14
3. Suhu Larutan Nutrisi T
Suhu larutan nutrisi berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Setiap tanaman mempunyai rentang temperatur tertentu yang menjadi syarat
tumbuhnya. Di bawah rentang tersebut proses-proses penting untuk pertumbuhan tanaman akan terhenti akibatnya sel-sel tanaman rusak.
Sedangkan kondisi temperatur di atas rentang akan menyebabkan enzim menjadi tidak aktif sehingga proses untuk pertumbuhan juga akan terhenti.
Tanaman Kastuba menyukai suhu antara 20-21.1
o
C. Jika suhu di atas 21.1
o
C atau di bawah 18.3
o
C proses blooming perubahan warna daun menjadi merah akan tertunda. Pada malam hari tanaman Kastuba tumbuh baik pada
suhu 12.8-15.6
o
C. Jika di luar kisaran itu maka blooming terhambat. Suhu yang tinggi pada Tanaman Kastuba akan menyebabkan warna merah pada
daun tidak bertahan lama.
F. Biaya Irigasi
Biaya irigasi adalah biaya yang dihitung berdasarkan biaya pemasangan komponen irigasi dan biaya operasional. Menurut Pramudya dan Dewi
1992, biaya alat pertanian terdiri atas dua komponen yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya yang termasuk biaya tetap adalah biaya penyusutan,
biaya bunga modal dan asuransi, biaya pajak dan biaya gudang, sedangkan yang termasuk biaya tidak tetap adalah biaya bahan bakar listrik, biaya
perbaikan dan pemeliharaan, serta biaya operator. Biaya penyusutan dapat dihitung dengan persamaan :
D = P-S X crf...............................................................................12 dimana:
D : Biaya penyusutan Rptahun
P : Harga awal Rp.
S : Harga akhir Rp
crf : capital recorfery factor AP,I,N
Biaya total adalah biaya yang diperlukan suatu alat pertanian untuk setiap jam kerjanya. Biaya total dihitung dengan persamaan:
15 B =
BTT X
BT + …………………………………………………13
Biaya pokok adalah biaya yang diperlukan suatu alat pertanian untuk setiap produk. Biaya air irigasi dihitung dengan persamaan:
BP = k
BTT Xk
BT + …………………………………………….....14
dimana: BP
: Biaya pokok Rptahun BT
: Biaya tetap Rptahun BTT : Biaya tidak tetap Rpjam
X : Perkiraan jam kerja jamtahun
k : Kapasitas sistem irigasi literjam
G. Tanaman Kastuba
Tanaman Kastuba berasal dari Meksiko. Umumnya, tanaman ini ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan dan di taman-taman. Tanaman
Kastuba termasuk divisi: Magnoliaphytae, kelas : Magnoliapsida, ordo : Malphigiates, family : Euphorbiaceae, genus : Euphorbia, spesies :
Euphorbia phulcherrima. Tanaman Kastuba bisa ditemukan pada 1-1400 m dpl, tetapi untuk mendapatkan warna daun yang cerah lebih cocok jika
ditanam pada ketinggian 600 m dpl. Perdu tegak dengan tinggi 1.5-4 m ini mempunyai batang berkayu, bercabang, dan bergetah seperti susu.
Gambar 2. Tanaman Kastuba Daunnya tunggal, bertangkai, tangkai daun yang muda berwarna merah
clan hijau setelah tua, letaknya tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur
16 sampai elips memanjang, yang besar umumnya mempunyai 2-4 lekukan,
ujung clan pangkal runcing, pertulangan menyirip, panjang 7-15 cm, lebar 2.5-6 cm, dan bagian bawah mempunyai rambut halus.
