IV.3. Analisa Bangunan. IV.3.1 Bentuk.
Analisa bentuk bangunan adalah suatu penganalisaan terhadap karakter maupun visualisasi yang akan ditampilkan pada bangunan. Bentuk
merupakan penghubung ruang dalam dengan lingkungan luar bangunan. Bentuk terdiri atas elemen-elemen seperti ukuran, warna, tekstur, posisi,
orientasi, dan massa. Semua elemen ini bertujuan untuk mewujudkan citra dan tampilan bentuk bangunan.
Jenis bentuk yang dapat diterapkan dalam rancangan, sebagai berikut : a.
Segitiga, bentuk yang dapat menunjukkan stabilitas. Apabila terletak pada salah satu sisinya, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika
diletakkkan berdiri pada salah satu sudutnya, dapat menjadi seimbang bila terletak dalam posisi yang tepat pada suatu keseimbangan, atau menjadi
tidak stabil dan cenderung jatuh ke salah satu sisinya. b.
Bujur sangkar, bentuk yang menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Bentuk ini merupakan bentuk yang statis dan netral serta tidak
memiliki arah tertentu. Bentuk-bentuk segi empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar. Seperti segitiga, bujur sangkar
bila berdiri pada salah satu sisinya tampak stabil dan dinamis bila berdiri pada salah satu sudutnya.
c. Lingkaran, bentuk yang terpusat. Berarah ke dalam dan pada umumnya
bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya. Penempatan sebuah lingkaran pada suatu bidang akan memperkuat sifat
dasarnya sebagai poros. Menempatkan garis lurus atau bentuk-bentuk bersudut lainnya atau unsur menurut arah kelilingnya, dapat menimbulkan
perasaan gerak putar yang kuat. Kriteria tampilan bentuk bangunan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Landmark, menciptakan tampilan baru dalam lingkungan tapak.
b. Filosofi, massa yang mewakili simbol-simbol musik .
c. Tema, simbolis yang bersifat metafora campuran.
Kriteria
Bentuk Dasar Bangunan
Bentuk Dasar Bangunan
Kesesuaian Bentk Site
Baik BaikKurang Baik
Orientasi Bangunan
Baik, Orientasi Jelas
Baik, Orientasi ke Segala ArahTidak Jelas
Efisiensi Ruang
Efisien Kurang EfisienTidak
Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak
Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Kesesuaian Bentk Site
Baik BaikKurang Baik
Orientasi Bangunan
Baik, Orientasi Jelas
Baik, Orientasi ke Segala ArahTidak Jelas
Efisiensi Ruang
Efisien Kurang EfisienTidak
Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak
Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Kesesuaian Bentk Site
Baik BaikKurang Baik
Orientasi Bangunan
Baik, Orientasi Jelas Baik,
Orientasi ke Segala Arah Tidak Jelas
Efisiensi Ruang
Efisien Kurang EfisienTidak Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel
25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Kesesuaian Bentk Site
Baik BaikKurang Baik
Orientasi Bangunan
Baik, Orientasi Jelas Baik,
Orientasi ke Segala Arah Tidak Jelas
Efisiensi Ruang
Efisien Kurang EfisienTidak Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel
25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Kesesuaian Bentk Site
Baik BaikKurang Baik
Orientasi Bangunan
Baik, Orientasi Jelas Baik,
Orientasi ke Segala Arah Tidak Jelas
Efisiensi Ruang
Efisien Kurang EfisienTidak Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin
Universitas Sumatera Utara
Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel
25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Baik BaikKurang Baik
Orientasi Bangunan
Baik, Orientasi Jelas Baik, Orientasi ke Segala ArahTidak
Jelas
Efisiensi Ruang
Efisien Kurang EfisienTidak Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang
Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk
dasar bangunan
Baik Kurang Baik
Orientasi Bangunan
Baik, Orientasi Jelas Baik, Orientasi ke Segala ArahTidak
Jelas
Efisiensi Ruang
Efisien Kurang EfisienTidak Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang
Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk
dasar bangunan
Kurang Baik
Orientasi Bangunan
Baik, Orientasi Jelas Baik, Orientasi ke Segala ArahTidak
Jelas
Efisiensi Ruang
Efisien Kurang EfisienTidak Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang
Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk
dasar bangunan
Orientasi Bangunan
Baik, Orientasi Jelas Baik, Orientasi ke Segala ArahTidak Jelas
Efisiensi Ruang
Efisien Kurang EfisienTidak Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah
Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Orientasi Bangunan
Baik, Orientasi Jelas Baik, Orientasi ke Segala ArahTidak Jelas
Efisiensi Ruang
Efisien Kurang EfisienTidak Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah
Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Baik, Orientasi Jelas Baik, Orientasi ke Segala ArahTidak Jelas
Efisiensi Ruang
Efisien Kurang
Efisien Tidak Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup
Sulit Mudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat
HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Baik, Orientasi ke Segala Arah Tidak Jelas
Efisiensi Ruang
Efisien Kurang EfisienTidak
Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup SulitMudah
Kesan yang
Universitas Sumatera Utara
Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak
Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Tidak Jelas
Efisiensi Ruang
Efisien Kurang EfisienTidak Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang
Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk
dasar bangunan
Efisiensi Ruang
Efisien Kurang EfisienTidak Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang
Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk
dasar bangunan
Efisiensi Ruang
Efisien Kurang EfisienTidak Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang
Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk
dasar bangunan
Efisien Kurang EfisienTidak Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup
Sulit Mudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat
HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Kurang Efisien Tidak Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup
Sulit Mudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat
HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Tidak Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak
Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel
25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel
25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Lebih Mudah Cukup SulitMudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Universitas Sumatera Utara
Cukup Sulit Mudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat
HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Mudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat
HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak
Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak
Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Baik BaikKurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel 25.
perbandingan bentuk dasar bangunan
Baik Kurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel 25.
perbandingan bentuk dasar bangunan
Kurang Baik
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan
bentuk dasar bangunan
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar
bangunan
Ekonomi Bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar
bangunan
Lebih Hemat HematTidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Hemat Tidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Tidak Ekonomis
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan
KELUARAN: Berdasarkan
faktor-faktor di atas adanya penggabungan beberapa bentuk sesuai dengan analisa lingkungannya,
yaitu penggabungan antara bentuk persegi, lingkaran, dan segi dengan pertimbangan kelebihan dan kekurangannya.
