Koefisien Keseragaman Debit Lateral Pada Pipa Manifold Koefisien Keseragaman Debit Penetes Pada Pipa Lateral

32 Dari Gambar 8, 9, dan 10 dapat dilihat bahwa EC larutan pada penetes lebih rendah dari EC ideal untuk tanaman Kastuba, sedangkan pH dan suhu larutan pada penetes lebih tinggi dari pH dan suhu ideal untuk tanaman Kastuba.

3. Koefisien Keseragaman Debit Lateral Pada Pipa Manifold

Keseragaman debit air irigasi merupakan salah satu parameter penting yang harus diperhatikan dalam budidaya tanaman secara hidroponik. Selain itu keseragaman debit juga menentukan tingkat efektivitas dan efisiensi pemberian air irigasi. Keseragaman debit lateral pada pipa manifold merupakan keseragaman dari debit yang diukur pada setiap pipa lateral dalam satu manifold. Data debit pipa lateral dapat dilihat pada Lampiran 14. Keseragaman debit lateral pada pipa manifold adalah 84.4. Keseragaman debit lateral pada pipa manifold kecil dan kurang dari 95 . Menurut literatur keseragaman kurang dari 95 menunjukkan desain jaringan irigasi tetes kurang baik. Untuk mendapatkan keseragaman yang lebih besar desain harus diubah misalnya dengan memperpendek pipa lateral atau memperbesar diameter pipa lateral. Salah satu penyebab adanya ketidakseragaman debit lateral pada pipa manifold adalah kebocoran pada sambungan antara pipa lateral dengan pipa manifold, selain itu sebagian sambungan tersebut sudah rusak. 0,000 0,050 0,100 0,150 0,200 0,250 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lateral De b it l d e t Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Gambar 11 Grafik Variasi Debit Pipa Lateral 33 Dari Gambar 11 diperoleh besarnya debit pipa lateral sangat bervariasi setiap ulangan. Debit maksimum pipa lateral adalah 0.190 ldet pada ulangan 1, 0.163 ldet ulangan 2 dan 0.205 ldet pada ulangan 3. Sehingga rata-rata debit maksimum adalah 0.186 ldet. Sedangkan debit minimum pipa lateral adalah 0.047 ldet pada ulangan 1, 0.078 ldet pada ulangan 2, dan 0.077 pada ulangan 3. Sehingga rata-rata debit minimum adalah 0.067 ldet. Selisih debit maksimum dan minimum yang besar mengakibatkan keseragaman debit kecil.

