kesesuaian jumlah alat dengan jumlah mahasiswa Tabel 43. Untuk atribut kemudahan dijangkau dinyatakan puas oleh 11.5 persen mahasiswa phasing-out
dan sebanyak 11.3 persen mahasiswa mayor-minor. Fasilitas praktikum di lapangan khususnya pada atribut sarana dan prasarana dinilai tidak memuaskan
oleh 90.8 persen mahasiswa phasing-out dan 86.3 persen mahasiswa mayor- minor. Sebaliknya, sebanyak 17.6 persen mahasiswa phasing-out dan 19.5
persen mayor-minor menyatakan puas terhadap atribut kesesuaian luasan dengan jumlah mahasiswa yang dinilai sudah cukup memadai.
Tabel 43. Sebaran mahasiswa berdasarkan kepuasan terhadap atribut dimensi fasilitas praktikum
No Atribut Dimensi Fasilitas
Praktikum Phasing-out
Mayor-minor Total
Puas Tidak
Puas Puas
Tidak Puas
Puas Tidak
puas
n n
n n
n n
a. Laboratorium
1 Kenyamanan
24 9.2
238 90.8
24 7.9
278 92.1
48 8.5
516 91.5
2 Kebersihan
27 10.3
235 89.7
18 6.0
284 94.0
45 8.0
519 92.0
3 Kesesuaian jumlah alat
dengan jumlah mahasiswa 19
7.3 242
92.7 17
5.6 285
94.4 36
6.4 527
93.6 4
Kemudahan dijangkau 30
11.5 232
88.5 34
11.3 268
88.7 64
11.3 500
88.7
b. Lapangan
1 Kesesuaian luasan dengan
jumlah mahasiswa 48
17.6 224
82.4 58
19.5 240
80.5 106
18.6 464
81.4 2
Sarana dan prasarana 25
9.2 247
90.8 41
13.7 258
86.3 66
11.6 505
88.4 3
Kemudahan dijangkau 37
13.7 234
86.3 50
16.8 248
83.2 87
15.3 482
84.7
Dimensi Perpustakaan
Sebagian besar mahasiswa phasing-out 80.8 dan mayor-minor 81.1 menyatakan sangat penting terhadap atribut koleksi bahan pustaka.
Pada urutan kedua, sebanyak 77.6 persen mahasiswa phasing-out dan 77.5 persen mayor-minor menyatakan sangat penting terhadap atribut kemudahan
mencari bahan bacaan Tabel 44. Tabel 44. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi
perpustakaan
No Atribut Dimensi
Perpustakaan Phasing-out
Mayor-minor TP
KP CP
P SP
TP KP
CP P
SP
1 Kenyamanan 0.4
0.4 0.0
24.5 74.7
0.0 0.7
0.3 26.4
72.6 2 Kebersihan
0.0 0.7
0.7 24.1
74.5 0.0
0.7 0.0
27.2 72.1
3 Penerangan 0.4
0.4 0.4
22.7 76.1
0.0 0.7
0.3 23.8
75.2 4 Koleksi bahan pustaka
0.0 0.4
0.4 18.4
80.8 0.0
1.0 0.3
17.6 81.1
5 Kemudahan mencari bahan
bacaan 0.0
0.4 0.0
22.0 77.6
0.0 1.0
0.3 21.2
77.5 6 Peraturan
0.7 1.1
2.5 43.3
52.4 0.7
1.6 5.5
40.1 52.1
Keterangan: TP=Tidak Penting, KP=Kurang Penting, CP=Cukup Penting, P=Penting, SP=Sangat Penting
Persentase terbesar mahasiswa phasing-out 48.9 dan mayor-minor 55.3 menyatakan bahwa kinerja atribut peraturan di perpustakaan dinilai
cukup baik. Selanjutnya, sebanyak 44.8 persen mahasiswa phasing-out menyatakan cukup baik terhadap atribut kebersihan dan sebanyak 47.1 persen
mahasiswa mayor-minor menyatakan cukup baik terhadap atribut penerangan dalam perpustakaan Tabel 45.