IV.3.2 Orientasi dan View.
Dalam perencanaan museum, sudut pandang terhadap penampilan bangunan sangat penting. Hal ini akan mempengaruhi penampilan
kemampuan komunikasi dengan pengunjung. Penentuan sudut dipengaruhi oleh :
Universitas Sumatera Utara
• Jarak pandang pengunjung
• Jarak antar bangunan dan bentukan massa
Penentuan orientasi tapak dan bangunan dipertimbangkan terhadap: •
Lokasi tapak perencanaan •
Aktifitas yang berlaku dalam bangunan
IV.3.3 Sirkulasi dan Penzoningan. Sirkulasi
Sirkulasi adalah suatu pencapaian yang dilakukan manusia untuk mencapai fungsi-fungsi yang diinginkan di dalam bangunan. Ditinjau dari
sistem bangunan, sirkulasi dibedakan atas sirkulasi horizontal dan vertikal. Sirkulasi horizontal dilakukan di dalam satu lantai sedangkan yang vertikal
dilakukan untuk mencapai dari lantai ke lantai lainnya. Pada sirkulasi pameran , sirkulasi bergantung pada tata letak ruang dan objek pameran.
H O
R I
Z O
N T
Universitas Sumatera Utara
A L
ObjekGambarKeterangan
Linear
Objek GambarKeterangan
Linear
Gambar Keterangan
Linear
Keterangan
Linear
Linear
Linear Linear
Semua jalan pada dasarnya linear. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama untuk satu sederet ruang-ruang. Di samping itu jalan dapat berbentuk lengkung atau
berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, berbentuk putaran loop
Radial Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau
berhenti pada sebuah pusat, titik bersama.
Spiral Sebuah konfigurasi spiral adalah
suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah.
Semua jalan pada dasarnya linear. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama untuk satu sederet ruang-ruang. Di samping itu jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok
arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, berbentuk putaran loop
Radial Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau
berhenti pada sebuah pusat, titik bersama.
Spiral Sebuah konfigurasi spiral adalah
suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah.
Semua jalan pada dasarnya linear. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama untuk satu sederet ruang-ruang. Di samping itu jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok
arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, berbentuk putaran loop
Radial Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau
berhenti pada sebuah pusat, titik bersama.
Spiral Sebuah konfigurasi spiral adalah
suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah.
Universitas Sumatera Utara
Radial Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti
pada sebuah pusat, titik bersama.
Spiral Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan
tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah.
Radial Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti
pada sebuah pusat, titik bersama.
Spiral Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan
tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah.
Radial Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti
pada sebuah pusat, titik bersama.
Spiral Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan
tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah.
Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama.
Spiral Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan
tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah.
Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama.
Spiral Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang
menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah.
Spiral Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal
dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah.
Spiral Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal
dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah. Spiral
Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah.
Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah.
Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah.
Universitas Sumatera Utara
Grid Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan
pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat.
Jaringan Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang
menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan.
Grid Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada
jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat.
Jaringan Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang
menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan.
Grid Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada
jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat.
Jaringan Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang
menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan.
Grid Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada
jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat.
Jaringan Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang
menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan.
Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi
empat.
Jaringan Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang
menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan.
Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi
empat.
Jaringan Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang
menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan.
Jaringan Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-
titik tertentu di dalam ruangan.
Jaringan Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik
tertentu di dalam ruangan.
Jaringan Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik
tertentu di dalam ruangan.
Universitas Sumatera Utara
Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan.
Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di
dalam ruangan.
VERTIKAL
Elevator Pencapaian langsung ke tiap-tiap lantai
Elevator Pencapaian langsung ke tiap-tiap lantai
Pencapaian langsung ke tiap-tiap lantai a.
Pencapaian langsung ke tiap-tiap lantai b.
Waktu tempuh lebih singkat c.
Dapat menempuh lebih dari satu lantai sekaligus d.
Kapasitas orang bergantung pada ukuran, jumlah, dan kecepatan lift.
Eskalator Pencapaian mengalir dari satu lantai ke lantai lain
Eskalator Pencapaian mengalir dari satu lantai ke lantai lain
Eskalator Pencapaian mengalir dari satu lantai ke lantai lain
Eskalator Pencapaian mengalir dari satu lantai ke lantai lain
Pencapaian mengalir dari satu lantai ke lantai lain a.
Pencapaian mengalir dari satu lantai ke lantai lain b.
Waktu tempuh relatif singkat c.
Orientasi jelas
Tangga Pencapaian terbatas
Tangga Pencapaian terbatas
Tangga Pencapaian terbatas
Tangga Pencapaian terbatas
Pencapaian terbatas a.
Pencapaian terbatas b.
Waktu tempuh relatif lama c.
Alternatif pencapaian pada saat darurat
Universitas Sumatera Utara
d. Memerlukan tenaga
Tabel 26. jenis sirkulasi Tabel 26. jenis sirkulasi
Tabel 26. jenis sirkulasi
Jenis Sirkulasi GambarKeterangan
Koridor antar ruang
Sirkulasi satu arah
Gambar Keterangan
Koridor antar ruang
Sirkulasi satu arah
Keterangan
Koridor antar ruang
Sirkulasi satu arah
Koridor antar ruang
Sirkulasi satu arah
Koridor antar ruang
Sirkulasi satu arah Sirkulasi satu arah
a Sirkulasi satu arah
b Sesuai dengan objek pameran berukuran besar yang dapat memenuhi ruangan
c Umumnya untuk pameran satu tema
Sepanjang sisi antar ruang tertutup
Sirkulasi tertutup
Sepanjang sisi antar ruang tertutup
Sirkulasi tertutup
Sepanjang sisi antar ruang tertutup
Sirkulasi tertutup Sirkulasi tertutup
a Sirkulasi tertutup
b Penutupan ruang tidak akan menggangu sirkulasi
c Umumnya untuk pameran beberapa tema
Sepanjang sisi antar ruang bersekat tertutup
Sirkulasi tertutup
Sepanjang sisi antar ruang bersekat tertutup
Sirkulasi tertutup
Sepanjang sisi antar ruang bersekat tertutup
Sirkulasi tertutup Sirkulasi tertutup
a Sirkulasi tertutup
b Menampung banyak objek pameran
c Ruang dalam ruangan
Universitas Sumatera Utara
d Umumnya untuk pameran beberapa tema
Sepanjang sisi satu ruang
Sirkulasi tertutup
Sepanjang sisi satu ruang
Sirkulasi tertutup
Sepanjang sisi satu ruang
Sirkulasi tertutup Sirkulasi tertutup
a Sirkulasi tertutup
b Sesuai dengan arahan objek yang berklimaks
c Umumnya untuk pameran tetap dengan tema terkait
Aliran bebas satu ruang
Sirkulasi tertutup
Aliran bebas satu ruang
Sirkulasi tertutup
Aliran bebas satu ruang
Sirkulasi tertutup Sirkulasi tertutup
a Sirkulasi tertutup
b Tanpa arahan atau bebas
c Umumnya untuk pemeran terbuka atau temporer
Tabel 27. jenis sirkulasi pameran Tabel 27. jenis sirkulasi pameran
Tabel 27. jenis sirkulasi pameran
Kriteria sirkulasi bangunan sebagai berikut : •
Untuk pameran , sirkulasi diharapkan searah dari ruang ke ruang •
Jelas dan mudah pencapaiannya •
Aman dan nyaman untuk pengunjung
Penzoningan
Penzoningan dilakukan dengan pengelompokan kegiatan yang sama terhadap kondisi tapak dan kriteria zona penzoningan. Zona Penzoningan
terbagi atas : •
Publik, merupakan zona yang berhubungan secara langsung dengan pengunjung .
