Lampiran Perbup No 24 Tahun 2013. 71
1. Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur menjadi bagian integral dari pembangunan nasional. Infrastruktur merupakan sarana menghubungkan antar wilayah sehingga
infrastruktur akan menggerakkan pembangunan ekonomi. Kondisi infrastruktur yang memadai akan mengurangi biaya produksi, mengurangi biaya pasca
panen dll sehingga akan mampu meningkatkan nilai tambah dan semakin meningkatkan pula daya saing produk barang yang dihasilkan. Kegiatan sektor
transfortasi merupakan tulang punggung pola distribusi baik barang maupun penumpang. Infrastruktur lainnya seperti kelistrikan dan telekomunikasi terkait
dengan upaya modernisasi bangsa penyediaannya merupakan salah satu aspek terpenting dalam meningkatkan produktivitas sektor produksi.
Ketersediaan sarana perumahan dan pemukiman antara lain air minum dan sanitasi, secara luas dan merata serta pengelolaan sumber daya air yang
berkelanjutan menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Sejak lama infrastruktur diyakini merupakan pemicu pembangunan suatu kawasan. Dalam
konteks ini kedepan pendekatan pembangunan infrastruktur berbasis wilayah
Lampiran Perbup No 24 Tahun 2013. 72
semakin penting untuk diperhatikan. Pengalaman menunjukkan bahwa infrastruktur transfortasi berperan besar dalam membuka isolasi wilayah serta
ketersediaan pengairan merupakan prasyarat pembangunan pertanian dan sektor-sektor lainnya.Kondisi pelayanan dan penyediaan infrastruktur yang
meliputi transfortasi, ketenagalistrikan, energi, telekomunikasi, informatika, sumberdaya air, perumahan, pelayanan air minum penyehatan lingkungan
mengalami penurunan baik kuantitas maupun kulitasnya. Hal ini akan berdampak luas terhadap berbagai aspek kehidupan yang ujung-ujungnya akan
berdampak negatif terhadap upaya peningkatan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu rehabilitasi dan pembangunan kembali berbagai infrastruktur yang
rusak, serta peningkatan kapasitas dan fasilitas baru akan menyerap biaya yang cukup besar sehingga tidak dapat dipikul oleh pemerintah sendiri. Untuk itu
mencari solusi inovatif guna menanggulangi masalah perawatan dan perbaikan infrastruktur merupakan masalah mendesak untuk diselesaikan.
Panjang jalan Kabupaten Ponorogo adalah 916,11 km dengan kondisi jalan baik baru mencapai 422,00 km kondisi sedang sepanjang 212,84 km rusak
sepanjang 150,79 km dan rusak berat mencapai 130,48 km. Tentu saja kondisi semacam ini akan menganggu arus perkonomian apabila tidak mendapatkan
perhatian yang serius oleh pemerintah daerah dalam rangka memperkuat perekonomian daerah.
Tabel 4.1 Kondisi Jalan Tahun 2011
Jalan Panjang
km Kondisi
Mantab km
Kondisi Tidak
Mantab km
Jalan Tol 761,45
761,45
Jalan Nasional 38.569,84
33.833,78 4.736,06
Jalan Propinsi 49,280,93
19.742,31 29.538,62
Jalan Kabupaten 370.215,85
171.361,68 198.854,17
Jalan Kabupaten Ponorogo 916,11
634,84 281,27
Lampiran Perbup No 24 Tahun 2013. 73
Sumber: Kemen Pu dan BPS Ponorogo
2. Penanganan Kemiskinan