Tabel 45. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut dimensi perpustakaan
No Atribut Dimensi
Perpustakaan Phasing-out
Mayor minor TB
KB CB
B SB
TB KB
CB B
SB
1 Kenyamanan 2.5
14.0 39.9
39.3 4.3
2.0 6.9
46.9 37.7
6.5 2 Kebersihan
2.2 9.7
44.8 37.9
5.4 1.3
7.5 43.8
39.5 7.9
3 Penerangan 2.2
13.7 42.4
36.0 5.7
1.6 7.8
47.1 37.9
5.6 4 Koleksi bahan pustaka
8.6 25.2
42.1 19.8
4.3 3.6
25.2 44.9
23.3 3.0
5 Kemudahan mencari bahan
bacaan 6.5
27.7 42.1
20.5 3.2
3.9 24.3
46.7 21.2
3.9 6 Peraturan
4.7 17.0
48.9 26.8
2.6 2.6
12.5 55.3
28.0 1.6
Keterangan: TB=Tidak Baik, KB=Kurang Baik, C B=Cukup Baik, B=Baik, SB=Sangat Baik
Pada dimensi ini, baik mahasiswa phasing-out maupun mayor-minor memiliki rata-rata harapan paling tinggi pada atribut koleksi bahan pustaka dan
kemudahan mencari bahan bacaan Tabel 46. Perpustakaan biasanya memiliki bahan pustaka yang cukup lengkap dan banyak informasi terbaru. Mahasiswa
menyatakan bahwa kelengkapan koleksi bahan pustaka dalam perpustakaan di IPB masih kurang. Selain itu, mahasiswa merasakan kesulitan dalam mencari
bahan bacaan. Kedua atribut tersebut menurut penilaian mahasiswa phasing-out kinerjanya lebih rendah dibandingkan penilaian mahasiswa mayor-minor. Hasil
uji beda Kruskal Wallis menunjukkan bahwa kinerja pada dimensi perpustakaan tidak berbeda nyata p0.1 antara mahasiswa mayor-minor dengan phasing-out.
Tabel 46. Rata-rata harapan dan kinerja atribut dimensi perpustakaan
No Atribut Dimensi Perpustakaan
Phasing-out Mayor-minor
KW RH
RK RH
RK
1 Kenyamanan
4.73 3.29
4.71 3.40
0.192 2
Kebersihan 4.72
3.35 4.71
3.45 0.162
3 Penerangan
4.74 3.29
4.74 3.38
0.267 4
Koleksi bahan pustaka 4.80
2.86 4.79
2.97 0.183
5 Kemudahan mencari bahan bacaan
4.77 2.86
4.75 2.97
0.189 6
Peraturan 4.46
3.05 4.41
3.13 0.280
Rata-rata 4.70
3.12 4.69
3.22
Keterangan : RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata Kinerja; KW = Uji beda Kruskal Wallis antara kinerja phasing-out dan mayor-minor
Sebagian besar 93.9 mahasiswa phasing-out menyatakan tidak puas terhadap atribut kemudahan mencari bahan bacaan. Demikian pula dengan
mahasiswa mayor-minor, dimana sebanyak 91.7 persen menyatakan tidak puas terhadap atribut koleksi bahan pustaka pada dimensi perpustakaan. Sebaliknya,
sebanyak 14.0 persen mahasiswa phasing-out dan 18.3 persen mayor-minor menyatakan puas terhadap atribut peraturan Tabel 47.
Tabel 47. Sebaran mahasiswa berdasarkan kepuasan terhadap atribut dimensi perpustakaan
No .
