dengan tujuan untuk memperoleh profitability yang tinggi, tetapi harus tetap menjagamemelihara safety keamanan aktiva produktifnya.
2.4 Jenis-jenis Kredit
Pengklasifikasian kredit perbankan dapat dilihat dari obyek yang dibiayai dengan fasilitas kredit tersebut. Kredit yang diberikan kepada masyarakat terdiri dari
berbagai jenis yang secara umum Kasmir, 2008 dapat dilihat dari berbagai sudut pandang :
1. Jangka waktu maturity. Jenis kredit berdasarkan jangka waktu terdiri atas kredit jangka pendek, kredit
jangka menengah dan kredit jangka panjang. a. Kredit Jangka Pendek Short Term Loan.
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu satu tahun atau palinglama satu tahun dan biasanya digunakan untuk modal kerja.
b. Kredit Jangka Menengah Medium Term Loan. Jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan
tigatahun, biasanya dalam bentuk investasi. Sebagai contoh: Kredit untukpertanian.
c. Kredit Jangka Panjang Long Term Loan. Jenis kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit
jangkapanjang waktu pengembaliannya diatas tiga tahun atau lima tahun,biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang.
2. Jaminan Collateral.
Universitas Sumatera Utara
a. Kredit dengan jaminan Secured Loan. Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut
dapatberbentuk hartabarang bergerak berwujud maupun tidak berwujud, barang tidak bergerak ataupun jaminan orang.Artinya setiap kredit yang
dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminanyang diberikan calon debitur. b. Kredit dengan tanpa jaminan Unsecured Loan.
Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan apapun secara riil baik barang atau seseorang. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek
usaha, kemampuan membayar dankarakter serta loyalitas atau nama baik calon debitur.
3. Sektor usaha. a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor
perkebunandan pertanian rakyat. b. Kredit peternakan, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor
peternakan. c. Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industry mikro kecil
menengah ataubesar. d. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayai biasanya
dalamjangka panjang. Misalnya, tambang emas, minyak, timah dan batu bara.
e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangunsarana dan pra sarana pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
f. Kredit profesi, diberikan kepada profesional seperti guru, dosen, dokter, ataupengacara.
g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan ataupembelian perumahan.
h. Dan sektor usaha lainnya. 4. Tujuan kredit.
a. Kredit Perdagangan TradeCommercial Loan Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membelibarang
dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualanbarang tersebut.
b. Kredit konsumtif Consumer Loan Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi pribadi, dalam kredit ini tidak
ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memangdigunakan atau dipakai oleh seseorang guna memenuhi kebutuhan
pribadi. Contoh: KreditPemilikan Rumah, Kredit Pemilikan Mobil. c. Kredit produktif Productive Loan
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atauinvestasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau
jasa.Contoh: kredit untuk membangun pabrik yang nantinya dapatmenghasilkan barang.
5. Penggunaan Kredit a. Kredit modal kerja
Universitas Sumatera Utara
Kredit Modal Kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan dalam meningkatkan produksi operasionalnya, atau untuk membuat
perusahaan mampu menjalankan usaha sekalipun arus kas masuk lebih kecil dari arus kas keluar. Sebagai contoh yaitu kredit modal kerja yang
diberikan untuk membeli bahanbaku, membayar gaji pegawai, dan biaya- biaya lainnya yang berkaitandengan proses produksi perusahaan.
b. Kredit Investasi Kredit Investasi merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan
membangun proyekpabrik baru dan membeli barang-barang modal atau jasa yang diperlukan dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, ekspansi dan
relokasi.
2.5Analisis Kelayakan Kredit
Pemberian kredit kepada nasabah dilakukan berdasarkan analisis kelayakan terhadap permohonan kredit yang disampaikan. Guna pengambilan keputusan
terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pemberian kredit maka diperlukan analisispenilaian kelayakan kredit secara kritis baik melalui
pendekatan kualitatif dan kuantitatif terhadap semua aspek, baik ditinjau dari aspek mikro ekonomis maupun makro ekonomis yang mempengaruhi kegiatan
usaha nasabah. Bank harus mampu mengendalikan resiko kredit yang disalurkan kepada calon nasabah. Sehubungan dengan itu sudah seharusnya bank hanya akan
memberikan kredit kepada nasabah yang layak saja. Untuk dapat memastikan bahwa kredit yang disalurkan adalah kredit yang layak, sepatutnya bank
Universitas Sumatera Utara
melakukan proses seleksi atas seluruh proposal kredit yang masuk. Penilaian kelayakan kredit yang dilakukan oleh bank yang menjadi bahan penelitian ini
melalui rasio keuangan dan jaminan debitur.Menurut Dendawijaya 2005,analisis kredit adalah suatu proses untuk menganalisis atau menilai suatu permohonan
kredit yang diajukan oleh calon debitur sehingga dapat memberikan keyakinan kepada pihak bank bahwa proyek yang dibiayai dengan kredit cukup layak
feasible. Tujuan utama dari analisis permohonan kredit adalah untuk memperoleh keyakinan apakah nasabah memiliki kemampuan mengelola
usahanya sehingga dapat mencerminkan kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman
maupun bunganya sesuai dengan kesepakatan dengan bank. Sebelum kredit diberikan kepada nasabah, perlu untuk meyakinkan bank bahwa nasabah yang
bersangkutan benar-benar dapat dipercaya. Analisis kredit dapat mencakup latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diserahkan
serta faktor-faktor lainnya. Pelaksanaan analisis kredit berpedoman pada UU No.10 Tahun 1998
khususnya pasal 1 ayat 11, pasal 8 dan pasal 29 ayat 3. Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dahulu akan sangat membahayakan bank, begitu juga jika salah
dalam menganalisis maka kredit yang disalurkan akan menjadi sulit atau mengalamikemacetan.Pengelola kredit bank akan dihadapkan pada berbagai
masalah yang sangat kompleks yang harus dipecahkan, baik permasalahan yang bersifat umum maupun permasalahan yang sifatnya sangat khusus yang
menyangkut kegiatan usaha dari calon debitur secara spesifik. Apalagi
Universitas Sumatera Utara
sebagaimana telah dikatakan sebelumnya bahwa masalah perkreditan itu bersifat “kasuasistis”.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisis kelayakan kredit nasabah, terlebih dahulu harus terpenuhinya Prinsip 6 C’s Analysis, yaitu sebagai berikut:
1. Character
Character adalah sifat dan watak dari nasabah kejujuran, tanggungjawab, integritas dan konsisten, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam
lingkungan usaha. Sifat dan watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya. Tujuan dari penilaian terhadap karakter ini adalah
untuk mengetahui sifat atau watak dari calon nasabah, seberapa besar kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya willingness to pay sesuai dengan
perjanjian yang telah ditetapkan. Sebagai alat untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari calon nasabah tersebut, dapat ditempuh melalui upaya antara
lain: a. Customer’s File atau Bank Record, yakni mencari informasi mengenai
riwayat hidup calon nasabah b. Trade Checking, yakni meneliti reputasi calon nasabah tersebut di
lingkungan usahanya c. Bank Checking, yakni mencari informasi tentang calon debitur
melaluibank to bank information d. BI Checking, yakni mencari informasi tentang nasabah debitur melalui
Bank Indonesia Sistem Informasi Debitur
Universitas Sumatera Utara