• Semi publik, merupakan peralihan antara zona pengelola dan pengunjung.
• Semi privat, merupakan zona peralihan antara semi publik dan privat.
• Privat, merupakan zona yang digunakan untuk kepentingan pengelola
Universitas Sumatera Utara
• Servis, merupakan zona yang berhubungan erat dengan kegiatan
pelayanan. Pada analisa penzoningan, zona-zona diatas dapat dibagi lagi menjadi
sub-zona berdasarkan kegiatan yang dilakukan pengguna bangunan .
Zona Sub-Zona FasilitasKriteria
Publik
- Lobby, area souvenir, publikasiDekat dengan akses,
luas
Semi publik
Menyampaikan Informasi Perpustakaan
Sub-Zona FasilitasKriteria
Publik
- Lobby, area souvenir, publikasiDekat dengan akses,
luas
Semi publik
Menyampaikan Informasi Perpustakaan
Fasilitas Kriteria
Publik
- Lobby, area souvenir, publikasiDekat dengan akses, luas
Semi publik
Menyampaikan Informasi Perpustakaan
Kriteria
Publik
- Lobby, area souvenir, publikasiDekat dengan akses, luas
Semi publik
Menyampaikan Informasi Perpustakaan
Publik
- Lobby, area souvenir, publikasiDekat dengan akses, luas
Semi publik
Menyampaikan Informasi
Perpustakaan
Publik
- Lobby, area souvenir, publikasiDekat dengan akses, luas
Semi publik
Menyampaikan Informasi
Perpustakaan -
Lobby, area souvenir, publikasiDekat dengan akses, luas
Semi publik
Menyampaikan Informasi
Perpustakaan Lobby, area souvenir, publikasi
Dekat dengan akses, luas
Semi publik
Menyampaikan Informasi
Perpustakaan Dekat dengan akses, luas
Semi publik
Menyampaikan Informasi Perpustakaan
Semi publik
Menyampaikan Informasi Perpustakaan
Semi publik
Menyampaikan Informasi Perpustakaan
Menyampaikan Informasi Perpustakaan
• Perpustakaan
Ruang Khusus, dan terlindungi
Edutainment Auditorium
Entertainment Auditorium
Wadah Sosialisasi
Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Ruang Khusus, dan terlindungi
Edutainment Auditorium
Entertainment Auditorium
Wadah
Universitas Sumatera Utara
Sosialisasi Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Edutainment Auditorium
Entertainment Auditorium
Wadah Sosialisasi
Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Edutainment Auditorium
Entertainment Auditorium
Wadah Sosialisasi
Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Edutainment Auditorium
Entertainment Auditorium
Wadah Sosialisasi
Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
• Auditorium
Entertainment Auditorium
Wadah Sosialisasi
Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Entertainment Auditorium
Wadah Sosialisasi
Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Entertainment Auditorium
Wadah Sosialisasi Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Entertainment Auditorium
Wadah Sosialisasi Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Entertainment Auditorium
Wadah Sosialisasi Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
• Auditorium
Wadah Sosialisasi Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Wadah Sosialisasi Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Wadah Sosialisasi Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Wadah Sosialisasi Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Universitas Sumatera Utara
Wadah Sosialisasi Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Wadah Sosialisasi Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Wadah Sosialisasi Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
• Cafe
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Edutainment Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
• Auditorium
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang
perekam musik.
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam
musik.
Semi Privat
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam
musik. Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung
Kuratorial Ruang perekam musik.
Kuratorial Ruang perekam musik.
Kuratorial Ruang perekam musik.
Kuratorial Ruang perekam musik.
• Ruang perekam musik.
• Hall loading barang
privat
administrasi Hall ruang tamu
privat
administrasi Hall ruang tamu
Universitas Sumatera Utara
privat
administrasi Hall ruang tamu
privat
administrasi Hall ruang tamu
administrasi Hall ruang tamu
• Hall ruang tamu
• Ruang kepala
• Ruang wakil
• Ruang tata usaha
• Ruang kepegawaian
• Ruang rapat
Area perkantoran dan administrasi
Service
- Keamanan
Area perkantoran dan administrasi
Service
- Keamanan
Service
- Keamanan
Service
- Keamanan
- Keamanan
• Keamanan
• Ruang CCTV
• Penjaga
• Ruang janitor
• Ruang genset
• AHU
• Reservoir
• Lift barang
Mudah dalam pelayanan
Tabel 28. pembagian zona bangunan
Mudah dalam pelayanan
Tabel 28. pembagian zona bangunan Tabel 28. pembagian zona bangunan
Tabel 28. pembagian zona bangunan
Kesimpulan : Sirkulasi dan penzoningan akan disesuaikan dengan bentuk bangunan
melalui alternatif-alternatif solusi yang ada.
IV.3.4 Struktur. Prinsip Struktur
1.Struktur Atas, berfungsi menyalurkan beban atau gaya dari atas ke bawah.