Atribut Dimensi Perpustakaan
Phasing-out Mayor-minor
Total Puas
Tidak puas
Puas Tidak
puas Puas
Tidak puas
n n
n n
n n
1
Kenyamanan
36 12.9
243 87.1
45 14.8
259 85.2
81 13.9
502 86.1
2
Kebersihan
34 12.2
245 87.8
51 16.9
251 83.1
85 14.6
496 85.4
3
Penerangan
37 13.2
243 86.8
37 12.2
267 87.8
74 12.7
510 87.3
4
Koleksi bahan pustaka
19 6.8
261 93.2
25 8.3
278 91.7
44 7.5
539 92.5
5
Kemudahan mencari bahan bacaan
17 6.1
263 93.9
26 8.6
276 91.4
43 7.4
539 92.6
6
Peraturan
39 14.0
240 86.0
55 18.3
246 81.7
94 16.2
486 83.8
Dimensi Evaluasi Hasil Belajar
Mayoritas 69.6 mahasiswa phasing-out menyatakan sangat penting terhadap atribut penjadwalan UTS dan UAS. Selanjutnya, sebanyak 66.7 persen
mahasiswa phasing-out menyatakan sangat penting terhadap atribut pelaksanaan UTS dan UAS.
Persentase terbesar 69.7 mahasiswa mayor-minor menyatakan sangat penting terhadap atribut pelaksanaan UTS dan UAS. Pada urutan kedua,
sebanyak 69.0 persen mahasiswa mayor-minor menyatakan sangat penting terhadap atribut penjadwalan UTS dan UAS Tabel 48.
Tabel 48. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi evaluasi hasil belajar
No Atribut Dimensi Evaluasi
Hasil Belajar Phasing-out
Mayor-minor TP
KP CP
P SP
TP KP
CP P
SP
1 Penjadwalan UTS dan
UAS 0.4
0.0 0.7
29.3 69.6
0.0 0.7
1.3 29.0
69.0 2
Pelaksanaan UTS dan UAS
0.4 0.0
0.7 32.2
66.7 0.3
1.3 0.7
28.0 69.7
3 Keberadaan pengawas
UTS dan UAS 1.4
0.7 2.1
42.2 53.6
0.7 2.6
7.2 43.3
46.2 4
Sistem penilaian 0.4
0.0 1.4
31.7 66.5
0.3 0.7
2.3 30.9
65.8 5
Pengumuman nilai 0.4
1.1 1.8
35.2 61.5
0.3 1.0
3.3 35.2
60.2 6
Penerbitan transkrip semester
0.7 0.0
1.1 33.1
65.1 0.3
1.0 1.6
30.6 66.5
Keterangan: TP=Tidak Penting, KP=Kurang Penting, CP=Cukup Penting, P=Penting, SP=Sangat Penting
Lebih dari separuh 52.5 mahasiswa phasing-out menyatakan cukup baik terhadap atribut sistem penilaian dan sebanyak 51.8 persen terhadap atribut
pelaksanaan UTS dan UAS. Sebaliknya, lebih dari separuh 53.9 mahasiswa mayor-minor menyatakan cukup baik terhadap atribut keberadaan pengawas
UTS dan UAS. Selanjutnya, sebanyak 53.3 persen mahasiswa mayor-minor menyatakan cukup baik terhadap atribut sistem penilaian Tabel 49.
