Analisa Bangunan. 1 Bentuk. ANALISA

IV.3. Analisa Bangunan. IV.3.1 Bentuk. Analisa bentuk bangunan adalah suatu penganalisaan terhadap karakter maupun visualisasi yang akan ditampilkan pada bangunan. Bentuk merupakan penghubung ruang dalam dengan lingkungan luar bangunan. Bentuk terdiri atas elemen-elemen seperti ukuran, warna, tekstur, posisi, orientasi, dan massa. Semua elemen ini bertujuan untuk mewujudkan citra dan tampilan bentuk bangunan. Jenis bentuk yang dapat diterapkan dalam rancangan, sebagai berikut : a. Segitiga, bentuk yang dapat menunjukkan stabilitas. Apabila terletak pada salah satu sisinya, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika diletakkkan berdiri pada salah satu sudutnya, dapat menjadi seimbang bila terletak dalam posisi yang tepat pada suatu keseimbangan, atau menjadi tidak stabil dan cenderung jatuh ke salah satu sisinya. b. Bujur sangkar, bentuk yang menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Bentuk ini merupakan bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah tertentu. Bentuk-bentuk segi empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar. Seperti segitiga, bujur sangkar bila berdiri pada salah satu sisinya tampak stabil dan dinamis bila berdiri pada salah satu sudutnya. c. Lingkaran, bentuk yang terpusat. Berarah ke dalam dan pada umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya. Penempatan sebuah lingkaran pada suatu bidang akan memperkuat sifat dasarnya sebagai poros. Menempatkan garis lurus atau bentuk-bentuk bersudut lainnya atau unsur menurut arah kelilingnya, dapat menimbulkan perasaan gerak putar yang kuat. Kriteria tampilan bentuk bangunan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Landmark, menciptakan tampilan baru dalam lingkungan tapak. b. Filosofi, massa yang mewakili simbol-simbol musik . c. Tema, simbolis yang bersifat metafora campuran. Kriteria ฀Bentuk Dasar Bangunan฀ ฀ ฀ ฀ Bentuk Dasar Bangunan ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀ Kesesuaian Bentk Site ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Orientasi Bangunan ฀ Baik, Orientasi Jelas ฀Baik, Orientasi ke Segala Arah฀Tidak Jelas฀ ฀ Efisiensi Ruang ฀ Efisien ฀Kurang Efisien฀Tidak Efisien ฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis ฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan ฀฀฀฀฀ Kesesuaian Bentk Site ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Orientasi Bangunan ฀ Baik, Orientasi Jelas ฀Baik, Orientasi ke Segala Arah฀Tidak Jelas฀ ฀ Efisiensi Ruang ฀ Efisien ฀Kurang Efisien฀Tidak Efisien ฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis ฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan ฀฀฀ Kesesuaian Bentk Site ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Orientasi Bangunan ฀ Baik, Orientasi Jelas ฀Baik, Orientasi ke Segala Arah ฀Tidak Jelas฀ ฀ Efisiensi Ruang ฀ Efisien ฀Kurang Efisien฀Tidak Efisien฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel

25. perbandingan bentuk dasar bangunan

฀ Kesesuaian Bentk Site ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Orientasi Bangunan ฀ Baik, Orientasi Jelas ฀Baik, Orientasi ke Segala Arah ฀Tidak Jelas฀ ฀ Efisiensi Ruang ฀ Efisien ฀Kurang Efisien฀Tidak Efisien฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel

25. perbandingan bentuk dasar bangunan

Kesesuaian Bentk Site ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Orientasi Bangunan ฀ Baik, Orientasi Jelas ฀Baik, Orientasi ke Segala Arah ฀Tidak Jelas฀ ฀ Efisiensi Ruang ฀ Efisien ฀Kurang Efisien฀Tidak Efisien฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Universitas Sumatera Utara Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel

25. perbandingan bentuk dasar bangunan

Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Orientasi Bangunan ฀ Baik, Orientasi Jelas ฀Baik, Orientasi ke Segala Arah฀Tidak Jelas ฀ ฀ Efisiensi Ruang ฀ Efisien ฀Kurang Efisien฀Tidak Efisien฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik ฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Baik ฀Kurang Baik฀ ฀ Orientasi Bangunan ฀ Baik, Orientasi Jelas ฀Baik, Orientasi ke Segala Arah฀Tidak Jelas ฀ ฀ Efisiensi Ruang ฀ Efisien ฀Kurang Efisien฀Tidak Efisien฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik ฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Kurang Baik ฀ ฀ Orientasi Bangunan ฀ Baik, Orientasi Jelas ฀Baik, Orientasi ke Segala Arah฀Tidak Jelas ฀ ฀ Efisiensi Ruang ฀ Efisien ฀Kurang Efisien฀Tidak Efisien฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik ฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan ฀ Orientasi Bangunan ฀ Baik, Orientasi Jelas ฀Baik, Orientasi ke Segala Arah฀Tidak Jelas฀ ฀ Efisiensi Ruang ฀ Efisien ฀Kurang Efisien฀Tidak Efisien฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Orientasi Bangunan ฀ Baik, Orientasi Jelas ฀Baik, Orientasi ke Segala Arah฀Tidak Jelas฀ ฀ Efisiensi Ruang ฀ Efisien ฀Kurang Efisien฀Tidak Efisien฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Baik, Orientasi Jelas ฀Baik, Orientasi ke Segala Arah฀Tidak Jelas฀ ฀ Efisiensi Ruang ฀ Efisien ฀Kurang Efisien ฀Tidak Efisien฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit ฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Baik, Orientasi ke Segala Arah ฀Tidak Jelas฀ ฀ Efisiensi Ruang ฀ Efisien ฀Kurang Efisien฀Tidak Efisien ฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Universitas Sumatera Utara Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis ฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Tidak Jelas ฀ ฀ Efisiensi Ruang ฀ Efisien ฀Kurang Efisien฀Tidak Efisien฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik ฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan ฀ Efisiensi Ruang ฀ Efisien ฀Kurang Efisien฀Tidak Efisien฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik ฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Efisiensi Ruang ฀ Efisien ฀Kurang Efisien฀Tidak Efisien฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik ฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Efisien ฀Kurang Efisien฀Tidak Efisien฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit ฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Kurang Efisien ฀Tidak Efisien฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit ฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Tidak Efisien ฀ ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis ฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan ฀ Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel

25. perbandingan bentuk dasar bangunan

Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan ฀ Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel

25. perbandingan bentuk dasar bangunan

Lebih Mudah ฀Cukup Sulit฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Universitas Sumatera Utara Cukup Sulit ฀Mudah฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Mudah ฀ ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan ฀ Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis ฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Kesan yang Ingin Dicapai ฀ Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis ฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Baik ฀Baik฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Baik ฀Kurang Baik฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Kurang Baik ฀ ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan ฀ Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Ekonomi Bangunan ฀ Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Lebih Hemat ฀Hemat฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Hemat ฀Tidak Ekonomis฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Tidak Ekonomis ฀ ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan ฀Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan Tabel 25. perbandingan bentuk dasar bangunan KELUARAN: Berdasarkan faktor-faktor di atas adanya penggabungan beberapa bentuk sesuai dengan analisa lingkungannya, yaitu penggabungan antara bentuk persegi, lingkaran, dan segi dengan pertimbangan kelebihan dan kekurangannya.

IV.3.2 Orientasi dan View.