Bunga majemuk berbentuk cawan dalam susunan yang khas disebut cyathium, keluar dari ujung tangkai. Pohon merah memiliki banyak varietas
yang berasal dari Eropa dan merupakan hasil pemuliaan. Hasilnya, tanaman menjadi lebih pendek, daun lebih lebar, dengan warna daun pelindung yang
bermacam-macam, seperti merah menyala, pink, atau putih. Tanaman ini merupakan tanaman rumah yang favorit selama hari Natal karena daun
bunganya yang berwarna merah menyala. Tanaman Kastuba menyukai kondisi hangat, toleran terhadap sinar
matahari, media tanam harus dijaga agar tetap lembab dan perlu pengkabutan pada saat berbunga. EC tanaman Kastuba harus berada pada kisaran 1.5 – 2
mScm, EC terlalu tinggi menyebabkan pertumbuhan terhambat. Agar daunnya berwarna merah maka tanaman Kastuba perlu penggelapan
penutupan dengan plastik mulsa berwarna hitam dari pukul 17.00-06.00 WIB. Suhu yang diijinkan pada sing hari adalah 20-21.1
o
C dan pada malam hari tidak boleh kurang dari 15.6
o
C. Pemberian air pada tanaman Kastuba dilakukan apabila tanah atau
media tanamnya kering. Pemberian air tersebut dilakukan sampai ada air yang keluar dari lubang drainase lubang pot. Hartley 1992 dalam Gina
2006 menyatakan bahwa intensitas cahaya 4000-6000 foot candles Fc mencukupi untuk pertumbuhan vegetatif tanaman Kastuba. Namun pada
umumnya kondisi dalam rumah plastik tidak selalu sama setiap hari. Hal ini menyebabkan terjadinya variasi intensitas cahaya antara 1000 Fc pada hari
yang terik dan 2000 Fc pada hari yang berawan. Media tanam yang paling banyak digunakan saat ini adalah media yang
merupakan gabungan antara peat moss dan bahan lain seperti perlite, vermiculit, serbuk gergaji atau bahkan pasir Hartley dalam Gina 2006.
Campuran peat dan vermiculit sering digunakan sebagai media tanam tanaman Kastuba karena memiliki sifat fisik yang baik seperti aerasi dan
kapasitas menahan air yang optimum.
17
III. METODE PENELITIAN A.
Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama pengamatan lapang penelitian awal pada bulan Juli - Agustus 2006 dan
tahap kedua pada bulan Mei 2007. Penelitian dilaksanakan di PT Saung Mirwan, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor.
B. Kerangka Pemikiran Penelitian
Kerangka pemikiran dari penelitian ini disajikan pada Gambar 2, dengan penjelasan sebagai berikut : untuk mengetahui kinerja jaringan irigasi
tetes maka perlu dilakukan analisis terhadap beberapa parameter yang menentukan layak tidaknya teknologi ini diterapkan. Parameter tersebut
adalah satuan kebutuhan air tanaman, keseragaman larutan nutrisi, keseragaman debit, efisiensi irigasi dan biaya irigasi. Keseragaman larutan
nutrisi meliputi keseragaman EC, pH, dan suhu larutan nutrisi sedangkan keseragaman debit meliputi keseragaman debit penetes pada pipa lateral dan
keseragaman debit lateral pada pipa manifold. Efisiensi irigasi terdiri dari efisiensi penyaluran, efisiensi distribusi dan efisiensi penyimpanan, namun
yang akan dianalisis dalam penelitian ini hanya efisiensi distribusi dan efisiensi penyimpanan.
Kebutuhan air tanaman teoritis ETc dipengaruhi oleh evapotranspirasi tanaman acuan ETo dan koefisien tanaman kc. ETo ditentukan
berdasarkan data iklim seperti suhu, kelembaban, lama penyinaran matahari, dan letak lintang. Sifat fisik dan kimia larutan nutrisi pH, EC, dan suhu
menentukan keseragaman larutan nutrisi yaitu keseragaman pH, keseragaman EC, dan keseragaman suhu. Sedangkan keseragaman debit baik
debit penetes maupun debit lateral dipengaruhi oleh jumlah pemberian air irigasi. Keseragaman debit menentukan efisiensi distribusi, sedangkan
kebutuhan air tanaman aktual menentukan efisiensi penyimpanan air irigasi. Biaya irigasi ditentukan berdasarkan biaya investasi dan biaya operasional
irigasi.