Tabel 49. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut dimensi evaluasi hasil belajar
No Atribut Dimensi Evaluasi
Hasil Belajar Phasing-out
Mayor-minor TB
KB CB
B SB
TB KB
CB B
SB
1 Penjadwalan UTS dan UAS
10.7 26.4
40.7 21.5
0.7 7.2
29.1 42.8
19.6 1.3
2 Pelaksanaan UTS dan UAS
6.4 18.2
51.8 22.9
0.7 5.9
15.7 52.1
24.9 1.4
3 Keberadaan pengawas UTS
dan UAS 5.0
19.0 48.7
25.1 2.2
4.2 13.7
53.9 25.3
2.9 4
Sistem penilaian 6.1
23.2 52.5
16.8 1.4
4.9 18.6
53.3 21.9
1.3 5
Pengumuman nilai 12.1
31.1 45.7
10.4 0.7
8.8 26.5
50.0 13.7
1.0 6
Penerbitan transkrip semester
12.5 30.0
38.6 17.5
1.4 11.4
28.4 41.2
17.0 2.0
Keterangan: TB=Tidak Baik, KB=Kurang Baik, C B=Cukup Baik, B=Baik, SB=Sangat Baik
Berdasarkan Tabel 50 pada dimensi evaluasi hasil belajar, baik mahasiswa phasing-out maupun mayor minor memiliki rata-rata harapan yang
paling tinggi pada atribut penjadwalan UTS dan UAS. Namun, apabila dilihat dari rata-rata kinerja paling rendah terdapat pada atribut pengumuman nilai bagi
mahasiswa phasing-out dan penerbitan transkrip semester bagi mahasiswa mayor-minor. Hal ini dikarenakan jangka waktu dari ujian hingga pengumuman
nilai terlalu lama dan terkadang nilai yang tercantum di transkrip tidak sesuai
dengan nilai yang diberikan oleh dosen.
Tabel 50. Rata-rata harapan dan kinerja atribut dimensi evaluasi hasil belajar
No Atribut Dimensi Evaluasi Hasil Relajar
Phasing-out Mayor-minor
KW RH
RK RH
RK
1 Penjadwalan UTS dan UAS
4.68 2.75
4.66 2.79
0.781 2
Pelaksanaan UTS dan UAS 4.65
2.93 4.65
3.00 0.320
3 Keberadaan pengawas UTS dan UAS
4.46 3.00
4.32 3.09
0.243 4
Sistem penilaian 4.64
2.84 4.61
2.96 0.063
5 Pengumuman nilai
4.57 2.56
4.54 2.72
0.031 6
Penerbitan transkrip semester 4.62
2.65 4.62
2.70 0.602
Rata-rata 4.60
2.79 4.57
2.88
Keterangan : RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata Kinerja; KW = Uji beda Kruskal Wallis antara kinerja phasing-out dan mayor-minor; = Berbeda nyata pada p0.1; = Berbeda nyata pada p0.05
Berdasarkan hasil uji beda Kruskal Wallis terlihat perbedaan yang nyata p0.1 antara rata-rata kinerja mahasiswa mayor-minor dengan phasing-out
terhadap atribut sistem penilaian. Begitu pula dengan atribut pengumuman nilai yang berbeda nyata p0.05 antara mahasiswa mayor-minor dengan phasing-
out. Rata-rata kinerja mahasiswa phasing-out terhadap kedua atribut tersebut lebih rendah daripada kepuasan mahasiswa mayor-minor. Hal ini dapat
dikarenakan pada sistem mayor-minor evaluasi hasil belajar menjadi lebih terkendali, sehingga mahasiswa mayor-minor dalam sistem penilaian dan
pengumuman nilainya lebih cepat dibandingkan dengan mahasiswa phasing-out. Selain itu, untuk keempat atribut yang lainnya pada dimensi ini menunjukkan
tidak ada perbedaan yang nyata p0.1 antara mahasiswa mayor-minor dengan phasing-out.
Sebagian besar 93.9 mahasiswa phasing-out menyatakan tidak puas terhadap atribut pengumuman nilai Tabel 51. Namun sebanyak 20.1 persen
mahasiswa phasing-out menyatakan merasa puas terhadap atribut keberadaan pengawas UTS dan UAS. Persentase terbesar 93.1 mahasiswa mayor-minor
merasa tidak puas terhadap atribut penjadwalan UTS dan UAS serta pelaksanaan UTS dan UAS pada dimensi evaluasi hasil belajar. Sebaliknya,
sebanyak 19.0 persen mahasiswa mayor-minor merasa puas terhadap atribut keberadaan pengawas UTS dan UAS. Pengawas selain mengawasi jalannya
ujian, juga membantu membagikan soal, memberitahukan waktu pengerjaan ujian, memberikan daftar hadir dan mengumpulkan hasil ujian. Peran pengawas
pada saat ujian baik oleh dosen maupun asisten dinilai sudah cukup memuaskan.