4. Koefisien Keseragaman Debit Penetes Pada Pipa Lateral

Keseragaman debit penetes pada pipa lateral merupakan keseragaman debit yang diukur pada penetes dalam satu lateral. Pengukuran keseragaman debit penetes pada pipa lateral dilakukan dalam dua kali ulangan. Data debit penetes pada ulangan 1 dan 2 dapat dilihat pada Lampiran 15. Pada ulangan 1 pengukuran debit penetes dilakukan 10 lateral sedangkan pada ulangan 2 hanya pada 8 lateral. Hal ini disebabkan tanaman Kastuba di lahan penelitian mengalami toxic akibat dosis ZPT terlalu tinggi dan waktu pemberiannya yang tidak tepat sehingga banyak tanaman mati. Oleh karena itu lateral 7 dan 8 tidak dipakai karena tanamannya mati. Karena lateral 7 dan 8 tidak berfungsi maka debit penetes pada ulangan ke-2 lebih besar dari ulangan ke-1 dan rata-rata keseragaman debit penetes pada pipa lateral ulangan 2 lebih kecil dari ulangan 1. Keseragaman debit penetes pada pipa lateral ulangan 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Keseragaman Debit Penetes Pada Pipa Lateral Lateral EU Penetes Ulangan 1 EU Penetes Ulangan 2 1 60.56 67.29 2 78.42 79.76 3 98.26 76.56 4 62.30 78.12 5 69.49 46.20 6 70.71 66.84 7 69.20 - 8 74.80 - 9 63.51 69.81 10 52.82 59.28 Tabel 8. menunjukkan bahwa koefisien keseragaman penetes pada pipa lateral ulangan 1 berkisar antara 52.82-98.26 sedangkan pada ulangan 2 koefisien keseragaman debit penetes pada pipa lateral antara 79.76-46.20. Sehingga koefisien keseragaman debit penetes pada pipa lateral berkisar antara 34 49.51-89.01. Keseragaman debit penetes pada pipa lateral kecil dan kurang dari 95. Hal ini menunjukkan desain jaringan irigasi harus diperbaiki atau diubah. Rendahnya keseragaman debit penetes pada pipa lateral disebabkan variasi debit penetes tersebut besar. Variasi debit penetes sepanjang pipa lateral dapat dilihat pada Gambar 12. 0,0000 0,0005 0,0010 0,0015 0,0020 0,0025 0, 5 2, 5 4, 5 6, 5 8, 5 10 ,5 12, 5 14 ,5 16, 5 18, 5 20, 5 22, 5 24 ,5 26, 5 28 ,5 30 ,5 32 ,5 34 ,5 36 ,5 38 ,5 Panjang lateral m D e b it E m it e r l d e t q Emiter Gambar 12. Variasi Rata-rata Debit Penetes Pada Pipa Lateral Dari Gambar 12 diperoleh bahwa debit penetes tidak sesuai dengan kapasitas penetes yang ditunjukan dengan garis. Debit penetes cenderung lebih tinggi dari kapasitas penetes. Hal ini menunjukkan volume air yang diberikan berlebih. Ini disebabkan jadwal irigasi kurang baik, interval irigasi terlalu sedikit hanya 2 kali sehari sedangkan lamanya pemberian air terlalu lama. Debit penetes sepanjang pipa lateral besarnya tidak seragam. Ketidakseragaman debit penetes pada pipa lateral dapat disebabkan oleh 2 hal, yaitu desain dan operasi yang kurang baik. Dari segi desain jaringan irigasi tetes tersebut sudah memenuhi kriteria, misalnya berdasarkan tipe penetes yang dipakai, panjang pipa manifold yang digunakan adalah 6 m sedangkan panjang maksimum yang diijinkan adalah 13.25 m, panjang pipa lateral yang digunakan 40 m sedangkan yang panjang maksimum yang diijinkan adalah 110.7 m dan jumlah penetes yang digunakan 125 penetes sedangkan jumlah penetes maksimum yang diijinkan adalah 425.2 penetes. Namun adanya penggunaan jenis penetes yang berbeda dalam satu lateral local dan original menyebabkan debit penetes dalam satu lateral tidak seragam. Dari segi operasional, penyebab rendahnya nilai keseragaman debit penetes pada pipa lateral antara lain penyumbatan pada penetes. Penyumbatan clogging dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu partikel mineral atau bahan organik 35 yang terkandung di dalam larutan nutrisi dan penyumbatan karena kotoran seperti lumut yang tebal pada pipa utama, pipa lateral, selang dripper dan penetes. Lumut yang terdapat pada pipa dapat dilihat pada Gambar 13. Kotoran tersebut akibat jarang dilakukan pencucian komponen irigasi. Komponen irigasi hanya dibersihkan setiap satu kali musim taman 21 minggu. Gambar 13. Lumut Pada Pipa Keseragaman debit penetes pada pipa lateral yang kecil juga disebabkan pemasangan penetes yang tidak baik dan tidak rapi sehingga selang dripper tidak pas dengan ujung penetes dan umur komponen irigasi tetes yang telah melebihi umur ekonomisnya. Pada Gambar 12 juga terlihat bahwa debit penetes di bagian ujung lebih besar, padahal seharusnya semakin ke ujung debit penetes semakin kecil karena tekanan semakin berkurang. Ini disebabkan penetes yang digunakan pada bagian ujung adalah penetes tipe local yang merupakan pengganti penetes tipe original yang rusak. Debit di bagian ujung lebih besar dari bagian depan bisa disebabkan karena tipe penetes yang berbeda juga bisa disebabkan karena penetes local tersebut masih baru sedangkan penetes original sudah lama sehingga kemungkinan penetes tipe original tersumbat oleh kotoran. Menurut Nakayama dan Bucks 1986 apabila keseragaman irigasi kurang dari 95 maka desain harus diperbaiki, misalnya penggunaan jenis penetes yang berkapasitas sama dalam satu jaringan irigasi tetes, pemasangan penetes harus dilakukan dengan cermat dan rapi, perbaikan sambungan-sambungan yang rusak sehingga tidak bocor dan pembersihan komponen irigasi secara rutin agar tidak terjadi penyumbatan. 36

C. Efisiensi Irigasi 1. Efisiensi Distribusi