Penelitian Model kooperatif tipe jigsaw juga diterapkan dalam pembelajaran Matematika, seperti yang telah dilaksanakan oleh Ratna Juwita
dalam penelitian Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsawdan Alat Peraga Kartu Bilangan untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika pada Siswa
Kelas VI SD. Ratna membuktikan bahwa penerapan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa siklus I 69,5 72,5 tuntas menjadi 92
97,5 tuntas siklus II dan aktivitas siswa pada sikus I 72 menjadi 83 pada siklus II.
Dari beberapa penelitian disimpulkan melalui model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keterampilan guru,aktivitas siswa, dan hasil belajar
siswa.
2.3 Kerangka Berpikir
Kegiatan pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Gebugan 03 Bergas Kab. Semarang dihadapkan oleh beberpa masalah seperti belum optimalnya
prosespembelajaran, kurangnya motivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran, kurangnya pemahaman siswa terhadap materi IPA, danbanyaknya siswa yang
mendapatkan nilai 73. Melalui model kooperatif tipe jigsawdengan media LCD Proyektor pada pembelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Gebugan 03 Bergas
Kab. Semarang, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA sehingga KKM IPA ≥73 kelas V terlampaui.
Adapun kerangka berpikir penelitian digambarkan dalam skema: Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
KONDISI AWAL
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
- Guru kurang memotivasi siswa untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran sehingga materi tidak dapat diterima baik oleh siswa
- Siswa kurang aktif dalam pembelajaran, siswa
kurang memahami materi yang disampaikan guru. -
Rata-rata hasil belajar IPA Ulangan Akhir Semester 1 UAS masih di bawah KKM
Langkah-langkah model kooperatif tipe jigsaw mata pelajaran IPA materi daur air:
a. Mengkomunikasikan tujuan, materi, waktu,
langkah-langkah pembelajaran, dan hasil serta penilaian.
b. Mengelompokkan siswa dengan anggota ± 4
empat orang. c.
Memberi tugas berbeda pada setiap siswa dalam kelompok.
d. Mengarahkan siswa dengan tugas sama membentuk
kelompok baru ahli. e.
Setiap kelompok ahli berdiskusi. f.
Mengarahkan siswa kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok hasil
diskuai awal. g.
Setiap perwakilan anggota kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi
h. Guru memberi kesempatan siswa bertanya.
i. Memberi penjelasan dan evaluasi.
j. Guru memberikan kuis tugas individu
k. Pemberian reward kelompok terbaik.
- Keterampilan guru meningkat
- Aktivitas siswa meningkat.
- Hasil belajar IPA meningkat dan melampaui KKM
Kualitas pembelajaran IPA meningkat
2.4 Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir maka dirumuskan hipotesis penelitian yaitu melalui model kooperatif tipe jigsaw dapat
meningkatkan keterampilan guru, aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Gebugan 03 Bergas Kab. Semarang.
44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Gebugan 03 Bergas Kab. Semarang sebanyak 21 siswa terdiri dari 10 siswa putra dan 11 siswa putri,
serta saya sebagai peneliti saat pembelajaran IPA menggunakaan model kooperatif tipe jigsaw.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini yaitu: a.
Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA menggunakan model kooperatif tipe jigsaw.
b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model kooperatif
tipe jigsaw. c.
Hasil belajar siswa dalampembelajaran IPA menggunakan model kooperatif tipe jigsaw.
3.3 Rancangan Penelitian
Penelitian dilaksanakan menggunakan desain penelitian tindakan kelas dengan model kooperatif tipe jigsaw yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing
siklus mencakup empat tahap kegiatan perencanaan planning, pelaksanaan tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Hasil refleksi