Tabel 51. Sebaran mahasiswa berdasarkan kepuasan terhadap atribut dimensi evaluasi hasil belajar
No Atribut Dimensi
Evaluasi Hasil Belajar Phasing-out
Mayor-minor Total
Puas Tidak
Puas Puas
Tidak puas
Puas Tidak
puas n
n n
n n
n
1 Penjadwalan UTS dan
UAS
30 10.7
250 89.3
21 6.9
284 93.1
51 8.7
534 91.3
2 Pelaksanaan UTS dan
UAS
33 11.8
247 88.2
21 6.9
283 93.1
54 9.2
530 90.8
3 Keberadaan pengawas
UTS dan UAS
56 20.1
222 79.9
58 19.0
247 81.0
114 19.6
469 80.4
4 Sistem penilaian
27 9.6
253 90.4
31 10.1
275 89.9
58 9.9
528 90.1
5 Pengumuman nilai
17 6.1
263 93.9
28 9.2
278 90.8
45 7.7
541 92.3
6 Penerbitan transkrip
semester
25 8.9
255 91.1
24 7.8
282 92.2
49 8.4
537 91.6
Dimensi Layanan Administrasi Pendidikan
Dimensi ini memiliki tiga atribut yang ditanyakan kepada mahasiswa. Mayoritas mahasiswa phasing-out 64.7 dan mayor-minor 68.6
menyatakan sangat penting terhadap atribut layanan di tingkat departemen. Pada urutan kedua, sebanyak 64.0 persen mahasiswa phasing-out dan 66.7
persen mayor-minor menyatakan sangat penting terhadap atribut layanan di
tingkat IPB AJMP. Selanjutnya, sebanyak 59.8 persen mahasiswa phasing-out dan 60.3 persen mayor-minor menyatakan sangat penting terhadap atribut
layanan di tingkat fakultas Tabel 52. Tabel 52. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi
layanan administrasi pendidikan
No Atribut Dimensi Layanan
Administrasi Pendidikan Phasing-out
Mayor-minor TP
KP CP
P SP
TP KP
CP P
SP
1 Layanan di tingkat
departemen 0.7
0.7 1.8
32.1 64.7
0.0 0.7
0.7 30.0
68.6 2 Layanan di tingkat fakultas
0.0 0.7
0.4 39.1
59.8 0.0
0.3 2.0
37.4 60.3
3 Layanan di tingkat IPB
AJMP 0.0
0.7 1.1
34.2 64.0
0.0 0.3
1.0 32.0
66.7
Keterangan: TP=Tidak Penting, KP=Kurang Penting, CP=Cukup Penting, P=Penting, SP=Sangat Penting
Persentase terbesar mahasiswa phasing-out 49.8 dan mayor-minor 52.6 menyatakan bahwa kinerja atribut layanan di tingkat fakultas dinilai
cukup baik. Selanjutnya, sebanyak 49.1 persen mahasiswa phasing-out dan 47.4 persen mayor-minor menyatakan cukup baik terhadap atribut layanan di tingkat
departemen. Sebanyak 39.7 persen mahasiswa phasing-out menyatakan cukup baik, sedangkan 42.8 persen mahasiswa mayor-minor menyatakan kurang baik
terhadap atribut layanan ditingkat IPB AJMP Tabel 53. Tabel 53. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut dimensi
layanan administrasi pendidikan
No Atribut Dimensi Layanan
Administrasi Pendidikan Phasing-out
Mayor-minor TB
KB CB
B SB
TB KB
CB B
SB
1 Layanan di tingkat
departemen 4.8
14.0 49.1
26.6 5.5
4.6 17.5
47.4 24.8
5.7 2 Layanan di tingkat fakultas
6.5 23.8
49.8 17.7
2.2 5.3
25.7 52.6
15.8 0.6
3 Layanan di tingkat IPB
AJMP 15.2
36.1 39.7
7.9 1.1
24.7 42.8
27.0 5.5
0.0
Keterangan: TM=Tidak Memuaskan, KM=Kurang Memuaskan, CM=Cukup Memuaskan, M=Memuaskan, SM=Sangat Memuaskan
Secara umum atribut layanan di tingkat IPB AJMP dalam dimensi layanan administrasi pendidikan memiliki nilai rata-rata harapan yang tinggi.
