1
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju
masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologis, dan sosial. World Health Organization WHO menentukan usia remaja antara 10-19 tahun
Kusmiran, 2011. Sekitar 1 miliar manusia atau setiap 1 diantara 6 penduduk dunia adalah
remaja dan 85 diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Antara tahun 1970 dan 2000,
kelompok umur 15-24 tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18 menjadi 21 dari total jumlah populasi penduduk Indonesia
Kusmiran, 2011. Masa remaja penuh dengan gejolak. Gejolak ini dapat ditimbulkan oleh
perkembangan pertumbuhan fisik, perubahan emosi yang lebih peka, cepat marah, agresif, perkembangan intelegensi yang makin tajam, bernalar dan makin kritis.
Oleh sebab itu masa remaja seringkali disebut sebagai masa yang kritis, sehingga jika pada masa ini remaja tidak mendapatkan bimbingan dan informasi yang tepat
tentang sistem, proses, dan fungsi reproduksi maka seringkali terjadi masalah yang bisa mempengaruhi masa depan remaja Adrews, 2010 dalam Ningsih,
2011.
Universitas Sumatera Utara
Fungsi reproduksi ketika remaja pun mulai mengalami perkembangan. Di bawah pengaruh FSH Follicle Stimulating Hormone yang disekresikan oleh
hipofisis anterior, terjadi pematangan folikel. Hal ini berakibat pada peningkatan sekresi estrogen. Dimulainya sekresi estrogen menjadi tanda awitan proses
pubertas seorang wanita Wiknjosastro dkk, 2008. Salah satu tanda seorang perempuan telah memasuki usia pubertas adalah
datangnya menstruasi pertama atau menarche, yang menjadi pertanda biologis dari kematangan seksual Dariyo, 2004. Usia untuk mencapai fase terjadinya
menarche dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor suku, genetik, gizi atau nutrisi, sosial, ekonomi, dan lain-lain Sukarni Wahyu, 2013.
Usia menarche dapat bervariasi pada setiap individu dan wilayah. Dewasa ini perubahan onset menarche terjadi lebih awal merupakan masalah yang
menarik, seperti pada remaja Inggris terjadi penurunan rata-rata usia menarche selama 20-30 tahun Whincup, 2001 dalam Pulungan, 2009. Di Inggris usia rata-
rata untuk mencapai menarche adalah 13,1 tahun Sukarni Wahyu, 2013. Saat ini, anak-anak perempuan di Amerika Serikat lebih cepat 9 bulan mendapatkan
menarche daripada anak-anak perempuan 20 tahun yang lalu. Kecendrungan ini berlangsung terus dan dimulai pada abad ke-19 Nazario, 2002 dalam Pulungan,
2009. Penelitian Derina 2011 menyatakan bahwa rata-rata usia menarche
remaja putri di SMPN 155 Jakarta pada tahun 2011 adalah 11,72 ± 0,79 tahun dengan kejadian usia menarche termuda adalah 10 tahun dan usia menarche tertua
adalah 14 tahun. Penelitian Pulungan 2009 di SMP Shafiyyatul Amaliyyah
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan rata-rata usia menarche yang tidak jauh berbeda yaitu 11,45 ± 0,92 tahun.
Onset menarche yang terjadi lebih awal telah dihubungkan dengan meningkatnya risiko kanker payudara, kegemukan, dan keguguran. Menarche dini
menyebabkan seorang wanita lebih lama terpapar dengan hormon estrogen sehingga meningkatkan risiko beberapa penyakit seperti mioma uteri Proverawati
Misaroh, 2009. Menarche akan diikuti menstruasi yang sering tidak teratur karena folikel
de graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi Sibagariang dkk, 2010. Ketidakteraturan terjadinya menstruasi pada tahun-tahun pertama menarche
adalah kejadian yang biasa dialami oleh remaja putri, namun hal ini dapat menimbulkan keresahan pada diri remaja itu sendiri. Adanya anggapan bahwa ia
akan sulit mendapatkan keturunan karena siklus menstruasinya tidak teratur. Hal ini akan dibarengi dengan kecemasan dan ketakutan yang tidak riil yang
semuanya dikaitkan dengan proses haidnya Sukarni Wahyu, 2013. Menarche di usia muda akan mengarah kepada siklus ovulatorik yang
lebih awal juga Xiaoshu, 2010 dalam Silvana, 2012. Pada permulaan menstruasi hanya estrogen saja yang dominan. Hal ini sangat penting karena menyebabkan
terjadinya pertumbuhan dan perkembangan tanda seks sekunder. Itu sebabnya pada permulaan masa-masa menarche menstruasi sering tidak teratur karena
bentuk menstruasinya anovulatoir yaitu tanpa pelepasan sel telur Manuaba, 1999. Dua sampai tiga tahun setelah menarche siklus menstruasi seorang remaja
akan teratur dan memiliki siklus yang ovulatorik Godbole et al, 2013.