Objek KelemahanKelebihan
Rangka batang
Refleksi besar
bila diterpa
angin Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif besar 14 -22 meter, kuat dalam bentangan
horizontal.
Dinding Pemikul
Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus Tidak
Universitas Sumatera Utara
menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat.
Balok Induk dan Pendukung
Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang
Kelemahan Kelebihan
Rangka batang
Refleksi besar bila diterpa angin Fleksibilitas
ruang tinggi, bentangan relatif besar 14 -22 meter, kuat dalam bentangan horizontal.
Dinding Pemikul
Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus Tidak
menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat.
Balok Induk dan Pendukung
Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang
Kelebihan
Rangka batang
Refleksi besar bila diterpa angin Fleksibilitas ruang tinggi,
bentangan relatif besar 14 -22 meter, kuat dalam bentangan horizontal.
Dinding Pemikul
Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus Tidak menggunakan kolom, waktu
pengerjaan cepat.
Balok Induk dan Pendukung
Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang
Rangka batang
Refleksi besar bila diterpa angin Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan
relatif besar 14 -22 meter, kuat dalam bentangan horizontal.
Dinding Pemikul
Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus Tidak menggunakan kolom, waktu
pengerjaan cepat.
Balok Induk dan Pendukung
Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang
Rangka batang
Refleksi besar bila diterpa angin Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif
besar 14 -22 meter, kuat dalam bentangan horizontal.
Dinding Pemikul
Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus
Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat.
Balok Induk dan Pendukung
Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang Refleksi besar bila diterpa angin
Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif besar 14 -22 meter, kuat dalam bentangan horizontal.
Dinding Pemikul
Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus
Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat.
Balok Induk dan Pendukung
Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif besar 14 -22 meter, kuat dalam bentangan
horizontal.
Dinding Pemikul
Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus Tidak
menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat.
Balok Induk dan Pendukung
Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang
Universitas Sumatera Utara
Dinding Pemikul
Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus Tidak menggunakan
kolom, waktu pengerjaan cepat.
Balok Induk dan Pendukung
Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang
Dinding Pemikul
Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus Tidak menggunakan
kolom, waktu pengerjaan cepat.
Balok Induk dan Pendukung
Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang
Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus Tidak menggunakan kolom, waktu
pengerjaan cepat.
Balok Induk dan Pendukung
Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang
Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat.
Balok Induk dan Pendukung
Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang
Balok Induk dan Pendukung
Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang
Balok Induk dan Pendukung
Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang
Bentang 9-18 meter, rangka penguat lantai Bentang 9-18 meter, rangka penguat lantai
Kabel baja
Bukan sebagai rangka utama, ruang gaya tarik yang besar Daya tarik yang
tinggi, bentangan 100-300 meter, fleksibilitas tinggi.
Plat Lantai Precast
Selisih ketinggian relatif kecil
Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi.
Tabel 29. struktur atas
Kabel baja
Bukan sebagai rangka utama, ruang gaya tarik yang besar Daya tarik yang
tinggi, bentangan 100-300 meter, fleksibilitas tinggi.
Plat Lantai Precast
Selisih ketinggian relatif kecil
Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi.
Tabel 29. struktur atas
Kabel baja
Bukan sebagai rangka utama, ruang gaya tarik yang besar Daya tarik yang tinggi,
bentangan 100-300 meter, fleksibilitas tinggi.
Plat Lantai Precast
Selisih ketinggian relatif kecil
Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi.Tabel 29.
struktur atas
Bukan sebagai rangka utama, ruang gaya tarik yang besar Daya tarik yang tinggi, bentangan
100-300 meter, fleksibilitas tinggi.
Plat Lantai Precast
Selisih ketinggian relatif
Universitas Sumatera Utara
kecil Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi.Tabel 29.
struktur atas
Daya tarik yang tinggi, bentangan 100-300 meter, fleksibilitas tinggi.
Plat Lantai Precast
Selisih ketinggian relatif kecil Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang
plafon lebih tinggi. Tabel 29. struktur atas
Plat Lantai Precast
Selisih ketinggian relatif kecil Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-
10 meter, ruang plafon lebih tinggi. Tabel 29. struktur atas
Plat Lantai Precast
Selisih ketinggian relatif kecil Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10
meter, ruang plafon lebih tinggi. Tabel 29. struktur atas
Selisih ketinggian relatif kecil Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon
lebih tinggi. Tabel 29. struktur atas
Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi. Tabel 29. struktur
atas
Tabel 29. struktur atas
Tabel 29. struktur atas
2.Struktur Bawah, berfungsi sebagai pemikul dan penerus beban ke tanah secara merata.
Objek Keterangan
Pondasi Tiang Pancang
Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal
Keterangan
Pondasi Tiang Pancang
Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal
Pondasi Tiang Pancang
Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal
Pondasi Tiang Pancang
Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal
a. Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal
b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 8-20 meter
c. Pengerjaan cepat dan mudah
d. Bahan dari beton, baja, dan kayu
e. Menimbulkan getaran dan bunyi yang relatif besar
Pondasi Sumuran
Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak
Pondasi Sumuran
Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak
Universitas Sumatera Utara
Pondasi Sumuran
Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak a.
Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak b.
Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 4-8 meter c.
Mudah pengerjaan dalam perluasan bangunan d.
Aman dan ekonomis untuk tipe bangunan tingkat rendah
Pondasi Bore Pile
Cukup aman untuk menahan gaya vertikal
Pondasi Bore Pile
Cukup aman untuk menahan gaya vertikal
Pondasi Bore Pile
Cukup aman untuk menahan gaya vertikal a.
Cukup aman untuk menahan gaya vertikal b.
Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 10 meter c.
Pengeboran untuk pengecoran pondasi d.
Digunakan pada tanah yang tidak keras e.
Tidak menimbulkan getaran dan bunyi yang besar f.
Tidak memakan waktu yang lama g.
Memerlukan keahlian khusus h.
