10 Tabel 2. Rasio Transmisi Puncak Tr untuk Tekstur Tanah dan Kedalaman
Perakaran Tanaman yang Berbeda Kedalaman Perakaran
m Tekstur Tanah
Sangat Kasar Kasar
Sedang Halus
Dangkal 0.8 1.10
1.10 1.05
1.00 Sedang 0.8-1.5
1.10 1.05
1.00 1.00
Dalam 1.5 1.05
1.00 1.00
1.01
Sumber: Keller dan Bleisner,1990
3. Efisiensi Penyimpanan Air
Efisiensi penyimpanan adalah persentase air yang benar-benar bermanfaat untuk tanaman dari sejumlah air yang disediakan atau dialirkan.
Efisiensi penyimpanan air dapat dihitung dengan persamaan berikut: Ea =
100 x
Wf Ws
................................................................................7 dimana:
Ea : Efisiensi penyimpanan air
Ws : Air yang ditampung dalam daerah perakaran selama pemberian air
irigasi liter Wf
: Air yang disalurkan ke lahan pertanian liter Dari hasil penelitian sebelumnya, efisiensi penyaluran air sistem irigasi
tetes di Taman Buah Mekarsari adalah 94.41. Sedangkan dari hasil penelitian di PT Joro Bandung, efisiensi penyimpanan irigasi tetes untuk
budidaya tomat berkisar 73.99-79.09. Menurut teori irigasi tetes dapat memberikan efisiensi yang cukup besar
≥ 95.
D. Koefisien Keseragaman Irigasi
Efisiensi distribusi air ditentukan oleh keseragaman penyebaran air dari tiap penetes. Efisiensi irigasi tergolong sangat tinggi jika keseragaman atau
nilai EU lebih besar 98. Nilai keseragaman penyebaran irigasi tetes dapat diketahui dengan persamaan berikut Keller dan Bleisner,1990 :
EU =
100
[ ]
27 .
1 .
1
5 .
qa qn
N v
−
− ......................................8
11 dimana:
EU : Keseragaman penyebaran penetes
v : Koefisien variasi penetes
qn : Debit penetes minimum literjam
qa : Debit penetes rata-rata literjam
N : Jumlah minimum penetes tiap tanaman
v =
qa n
qa n
qn q
q q
1 .
... 3
2 1
2 2
2 2
2
− −
+ +
+ +
..............9 dimana:
v : Koefisien variasi penetes
q1, q2, q3,...qn : Debit pada tiap penetes qa
: Debit rata-rata penetes n
: Jumlah sampel penetes Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Variasi Penetes v Berdasarkan Jenis Penetes
Kualitas Drip dan Spray
Line Source Turbing
Baik V 0.005
V 0.1 Cukup baik
0.05 v 0.097 0.1 v 0.2
Kurang baik 0.07 v 0.11
- Buruk
0.11 v 0.15 0.2 v 0.3
Sangat buruk 0.15 v
0.3 v
Sumber : Keller dan Bleisner,1990
Koefisien keseragaman penyebaran irigasi tetes EU adalah evaluasi kualitatif dari variasi aliran penetes. Nilai koefisien keseragaman diatas 98
perbandingan debit maksimum dan debit minimum kurang dari 1.1 adalah sangat baik. Jika nilai berkisar 95 - 98 perbandingan debit maksimum
dan debit minimum antara 1.1 – 1.2 maka masih dapat diterima. Jika nilai koefisien kesergaman dibawah 95 perbandingan debit maksimum dan
debit minimum lebih dari 1.2 maka desain harus diubah, misalnya dengan cara memperpendek panjang pipa atau memperbesar diameter pipa
Nakayama dan Bucks, 1986. Dari hasil penelitian sebelumnya untuk Bunga Krisan sistem hidroponik
menggunakan irigasi tetes di PT Saung Mirwan diperoleh nilai EU antara
12 91.97-95.84 untuk manifold satu, 93.42-96.12 untuk manifold dua,
94.75-96.64 untuk manifold tiga, dan 94.86-95.95 untuk manifold empat Indrianti, 1997
Keseragaman larutan nutrisi dihitung dengan menggunakan persamaan koefisien keseragaman statistika Nakayama dan Bucks, 1986 seperti
berikut: Us
= 100 X 1- q
Sq ..................................................................10
Sq =
5 .
2 2
1 ⎟
⎟ ⎟
⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎜ ⎜
⎝ ⎛
− Σ
− Σ
n n
X X
...........................................................11
dimana: Us
: Koefisien keseragaman statistika Sq
: Standar deviasi q
: Rata-rata mean kelompok data X
: Data yang diketahui n
: Jumlah data Hasil penelitian sebelumnya di PT Joro didapat koefisien keseragaman
EC pada tiap lateral antara 71.45-89.28 , keseragaman pH tiap lateral antara 95.41-97.81 , dan keseragaman suhu tiap lateral antara 95.45-
98.53 Gina, 2005
E. Larutan Nutrisi