B. Pembahasan
1. Karakteristik
Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 32 responden sebagian besar umur ibu berusia 25-35 tahun sebanyak 19 orang 59,49 dan paritas sebagian besar
sebanyak 3 anak 17 orang 53,1 dan pendidikan pada pendidikan sekolah dasar sebanyak 16 orang 50 dan pekerjaan sebagian besar ibu rumah tangga sebanyak
21 orang 65,6.
2. Pengaruh daun bangun bangun terhadap produksi ASI berdasarkan berat
badan bayi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Damanik terhadap ibu-ibu menyusui memperoleh kesimpulan bahwa konsumsi daun bangun-bangun Coleus
amboinicus dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI Selain itu konsumsi tanaman ini dapat meningkatkan kadar zat besi, kalium, seng, dan magnesium dalam
ASI serta meningkatkan berat badan bayi. Konsumsi daun bangun-bangun oleh penduduk Sumatra Utara biasanya
dalam bentuk sop yang dimasak secara tradisional dengan santan. Suatu penelitian telah mencoba membuktikan karakteristik mutu sop daun bangun-bangun yang
dikemas dalam kaleng sebagai suatu bentuk usaha komersil. Selain dipetik langsung dari pohonnya, ibu-ibu menyusui diharapkan dapat mengkonsumsinya dalam bentuk
sop kemasan kaleng yang lebih praktis karena tidak perlu menanam pohonnya dan memasaknya terlebih dahulu untuk mendapatkan efek laktagogumnya. Tanaman ini
terbukti mengandung zat besi dan karotin yang tinggi. Selain itu konsumsi tanaman
Universitas Sumatera Utara
ini dapat meningkatkan kadar zat besi, kalium, seng, dan magnesium dalam ASI serta meningkatkan berat badan bayi. Warsiki, 2009.
3. Pengaruh daun bangun bangun terhadap produksi ASI berdasarkan
frekuensi menyusui bayi
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik, dan mengurangi kemungkinan
obesitas. Frekuensi menyusui yang sering tidak dibatasi juga dibuktikan bermanfaat, karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak, sehingga penurunan
berat badan bayi hanya sedikit Sidi, et al. 2004. Hal 7.
4. Pengaruh daun bangun bangun bangun terhadap
produksi ASI berdasarkan BAK bayi
Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah komitmen ibu untuk menyusui, dilaksanakan secara dini early initiation, posisi menyusui yang benar yang baik
untuk ibu maupun bayi, menyusui atas permintaan bayi on demand. Afifah, 2007.
Parameter keberhasilan pemberian ASI ditandai dengan Cukupnya ASI bagi si bayi yang ditandai dengan:
Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam sehari dan warnanya bersih jernih sampai kuning,Bayi sering buang air besar bewarna kekuningan “berbiji”,Bayi tampak puas,
sewaktu-waktu merasa lapar, bangun, dan tidur cukup. Bayi setidaknya menyusui10- 12 kali dalam 24 jam,Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai
menyusui,Ibu dapat merasakan geli karena aliran ASI setiap kali bayi mulai menyusu,Bayi bertambah berat badannya.
Universitas Sumatera Utara
5. Keterbatasan penelitian