Kinerja pelayanan di tingkat IPB AJMP masih jauh dari harapan mahasiswa apabila dibandingkan dengan rata-rata kinerja pada atribut yang lainnya. Hal ini
dikarenakan kinerja pelayanan di AJMP sangat rendah, misalnya kelalaian dalam transkrip nilai, penerbitan transkip nilai yang terlalu lama, dan pelayanan yang
kurang ramah sehingga membuat kesan yang kurang nyaman bagi mahasiswa. Hasil uji beda Kruskal Wallis terhadap atribut layanan di tingkat IPB
AJMP menunjukkan perbedaan yang nyata p0.01 antara rata-rata kinerja pada mahasiswa mayor-minor dengan mahasiswa phasing-out. Hal ini dapat
dikarenakan AJMP melayani seluruh administrasi registrasi, SPP, dan transkrip mahasiswa termasuk mayor-minor sedangkan jumlah loket yang terbatas,
sehingga layanan di AJMP menjadi kurang maksimal Tabel 54. Tabel 54. Rata-rata harapan dan kinerja atribut dimensi layanan administrasi
pendidikan
No. Atribut Dimensi Layanan
Administrasi Pendidikan Phasing-out
Mayor-minor KW
RH RK
RH RK
1 Layanan di tingkat departemen
4.59 3.14
4.67 3.09
0.463 2
Layanan di tingkat fakultas 4.58
2.85 4.58
2.81 0.546
3 Layanan di tingkat IPB AJMP
4.62 2.44
4.65 2.13
0.000 Rata-rata
4.60 2.81
4.63 2.68
Keterangan : RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata Kinerja; KW = Uji beda Kruskal Wallis antara kinerja phasing-out dan mayor-minor; = Berbeda nyata pada p0.01
Pada dimensi ini, sebagian besar mahasiswa phasing-out 96.4 dan mayor-minor 97.0 menyatakan tidak puas terhadap pelayanan di tingkat IPB
AJMP Tabel 55. Sedangkan atribut pelayanan di tingkat departemen dinyatakan paling memuaskan oleh mahasiswa phasing-out 17.4 dan mayor-
minor 10.6. Tabel 55. Sebaran mahasiswa berdasarkan kepuasan terhadap atribut dimensi
layanan administrasi pendidikan
No Atribut Dimensi
Layanan Administrasi Pendidikan
Phasing-out Mayor-minor
Total Puas
Tidak puas
Puas Tidak
puas Puas
Tidak puas
n n
n n
n n
n
1 Layanan di tingkat
departemen
47 17.4
223 82.6
32 10.6
269 89.4
79 13.8
492 86.2
2 Layanan di tingkat
fakultas
20 7.2
258 92.8
22 7.3
280 92.7
42 7.2
538 92.8
3 Layanan di tingkat IPB
AJMP
10 3.6
266 96.4
9 3.0
294 97.0
19 3.3
560 96.7
Dimensi Proses Belajar Mengajar Tingkat Persiapan Bersama TPB
Mayoritas 64.4 mahasiswa mayor-minor menyatakan penting terhadap atribut tugas-tugas praktikum. Selanjutnya, sebanyak 61.8 persen
mahasiswa mayor-minor menyatakan penting terhadap atribut frekuensi ujian.
Lebih dari separuh 52.0 mahasiswa menyatakan sangat penting terhadap
atribut pengumuman nilai Tabel 56.