Tidak ekonomis Tabel 30. struktur bawah
Tabel 30. struktur bawah
Tabel 30. struktur bawah
Bahan Struktur
Kriteria BetonBajaKomposit
Unsur
Agregat kasarhalus, air dan semen Besi,
karbon, oksigen Beton dan Baja
Sifat
Mudah dibentuk, praktis KakuRelatif
fleksibel
Kekuatan
Gaya tekan Gaya tarikGaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif merataKetat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli
khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau
lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Universitas Sumatera Utara
Beton BajaKomposit
Unsur
Agregat kasarhalus, air dan semen Besi, karbon,
oksigen Beton dan Baja
Sifat
Mudah dibentuk, praktis KakuRelatif
fleksibel
Kekuatan
Gaya tekan Gaya tarikGaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif merataKetat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli
khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau
lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Baja Komposit
Unsur
Agregat kasarhalus, air dan semen Besi, karbon, oksigenBeton
dan Baja
Sifat
Mudah dibentuk, praktis KakuRelatif fleksibel
Kekuatan
Gaya tekan
Gaya tarikGaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi
250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif
merata Ketat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan
struktur
Komposit
Unsur
Agregat kasarhalus, air dan semen Besi, karbon, oksigenBeton dan
Baja
Sifat
Mudah dibentuk, praktis KakuRelatif fleksibel
Kekuatan
Gaya tekan
Gaya tarikGaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi
250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif
merata Ketat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan
struktur
Unsur
Agregat kasarhalus, air dan semen Besi, karbon, oksigenBeton dan
Baja
Sifat
Mudah dibentuk, praktis KakuRelatif fleksibel
Kekuatan
Gaya tekan
Gaya tarikGaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi
250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif
Universitas Sumatera Utara
merata Ketat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan
struktur
Unsur
Agregat kasarhalus, air dan semen Besi, karbon, oksigenBeton dan
Baja
Sifat
Mudah dibentuk, praktis KakuRelatif fleksibel
Kekuatan
Gaya tekan
Gaya tarikGaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi
250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif
merata Ketat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan
struktur
Agregat kasarhalus, air dan semen Besi, karbon, oksigenBeton dan Baja
Sifat
Mudah dibentuk, praktis
KakuRelatif fleksibel
Kekuatan
Gaya tekan Gaya tarikGaya tekan
dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif merataKetat
Keahlian
Menengah Ahli
khusus Ahli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat,
pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Besi, karbon, oksigen Beton dan Baja
Sifat
Mudah dibentuk, praktis KakuRelatif
fleksibel
Kekuatan
Gaya tekan Gaya tarikGaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif merataKetat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli
khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau
lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Universitas Sumatera Utara
Beton dan Baja
Sifat
Mudah dibentuk, praktis KakuRelatif
fleksibel
Kekuatan
Gaya tekan Gaya tarikGaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif merataKetat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli
khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau
lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Sifat
Mudah dibentuk, praktis KakuRelatif fleksibel
Kekuatan
Gaya tekan Gaya
tarik Gaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi
100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif
merata Ketat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan
struktur
Sifat
Mudah dibentuk, praktis KakuRelatif fleksibel
Kekuatan
Gaya tekan Gaya
tarik Gaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi
100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif
merata Ketat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan
struktur
Mudah dibentuk, praktis KakuRelatif fleksibel
Kekuatan
Gaya tekan Gaya tarikGaya
tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif
merata Ketat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding
Universitas Sumatera Utara
core Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan
struktur
Kaku Relatif fleksibel
Kekuatan
Gaya tekan Gaya tarikGaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif merataKetat
Keahlian
Menengah Ahli
khusus Ahli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat,
pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Relatif fleksibel
Kekuatan
Gaya tekan Gaya tarikGaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif merataKetat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli
khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau
lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Kekuatan
Gaya tekan Gaya tarikGaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100- 450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif merataKetat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli
khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau
lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Kekuatan
Gaya tekan Gaya tarikGaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100- 450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif merataKetat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli
khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau
lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Universitas Sumatera Utara
Gaya tekan Gaya tarikGaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi
250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif
merata Ketat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan
struktur
Gaya tarik Gaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi
100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif
merata Ketat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan
struktur
Gaya tekan dan tarik
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi 100-
450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif
merata Ketat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan
struktur
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif merataKetat
Keahlian
Menengah Ahli
khusus Ahli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat,
pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Daya tahan apicuaca
100-450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif merataKetat
Keahlian
Menengah Ahli
khusus Ahli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat,
pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
Universitas Sumatera Utara
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
100-450
o
Cnon korosi 250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif merataKetat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli
khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau
lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
250
o
C korosi 100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif
merata Ketat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan
struktur
100-450
o
Cnon korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif
merata Ketat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan
struktur
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif merataKetat
Keahlian
Menengah Ahli
khusus Ahli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat,
pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Pengontrolan kualitas
Ketat Relatif merataKetat
Keahlian
Menengah Ahli
khusus Ahli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat,
pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Universitas Sumatera Utara
Ketat Relatif merataKetat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli
khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau
lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Relatif merata Ketat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli
khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau
lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Ketat
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan
struktur
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan
struktur
Keahlian
Menengah Ahli khususAhli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan
struktur
Menengah Ahli khususAhli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat,
pabrikan Singkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Ahli khusus Ahli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat,
pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
Universitas Sumatera Utara
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Ahli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau
lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau
lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau
lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Bertahap, di lapangan Singkat, pabrikanSingkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan
struktur
Singkat, pabrikan Singkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi
rangka dan profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Singkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel
struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel
31. bahan struktur
Jenis
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel
31. bahan struktur
Universitas Sumatera Utara
Bertulang, praktekan Variasi rangka dan profilVariasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31.
bahan struktur
Variasi rangka dan profil Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok,
kolom, kabel struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel strukturBalok,
kolom, lantai, dinding core. Tabel 31. bahan struktur
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom,
lantai, dinding core. Tabel 31. bahan struktur
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom,
lantai, dinding core. Tabel 31. bahan struktur
Balok, kolom, lantai, dinding core Balok, kolom, kabel strukturBalok, kolom, lantai, dinding
core. Tabel 31. bahan struktur
Balok, kolom, kabel struktur Balok, kolom, lantai, dinding core.Tabel 31. bahan struktur
Balok, kolom, lantai, dinding core. Tabel 31. bahan struktur
Tabel 31. bahan struktur
Tabel 31. bahan struktur
Bahan Bangunan Objek
Keterangan
Kayu
Digunakan untuk bangunan kecil dan rendah
Keterangan
Kayu
Digunakan untuk bangunan kecil dan rendah
Kayu
Digunakan untuk bangunan kecil dan rendah
Kayu
Digunakan untuk bangunan kecil dan rendah a.
