19
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa CSR adalah suatu tindakan yang dilakukan secara legal oleh suatu etitas bisnis dengan tujuan
berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi dengan memperhatikan kepentingan stakeholders
serta kualitas hidup karyawan, lingkungan luar perusahaan, masyarakat secara luas yang diaplikasikan dengan perilaku sosial yang
bertanggungjawab.
2.1.2 Teori Yang Melandasi Pengungkapan Tanggungjawab Sosial
Perusahaan Corporate Social Responsibility
Berbagai perspektif teori telah digunakan untuk menjelaskan praktik CSR. Pengelompokan teori yang bermanfaat untuk dibicarakan adalah pengelompokan
yang dibuat oleh Gray, Kouhy dan Lavers 1995b.
a. Decision-Usefulness
Teori ini berusaha menjelaskan dari sudut manfaat yang diperoleh dari pengungkapan informasi sosial dan lingkungan. Decision-usefulness memiliki dua
aliran utama Gray, Kouhy dan Levers 1995b. Aliran pertama didasarkan pada studi yang berusaha menjelaskan praktik PSL pengungkapan sosial dan
lingkungan dengan cara meminta respon untuk merankingmengurutkan item atau informasi dalam PSL dari yang paling penting atau bermanfaat. Misalnya,
studi yang meminta investor untuk meranking tipe informasi yang mereka inginkn untuk dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan Epstein dan Freedman
1994. Aliran kedua didasarkan pada studi yang berusaha untuk menentukan apakah informasi pertanggungjawaban sosial memiliki nilai informasi bagi pasar
modal atau pelaku pasar Gray, Kouhy dan Levers 1995b.
20
Jadi sangatlah jelas apabila pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan memang sangat penting guna mendukung kredibilitas perusahaan.
Seperti pendapat O’donovan 2002 yang menyatakam bahwa ada beberapa manfaat yang diperoleh dari praktik pengungkapan sosial dan lingkungan ini
seperti menselaraskan nilai-nilai perusahaan dengan nilai-nilai sosial, menghindari tekanan dari kelompok tertentu, meningkatkan image dan reputasi perusahaan,
menunjukan prinsip-prinsip manajerial dan menunjukkan tanggungjawab sosial perusahaan.
b. Economic-Base Theory Positive Accounting Theory
Teori ini didasarkan pada pendekaan riset positif yaitu pendekatan yang menganalisis “apa yang terjadi atau what is” sebagai lawan pendekatan normatif
yang menganalisis “apa yang seharusnya atau what should be” Deegan 2000. Positive accounting theory
PAT menganut paham yang mengutamakan maksimalisasi kemakmuran wealth-maximisation dan kepentingan peribadi
individu individual self-interest. Dua faktor ini merupakan konsep yang melandasi teori ekonomi Gray, Kouhy dan Levers 1995b. Atas dasar pandangan
ini pertanggunggjawaban utama perusahaan adalah “menggunakan sumber ekonomi yang dimilikinya dan menjalankan kegiatan usahanya dengan tujuan
meningkatkan laba” Friedman 1962, p.133. Jika dikaitkan dengan praktek pengungkapan sosial dan lingkungan CSR,
hipotesis cost politik political cost hypotheses dalam PAT sering digunakan sebagai media untuk membenarkan praktik CSR tersebut. Atas dasar
hipotesis ini, pengungkapan sukarela yang terdapat dalam pelaporan keuangan
21
tahunan merupakan usaha yang dilakukan untuk mengurangi cost politis yang harus ditanggung perusahaan dalam menjelaskan aktivitasnya.
Menurut hipotesis biaya politis, semakin besar biaya politis yang dihadapi oleh perusahaan, maka manajer akan memilih prosedur akuntansi yang dapat
menghasilkan laba sekarang lebih rendah dibandingkan laba masa depan. Dengan demikian semakin tinggi biaya politis yang dihadapi perusahaan maka perusahaan
akan semakin banyak mengeluarkan biaya untuk mengungkapkan informasi sosial sehingga laba yang dilaporkan menjadi lebih rendah [Watt Zimmerman 1990
dalam Scott 1997].
c. Political Economi Theory