Belajar dari Pengalaman Daerah Lain

Keinginan warga tersebut juga mendapatkan dukungan dari Raja Haruru, Thimotius Waelaruno. Seperti tahapan yang telah dilakukan oleh Tim MATASIRI selama ini, penyusunan dokumen RPJM Negeri Haruru didahului dengan sebuah lokakarya tingkat negeri selama dua hari. 6 Lokakarya tersebut melibatkan hampir semua unsur Negeri Haruru, guna mengali informasi mengenai potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia, serta masalah-masalah yang tengah dihadapi baik persoalan ekonomi, sosial, maupun budaya. Guna memudahkan prosesnya, fasilitator Program MATASIRI tetap mengacu pada ketentuan Permendagri Nomor 662007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa, dimana metode analisa yang dipakai adalah metode participatory rural appraisal PRA. Metode tersebut mensyaratkan tiga alat analisa utama, yaitu membuat sketsa potensi dan kondisi sosial negeri, kalender musim, dan analisa kelembagaan. Selain itu, mereka juga dibekali dengan Permendagri No. 132006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sehingga me mudahkan mereka, terutama dalam penamaan program dan kegiatan yang dituangkan dalam dokumen RPJM Negeri. Rencana pembangunan mencakup jangka waktu lima tahun, dengan prioritas kegiatan yang bervariasi dari tahun ke tahun. Guna mengawal kelancaran program, pihak negeri memilih salah satu anggota tim untuk selalu turut serta dalam kegiatan-kegiatan peningkatan 6 Setelah mengajukan permohonan, bertemu, dan berdiskusi langsung dengan pengelola Program MATASIRI, Pemerintah Negeri Haruru membuat surat resmi kepada Badan Pemberdayan Masyarakat dan Pemerintah Negeri BPMPN Kabupaten Maluku Tengah untuk membantu memfasilitasi kehadiran Tim MATASIRI sebagai mitra pemerintah daerah BPMPN dalam penyusunan dokumen RPJM Negeri Haruru. kapasitas. Kelak, dia akan diproyeksikan menjadi fasilitator lokal yang akan bertugas mengawal implementasi dari hasil perencanaan tersebut.

b. Negeri Booi

Pada awalnya, Ferdinand Siahaya, Camat Saparua, begitu intensif menjalin komunikasi dengan fasilitator Program MATASIRI. Pak Camat kemudian begitu berharap agar ada satu negeri di wilayahnya yang menjadi perintis sebagai negeri yang memiliki dokumen perencanaan yang sesuai dengan regulasi. Pasalnya, hingga saat itu belum ada satu negeri pun di Kecamatan Saparua yang memiliki dokumen resmi RPJM ataupun Renstra. Oleh karena itu, Pak Camat berupaya mendorong Negeri Booi untuk menjadi perwakilan Saparua menjadi lokasi replikasi program perencanaan yang diperkenalkan oleh Program MATASIRI. Setelah dipromosikan oleh Pak Camat, Raja Negeri Booi menghubungi Tim MATASIRI untuk menyatakan bersedia menjadi lokasi replikasi program. Kecamatan Saparua berlokasi di Pulau Saparua, yang secara geograis terpisah dengan Pulau Ambon dan Seram. Berbeda dengan wilayah terdekatnya yakni Kecamatan Amahai, Kecamatan Kota Masohi, dan Kecamatan Salahutu di Kabupaten Maluku Tengah, Kecamatan Saparua memang belum tersentuh sama sekali skema Program MATASIRI. Karena itu, kendati skema Program MATASIRI sudah hampir tahap closing, permintaan Raja Negeri Booi, tetapi disambut gembira dan ditindaklanjuti oleh fasilitator Program MATASIRI. Proses penyusunan dokumen perencanaan di Negeri Booi, cukup lancar dan tidak menghadapi kendala yang berarti. Tersedianya data yang relatif lengkap dan tertata dengan baik tentang potensi wilayah atau sumber daya alam setempat, turut membantu melancarkan proses penyusunan dokumen perencanaan Negeri Booi. Selain itu, Negeri Booi juga