Efisiensi Penyimpanan Air Irigasi

37

2. Efisiensi Penyimpanan Air Irigasi

Pemberian air pada tanaman dilakukan dua kali aplikasi dalam satu hari yaitu pada pagi hari dan siang hari. Aplikasi pertama pada pagi hari, air yang diberikan pada tanaman dicampur dengan larutan nutrisi sedangkan pada aplikasi ke-2 siang hari air tidak dicampur dengan larutan nutrisi. Efisiensi penyimpanan air dihitung berdasarkan jumlah air yang tersimpan di daerah perakaran dibagi jumlah air yang diberikan dikali 100. Data volume air masuk, volume air keluar, dan volume air yang tersimpan dapat dilihat pada Lampiran 17. Efisiensi penyimpanan air irigasi disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Efisiensi Penyimpanan air Lateral Rata-rata Efisiensi Penyimpanan Aplikasi 1 Rata-rata Efisiensi Penyimpanan Aplikasi 2 1 51 45 2 47 49 3 38 45 4 26 28 5 34 39 6 45 50 7 29 76 8 41 39 9 13 16 10 21 20 Max 51 76 Min 13 16 Rata-rata 34.5 40.7 Dari Tabel 10. nilai efisiensi penyimpanan air pada setiap lateral aplikasi 1 berkisar antara 13-51 sedangkan efisiensi penyimpanan air pada aplikasi 2 berkisar antara 16-76 . Efisiensi penyimpanan air pada aplikasi 2 siang hari lebih besar dari aplikasi pertama pada pagi hari. Nilai efisiensi penyimpanan air yang diperoleh sangat kecil, sedangkan nilai efisiensi irigasi yang diharapkan lebih dari 90 . Faktor yang menyebabkan rendahnya nilai efisiensi penyimpanan air irigasi adalah pemberian air irigasi yang melebihi daya tampung air pada media tanam. Media tanam mempunyai kapasitas tertentu dalam menampung air. Apabila air yang diberikan melebihi kapasitas media tanam maka air akan terbuang sebagai drainase. Oleh karena itu pemberian air pada tanaman harus disesuaikan dengan karakteristik media tanam yang digunakan. Karakteristik media tanam yang digunakan di lahan penelitian dapat dilihat pada Tabel 11. 38 Tabel 11. Karakteristik Media Tanam Arang Sekam Karakteristik Satuan Arang sekam Bulk Density gcc 0.23 Ruang pori-pori total vol 84.50 Kadar air pF 1 vol 25.90 Kadar air pF 2 vol 16.30 Kadar air pF 2,54 vol 13.30 Kadar air pF 4,2 vol 11.10 Pori Drainase cepat vol 68.20 Pori Drainase Lambat vol 3.00 Air tersedia vol 2.20 Permeabilitas cmjam 32.89 Sumber : Pattapa dalam Chadirin 2006 Media tanam yang digunakan pada tanaman Kastuba dilahan penelitian adalah arang sekam. Arang sekam mempunyai ruang pori yang besar yaitu 84.5 volume media tanam. Sehingga daya melewatkan airnya besar dan daya menahan mengikat airnya kecil. Dengan nilai porositas yang besar maka air yang keluar dari pot juga banyak. Selain itu arang sekam mempunyai tekstur yang kasar sehingga mudah meloloskan air. Media tanam yang digunakan untuk tanaman Kastuba merupakan arang sekam bekas pemakaian sebelumnya yaitu untuk propagation bunga Krisan sehingga kualitasnya sudah menurun dan mengakibatkan unsur hara yang terkandung di dalamnya sudah sedikit atau bahkan sudah tidak ada. Apabila suatu media tanam tidak mengandung unsur hara maka kemampuan menahan airnya kecil, karena unsur hara berfungsi mengikat partikel-partikel tanah atau media tanam. Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya efisiensi penyimpanan adalah lubang drainase pada pot yang besar dan ukuran pot yang terlalu kecil sedangkan penetes yang digunakan cukup besar sehingga apabila penetes tersebut dibenamkan dalam pot, ujung penetes dimana air menetes dekat sekali dengan lubang drainase pot akibatnya air banyak yang keluar terbuang. Banyaknya jumlah air irigasi yang terbuang menyebabkan pemborosan air dan larutan nutrisi yang selanjutnya berakibat pada pemborosan biaya irigasi. Untuk meningkatkan nilai efisiensi penyimpanan air irigasi maka jadwal irigasi harus diperbaiki, yaitu dengan menambah interval pemberian air dan mengurangi jumlah air yang diberikan. Selain itu jumlah air yang diberikan harus sesuai dengan kapasitas media tanam. 39

D. Kinerja Teknis Irigasi Tetes