Digunakan untuk bangunan kecil dan rendah b.
Sebagai struktur rangka dan balok c.
Jenis bahan pabrikan d.
Tidak tahan terhadap rayap e.
Perawatan intensif f.
Gaya sesuai arah serat
Aluminium
Sebagai struktur pendukung
Aluminium
Sebagai struktur pendukung
Aluminium
Sebagai struktur pendukung a.
Sebagai struktur pendukung b.
Jenis bahan pabrikan
Universitas Sumatera Utara
c. Perlu keahlian khusus
d. Tahan cuaca tropis
e. Penghantar panas
f. Ringan
Gipsum
Tingkat stabilitas tinggi
Gipsum
Tingkat stabilitas tinggi
Gipsum
Tingkat stabilitas tinggi a.
Tingkat stabilitas tinggi b.
Daya tahan tinggi c.
Kedap suara d.
Anti serangga e.
Ringan Pemasangan praktis f.
Aplikasi pada plafon dan partisi
Kaca
Sebagai sturktur pelingkup
Kaca
Sebagai sturktur pelingkup
Kaca
Sebagai sturktur pelingkup a.
Sebagai sturktur pelingkup b.
Perlu keahlian khusus c.
Permukaan yang rentan terhadap cuaca d.
Tahan terhadap kelembaban e.
Ringan Transparan f.
Kuat pada fungsi tertentu Tabel 32.bahan bangunan
Tabel 32.bahan bangunan
Tabel 32.bahan bangunan
Kriteria pemilihan sistem struktur bangunan adalah : faktor ketinggian, faktor teknis teknologi, faktor fisik, faktor ekonomis.
IV.3.5. Struktur.
Suatu bangunan yang dirancang pada akhirnya harus dapat dipakai dengan nyaman dan dinikmati. Hal kenyamanan ini akan dikaitkan dengan sistem utilitas
suatu bangunan. Sistem yang mengatur perangkat keras fungsi bangunan seperti keamanan, penghawaan, pencahayaan, pencegah dan penanggulangan kebakaran,
sanitasi, elektrikal, penangkal petir, pembuangan sampah, dan sistem akustik yang baik.
A. Keamanan
Universitas Sumatera Utara
Faktor keamanan yang dimaksud adalah pengamanan dan perlindungan objek pameran terhadap kebakaran, pencurian, faktor alam, dan biologis. Suatu gedung
konser harus memiliki standard sistem pengamanan dan perlindungan . Lima prinsip dasar pengamanan dan perlindungan objek koleksi :
• Pelingkup luar bangunan yang cukup kuat, seperti: pintu, jendela, dinding, dsb.
• Sistem alarm pencurian. Terdiri dari tiga bagian utama, yakni: sensor yang
mendeteksi, panel kontrol yang mengakifkan mematikan, dan penghubung langsung kepada aparat yang terkait.
• Sistem pengendalian kebakaran. meliputi sensor pendeteksi asap, nyala api atau
panas yang mengaktifkan alarm dan sistem pemadaman kebakaran secara otomatis maupun manual
• Kewaspadaan dan kesigapan pengelola
• Peraturan kunjungan bagi pengunjung.
Tiga tingkat pengamanan tempat pameran : •
Pengamanan tingkat I, meliputi: sensor deteksi pencurian, penggunaan CCTV CCD, penerangan eksterior, pengaktifan alarm selama waktu kunjungan.
• Pengamanan tingkat II, meliputi: Pengawasan daerah non-publik dan non-koleksi,
pengaktifan alarm saat waktu kunjungan berakhir. •
Pengamanan tingkat III, meliputi: objek pameran yang masuk ke bangunan harus dikarantinakan agar terhindar dari kerusakan biologis.
Pengamanan yang penting lainnya adalah pengamanan terhadap kerusakan biologis, seperti :
• Pengaruh kelembapan udara, standart 45-60, apabila diatas 70, maka benda
koleksi akan rusak. •
Suhu udara ideal 20-26
o
C •
Pencahayaan, cahaya yang merusak adalah cahaya matahari langsung, cahaya buatan yang berlebihan .
Universitas Sumatera Utara
• Serangan mikroorganisme
• Serangan serangga dan pengerat.
Cara untuk mengatasi kelembapan adalah dengan pengaturan bukaan sehingga sirkulasi udara mengalir dengan baik.
B. Penghawaan
Di dalam penghawaan memiliki dua sistem penghawaan, yaitu : 1.
Penghawaan Alami Penghawaan yang menggunakan udara secara langsung dari alam tanpa bantuan
sistem mekanik Kelebihan :
a. Kelancaran dan kebersihan sirkulasi udara
b. Kesejukan udara yang alami
c. Hemat energi dan ekonomis
Kelemahan : a.
Ruangan cepat kotor oleh debu-debu yang masuk b.
Temperatur dan kelembaban udara tidak dapat dikontrol c.
Memiliki banyak bukaan
2. Penghawaan Buatan
Penghawaan yang menggunakan bantuan sistem mekanik chiller dan AHU. Umumnya disebut sebagai AC Air Conditioner
Kelebihan : a.
Setiap saat dapat dilakukan pengontrolan udara b.
Tidak memerlukan bukaan yang banyak c.
Ruangan tidak mudah kotor oleh debu-debu
Universitas Sumatera Utara
Kelemahan : a.
Udara yang dihasilkan tidak sesegar udara alami b.
Tidak adanya sirkulasi udara yang bergerak c.
Menggunakan banyak energi dan biaya AC Air Conditioner terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
a. Unit AC setempat yang terdiri dari : AC Split dan AC Window
b. Unit AC semi sentral split duct, pendingin ruangan setempat yang menggunakan
sistem ducting yang dihubungkan dengan ruang ACU Air Condensing Unit c.
Unit AC sentral, merupakan pendingin ruangan yang dikontrol di pusat dan dapat melayani seluruh ruangan melalui sistem ducting, dilengkapi dengan ruang
pendingin utama chiller dan ruang AHU Air Handling Unit untuk mengatur pengkondisian udara pada daerah yang dilayani.
C. Pencahayaan
Sistem pencahayaan pada bangunan terbagi atas tiga jenis, yaitu : 1.
Sistem pencahayaan alami Day light Sistem ini memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber cahaya
Kelebihan : a.