Universitas Sumatera Utara
Emilia dkk 2013 menemukan bahwa remaja putri yang tinggal di wilayah kota memiliki usia menarche yang lebih awal yaitu 12 ± 0,7 tahun
daripada remaja putri di desa. Panjang siklus menstruasi dan lama menstruasi yang normal juga lebih banyak ditemukan pada remaja putri di kota daripada di
desa dengan onset menarche yang lebih awal. Siklus menstruasi melibatkan kompleks hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Faktor risiko yang dapat mempengaruhi perbedaan siklus menstruasi antara lain berat badan, aktivitas fisik, stres, diet, dan gangguan endokrin Kusmiran, 2011.
Pada saat menstruasi sering muncul keluhan seperti nyeri perut bagian bawah, menstruasi yang tidak teratur, nyeri pinggang, dan salah satunya yaitu
dismenorea Kasdu, 2005, dimana dismenorea yang umum terjadi pada usia remaja adalah dismenorea primer Sukarni Wahyu, 2013.
Hasil penelitian Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja PIK-KRR di Indonesia tahun 2009 menunjukkan bahwa angka kejadian
dismenorea primer cukup tinggi yaitu 72,89 Proverawati Misaroh, 2009. Penelitian Zukri et al 2009 menunjukkan prevalensi kejadian dismenorea primer
yaitu sebesar 50,9. Dampak yang diakibatkan oleh dismenorea primer berupa gangguan aktivitas seperti tingginya tingkat absen dari sekolah dan keterbatasan
kehidupan sosial. Dismenorea berkaitan dengan menarche. Remaja yang menarche pada usia
yang lebih muda memiliki risiko mengalami dismenorea lebih tinggi
dibandingkan dengan remaja yang menarche pada usia normal. Faktor risiko lain
Universitas Sumatera Utara
yang berpengaruh terhadap dismenorea adalah siklus menstruasi dan lamanya menstruasi Morgan Hamilton, 2009.
SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan merupakan sekolah internasional bernuansa Islami berwawasan lingkungan hidup dengan fasilitas lengkap
berstandar internasional. Di sekolah ini pernah dilakukan penelitian tentang gambaran usia menarche pada remaja putri, tetapi belum pernah diteliti kaitannya
dengan pola siklus menstruasi dan kejadian dismenorea. Investigasi masalah usia
menarche, pola siklus menstruasi, dan dismenorea dikalangan remaja begitu penting sehingga dapat memberikan data
dasar yang diperlukan untuk intervensi bagi kesehatan reproduksi remaja. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik melakukan penelitian tentang
hubungan usia saat menarche dengan pola siklus menstruasi dan dismenorea remaja putri di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan.
2. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah mengidentifikasi hubungan usia saat menarche dengan pola siklus menstruasi dan dismenorea remaja putri di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan.
3. Pertanyaan penelitian Apakah ada hubungan usia saat menarche dengan pola siklus menstruasi
dan dismenorea remaja putri di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan ?
Universitas Sumatera Utara
4. Tujuan penelitian 4.1. Tujuan umum
Untuk mengidentifikasi hubungan usia saat menarche dengan pola siklus menstruasi dan dismenorea remaja putri di SMP Shafiyyatul
Amaliyyah Medan. 4.2. Tujuan khusus
4.2.1. Mengidentifikasi gambaran usia saat menarche remaja putri di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan
4.2.2. Mengidentifikasi gambaran pola siklus menstruasi remaja putri di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan
4.2.3. Mengidentifikasi gambaran kejadian dismenorea remaja putri di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan
4.2.4. Mengidentifikasi hubungan usia saat menarche dengan pola siklus menstruasi remaja putri di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan
4.2.5.Mengidentifikasi hubungan usia saat menarche dengan dismenorea remaja putri di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan
5. Manfaat penelitian 5.1. Pendidikan keperawatan
Manfaat penelitian ini bagi pendidikan keperawatan adalah sebagai bahan masukan dan tambahan dalam penyampaian pemberian pendidikan
khususnya bidang keperawatan maternitas terkait dengan kesehatan reproduksi wanita pada usia remaja.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pelayanan keperawatan Penelitian ini dapat bermanfaat bagi praktek keperawatan dalam
memberikan pelayanan yang berkualitas dan pendidikan kesehatan
mengenai kesehatan reproduksi wanita terkait dengan masalah pola siklus menstruasi dan dismenorea yang lazim terjadi pada usia remaja.
5.3. Penelitian keperawatan Penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar untuk penelitian
selanjutnya yang sejenis mengenai usia saat menarche, pola siklus menstruasi, dan dismenorea pada remaja putri.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA