Potensi Kabupaten Serdang Bedagai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP

44

3. Struktur Organisasi Bapeda Pemkab Serdang Bedagai

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bapeda Kabupaten Serdang Bedagai merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Susunan organisasi Bapeda Kabupaten Serdang Bedagai terdiri atas: a. Kepala Badan b. Bagian Tata Usaha c. Bidang Pembangunan Sarana dan Prasarana d. Bidang Pembangunan Sosial Budaya e. Bidang Pembangunan Ekonomi f. Kelompok Jabatan Fungsional Adapun bagan organisasi dari Bapeda Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada Lampiran D.

4. Potensi Kabupaten Serdang Bedagai

Kabupaten Serdang Bedagai bertumpu pada 2 potensi yaitu potensi ekonomi dan parawisata. Potensi ekonomi Kabupaten Serdang Bedagai berfokus pada pertanian, peternakan dan perikanan sedangkan potensi parawisata dikembangkan atas dasar beberapa dimensi yaitu pengembangan nilai budaya yang sudah ada di masyarakat dan mempertahankan karakteristik dasar dari masyarakat serta nilai adat istiadat dan agama. Khusus untuk wisata alam, Serdang Bedagai telah memiliki objek Universitas Sumatera Utara 45 wisata yang cukup baik untuk dikelola secara lebih intensif yaitu objek wisata alam “Pantai Cermin”.

5. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP

Terwujudnya suatu tata kepemerintahan yang baik good governance merupakan harapan semua pihak. Upaya untuk mewujudkan good governance telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan, antara lain TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN, UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama, Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP, Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberatasan Korupsi dan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Serdang Bedagai di Propinsi Sumatera Utara. Salah satu inti pokok dari berbagai peraturan tersebut adalah bahwa setiap instansi pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Sistem AKIP. Tujuan mengimplementasikan Sistem AKIP ini adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya. Sistem AKIP pada dasarnya merupakan sistem manajemen berorientasi pada hasil, yang merupakan salah satu instrumen agar instansi menjadi instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya, terwujudnya partisipasi masyarakat Universitas Sumatera Utara 46 dalam pelaksanaan pembangunan nasional, dan terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Penerapan sistem AKIP tersebut mengharuskan setiap instansi pemerintah membuat RPJPDRPJMDRenstra-SKPD Strategic Plan, Rencana Kerja Pemerintah Daerah Performance Plan, Penetapan Kinerja Performance Agreement serta Laporan Pertanggungjawaban Kinerja Performance Accountability Report . Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD dan Penetapan Kinerja dan juga sebagai umpan balik untuk memacu perbaikan kinerja Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai di tahun-tahun yang akan datang. RKPD Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai menyajikan kondisi dan permasalahan pembangunan daerah berdasarkan urusan, tujuan,strategi dan kebijakan pembangunan daerah, kerangka ekonomi daerah, prioritas program dan kegiatan beserta tolak ukur kinerja. Iktisar RKPD Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai menyajikan sasaran strategikprioritas pembangunan beserta indikator kinerja dan target kinerja. Indikator yang dikembangkan pada pemerintah daerah Kabupaten Serdang Bedagai meliputi indikator kinerja makro dan indikator kinerja mikro. Indikator kinerja makro adalah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pemerintah Universitas Sumatera Utara 47 daerah Kabupaten Serdang Bedagai secara keseluruhan. Indikator mikro diarahkan kepada capaian kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. Sementara itu, indikator kinerja mikro merupakan indikator yang digunakan untuk menilai kinerja unit kerja. Indikator kinerja mikro diarahkan pada keberhasilan sasaran prioritas pembangunan beserta program dan kegiatan pendukungnya. Contoh LAKIP Pemkab Serdang Bedagai dapat dilihat pada Tabel 4.1.

B. Hasil Penelitian

1. Alasan Dilakukan Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupten Pemkab Serdang Bedagai. Pengukuran kinerja Pemkab Serdang Bedagai dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Penetapan Kinerja

Penetapan Kinerja Pemkab Serdang Bedagai dituangkan dalam Rencana Kinerja Pemerintah Daerah RKPD. Penetapan kinerja tersebut mencakup penetapan proyeksitarget indikator kinerja makro setiap tahunnya dan target indikator kinerja mikro atas sasaran prioritas pembangunan beserta program dan kegiatan.

b. Pengumpulan Data Kinerja

Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan Universitas Sumatera Utara