Hemat energi dan ekonomis b.
Ketika pagi, sinarnya menyehatkan c.
Terlihat alami dan membantu tanaman tetap hidup Kelemahan :
a. Tidak bisa menerangi daerah yang terlindungi
b. Hanya bisa dimanfaatkan di pagi hari
c. Cahaya tidak dapat dikontrol lebih
2. Sistem pencahayaan buatan Artificial light
Sistem ini memanfaatkan energi listrik sebagai tenaga sumber cahaya. Kelebihan :
a. Dapat menerangi daerah yang tidak dapat dijangkau sinar matahari
b. Kekuatan cahaya dapat dikontrol dengan mudah
c. Dapat dipergunakan di saat malam hari
Universitas Sumatera Utara
Kelemahan : a.
Memerlukan banyak sumber penerangan b.
Banyak menggunakan energi listrik dan biaya c.
Krisis listrik pada kota
D. Pencegah dan penanggulangan kebakaran
Pencegahan kebakaran berarti segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali, salah satunya adalah melalui sistem deteksi
awal untuk mengaktifkan alarm peringatan. Sedangkan penanggulangannya adalah untuk memadamkan penyalaan api yang tidak terkendali tersebut, yaitu sistem
pemadaman yang diaktifkan alarm. Sistem deteksi awal kebakaran, yaitu :
1. Alat deteksi asap Smoke Detector
Mempunyai kepekaan tinggi dan akan memberikan alarm bila terjadi asap di dalam ruang tempat alat itu dipasang.
2. Alat deteksi nyala api Flame Detector
Dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara menangkap sinar ultra violet yang dipancarkan nyala api tersebut.
Penanggulangan pada saat kebakaran dapat dilakukan dengan cara : 1.
Sprinkler Untuk memadamkan api sedini mungkin secara otomatis. Setiap sprinkler melayani
area seluas 10-25 m
2
2. Fire hydrant
Merupakan suatu sistem pipa air bertekanan tinggi atau tangki di bagian atas. Pada tiap lantai sistem ini mempunyai penghubunga yang dapat disambungkan dengan
selang-selang hydrant di sampingnya. 3.
Fire extinguisher Terdiri dari :
a. Padat, alat pemadam yang berisi bubuk kimia
b. Gas, yang berisi gas asam arang CO
2
Universitas Sumatera Utara
c. Busa, lebih bersifat efektif untuk menanggulangi kebakaran yang disebabkan
benda cair atau arus listrik. 4.
Tangga darurat Dengan persyaratan antara lain :
a. Mempunyai lebar yang cukup
b. Konstruksi harus tahan api
c. Perletakannya dalam bangunan jelas terlihat
d. Jarak pencapaiannya ke tangga maksimum 25 meter
E. Sanitasi
Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur bor. Distribusi air bersih terdiri dari dua cara, yaitu :
1. Tangki Tekan
Air ditampung di reservoir bawah yang tertutup dan langsung dipompa ke ruang-ruang. Sistem ini mempunyai kelemahan yaitu pemakaian listrik dan tenaga pompa yang besar
dan bila aliran listrik mati maka distribusi air tidak berjalan. 2.
Tangki Atap Air ditampung di reservoir atas dan setelah itu baru didistribusikan ke ruang-ruang.
Dengan adanya gravitasi bumi, sistem ini tidak memerlukan energi listrik. Maka keuntungannya adalah pada saat listrik mati air masih dapat dialirkan.
Sumber air kotor dalam bangunan berasal dari : 1.
Air hujan Drainase
Bagan SEQ Bagan \ ARABIC 10 sistem deteksi kebakaran
Gambar 55. Bagan Sistem Deteksi Kebakaran
Universitas Sumatera Utara
Disalurkan dari atap bangunan ke pipa-pipa pembuangan air hujan secara vertikal dan kemudian diteruskan ke saluran pembuangan kota
2. Air kotor cair
Disalurkan melalui pipa pembuangan secara vertikal dan kemudian diteruskan ke saluran pembuangan kota. Khusus pembuangan dari dapur, air kotor disaring dalam bak
penampungan lemak. 3.
Air kotor pada Disalurkan melalui pipa pembuangan air kotor padat secara vertikal dan dibuang ke bak
septictank dan kemudian diresapkan ke dalam tanah melalui bak resapan.
F. Elektrikal
Sumber listrik berasal dari : 1.
PLN Untuk kebutuhan sehari-hari dalam keadaan normal
2. Generator Set Genset
Untuk kebutuhan listrik pada saat terjadi pemadaman listrik PLN seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Minimal genset ini dapat menyuplai listrik 50 dari listrik yang
dibutuhkan yaitu mencakup tenaga listrik utama, seperti penerangan umum, AC, pompa, dan lift.
3. UPS Uninteruped Power Supply
Merupakan baterai kering yang dapat menyuplai tenaga listrik sementara. UPS digunakan pada saat pemadaman listirk PLN dan kebakaran. UPS ini berguna untuk
menyuplai listrik secara langsung pada bangunan khususnya pada fungsi yang sangat membutuhkan, seperti : penerangan darurat, dan fan-fan pada saat kebakaran.
UPS
Genset
Panel Utama Sub panel
Sub panel Penerangan
AC Pompa
Trafo PLN
Bagan 11 sistem listrik Gambar 56.Bagan Sistem Listrik
Universitas Sumatera Utara
G. Penangkal Petir
Sistem penangkal petir adalah suatu sistem dengna komponen-komponen dan peralatan-peralatan yang keseluruhan berfungsi untuk menangkap petir dan
menyalurkannya ke tanah, sehingga semua bagian dari bangunan beserta isinya atau benda-benda yang dilindunginya terhindar dari bahaya sambaran petir.
Sistem penangkal petir terdiri dari : 1.
Penghantar di atas atap, terdiri dari elektroda logam tegak dan mendatar 2.
Penghantar di dinding, berupa kawat tembaga atau baja 3.
Penghantar di tanah, berupa elektroda pita atau batang maupun pelat. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perancangan :
1. Keamanan, tanpa mengurangi nilai arsitektur, perhatian harus ditujukan pada nilai
perlindungan terhadap sambaran petir yang efektif 2.
Penampang hantaran-hantaran pertanahan yang digunakan. 3.
