32
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain penelitian Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang disusun
sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Desain penelitian ini adalah deskriptif
korelasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan usia saat menarche dengan pola siklus menstruasi dan dismenorea remaja putri di SMP Shafiyyatul
Amaliyyah Medan.
2. Populasi dan sampel 2.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti Notoatmodjo, 2005. Populasi pada penelitian ini adalah remaja
putri di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan kelas VII dan VIII yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yaitu sebanyak 63 orang.
2.2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Notoatmodjo, 2005. Apabila subjek kurang dari 100, maka seluruh populasi dijadikan sampel
Arikunto, 2006. Maka sampel dalam penelitian ini adalah 63 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini, terdapat kriteria inklusi dan eksklusi yang akan diuji pada sampel. Kriteria inklusi yaitu remaja putri kelas VII dan
VIII SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan yang telah menarche minimal sejak bulan Desember 2014, mampu mengingat tanggal pertama
menstruasi dalam 3 bulan terakhir, dan bersedia menjadi responden penelitian setelah menandatangani informed consent. Kriteria eksklusi
yaitu memiliki riwayat penggunaan obat-obatan hormonal dan menderita penyakit-penyakit ginekologis.
3. Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan. Pemilihan
lokasi berdasarkan pertimbangan bahwa di SMP tersebut telah pernah dilakukan penelitian terkait usia menarche, tapi belum pernah diteliti keterkaitannya dengan
pola siklus menstruasi dan dismenorea pada remaja putri. Selain itu, lokasi penelitian terjangkau dan memberikan kemudahan dari segi proses penelitian.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014-Juni 2015. Pengambilan data dilakukan dari bulan Maret-Mei 2015.
4. Pertimbangan etik Etika penelitian merupakan suatu sistem nilai atau norma yang harus
dipatuhi oleh peneliti saat melakukan aktivitas penelitian yang melibatkan responden Polit Hungler, 2001. Penelitian ini memenuhi beberapa prinsip etik
yaitu :
Universitas Sumatera Utara
4.1. Right to self determination Responden memiliki hak otonomi untuk berpartisipasi atau tidak
berpartisipasi dalam penelitian ini. 4.2. Informed consent
Setelah memperoleh penjelasan dari peneliti tentang tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian, responden diberikan lembar persetujuan
menjadi responden yang sudah disiapkan sebelumnya oleh peneliti. Apabila responden setuju, maka responden diminta untuk menandatangani
lembar persetujuan tersebut. 4.3. Right to privacy and dignity
Peneliti melindungi privasi dan martabat responden selama penelitian.
4.4. Right to anonymity and confidentiality Data penelitian yang berasal dari responden tidak disertai dengan
identitas responden tetapi hanya dengan kode responden. Data yang diperoleh dari responden hanya diketahui oleh peneliti dan responden yang
bersangkutan
5. Instrumen penelitian Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan
pengumpulan data berupa kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada konsep dan tinjauan pustaka. Instrument ini terdiri dari empat
Universitas Sumatera Utara
bagian yaitu data demografi , kuesioner usia saat menarche, kuesioner pola siklus menstruasi, dan kuesioner tentang dismenorea.
5.1. Data demografi meliputi: umur, kelas, agama, suku, ekstrakurikuler yang diikuti, riwayat merokok, dan penyakit ginekologis. Data
demografi responden bertujuan untuk mengetahui karakteristik calon responden.
5.2. Kuesioner usia saat menarche terdiri dari 1 pertanyaan. 5.3. Kuesioner tentang pola siklus menstruasi berupa keterangan tentang
tanggal pertama menstruasi selama 6 bulan, dimulai dari bulan Desember 2014 sampai Mei 2015 sehingga terdiri dari 5 siklus. Jika
setiap siklusnya termasuk ke dalam kategori teratur maka diberi nilai 1, jika tidak teratur diberi nilai 0. Kategori teratur jika siklus
menstruasi berada dalam interval 23-35 hari dengan perbedaan maksimum 7 hari antara siklus menstruasi yang terpendek dan yang
terpanjang. Dikatakan tidak teratur jika siklus menstruasi berada di luar interval 23-35 hari dengan perbedaan lebih dari 7 hari antara
siklus menstruasi yang terpendek dan yang terpanjang. Maka dari 5 siklus menstruasi yang dinilai selama 6 bulan tersebut, dikatakan pola
siklus menstruasi teratur jika skor nya 5, dikatakan tidak teratur jika skornya kurang dari 5.