Tabel 56. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi proses belajar mengajar Tingkat Persiapan Bersama TPB
No Atribut Dimensi Proses Belajar
Mengajar TPB TP
KP CP
P SP
1 Jumlah mahasiswa per kelas di TPB
0.0 1.0
4.9 53.7
40.4 2
Jadwal kuliah dan praktikum 0.0
0.0 1.5
47.3 51.2
3 Responsi
0.0 0.5
2.0 52.5
45.0 4
Asisten praktikum 0.0
0.5 1.5
55.9 42.1
5 Tugas-tugas praktikum
1.0 0.5
6.9 64.4
27.2 6
Pelayanan administrasi di TPB 0.0
0.0 3.5
46.0 50.5
7 Keberadaan Konselor
0.0 2.5
7.9 50.0
39.6 8
Frekuensi ujian 0.5
2.0 4.5
61.8 31.2
9 Sistem penilaian
0.0 0.5
0.0 49.5
50.0 10
Interaksi dosen dengan mahasiswa 0.0
0.0 2.5
47.5 50.0
11 Pengumuman nilai
0.5 0.0
1.5 46.0
52.0
Keterangan: TP=Tidak Penting, KP=Kurang Penting, CP=Cukup Penting, P=Penting, SP=Sangat Penting
Berdasarkan kinerja atribut dimensi ini, mayoritas 63.1 mahasiswa mayor-minor menyatakan cukup baik terhadap kinerja atribut tugas-tugas
praktikum. Sebaliknya, sebanyak 41.4 persen mahasiswa menyatakan kurang baik terhadap kinerja atribut pelayanan administrasi di TPB Tabel 57.
Tabel 57. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut dimensi proses belajar mengajar Tingkat Persiapan Bersama TPB
No Atribut Dimensi Proses Belajar
Mengajar TPB TB
KB CB
B SB
1 Jumlah mahasiswa per kelas di TPB
5.4 28.1
47.8 17.2
1.5 2
Jadwal kuliah dan praktikum 3.9
17.7 54.2
22.7 1.5
3 Responsi
2.0 13.3
55.7 29.0
0.0 4
Asisten praktikum 3.0
15.3 57.1
23.6 1.0
5 Tugas -tugas praktikum
2.0 13.8
63.1 20.7
0.4 6
Pelayanan administrasi di TPB 14.8
41.4 35.5
7.9 0.4
7 Keberadaan Konselor
12.8 34.0
35.5 15.3
2.4 8
Frekuensi ujian 1.5
13.3 58.1
24.1 3.0
9 Sistem penilaian
4.4 23.2
49.8 21.6
1.0 10
Interaksi dosen dengan mahasiswa 3.9
27.6 47.3
20.7 0.5
11 Pengumuman nilai
5.5 23.4
49.3 18.8
3.0
Keterangan: TB=Tidak Baik, KB=Kurang Baik, C B=Cukup Baik, B=Baik, SB=Sangat Baik
Atribut pelayanan administrasi di TPB menurut mahasiswa mayor-minor sangat penting, tetapi kinerja pada atribut ini kurang memuaskan. Pelayanan
yang baik akan memiliki dampak positif bagi mahasiswa dan kualitas pelayanan memiliki harapan yang tinggi. Hal ini dapat dikarenakan oleh kurangnya disiplin
waktu petugas dalam melayani mahasiswa dan kurangnya sikap ramah petugas
kepada mahasiswa. Dari seluruh atribut yang ditanyakan dalam dimensi ini, sebagian besar mahasiswa menyatakan tidak puas terhadap proses belajar
mengajar TPB Tabel 58.