Ketahanan mekanis 4.
Ketahanan terhadap korosi 5.
Bentuk dan ukuran bangunan yang dilindungi 6.
Faktor ekonomis
Objek KelebihanKelemahan
Franklin Kelebihan
Kelemahan
Franklin Kelemahan
Franklin
Franklin Franklin
Biaya murah •
Biaya murah •
Lebih praktis dibandingkan Sangkar Faraday •
Merupakan sistem penangkal petir non radioaktif sehingga tidak membahayakan lingkungan
Daya jangkau terbatas untuk bangunan yang makin memanjang
Universitas Sumatera Utara
• Daya jangkau terbatas untuk bangunan yang makin memanjang
• Membutuhkan antena yang lebih tinggi
Sangkar Faraday
Sangkar Faraday Sangkar Faraday
Cocok untuk bangunan tinggi •
Cocok untuk bangunan tinggi •
Jarak jangkau lebih besar •
Baik untuk bangunan yang memanjang Biaya mahal
• Biaya mahal
• Kurang efisien dibandingkan Franklin
• Segi penampilan estetis bangunan kurang
Radioaktif
Radioaktif Radioaktif
Memiliki jarak jangkau yang luas •
Memiliki jarak jangkau yang luas •
Panjang
tiang tidak terlalu tinggi •
Lebih praktis dan estetis lebih tinggi Biaya mahal
• Biaya mahal
• Bersifat menolak petir sehingga
• membahayakan lingkungan sekitar
Tabel 33.analisa sistem penangkal petir Tabel 33.analisa sistem penangkal petir
Tabel 33.analisa sistem penangkal petir
Tempat-tempat yang menjadi sasaran sambaran petir : 1.
Tempat yang basah dan berair 2.
Tempat terbuka seperti lapangan 3.
Pohon-pohon tinggi dengan tinggi yang berbeda
Universitas Sumatera Utara
4. Daerah pinggiran hutan
5. Bangunan tinggi yang tidak dilengkapi sistem penangkal petir
6. Transformator pada gardu induk listrik di jalan
H. Pembuangan Sampah
Sumber-sumber utama sampah berasal dari beberapa area dalam museum seperti :
1. Area kerja pengelola berupa kertas-kertas bekas
2. Area pengunjung berupa bungkusan-bungkusan bekas makanan
3. Area logistik yaitu dapur
Sampah-sampah dikumpulkan menurut jenisnya yaitu sampah kering, sampah basah, dan sampah-sampah berbahaya lainnya yang mengandung zat-zat racun.
Kemudian sampah dibuang ke tempat sampah utama untuk diangkut oleh truk pembuang sampah,
Jika bangunan terdiri dari beberapa lantai dan kapasitas sampahnya besar maka harus disediakan tempat pembuangan sampah dengan sistem vertikal atau shaft
sampah ke bak sampah di lantai dasar untuk diangkut oleh truk pembuang sampah.
I. Sistem akustik. Akustika Luar Ruangan .
Prinsip perancangan akustik secara eksterior meliputi : •
Usaha untuk menjauhkan bangunan dari sumber kebisingan. •
Pembangunan barrier untuk meredam kebisingan. •
Pemilihan bahan konstruksi dengan tingkat insulasi tinggi dan penggunaan model bukaan yang mampu mengurangi masuknya kebisingan kedalam bangunan .
pemanfaatan dinding ganda akan mampu mengurangi insulasi suara ke ruang dalam .
Gambar 57.sistem dinding ganda pada auditorium
Akustika Dalam Ruangan . Ruang Konser.
Akustika pada ruang auditorium terbagi atas penerapan akustik pada areal panggung , dan penonton . berikut ini beberapa penyelesaian akustika pada
auditorium :
Universitas Sumatera Utara
• Penyelesaian akustik pada lantai panggung, Tinggi panggung disarankan hanya
berkisar antara 80 cm hingga 90 cm . Penggunaan material pada panggung tergantung pada jenis acara yang disajikan . untuk acara kolosal, disarankan
menggunakan lantai karpet tebal untuk meredam suara . Tetapi untuk acara yang menonjolkan hentakan kaki disarankan menggunakan bahan keras seperti parquet
kayu. •
Penyelesaian pada plafon panggung , Penggunaan bahan untuk plafon panggung disarankan menggunakan bahan yang memantulkan agar membantu penyampaian
suara kepada penonton tanpa bantuan alat elektronik . •
Penyelesaian akustik dinding panggung , dinding bagian panggung disarankan menggunakan bahan penyerap suara. Panggung yang dinding samping terbuka ke
arah penonton disarankan memanfaatkan bahan pemantul suara.
Gambar 58. sistem dinding belakang panggung
• Penyelesaian akustik lantai area penonton , lantai diaharapkan dapat ditata miring
slope maupun bertrap inclined agar mendukung visual penonton . Lantai penonton sebaiknya dilapisi bahan lunak untuk eredam suara kaki penonton .
• Penyelesaian akustik plafon area penonton , Bahan yang digunakan diharapkan
dapat memantulkan suara . Peletakan model gerigi pada plafon dapat membantu penyebaran suara hingga merata pada semua penonton tanpa bantuan alat elektronik
.
Gambar 59. sistem plafon bertrap
• Penyelesaian akustik dinding areal penonton , sebaiknya didesain dengan dinding
ganda . Sebaiknya hanya sebagian dinding saja yang memantulkan bunyi . Pada dinding di area penonton bagian belakang sebaiknya meredam bunyi. Pemakaian
dinding gerigi dapat membantu pantulan suara kepada penonton. •
Penyelesaian akustik lantai balkon, plafon dibawah balkon didesain agar dapat memantulkan suara untuk penonton dibawahnya. oleh karena itu dibutuhkan
kedalaman balkon yang bervariasi sesuai aktivitas pada auditorium.D H dihindari .
Universitas Sumatera Utara
Gambar 60. skema kedalaman balkon
Ruang Kantor
Penyelesaian dapat dilakukan dengan pengelompokan zona , pintu yang tidak saling berhadapan , dan sebagainya .
Ruang Perpustakaan
Penyelesaian akustik dapat dilakukan dengan mengunakan bahan lunak dalam melapisi bagian dalam dinding, plafon dan lantai ruangan .
IV.4. Analisa Fungsional. 4.4.1. ANALISA RUANG