sudah memiliki dua dokumen perencanaan, yakni dokumen perencanaan yang berbasiskan skema program PNPM MP, yang disusun karena dukungan fasilitator PNPM MP, dan Dokumen Perencanaan Strategi Jemaat Booi Gereja Protestan Maluku GPM yang juga sudah cukup lama dimiliki warga Booi. Dari kedua dokumen perencanaan alternatif tersebut semakin memudahkan Tim MATASIRI dalam membantu memfasilitasi Negeri Booi dalam menyusun dokumen perencanaan yang sesuai dengan regulasi nasional dan daerah. Ketersediaan dokumen dan proses penyusunannya yang partisipatif dan menerapkan metode PRA serta analisa SWOT khusus untuk Dokumen Rencana Strategis Jemaat GPM, menjadi alasan dibentuknya tim kecil untuk mengawal penyusunan dokumen Proses fasilitasi penyusunan RPJM Negeri Booi hanya melibatkan kelompok kecil sebagi tim penyusun. Dokumen-dokumen yang sudah bagus tersebut kemudian dikompilasi, dilakukan penyesuaian sistimatika penulisannya mengikuti petunjuk teknis Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 414:1408PMD, Tanggal 31 Maret 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan Desa. Sedangkan, untuk pengembangan dan penyusunan program lima tahunan, diupayakan agar sesuai dengan potensi-potensi wilayah, terutama program atau kegiatan yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat serta mengacu pada visi dan misi kepala daerah terpilih yang tertuang dalam dalam RPJM Daerah Kabupaten Maluku Tengah. F.2 Ikhtiar Melaksanakan Program dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Dokumen RPJM Negeri dan Renstra Kelurahan yang telah disusun secara partisipatif, teknokratif serta mendapat dukungan politis dari parlemen lokal sejatinya bertujuan agar masalah dan kebutuhan masyarakat dapat terjawab sehingga bisa menghadirkan kesejahteraan masyarakat di tingkat NegeriKelurahan. Proses penyusunan yang dimulai pada November 2012 hingga Agustus 2013, telah memberikan gairah bagi Pemerintah Negeri dan Kelurahan karena beberapa kegiatan program telah diimplementasikan dengan baik dari pemerintah daerah maupun pihak ketiga termasuk di dalamnya partisipasi masyarakat. Implementasi program kegiatan yang direncanakan dalam dokumen RPJM Negeri dan Renstra Kelurahan untuk wilayah Maluku tengah umumnya berupa program infrastruktur pedesaaan seperti pembangunan jalan dan bangunan pendukungnya drainase, pembangunan sarana dan prasarana air bersih dan di bidang ekonomi berupa program peningkatan kesejahteraan petani; pelatihan petani dan pengadaan bibit rambutan dan durian; program pemberdayaan ekonomi masyarakat seperti pembinaan ekonomi masyarakat pesisir. Lalu, sejauh mana program-program yang telah dilaksanakan bernuansa bina damai dimana unsur pe- merataan yang berkeadilan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan sasaran program teristimewa bagi IDPs? Sebagai contoh adalah Negeri Makariki. Melalui program infrastruktur pedesaan – pembangunan sarana dan prasarana sanitasi air bersih pedesaan yaitu pembanguanan 13 buah sumur dangkal, 4 buah diantaranya dibangun di wilayah IDPs Tehoru kemudian 4 sumur di Dusun Waitetes yang berjarak sekitar 10 km dari negeri Induk Makariki. Contoh lainnya adalah Kelurahan Letwaru, Kab. Maluku Tengah, sebuah wilayah yang terdiri dari dua komunitas yakni muslim dan kristen yang saat konlik sosial dulu banyak yang menjadi korban. Program di wilayah ini dilakukan dengan pertimbangan pemerataaan dengan tetap berdasarkan kebutuhan. Bekerjasama dengan PDAM Kabupaten Maluku Tengah, kelurahan Letwaru membuat drainase dan air bersih sebagai upaya memenuhi kebutuhan air bersih bagi semua warga. Sementara di Negeri Hatuhenu, Kab. Maluku Tengah, program pembangunan daerah yang menggambarkan pro bina damai dan peka konlik adalah pengaspalan jalan dari wilayah baru yang dihuni komunitas Kristen 7 yang berpindah dari Negeri Sepa ke jalan utama trans Seram sepanjang 1,5 km yang membuka akses masyarakat untuk menganggkut hasil kebun, transportasi anak sekolah lebih mudah dan dengan terbukanya akses jalan maka beriringan dengan pemasangan jaringan listrik. Program pembangunan yang disusun dalam RPJM Negeri Hatuhenu yang sedang dilakukan sejak April 2013 adalah peningkatan jalan lingkungan dari jalan tanah menjadi jalan aspal sepanjang 3,3 km dengan bangunan pelengkapnya seperti drainase dan gorong-gorong dengan sumber dana dari APBD I dan APBD II. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih setelah dibangun melalui program PNPM MP, Program MATASIRI juga meningkatkan instalasi air bersih. Dengan demikian kebutuhan air bersih telah terpenuhi oleh seluruh warga Negeri Hatuhenu. 7 Pemukiman baru ini merupakan pemberian Negeri Haruru. Hal yang sama juga terjadi di Kota Ambon tepatnya di Kelurahan Pandan Kasturi. Pelaksanaan program atau kegiatan berdasarkan prioritas kebutuhan masyrakat. Prog ram Penyediaan instalasi air bersih, misalnya, di- bangun di wilayah Kampung Kisar. Penduduk di Kampung Kisar saat kerusuhan harus meninggalkan daerah mereka karena beragama mayoritas Kristen dari 35 KK Kelurahan Pandan Kasturi mayoritas Muslim, sedangkan RT yang lain memperoleh program pengembangan ekonomi dan kesehatan. Berikut ini adalah gambaran beberapa jenis kegiatan yang telah diimplementasikan di beberapa negerikelu- rahan. Tabel dibawah ini dikutip dari Lampiran doku men RPJM Negeri dan Renstra Kelurahan. Tabel 4.2 Rencana Program Kegiatan yang Telah Dilaksanakan Pada Tahun 2013 BIDANGJENIS KEGIATAN SASARAN MANFAAT SUMBER URUSAN BIDANG JENIS Negeri Makariki, Kabupaten Maluku Tengah Program Peningka- tan Kese- jahteraan Petani Pelatihan petani dan pelaku agro- bisnis Masyarakat petani MATASIRI Pengadaan bibit tana- man perkebu- nan durin dan rambutan Masyarakat petani MATASIRI dan APBD I Dinas Pertanian dan Tana- man Pan- gan Program Pember- dayaan Ekonomi Masyara- kat Pesisir Pembianaan ekonomi masyarakat pesisir Masyarakat nelayan Mercy Corps dan APBD II Dinas Kelautan dan Peri- kanan dakelau- tan Program Infrasruk- tur Perde- saan Pembangunan sarana dan prasarana san- itasi air bersi perdesaan APBD II dan Mercy Corps Dinas Pe- kerjaan Umum PU Negeri Hatuhenu, Kabupaten Maluku Tengah Program Infrastruk- tur Perde- saan Pembangunan jalan desa Masyarakat Hatuhenu APBD I dan APBD II Dinas PU Pemban- guan saluran drainase dan gorong-gorong Masyarakat Hatuhenu APBD II Pembangunan sarana dan prasarana san- itasi air bersi perdesaan Masyarakat Hatuhenu APBD II dan Mercy Corps Dinas PU Kelurahan Letwaru, Kabupaten Maluku Tengah Mening- katkan Ling- kungan Permuki- man yang Bersih dan Sehat Program pengemban- gan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah Letwaru Mercy Corps Dinas PU Rehabilitasi pemeliharaan sarana, prasa- rana air mi- num Mercy Corps dan PDAM Kab. Malteng Kelurahan Pandan Kasturi, Kota Ambon Mening- katkan Ling- kungan Permuki- man yang Bersih dan Sehat Program pengemba- ngan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah Pandan Kasturi Mercy Corps dan PDAM Kota Am- bonDSA Dinas PU Sumber: Berbagai RPJM Negeri dan Renstra Kelurahan dalam Program MATASIRI