Lampiran Perbup No 24 Tahun 2013. 79
dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya, yang ditandai dengan: Meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya angka
kematian bayi, menurunnya angka kematian ibu melahirnkan dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. Strategi yang dapat dilaksanakan agar
tujuan yang ditentukan dapat terealisasi antara lain: a Menggerakan dan memberdayakan masyarakat hidup sehat, b Meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas; c Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan dan d Meningkatkan
pembiayaan kesehatan
7. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
Reformasi birokrasi dilakukan untuk mewujudkan tatakelola kepemerintahan yang baik dalam mengemban amanah rakyat. Reformasi birokrasi pada
hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama
menyangkut aspek-aspek kelembagaan, tatalaksana dan sumberdaya apartur. Reformasi birokrasi merupakan langkah strategis untuk membangun aparatur
negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas pemerintahan dan pembangunan. Reformasi birokrasi merupakan proses
pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Dengan reformasi birokrasi ditujukan untuk:
a. Menghilangkan praktek kolusi, korupsi dan nepotisme KKN.
b. Meningkatnya kualitas pelayanan publik sehingga sesuai harapan
masyarakat. c.
Meningkatnya efektifitas, efiensi dan produktifitas birokrasi pemerintahan
d. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas birokrasi pemerintahan
e. Meningkatnya disiplin dan etos kerja pegawai.
8. Pengelolaan lingkungan hidup dan penangan bencana
Lampiran Perbup No 24 Tahun 2013. 80
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir , sejak tahun 2001 hingga tahun 2011 sudah terjadi ratusan kejadian bencana di Kabupaten Ponorogo. Sebagian
besar dari kejadian bencana tersebut merupakan bencana banjir dan longsor. Tak terhitung betapa besarnya kerugian yang diakibatkan oleh bencana
tersebut, baik dari sisi materiil maupun imateriil. Jika menyimak jenis bencana yang terjadi sebagian besar sebenarnya lebih diakibatkan oleh kesalahan dalam
pengelolaan lingkungan hidup. Belajar dari pengalaman, kiranya sudah saatnya mengajak masyarakat untuk akrab dengan bencana, terutama bagi masyarakat
yang berada pada wilayah rawan bencana.
9. Iklim investasi dan usaha
Untuk memperkuat dan mempercepat pembangunan ekonomi diperlukan peningkatan investasi dan penanaman modal untuk mengolah potensi ekonomi
menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan modal yang berasal baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Kebijakan penanaman modal
selayaknya selalu mendasari ekonomi kerakyatan yang melibatkan pengembangan bagi usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi. Untuk
mendorong penanaman modal diperlukan iklim penanaman modal yang kondusif, promotif, memberikan kepastian hukum, keadilan dan efisien dengan
tetap memperhatikan kepentingan ekonomi nasional. Dengan adanya penanaman modal diharpakan akan berdampak pada: meningkatnya
pertumbuhan ekonomi, terciptanya lapangan kerja, meningkatkan daya saing dunia usaha, mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan, mengolah
ekonomi potensial menjadi kekuatan riil dan goalnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
10. Pariwisata, Seni dan Budaya serta Inovasi
Potensi pariwisata Kabupaten Ponorogo cukup potensial untuk dikembangkan. Pengembangan sektor pariwisata didasarkan pada potensi yang ada meliputi
pariwisata berkarakter budaya, pariwisata berkarakter potensi alam dan juga pariwisata berbasis agama. Kabupaten Ponorogo mempunyai budaya seni
Lampiran Perbup No 24 Tahun 2013. 81
Reyog yang telah mendunia, dan terus dikembangkan untuk dapat dijual ke mancanegara. Wisata alam juga cukup untuk dikembangkan seperti Telaga
Ngebel, air terjun pletuk, guwa lawa dan juga wisata religi yang cukup potensial seperti Pondok Modern Gontor, Makam batorokathong, tempat ziarah masjid
Tegal sari dan lain-lainnya yang masih harus dikembangkan.
Tabel 4.2 Perkembangan Potensi Pariwisata di Kabupaten Ponorogo
Tahun 2009 - 2012
Jenis 2009
2010 2011
2012
Seni Reyog 164
164 234
Hadroh 233
233 179
Makam Telaga
Hutan wisata Goa
7 1
6 3
7 1
6 3
7 1
6 3
1 6
3
Air Terjun 7
9 9
9
Sumber: PDA Tahun 2012
11. Kesetaraan Gender dan Perlindungan Anak