Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian Metode Analisis Data

TK = 100 tes peserta jumlah gagal yang testi jumlah  , Dalam penelitian ini testi dikatakan gagal jika tingkat kebenaran dalam menjawab kurang dari 70. Untuk menginterpolasikan nilai taraf kesukaran soal digunakan tolak ukur sebagai berikut.  Jika jumlah testi yang gagal mencapai 27 termasuk mudah  Jika jumlah testi yang gagal antara 27 sampai dengan 72 termasuk sedang  Jika jumlah testi yang gagal 72 ke atas termasuk sukar. Arifin, 1991: 135.

3.8. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

3.8.1. Validitas Soal Berdasarkan perhitungan dengan rumus korelasi product moment, maka diperoleh soal yang valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10. Untuk contoh hasil perhitungannya terdapat pada Lampiran 21 . 3.8.2. Reliabilitas Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus alpha terhadap hasil uji coba tes diperoleh r hitung = 0,758, sedangkan harga r tabel = 0,349 . Jadi r hitung r tabel sehingga tes yang diujicobakan reliabel. Untuk perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 23. 3.8.3. Tingkat Kesukaran Butir Setelah dilakukan analisis taraf kesukaran pada soal uji coba, diperoleh hasil sebagai berikut. a. Yang termasuk soal dengan kriteria mudah, yaitu soal nomor 1, 5, 6, dan 8; b. Yang termasuk soal dengan kriteria sedang, yaitu soal nomor 2, 3, 4, 7, dan 9; c. Yang termasuk soal dengan kriteria sukar, yaitu soal nomor 10. Untuk contoh perhitungannya terdapat pada Lampiran 22. 3.8.4. Penentuan Instrumen Berdasarkan hasil perhitungan analisis, kriteria pengambilan butir soal adalah validitas dengan r XY r Tabel , reliabiltas jika r 11 r Tabel dan tingkat kesukaran diambil semua antara yang sedang, mudah dan sukar maka item soal uji coba yang dipilih sebagai instrumen untuk mengambil data pada penelitian ini sebanyak 10 buah yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10. Untuk perhitungannya terdapat pada Lampiran 20.

3.9. Metode Analisis Data

3.9.1. Analisis Pra Penelitian Analisis data yang diperoleh pada pra penelitian dilakukan untuk membuktikan bahwa kelompok eksperimen terdistribusi normal. Data yang dipakai dalam analisis ini adalah nilai matematika pada semester sebelumnya. a Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah kelompok berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang akan diuji adalah: H : data berdistribusi normal H 1 : data tidak berdistribusi normal Adapun rumus yang digunakan adalah uji Chi-kuadrat dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 menyusun data dalam tabel distribusi frekuensi menentukan banyaknya kelas interval k k = 1 + 3,3 log n n = banyaknya objek penelitian interval = erval kelas banyaknya terkecil data terbesar data int  2 menghitung rata-rata X dan simpangan baku s i i i f x f X    dan   1 2 2      n n x f x f s i i i i 3 mencari harga z, skor dari setiap batas kelas x dengan rumus: s x x z i   4 menghitung frekuensi yang diharapkan i O dengan cara mengalikan besarnya ukuran sampel dengan peluang atau luas daerah dibawah kurva normal untuk interval yang bersangkutan; 5 menghitung statistik Chi-Kuadrat dengan rumus sebagai berikut:       k i i i i E E O 1 2 2  keterangan: 2  = Chi-Kuadrat i O = frekuensi yang diperoleh dari data penelitian i E = frekuensi yang diharapkan k = banyaknya kelas interval Kriteria pengujian jika 2  hitung 2  tabel dengan derajat kebebasan dk = k – 3 dan taraf signifikan α maka H diterima atau data berdistribusi normal Sudjana, 2002:273. Pada penelitian ini ditentukan taraf signifikansi = 5 Setelah dilakukan perhitungan diperoleh 988 , 3 2  hitung  dan  tabel 2  7,81. Karena tabel hitung 2 2    dengan dk = k – 3 = 3 dan taraf signifikansi α = 5 berarti H diterima. Jadi, data awal pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Untuk perhitungan selengkapnya ada pada Lampiran 24. 3.9.2. Analisis Data Akhir a Uji Asumsi 1 Uji Normalitas Langkah-langkah pengujian normalitas sama dengan langkah-langkah uji normalitas pada uji pra penelitian. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh 747 , 6 2  hitung  dan  tabel  7,81. Karena tabel hitung 2 2    dengan dk = k – 3 = 3 dan taraf signifikansi α = 5 berarti H diterima. Jadi, data akhir pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Untuk perhitungan selengkapnya ada pada Lampiran 26. b Uji Hipotesis 1 Hipotesis yang diuji adalah: H o : 1   70 H a : 1  70 Dengan 1  = rata-rata data kelompok eksperimen Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis satu sampel yang datanya ratio adalah sebagai berikut. t = n s X   , dimana t = nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung X = rata-rata X  = Nilai yang dihipotesiskan s = Simpangan baku n = jumlah anggota sampel. Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan, H o diterima jika t hitung ≥ t tabel , sedangkan H o ditolak dan H a diterima jika t hitung t tabel dengan derajat kebebasan dk = n –1 Sugiyono, 2005: 97-99. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh 098 , 4  hitung t dan  tabel t 1,70. Karena tabel hitung t t  dengan dk = n – 1 = 30 dan taraf signifikansi α = 5 berarti H diterima. Jadi, model pembelajaran kooperatif tipe NHT efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Untuk perhitungan selengkapnya ada pada Lampiran 27. 2 Analisis pada Lembar Observasi Setelah diperoleh data yang diperlukan dalam pengamatan pada lembar observasi maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui kondisi keaktifan peserta didik dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil observasi keaktifan peserta didik ada pada Lampiran 28. 38

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

0 13 47

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN BANTUAN LKS MATERI POKOK LUAS SEGIEMPAT PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SEMESTER II MTs TARBIYATUL MUBTADIIN

1 31 149

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

(ABSTRAK) PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATERI GERAK TUMBUHAN DI SMP 20 SEMARANG.

0 0 2

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATERI GERAK TUMBUHAN DI SMP 20 SEMARANG.

0 1 128

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMPN 4 SEMARANG.

1 36 216

Keefektifan Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif TAI terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP Negeri 4 Semarang.

0 0 1

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII SEMESTER 2 PADA MATERI POKOK SEGI EMPAT.

0 3 92

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN PERSIAPAN PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER).

9 188 210