16
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2.1.1 Pengertian Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social
Responsibility
CSR saat ini sudah menjadi isu global dimana perusahaan baik nasional maupun internasional kini kerap mengungkapkan CSR dalam laporan
keuangannya. Hal ini dikarenakan adanya dampak yang positif terhadap pengungkapan CSR bagi perusahaan dan lingkungan selain itu juga karena
perusahaan dituntut untuk lebih transparan dan adanya tututan publik terhadap akuntabilitas perusahaan.
Sebagai sebuah konsep yang makin populer, CSR ternyata belum memiliki definisi yang tunggal;
a. The World Business Council for Sustainable Development WBCSD, lembaga
internasional yang berdiri tahun 1995 dan beranggotakan lebih dari 120 multinasional company
yang beranggotakan lebih dari 30 negara itu, dalam publikasinya Making Good Business Sense mendefinisikan CSR, sebagai
komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan
peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas. Pada
pengertian ini lebih menfokuskan pada tujuan yang hendak dicapai dari suatu
17
entitas dunia usaha dimana tujuan tersebut mencakup semua lingkup baik itu perekonomian, karyawan maupun masyarakat secara lebih luas. Perusahaan
atau entitas bisnis tetap bisa melaksanakan kegiatannya dengan legal serta tetap memberi kontribusi yang baik kepada pihak-piahak yang berkepentingan.
b. Magnan dan Ferrel 2004 yang mendefinisikan CSR sebagai memberikan
perhatian secara seimbang terhadap kepentingan berbagai stakeholders yang beragam dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh para pelaku
bisnis melalui perilaku yang secara sosial bertanggung jawab. Pengertian yang diaparkan oleh Magna dan Ferrl 2004 ini lebih fokus kapada stakeholders
yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan para stakeholders berkaitan dengan tanggungjawab sosial perusahaan.
c. The Jakarta Consulting Group tanggung jawab sosial ini diarahkan baik ke
dalam internal maupun ke luar eksternal perusahaan. Ke dalam, tanggung jawab ini diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas serta
kepada karyawan dalam bentuk kompensasi-kompensasi yang adil. Ke luar, tanggung jawab sosial ini berkaitan dengan peran perusahaan sebagai
pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, serta memelihara lingkungan tempat mereka
beroperasi demi peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang, baik untuk generasi saat ini maupun bagi generasi penerus. Pada pengertian ini
lebih jelas terlihat pembagian kepentingan atas tujuan yang diharapkan oleh entitas bisnis daripada pengertian sebelumnya. Pengertian ini juga
18
menguraikan secara lebih jelas hal-hal yang berkaitan langsung dengan perusahaan ataupun pihak luar perusahaan.
Konsep CSR sudah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir ini. CSR adalah sebuah konsep yang telah menarik perhatian dunia dan mendapat
perhatian dalam ekonomi global. Namun demikian, konsep CSR masih belum seragam dengan pandangan yang masih beragam tentang kegunaan dan
aplikabilitas potensialnya Jamali dan Mirshak, 2006. Salah satu perkembangan besar tanggungjawab sosial perusahaan
corporate social responsibility dikemukakan oleh John Eklington 1997 yang terkenal dengan “The Triple Bottom Line” yang dimuat dalam buku “Cannibals
with Gorks , the Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”. Lebih lanjut
dinyatakan, bahwa jika perusahaan ingin sustain maka perlu memperhatikan 3P, yaitu bukan hanya profit, namun juga harus dapat memberikan kontribusi terhadap
masyarakat people dan ikut aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan planet. Sebagaimana disampaikan pada gambar 1.1 berikut:
Sumber: Eklington dalam Wibisoso 2007
Gambar 2.1 Konsep Triple Bottom Line
Sosial People
Lingkungan Ekomomi
Planet Profit
3P
19
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa CSR adalah suatu tindakan yang dilakukan secara legal oleh suatu etitas bisnis dengan tujuan
berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi dengan memperhatikan kepentingan stakeholders
serta kualitas hidup karyawan, lingkungan luar perusahaan, masyarakat secara luas yang diaplikasikan dengan perilaku sosial yang
bertanggungjawab.
2.1.2 Teori Yang Melandasi Pengungkapan Tanggungjawab Sosial