39
2. Persentase dan total jumlah unit usaha yang dianalisa memiliki risiko
terkait tindak penyuapan dan korupsi. 3.
Persentase jumlah pegawai yang dilatih dalam prosedur dan kebijakan perusahaan terkait penyuapan dan korupsi.
4. Langkah yang diambil dalam mengatasi kasus tindak penyuapan dan
korupsi. 5.
Deskripsi kebijakan umum dan kontribusi dalam pengembangan kebijakan umum dan prosedur lobi.
6. Perolehan keuntungan secara finansial dan bentuk kentungan lainnya yang
diperoleh dari hasil kontribusi kepada partai politik, politisi dan instansi terkait oleh negara.
7. Total jumlah tindakan hukum terhadap sikap anti kompetisi dan praktek
monopoli dan kecurangan-kecurangan yang dihasilkan dari praktek- praktek tersebut.
8. Nilai moneter dari denda dan jumlah biaya sanksi-sanksi akibat
pelanggaran hukum dan kebijakan.
2.1.5 Pelaporan Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Ada 2 jenis ungkapan dalam pelaporan keuangan yaitu ungkapan wajib mandatory disclosure, yaitu informasi yang harus di ungkapkan oleh emiten
yang diatur oleh peraturan pasar modal di suatu negara. Sedangkan yang kedua adalah ungkapan sukarela voluntary disclosure, yaitu ungkapan yang dilakukan
secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh standar yang ada.
40
Pengungkapan sosial yang diungkapkan perusahaan merupakan informasi yang sifatnya sukarela.
Sebagian besar perusahaan-perusahaan yang besar tentunya tidak luput untuk melaporkan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan Corporate
Social Responsibility . Seperti halnya dengan perusahan-perusahan dalam JII yang
sebagian besar sudah melaporkan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility.
Dalam menyusun dan mengungkapkan informasi tentang aktivitas pertanggungjawaban sosial perusahaan, Zhegal Ahmed 1990 mengidentifikasi
hal-hal yang berkaitan dengan pelaporan sosial perusahaan, yaitu sebagai berikut: 1. Lingkungan
Bidang ini meliputi aktivitas pengendalian pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup. Meliputi, pengendalian terhadap polusi, pencegahan atau
perbaikan terhadap kerusakan lingkungan, konservasi alam, dan pengungkapan lain yang berkaitan dengan lingkungan.
2. Energi Bidang ini meliputi aktivitas dalam pengaturan penggunaan energi
dalam hubungannya dengan operasi perusahaan dan peningkatan efisiensi terhadap produk perusahaan. Meliputi, konservasi energi, efisien energi, dll.
3. Praktik bisnis yang wajar Meliputi pemberdayaan terhadap minoritas dan perempuan, dukungan
terhadap usaha minoritas, tanggung jawab sosial
41
4. Sumber daya manusia Bidang ini meliputi aktivitas untuk kepentingan karyawan sebagai
sumber daya manusia bagi perusahaan maupun aktivitas di dalam suatu komunitas. Aktivitas tersebut antara lain, program pelatihan dan peningkatan
ketrampilan, perbaikan kondisi kerja, upah dan gaji serta tunjangan yang memadai, pemberian beberapa fasilitas, jaminan keselamatan kerja, pelayanan
kesehatan, pendidikan, seni, dll. 5. Produk
Meliputi keamanan, pengurangan polusi, dll. Juniati Gunawan mengungkapkan acuan informasi laporan CSR yang
saat ini mendominasi adalah sustainability reporting guidelines SRG, yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative GRI, walaupun ada acuan lain
yang dikembangkan oleh beberapa akademisi melalui kajian literatur. Darwin 2004 mengatakan bahwa Corporate Sustainbility Reporting
terbagi menjadi 3 kategori yaitu kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja sosial. Selanjutnya tiga kinerja utama ini akan dibagi dalam beberapa
subkategori.
2.1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan Tanggungjawab