anak. Pengaruh positif menurut Rusman 2012: 219 yaitu: a meningkatkan hasil belajar, b meningkatkan daya ingat, c untuk mencapai tahap penalaran tingkat
tinggi, d mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik kesadaran individual, e meningkatkan hubungan antarsiswa yang heterogen, f meningkatkan sikap anak
yang positif terhadap sekolah, g meningkatkan sikap positif terhadap guru, h meningkatkan harga diri anak, i meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang
positif, dan j meningkatkan keterampilan hidup bergotong royong.
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian
Berdasar penelitian yang telah dilakukan, terlihat adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA. Hal ini membuktikan bahwa model kooperatif tipe jigsaw dapat diterapkan dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran IPA. Penerapan model
kooperatif tipe jigsaw dapat memberikan suasana menyenangkan bagi siswa dan dapat meningkatkan peran aktif siswa, sehingga siswa lebih termotivasi dan
menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya. Guru berperan sebagai pembimbing, fasilitator, dan mediator kegiatan
pembelajaran yang membantu agar proses belajar siswa berjalan dengan baik. Penyajian materi pembelajaran dengan LCD, diskusi dalam kelompok, dan
presentasi hasil diskusi dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan meningkatkan keaktifan siswa, sehingga siswa dapat mudah menangkap
materi pelajaran, meningkatkan pemahaman, dan meningkatkan hasil belajar.Guru membimbing jalannya diskusi, membimbing siswa yang mengalami kesulitan,
sehingga hubungan guru dan siswa menjadi lebih dekat dan memperlancar kegiatan pembelajaran.
Penggunaan media LCD dalam pembelajaran, guru lebih mudah menyampaikan materi, memudahkan siswa memahami materi, dan memberi
motivasi siswa belajar, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan optimal dan memperoleh hasil yang maksimal.
Setelah penerapan model kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran IPA berakhir, diketahui bahwa kualitas pembelajaran IPA meningkat. Diharapkan
penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut, baik guru maupun pengembang pendidikan lainnya, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih baik dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
98
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa menggunakan model kooperatif tipe jigsaw pada
pembelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Gebugan 3 Bergas Kab. Semarang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1 Model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keterampilan guru, terbukti
pada siklus I mendapat skor rata-rata 23,5 dengan persentase 65,28 mendapat kriteria baik dan siklus II mendapat skor rata-rata 28,5 dengan
persentase 79,17 mendapat kriteria sangat baik. 2
Model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan aktivitas siswa, terbukti pada siklus I mendapat skor rata-rata 12,21 dengan persentase 61,07
mendapat kriteria baik dan siklus II mendapat skor rata-rata 15,93 dengan persentase 79,64 mendapat kriteria sangat baik.
3 Model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terbukti
dengan nilai rata-rata siklus I sebesar 85,62, dengan persentase ketuntasan 95,24, 1 siswa tidak tuntas belajardan nilai rata-rata siklus II sebesar 90,52
dengan persentase 100, semua siswa tuntas belajar. Berdasarkan simpulan, maka hipotesis penelitian yaitu melalui model
kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas dan hasil