28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di Kabupaten Jepara. Kabupaten Jepara merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang terdiri dari enam belas
kecamatan. Enam belas kecamatan tersebut terbagi dalam lima wilayah, yaitu Jepara Pusat, Jepara Timur, Jepara Selatan, Jepara Barat, dan Jepara Utara.
Kabupaten Jepara memiliki kultur masyarakat yang khas dibanding Kabupaten lainnya yaitu masyarakatnya yang religius. Warga yang bermukim di Kabupaten
Jepara juga terdiri dari suku bangsa yang bervariasi yakni Jawa, Portugis, Arab, Tionghoa, dan Bugis sehingga mempengaruhi banyaknya cerita rakyat yang
berkembang di Kabupaten Jepara. Seluruh cerita rakyat di Kabupaten Jepara kemudian disusun ke dalam buku kumpulan cerita rakyat di Kabupaten Jepara.
3.2 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian Inventarisasi Cerita Rakyat di Kabupaten Jepara adalah pendekatan inventarisasi. Pendekatan ini merupakan
model penginventarisasian cerita rakyat dari tuturan lisan para informan atau narasumber yang disusun menjadi buku kumpulan cerita rakyat. Buku ini selain
sebagai upaya pelestarian cerita rakyat di Kabupaten Jepara juga bisa digunakan sebagai buku bacaan bagi masyarakat dan pilihan bahan ajar dalam pembelajaran
bahasa Jawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analitik. Penggunaan metode deskriptif analitik dimaksudkan untuk mendeskripsikan cerita rakyat yang ada di masyarakat Kabupaten Jepara yang
didukung dengan adanya tradisi yang masih eksis hingga saat ini ke dalam buku kumpulan cerita rakyat di Kabupaten Jepara dengan menganalisis satuan
naratifnya agar cerita yang dihasilkan lebih sistematis.
3.3 Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini adalah beberapa cerita rakyat yang ada di Kabupaten Jepara. Cerita rakyat tersebut didukung dengan adanya tradisi yang
masih diperingati hingga saat ini. Cerita rakyat yang berhasil diinventarisasi ada sembilan belas cerita rakyat, yaitu Mula Bukane Anane Perang Obor, Dumadine
Teluk Awur, Ratu Kalinyamat, Syekh Jondang, Klentheng Welahan, Dumadine Desa Welahan, Mitos Grojogan Songgolangit, Raden Syakul Langgi lan Macan
Putih, Kisah Mbah Mbono Keling, Siluman Bajul Putih, Kisah Sutojiwa, Kisah Ki Ageng Bangsri, Dumadine Sendhang Pangilon, R.A Mas Semangkin, Dumadine
Sendhang Bidadari, Warok Singablendhang, Gong Senen, Dumadine Desa Bugel, dan Sultan Hadirin. Cerita rakyat tersebut diurutkan dari kecamatan dengan
jumlah cerita rakyat paling banyak hingga kecamatan dengan jumlah cerita rakyat paling sedikit. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dari para
narasumber yang paham betul runtutan cerita rakyat di daerahnya.
3.4 Teknik Pengumpulan Data