ini. Dilihat dari rata-rata kinerja dan harapan atribut-atribut tersebut, mahasiswa mayor-minor menyatakan kinerja dari atribut kebersihan masih jauh dari yang
diharapkan. Hal ini dikarenakan masih banyak ditemui sampah-sampah yang berserakan di ruangan kuliah. Meskipun di dalam ruangan telah tersedia tempat
sampah tetapi kesadaran diri akan kebersihan masih sangat kurang, sehingga kinerja dari kebersihan masih jauh dari yang diharapkan.
Tabel 38. Rata-rata harapan dan kinerja atribut dimensi fasilitas ruang kuliah
No Atribut Dimensi Fasilitas Ruang kuliah
Phasing-out Mayor-minor
KW RH
RK RH
RK
1 Kenyamanan
4.75 2.59
4.76 2.58
0.961 2
Kebersihan 4.71
2.56 4.76
2.55 0.923
3 Kesesuaian dengan jumlah kursi
4.68 2.70
4.71 2.55
0.075 4
Kelengkapan sarana pengajar White Board, OHP, Wireless, LCD
4.73 2.81
4.77 2.77
0.640 5
Kemudahan dijangkau 4.62
2.86 4.60
2.87 0.918
Rata-rata 4.70
2.70 4.72
2.66
Keterangan : RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata Kinerja; KW = Uji beda Kruskal Wallis antara kinerja phasing-out dan mayor-minor; = Berbeda nyata pada p0.1
Menurut mahasiswa phasing-out, kenyamanan di ruang kuliah memiliki harapan yang tinggi, yang tidak sebanding dengan kinerja yang diberikan.
Mahasiswa phasing-out merasa kenyamanan sangat penting dalam ruangan kuliah. Hal ini dikarenakan beberapa ruang kuliah yang kondisinya sudah tidak
memungkinkan dan jumlah mahasiswa tidak sesuai dengan kapasitas ruangan. Selain itu, ruang kuliah yang belum dilengkapi dengan AC dan lokasi ruang
kuliah yang dekat dengan koridor merasa kurang nyaman dengan kebisingan jika sedang ada kegiatan bazar atau kegiatan lainnya.
Rata-rata kinerja pada mahasiswa mayor-minor dan mahasiswa phasing- out menunjukkan adanya perbedaan yang nyata p0.1 terhadap atribut
kesesuaian dengan jumlah kursi. Mahasiswa mayor-minor menyatakan bahwa jumlah kursi dalam ruangan pada saat kuliah tidak sesuai dengan jumlah
mahasiswa, sehingga seringkali mahasiswa mengambil kursi dari ruang kuliah lain.
Pada dimensi ini, sebagian besar 95.5 mahasiswa menyatakan tidak puas terhadap atribut kenyamanan Tabel 39. Sebaliknya, sebanyak 11.0
persen mahasiswa menyatakan puas atau tidak bermasalah dengan lokasi ruang kuliah yang masih dapat dijangkau. Sebagian besar 96.1 mahasiswa mayor-
minor menyatakan tidak puas terhadap atribut kebersihan pada dimensi fasilitas ruang kuliah. Sementara itu, sebagian besar 95.4 mahasiswa phasing-out
menyatakan tidak puas terhadap atribut kenyamanan dalam ruang kuliah. Pada dimensi ini, atribut kemudahan dijangkau dinyatakan memuaskan oleh sebanyak
12.5 persen mahasiswa phasing-out dan 9.5 persen mahasiswa mayor-minor. Tabel 39. Sebaran mahasiswa berdasarkan kepuasan terhadap atribut dimensi
fasilitas ruang kuliah
No Atribut Dimensi
Fasilitas Ruang
kuliah Phasing-out
Mayor-minor Total
Puas Tidak
puas Puas
Tidak puas
Puas Tidak
puas n
n n
n n
n
1 Kenyamanan
13 4.6
267 95.4
13 4.3
291 95.7
26 4.5
558 95.5
2 Kebersihan
19 6.8
260 93.2
12 3.9
293 96.1
31 5.3
553 94.7
3 Kesesuaian dengan
jumlah kursi
26 9.3
254 90.7
19 6.3
285 93.8
45 7.7
539 92.3
4 Kelengkapan sarana
pengajar White Board, OHP, Wireless,
LCD
28 10.0
252 90.0
22 7.2
283 92.8
50 8.5
535 91.5
5 Kemudahan dijangkau
35 12.5
245 87.5
29 9.5
275 90.5
64 11.0
520 89.0
Dimensi Fasilitas Praktikum
Sebagian besar mahasiswa phasing-out 75.2 dan mayor-minor 76.5 menyatakan sangat penting terhadap atribut kesesuaian jumlah alat
dengan jumlah mahasiswa. Selanjutnya, lebih dari separuh mahasiswa phasing- out 59.3 dan mayor-minor 59.2 menyatakan sangat penting terhadap
atribut sarana dan prasarana pada dimensi fasilitas praktikum lapangan Tabel 40.
Tabel 40. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi fasilitas praktikum
No Atribut Dimensi
Fasilitas Praktikum Phasing-out
Mayor-minor TP
KP CP
P SP
TP KP
CP P
SP a. Laboratorium
1 Kenyamanan
0.4 0.0
0.0 26.3
73.3 0.0
0.7 0.3
28.2 70.8
2 Kebersihan
0.0 0.4
0.4 24.8
74.4 0.0
0.7 1.0
24.5 73.8
3 Kesesuaian jumlah alat
dengan jumlah mahasiswa
0.0 0.4
0.0 24.4
75.2 0.0
0.7 1.3
21.5 76.5
4 Kemudahan dijangkau
0.4 0.0
2.2 33.7
63.7 0.3
0.7 2.3
34.2 62.5
b. Lapangan