Capacity Collateral Condition of Economy

e. Mencari informasi dari asosiasi-asosiasi usaha dimana calon nasabah bergabung f. Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi g. Mencari informasi apakah calon nasabah memiliki hobi berfoya-foya

2. Capital

Capital adalah jumlah danamodal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Semakin besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah dalam menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin dalam memberikan kredit. Modal sendiri juga diperlukan bank sebagai alat kesungguhan dan tangung jawab nasabah dalam menjalankan usahanya karena ikut menanggung resiko terhadap gagalnya usaha. Dalam praktiknya, kemampuan capital ini diwujudkan dalam bentuk kewajiban untuk menyediakan self-financing yang besarnya paling tidak 20 - 25 dari nilai proyekusaha. Ini berarti bank tidak akan membiayai seluruh nilai proyek calon nasabah.

3. Capacity

Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau melunasi utang-utangnya secara tepat waktu dari laba usaha yang diperolehnya. Pengukuran capacity tersebut dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan : Universitas Sumatera Utara a. Pendekatan yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon nasabah mempunyai kapasitas untuk mewakili badan usaha untuk mengadakan perjanjian kredit dengan bank b. Pendekatan manajerial, yaitu menilai sejauh mana kemampuan dan keterampilan nasabah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan, serta menilai latar belakang pendidikan dan pengalaman para pengurus. c. Pendekatan historis, yaitu menilai past performance, apakah menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu d. Pendekatan finansial, yaitu menilai kemampuan keuangan berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan. e. Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana kemampuan calon nasabah mengelola faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatan-peralatan, administrasi dan keuangan, industrial relation sampai pada kemampuan merebut pasar.

4. Collateral

Collateral adalah barang-barang jaminan yang diserahkan oleh peminjamdebitur sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya. Fungsi jaminan sebagai alat pengamanan apabila usaha debitur gagal atau sebab-sebab lain dimana debitur tidak mampu melunasi kreditnya dari hasil normal usahanya. Collateral tersebut harus dinilai oleh bank untuk mengetahui sejauh mana resiko kewajiban finansial nasabah atas pelunasan kewajibannya. Pada hakikatnya bentuk collateral tidak hanya berbentuk kebendaan tetapi juga collateral yang tidak berwujud seperti jaminan pribadi personal garansi, letter of guarantee,rekomendasidan avalis. Universitas Sumatera Utara

5. Condition of Economy

Condition of Economy, yaitu situasi dan kondisi politik, peraturan pemerintah, sosial, ekonomi, budaya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yangkemungkinannya mempengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur. Untuk mendapat gambaran mengenai hal tersebut, perlu diadakan penelitian mengenai hal-hal antara lain: a. Keadaan konjungtur ekonomi b. Peraturan-peraturan pemerintah c. Situasi, politik dan perekonomian dunia d. Kebijakan pemerintah yang berkaitan dan mempengaruhi pemasaran

6. Constraints