Gambaran Sampel PenelitianBerdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISA DAN INTERPRETASI DATA

Pada bab ini akan diuraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian. Analisa data akan dimulai dengan memberikan gambaran umum sampel penelitian dilanjutkan dengan analisa dan interpretasi data penelitian serta hasil penelitian. Analisa dan interpretasi data pada bab ini berkaitan dengan dengan masalah yang akan dijawab maupun variabel yang akan diteliti oleh peneliti serta berkaitan dengan analisa tambahan.

A. Gambaran Sampel PenelitianBerdasarkan Jenis Kelamin

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang aktif berorganisasi di Universitas Sumatera Utara. Sampeldalam penelitian ini berjumlah 125 orang. Berdasarkan jumlah tersebut didapatkan gambaran sampel penelitian menurut jenis kelamin, maka diperoleh gambaran penyebaran sampel seperti yang tertera pada tabel 4. Tabel 4. Penyebaran sampel penelitian berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 69 orang 55.2 Perempuan 56 orang 44.8 Total 125 orang 100 Berdasarkan data pada tabel 4, jumlah sampel penelitian berjenis kelamin laki-laki sebanyak 69 orang 55.2, sedangkan sampel penelitian berjenis kelamin perempuansebanyak 56 orang 44.8 . Universitas Sumatera Utara B . Hasil Penelitian B.1. Uji Asumsi B.1.1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian setiap variabel menyebar secara normal. Distribusi subjek dikatakan tersebar secara normal apabila nilai probabilitas berada diatas 0,05 p0,05. Uji normalitas sebaran menggunakan tes one sample Kolmogorov-Smirnov yang dilakukan pada variabel self-regulated learning dan variabel prestasi akademik. Data dikatakan terdistribusi secara normal jika nilai p0.05. Berdasarkan hasil uji normalitas, diperoleh nilai Z sebesar 0.841 dan p sebesar 0.480yakni p0.05, oleh karena itu variabel self-regulated learning terdistribusi normal. Sedangkan pada variabel prestasi akademik diperoleh nilai Z sebesar 0.918 dan p sebesar 0.368yakni p0.05, oleh karena itu variabel prestasi akademikterdistribusi normal. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Normalitas Sebaran Variabel Self-Regulated Learning Terhadap Prestasi Akademik Variabel Z P Keterangan Self-Regulated Learning 0.841 0.480 Normal Prestasi Akademik 0.918 0.388 Normal B.1.2. Uji Linearitas Berdasarkan hasil uji linieritas diperoleh nilai p0.05, maka F yang dihasilkan signifikan, yang berarti hipotesis nihil yang mengatakan tidak ada pengaruh antara self-regulated learning terhadap prestasi akademik ditolak. Sehingga diperoleh adanya pengaruhantara self-regulated learning terhadap prestasi akademik. Hal ini dapat dilihat pada tabel 6. Universitas Sumatera Utara Tabel 6. Hasil Pengujian Linearitas Model df F S Keterangan Regression 1 17.279 .000 H ditolak Residural 123 Total 124 Namun meskipun sudah ditemukan adanya pengaruh antara self-regulated learning terhadap prestasi akademik, perlu dianalisa lebih lanjut mengenai R square untuk mengetahui berapa persen varians prestasi akademik yang dijelaskan oleh self-regulated learning. Untuk tujuan tersebut dipresentasikan pada tabel 7. Tabel 7. Hasil Model Summary Pada Analisa Regresi Variabel R R Square P Keterangan Self-Regulated Learning .351 .116 .000 Ada pengaruh antara dua variabel Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa perolehan R square pada self- regulated learning sebesar 0,116 atau 11,6. Artinya proporsi varians prestasi akademik yang dijelaskan oleh self-regulated learning adalah sebesar 11,6. Sedangkan 88,4 dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. B.2. Deskripsi data penelitian Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Azwar 2006 menyatakan bahwa kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi normal. Kriterianya terbagi atas tiga kategori yaitu: rendah, sedang, dan tinggi. Menurut Azwar 2006, pengkategorisasian 3 jenjang tinggi, sedang, rendah ini merupakan pengkategorisasian minimal yang digunakan oleh peneliti. Apabila hanya dilakukan pengkategorisasian dalam 2 jenjang misalnya tinggi dan Universitas Sumatera Utara rendah maka akan menghadapi resiko kesalahan yang cukup besar bagi skor- skoryang terletak di sekitar mean kelompok Azwar, 2006. Pengkategorisasian dalam3 jenjang ini digunakan untuk menghindari resiko kesalahan yang cukup besardan untuk keefisienan. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian inimenggunakan norma kategorisasi sebagai berikut Azwar, 2000: X μ - 1,0 σ rendah μ - 1,0 σ ≤ X μ + 1,0 σ sedang μ + 1,0 σ ≤ X tinggi Dalam penelitian ini peneliti mengkategorikan data penelitian berdasarkanmean hipotetik dan mean empirik. Mean hipotetik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor idealnya skala, sedangkan berdasarkan meanempirik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor dari subjekpenelitian. a. Variabel self-regulated learning Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap kecerdasan emosional adalah sebanyak 56 aitem dengan format skala likert dalam 4 alternatif pilihan jawaban. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan dalam tabel 8 berikut: Tabel 8. Skor Emprik dan Skor Hipotetik Self-Regulated Learning Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Self- Regulated Learning 136 224 178,78 15,437 56 224 140 28 Berdasarkan tabel 8 diperoleh mean empirik self-regulated learning adalah μe=178,78 dengan standard deviasi empirik 15,437 dan mean hipotetiknya adalah μh=140 dengan standard deviasi hipotetik sebesar 28. Mean empirik merupakan Universitas Sumatera Utara skor mean yang didapat dilapangan sedangkanmean hipotetik merupakan skor mean yang diharapkan bisa dicapai oleh subjekpenelitian. Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel self-regulated learning menunjukkan µ e µh yaitu 178,78140. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang aktif berorganisasi mampu melakukan strategi self-regulated learning dengan baik. Pada tabel 9 dapat dilihat bahwa rata-rata self-regulated learning subjek penelitian terletak pada kategori tinggi dalam pengkategorisasian skor self- regulated learning berdasarkan mean hipotetik. Tabel 9. Skor Self-Regulated Learning berdasarkan Mean Hipotetik Kriteria Kriteria Jenjang Kategori Frekuensi Persentase Self-Regulated Learning X 112 Rendah 112 ≤ X 168 Sedang 20 16 X ≥ 168 Tinggi 105 84 Dari tabel 9 diketahui bahwa subjek penelitian yang tergolong ke dalam kategori self-regulated learning tinggi ada 84, subjek yang tergolong ke dalam kategori self-regulated learning sedang ada 16, dan subjek yang tergolong ke dalam kategori self-regulated learning rendah tidak ada 0 . b. Variabel prestasi akademik Kriteria kategorisasi prestasi akademik yang digunakan dalam penelitian ini adalah kategorisasi predikat yudisium program sarjana S-1 di Universitas Sumatera Utara, dibagi menjadi empat kategori, yaitu tidak memuaskan, memuaskan, sangat memuaskan, dan cumlaude. Adapun pengkategorisasian tersebut adalah sebagai berikut : IPK 0 - 1.99 Tidak Memuaskan IPK 2.00 – 2.75 Memuaskan Universitas Sumatera Utara IPK 2.76 – 3.50 Sangat Memuaskan IPK 3.51 – 4.00 Cumlaude Selanjutnya subjek dikategorisasikan berdasarkan prestasi akademik yang didapatnya sesuai dengan indeks prestasi kumulatif pada tabel 10. Tabel 10. Kategori Subjek Berdasarkan Prestasi Akademik Kategori Jumlah Subjek Persentase Tidak Memuaskan 1 orang 0.8 Memuaskan 9 orang 7.2 Sangat memuaskan 101 orang 80,8 Cumlaude 14 orang 11.2 Total 125 orang 100 Dari tabel 13 diketahui bahwa subjek penelitian yang tergolong ke dalam prestasi akademik yang kurang memuaskan sebanyak 1 orang 0.8, prestasi akademik yang memuaskan sebanyak 9 orang 7.2, prestasi akademik yang sangat memuaskan sebanyak 101 orang 80.8, sedangkan prestasi akademik cumlaude sebanyak 14 orang 11.2.

C. Pembahasan