Tabel 58. Rata-rata harapan dan kinerja atribut dimensi proses belajar mengajar
Tingkat Persiapan Bersama TPB
No. Atribut Dimensi Proses Belajar Mengajar
Tingkat Persiapan Bersama RH
RK
1 Jumlah mahasiswa per kelas di TPB
4.35 2.78
2 Jadwal kuliah dan praktikum
4.51 3.03
3 Responsi
4.41 3.12
4 Asisten praktikum
4.39 3.05
5 Tugas -tugas praktikum
4.12 3.05
6 Pelayanan administrasi di TPB
4.48 2.42
7 Keberadaan Konselor
4.28 2.64
8 Frekuensi ujian
4.20 3.10
9 Sistem penilaian
4.47 2.93
10 Interaksi dosen dengan mahasiswa
4.49 2.82
11 Pengumuman nilai
4.46 2.86
Rata-rata 4.38
2.89
Keterangan : RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata Kinerja
Pada dimensi ini, sebanyak 94.1 persen mahasiswa mayor-minor menyatakan tidak puas terhadap kualitas pelayanan administrasi di TPB Tabel
59. Kinerja dari pelayanan administrasi TPB masih jauh dari yang diharapkan. Sebanyak 25.6 persen mahasiswa mayor-minor menyatakan puas terhadap
frekuensi ujian. Tabel 59. Sebaran mahasiswa berdasarkan kepuasan terhadap atribut dimensi
proses belajar mengajar Tingkat Persiapan Bersama TPB
No. Atribut Dimensi Proses Belajar
Mengajar Tingkat Persiapan Bersama Puas
Tidak Puas Total
n n
n
1 Jumlah mahasiswa per kelas di TPB
50 16.4
254 83.6 304
100.0 2
Jadwal kuliah dan praktikum 36
11.9 267
88.1 303 100.0
3 Responsi
52 17.2
251 82.8 303
100.0 4
Asisten praktikum 50
16.4 254
83.6 304 100.0
5 Tugas -tugas praktikum
67 22.0
237 78.0 304
100.0 6
Pelayanan administrasi di TPB 18
5.9 285
94.1 303 100.0
7 Keberadaan Konselor
42 13.9
261 86.1 303
100.0 8
Frekuensi ujian 78
25.6 227
74.4 305 100.0
9 Sistem penilaian
42 13.8
262 86.2 304
100.0 10
Interaksi dosen dengan mahasiswa 36
11.8 269
88.2 305 100.0
11 Pengumuman nilai
47 15.6
255 84.4 302
100.0
Dimensi Penyelesaian Studi
Dimensi ini khusus ditanyakan kepada mahasiswa yang telah menempuh penyelesaian studi. Dalam dimensi ini dibagi menjadi beberapa subdimensi, yaitu
KKPKKNPLMagang, seminar mahasiswa, tugas akhir, ujian akhir, proses penyelesaian akhir dan wisuda.
Pada subdimensi KKPKKNPLMagang, mayoritas 72.7 mahasiswa phasing-out menyatakan sangat penting terhadap atribut pembekalan
KKPKKNPLMagang. Selanjutnya, mayoritas 68.3 mahasiswa phasing-out menyatakan sangat penting terhadap atribut pelaksanaan seminar pada
subdimensi seminar mahasiswa. Pada subdimensi tugas akhir, sebanyak 71.4 persen mahasiswa phasing-out menyatakan sangat penting terhadap atribut
kesesuaian topik skripsi dengan kompetensi dosen pembimbing Tabel 60. Tabel 60. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi
penyelesaian studi
No Atribut Dimensi Penyelesaian Studi
TP KP
CP P
SP a. KKPKKNPLMagang
1 Pembekalan KKPKKNPLMagang
1.3 0.0
3.9 22.1
72.7 2
Pelaksanaan KKPKKNPLMagang 1.3
1.3 4.0
29.3 64.0
3 Penilaian KKPKKNPLMagang
1.3 1.3
2.7 32.9
61.8 4
Biaya pelaksanaan 1.3
0.0 3.9
36.9 57.9
5 Waktu pelaksanaan
1.3 0.0
1.3 46.1
51.3 6
Dosen pembimbing KKPKKNPLMagang
1.3 0.0
0.0 34.2
64.5
b. Seminar Mahasiswa