5.4. Kuesioner tentang dismenorea terdiri atas 2 bagian yaitu kuesioner untuk
mengidentifikasi kejadian
dismenorea dan
intensitas dismenorea. Kejadian dismenorea diidentifikasi melalui 3 pertanyaan
Universitas Sumatera Utara
dengan 3 pilihan jawaban. Responden dikatakan mengalami dismenorea jika merasakan nyeri di setiap atau pun tidak disetiap
periode menstruasinya yang masing-masingnya diberi nilai 1, serta merasakan nyeri haid sejak mulainya nyeri sampai hari pertama atau
hari kedua menstruasi yang masing-masingnya diberi nilai 1. Apabila responden merasakan nyeri haid selama menstruasi maka tidak
dikategorikan mengalami dismenorea dan diberi nilai 0. Pada pertanyaan pertama bila responden menjawab tidak pernah merasakan
nyeri saat menstruasi juga tidak dikategorikan mengalami dismenorea diberi nilai 0 sehingga responden tidak perlu melanjutkan mengisi
kuesioner ke pertanyaan selanjutnya. Jadi remaja dikatakan mengalami dismenorea jika skornya 3 dan dikatakan tidak mengalami
dismenorea jika skornya kurang dari 3. Untuk mengetahui intensitas dismenorea yang dialami, peneliti
mengidentifikasinya menggunakan 13 pernyataan menggunakan skala likert dimana skor dari jawaban pernyataannya adalah jika responden
menjawab tidak pernah diberi skor 1, kadang-kadang 2, sering 3, selalu 4. Nilai yang terendah dicapai adalah 13 dan tertinggi adalah
52. Berdasarkan rumus statistika menurut Sudjana 2005 : P = rentang kelas
banyak kelas Rentang adalah selisih nilai tertinggi dan terendah yaitu 39. Intensitas
dismenorea dibagi 3 yaitu ringan, sedang, dan berat. Jadi pembagian
Universitas Sumatera Utara
intensitas dismenorea yang dialami remaja putri berdasarkan jawaban pernyataan pada kuesioner adalah sebagai berikut :
1. Ringan : 13-25
2. Sedang : 26-38
3. Berat : 39-52
6. Validitas dan reliabilitas 6.1. Validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam mengukur apa yang ingin diukur Priyatno, 2008. Uji validitas instrumen
menggunakan content validity yaitu dengan membandingkan isi instrumen dengan rancangan penelitian yang telah disusun dan dikonsultasikan
kepada beberapa Staf Dosen Keperawatan Maternitas pada Departemen Keperawatan Maternitas Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara. Instrumen penelitian ini telah divalidasi oleh Ibu Siti Saidah Nasution, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat dan Ibu Nur Asiah, S.Kep, Ns,
M.Biomed. Content Validity Index CVI pada kuesioner pola siklus menstruasi adalah 0,91 sedangkan pada kuesioner dismenorea adalah 0,89
maka dikatakan bahwa kuesioner ini valid. 6.2. Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap
konsisten jika pengukuran tersebut diulang Priyatno, 2008. Uji
Universitas Sumatera Utara
reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach’s pada kuesioner intensitas dismenorea. Menurut Sekaran 1992 dalam Priyatno 2008,
reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Uji reliabilitas dilakukan di SMP Al-
Azhar Medan yang diasumsikan memiliki karakteristik yang sama dengan SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan pada 30 orang remaja putri dengan
kriteria sampel yang sama. Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai alpha α sebesar 0,865.
7. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan setelah terlebih dahulu peneliti mengajukan
kaji etik penelitian pada Komite Etik Fakultas Keperawatan USU setelah ujian proposal. Lalu peneliti mengajukan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian
pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan USU yang ditujukan kepada Kepala Sekolah SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan. Kemudian peneliti
mengurus surat izin tersebut ke sekolah untuk mendapatkan izin. Setelah mendapatkan izin barulah peneliti melakukan penelitian dengan menentukan
responden berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti memperkenalkan diri terlebih
dahulu dan menjelaskan maksud, tujuan, serta prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila
calon responden
bersedia, maka
responden diminta
untuk menandatangani informed consent dan peneliti memberikan kuesioner untuk diisi.
Jika dalam pengisian kuesioner responden kurang mengerti, maka peneliti akan
Universitas Sumatera Utara
memberikan penjelasan. Peneliti mulai melakukan pengumpulan data sejak bulan Maret. Kuesioner pola siklus menstruasi akan diisi selama 3 bulan ke depan.
Pengumpulan data yang kedua dilakukan pada bulan Mei. Sejak bulan Maret sampai Mei peneliti tidak lupa mengingatkan responden untuk mencatat tanggal
hari pertama menstruasi mereka melalui pesan singkat SMS, via telefon, dan melalui media sosial BBM, Line. Pada bulan Mei 2015 peneliti membagikan
lagi kuesioner kepada responden untuk mengisi kuesioner bagian pola siklus menstruasi. Setelah semua kuesioner diisi secara lengkap, maka kuesioner
dikumpulkan dan selanjutnya dilakukan analisa data.
8. Analisa data Analisa data dilakukan setelah semua data terkumpul melalui beberapa
tahap dimulai dari editing untuk memeriksa kelengkapan identitas dan data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi. Kemudian data
yang terkumpul diberi kode coding untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Setelah selesai dilakukan pengkodean, data
dimasukkan entry ke dalam komputer dan peneliti melakukan tabulasi tabulating
yaitu melakukan penyusunan data sedemikian rupa agar mempermudah analisa data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan.
Analisa data dilakukan melalui program komputerisasi dengan cara univariat dan bivariat. Analisa univariat menampilkan data demografi, gambaran
usia saat menarche, pola siklus menstruasi, dan dismenorea remaja putri dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Analisa bivariat untuk
Universitas Sumatera Utara
mengidentifikasi hubungan usia saat menarche dengan pola siklus menstruasi dan dismenorea menggunakan uji koreasi spearman. Uji korelasi ditampilkan dalam
tabel hasil uji interpretasi terdiri dari nilai p-value yang akan dibandingkan dengan nilai alpha. Bila nilai p ≤ α maka keputusan Ho ditolak. Bila nilai p α maka
keputusan Ho gagal ditolak. Nilai r koefisien korelasi berkisar antara -1 sampai dengan +1 untuk menunjukkan derajat hubungan antara kedua variabel. Untuk
menafsirkan hasil pengujian statistik tersebut, digunakan penafsiran korelasi spearman menurut Burn and Groove tahun 1993.
Tabel 2. Penafsiran Korelasi Spearman
Nilai r Penafsiran
Di atas -0,5 Korelasi negatif tinggi
Hubungan negatif dengan interpretasi kuat -0,3 sampai -0,5
Korelasi negatif sedang Hubungan negatif dengan interpretasi memadai
-0,1 sampai -0,3 Korelasi negatif rendah
Hubungan negatif dengan interpretasi lemah Tidak ada korelasi atau hubungan
0,1 sampai 0,3 Korelasi positif rendah
Hubungan positif dengan interpretasi lemah 0,3 sampai 0,5
Korelasi positif sedang Hubungan positif dengan interpretasi memadai
Di atas 0,5 Korelasi positif tinggi
Hubungan positif dengan interpretasi kuat
Universitas Sumatera Utara
41
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN