Telaahan Renstra Kementerian PPNBappenas
51
No Sasaran Jangka
Menengah Renstra Bappenas
Permasalahan Pelayanan Bappeda Provinsi
Sumatera Barat Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
4. Masih lemahnya
kapasitas kelembagaan perencanaan yang
mengakibatkan kurang
efektifnya proses perencanaan; 1. Penempatan
aparatur tidak
sesuai dengan
kapasitas 2. Kurang
pahamnya aparatur terhadap tugas
dan fungsi perencanaan 3. Tingginya volume kerja
pada Bappeda Tersedianya bimtek dan
pelatihan bagi aparatur
5. Belum optimalnya koordinasi dan
sinkronisasi proses
perencanaan pembangunan
sektoral dan kewilayahan. 1. Kurangnya pemahaman
aparatur tentang
perencanaan pembangunan
sektoral dan kewilayahan
2. Masih terdapatnya ego sektoral
Tersedianya anggaran
untuk melakukan
koordinasi dan sinkronisasi Rancangan Perpres RKP
2017 -
- -
rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan
pengendalian yang
ditindaklanjuti KL 1. Belum optimalnya pelaksanaan
kegiatan monitoring dan evaluasi programkegiatan pembangunan
yang dilakukan
dan pemanfaatannya sebagai dasar
penyusunan perencanaan yang akan datang;
Masih rendahnya
pemahaman aparatur
mengenai pentingnya
monev dan pengendalian 1. Tersedianya peningkatan
kapasitas SDM melalui pelatihan monev pada KL
2. Tersedianya dana yang cukup untuk monev
2. Belum terintegrasi
dengan sistem penganggaran dan sistem
pengendalian, monitoring dan evaluasi;
1. Kurangnya perhatian
komitmen pimpinan
terhadap sistem
pengendalian, monitoring dan evaluasi
2. Belum tersedianya SDM yang memahami sistem
yang terintegrasi Tersedianya dana untuk
penyediaan sistem
penganggaran dan sistem pengendalian, monitoring
dan evaluasi
yang terintegrasi
Tingkat kualitas
tata kelola
pemerintahan Kementerian
PPNBappenas. 1. Masih
adanya pelaksanaan
beban kerja yang tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
bidangsub bidang; Tingkat
pemahaman aparatur
mengenai tupoksi
pribadi dan
kelembagaan. Terbitnya
Peraturan Pemerintah
Nomor 18
Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah
2. Belum dipedomaninya Standar Operasional
Prosedur SOP
untuk mendukung tercapainya reformasi birokrasi;
Pola pikir aparatur yang beranggapan
bahwa penyusunan
Standar Operasional
Prosedur SOP
hanya sebagai
pemenuhan kewajiban
administrasi saja. SOP sebagai salah subjek
pembinaan dan
pengawasan dari aparatur pemeriksa
Tabel 3.4. Permasalahan Pelayanan Bappeda Provinsi Sumatera berdasarkan Sasaran
Renstra Bappeda KabupatenKota beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Jangka
Menengah Renstra Bappenas
Permasalahan Pelayanan Bappeda Provinsi
Sumatera Barat Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
Meningkatnya ketepatan waktu
penyusunan dokumen perencanaan
- -
- Meningkatkan kesesuaian
program kegiatan yang direncanakan
dengan program kegiatan yang
disepakati untuk
dianggarkan -
- -
52
No Sasaran Jangka
Menengah Renstra Bappenas
Permasalahan Pelayanan Bappeda Provinsi
Sumatera Barat Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
Terwujudnya pengendalian
perencanaan pembangunan daerah
- -
- Terwujudnya keselarasan
perencanaan pembangunan daerah
- -
-
Meningkatnya capaian
pelaksanaan tahapan
monitoring dan evaluasi pembangunan
Belum optimalnya
pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi
programkegiatan pembangunan
yang dilakukan
dan pemanfaatannya
sebagai dasar
penyusunan perencanaan yang akan datang
Masih rendahnya
pemahaman aparatur
mengenai pentingnya
monev dan pengendalian Tersedianya dana untuk
monev
1. Belum terintegrasi dengan sistem penganggaran
dan sistem
pengendalian, monitoring dan evaluasi;
1. Kurangnya perhatian
komitmen pimpinan
terhadap sistem
pengendalian, monitoring dan evaluasi
2. Belum tersedianya SDM yang memahami sistem
yang terintegrasi Tersedianya dana untuk
penyediaan sistem
penganggaran dan sistem pengendalian, monitoring
dan evaluasi
yang terintegrasi
Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan
ruang terhadap
rencana tata
ruang wilayah Belum optimalnya koordinasi dan
sinkronisasi proses perencanaan pembangunan
sektoral dan
kewilayahan. 1.
Kurangnya pemahaman aparatur
tentang perencanaan
pembangunan sektoral
dan kewilayahan 2.
Masih terdapatnya ego sektoral
Tersedianya anggaran
untuk melakukan
koordinasi dan sinkronisasi Meningkatnya
sarana prasarana perkantoran
- -
- Meningkatnya kapasitas
aparatur bidang
perencanaan Belum
optimalnya kapasitas,
kualitas, kuantitas SDM perencana; Ketidakinginan dari
pribadi aparatur untuk meningkatkan kapasitas
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia
perencana pusat dan daerah menjadi target
nasional
Meningkatnya ketersediaan data
Belum optimalnya pemanfaatan data
sebagai analisis
untuk perencanaan pembangunan;
1. Belum adanya
kesepahaman dari
seluruh pemangku
kepentingan mengenai data yang akan dipakai
dalam proses
perencanaan pembangunan.
2. Manajemen data dan informasi
serta pengarsipan dokumen
perencanaan yang
masih lemah Kebutuhan
data yang
sangat tinggi
dari pemangku kepentingan
Meningkatkannya koordinasi dengan SKPD-
SKPD teknis
terkait perencanaan
pembangunan -
- -