Dalam perencanaan museum, sudut pandang terhadap penampilan bangunan sangat penting. Hal ini akan mempengaruhi penampilan kemampuan komunikasi dengan pengunjung. Penentuan sudut dipengaruhi oleh : Universitas Sumatera Utara • Jarak pandang pengunjung • Jarak antar bangunan dan bentukan massa Penentuan orientasi tapak dan bangunan dipertimbangkan terhadap: • Lokasi tapak perencanaan • Aktifitas yang berlaku dalam bangunan

IV.3.3 Sirkulasi dan Penzoningan. Sirkulasi

Sirkulasi adalah suatu pencapaian yang dilakukan manusia untuk mencapai fungsi-fungsi yang diinginkan di dalam bangunan. Ditinjau dari sistem bangunan, sirkulasi dibedakan atas sirkulasi horizontal dan vertikal. Sirkulasi horizontal dilakukan di dalam satu lantai sedangkan yang vertikal dilakukan untuk mencapai dari lantai ke lantai lainnya. Pada sirkulasi pameran , sirkulasi bergantung pada tata letak ruang dan objek pameran. H O R I Z O N T Universitas Sumatera Utara A L ฀Objek฀Gambar฀Keterangan฀ ฀ ฀ Linear Objek ฀Gambar฀Keterangan฀ ฀ ฀ Linear Gambar ฀Keterangan฀ ฀ ฀ Linear Keterangan ฀ ฀ ฀ Linear ฀ ฀ Linear ฀ Linear Linear ฀฀฀Semua jalan pada dasarnya linear. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama untuk satu sederet ruang-ruang. Di samping itu jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, berbentuk putaran loop ฀฀ ฀ Radial ฀฀฀Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama. ฀฀ ฀ Spiral ฀฀฀Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah. ฀฀Semua jalan pada dasarnya linear. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama untuk satu sederet ruang-ruang. Di samping itu jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, berbentuk putaran loop ฀฀ ฀ Radial ฀฀฀Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama. ฀฀ ฀ Spiral ฀฀฀Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah. Semua jalan pada dasarnya linear. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama untuk satu sederet ruang-ruang. Di samping itu jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, berbentuk putaran loop ฀฀ ฀ Radial ฀฀฀Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama. ฀฀ ฀ Spiral ฀฀฀Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah. Universitas Sumatera Utara ฀ ฀ Radial ฀฀฀Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama. ฀฀ ฀ Spiral ฀฀฀Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah. ฀ Radial ฀฀฀Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama. ฀฀ ฀ Spiral ฀฀฀Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah. Radial ฀฀฀Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama. ฀฀ ฀ Spiral ฀฀฀Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah. ฀฀Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama. ฀฀ ฀ Spiral ฀฀฀Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah. Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama. ฀฀ ฀ Spiral ฀฀฀Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah. ฀ ฀ Spiral ฀฀฀Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah. ฀ Spiral ฀฀฀Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah. Spiral ฀฀฀Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah. ฀฀Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah. Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah. Universitas Sumatera Utara ฀฀ ฀ Grid ฀฀฀Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat. ฀฀ ฀ Jaringan ฀฀฀Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan. ฀฀ ฀ ฀ Grid ฀฀฀Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat. ฀฀ ฀ Jaringan ฀฀฀Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan. ฀฀ ฀ Grid ฀฀฀Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat. ฀฀ ฀ Jaringan ฀฀฀Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan. ฀฀ Grid ฀฀฀Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat. ฀฀ ฀ Jaringan ฀฀฀Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan. ฀฀ ฀฀Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat. ฀฀ ฀ Jaringan ฀฀฀Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan. ฀฀ Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat. ฀฀ ฀ Jaringan ฀฀฀Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan. ฀฀ ฀ ฀ Jaringan ฀฀฀Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik- titik tertentu di dalam ruangan. ฀฀ ฀ Jaringan ฀฀฀Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan. ฀฀ Jaringan ฀฀฀Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan. ฀฀ Universitas Sumatera Utara ฀฀Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan. ฀฀ Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan. ฀฀ ฀ VERTIKAL ฀ Elevator ฀฀฀Pencapaian langsung ke tiap-tiap lantai Elevator ฀฀฀Pencapaian langsung ke tiap-tiap lantai ฀฀Pencapaian langsung ke tiap-tiap lantai a. Pencapaian langsung ke tiap-tiap lantai b. Waktu tempuh lebih singkat c. Dapat menempuh lebih dari satu lantai sekaligus d. Kapasitas orang bergantung pada ukuran, jumlah, dan kecepatan lift. ฀฀ ฀ Eskalator ฀฀฀Pencapaian mengalir dari satu lantai ke lantai lain ฀ ฀ Eskalator ฀฀฀Pencapaian mengalir dari satu lantai ke lantai lain ฀ Eskalator ฀฀฀Pencapaian mengalir dari satu lantai ke lantai lain Eskalator ฀฀฀Pencapaian mengalir dari satu lantai ke lantai lain ฀฀Pencapaian mengalir dari satu lantai ke lantai lain a. Pencapaian mengalir dari satu lantai ke lantai lain b. Waktu tempuh relatif singkat c. Orientasi jelas ฀฀ ฀ Tangga ฀฀฀Pencapaian terbatas ฀ ฀ Tangga ฀฀฀Pencapaian terbatas ฀ Tangga ฀฀฀Pencapaian terbatas Tangga ฀฀฀Pencapaian terbatas ฀฀Pencapaian terbatas a. Pencapaian terbatas b. Waktu tempuh relatif lama c. Alternatif pencapaian pada saat darurat Universitas Sumatera Utara d. Memerlukan tenaga ฀฀Tabel 26. jenis sirkulasi ฀Tabel 26. jenis sirkulasi Tabel 26. jenis sirkulasi Jenis Sirkulasi ฀Gambar฀Keterangan฀ ฀ Koridor antar ruang ฀ ฀฀Sirkulasi satu arah Gambar ฀Keterangan฀ ฀ Koridor antar ruang ฀ ฀฀Sirkulasi satu arah Keterangan ฀ ฀ Koridor antar ruang ฀ ฀฀Sirkulasi satu arah ฀ Koridor antar ruang ฀ ฀฀Sirkulasi satu arah Koridor antar ruang ฀ ฀฀Sirkulasi satu arah ฀฀Sirkulasi satu arah a Sirkulasi satu arah b Sesuai dengan objek pameran berukuran besar yang dapat memenuhi ruangan c Umumnya untuk pameran satu tema ฀฀ Sepanjang sisi antar ruang tertutup ฀ ฀฀Sirkulasi tertutup ฀ Sepanjang sisi antar ruang tertutup ฀ ฀฀Sirkulasi tertutup Sepanjang sisi antar ruang tertutup ฀ ฀฀Sirkulasi tertutup ฀฀Sirkulasi tertutup a Sirkulasi tertutup b Penutupan ruang tidak akan menggangu sirkulasi c Umumnya untuk pameran beberapa tema ฀฀ Sepanjang sisi antar ruang bersekat tertutup ฀ ฀฀Sirkulasi tertutup ฀ Sepanjang sisi antar ruang bersekat tertutup ฀ ฀฀Sirkulasi tertutup Sepanjang sisi antar ruang bersekat tertutup ฀ ฀฀Sirkulasi tertutup ฀฀Sirkulasi tertutup a Sirkulasi tertutup b Menampung banyak objek pameran c Ruang dalam ruangan Universitas Sumatera Utara d Umumnya untuk pameran beberapa tema ฀฀ Sepanjang sisi satu ruang ฀ ฀฀Sirkulasi tertutup ฀ Sepanjang sisi satu ruang ฀ ฀฀Sirkulasi tertutup Sepanjang sisi satu ruang ฀ ฀฀Sirkulasi tertutup ฀฀Sirkulasi tertutup a Sirkulasi tertutup b Sesuai dengan arahan objek yang berklimaks c Umumnya untuk pameran tetap dengan tema terkait ฀฀ Aliran bebas satu ruang ฀ ฀฀Sirkulasi tertutup ฀ Aliran bebas satu ruang ฀ ฀฀Sirkulasi tertutup Aliran bebas satu ruang ฀ ฀฀Sirkulasi tertutup ฀฀Sirkulasi tertutup a Sirkulasi tertutup b Tanpa arahan atau bebas c Umumnya untuk pemeran terbuka atau temporer ฀฀Tabel 27. jenis sirkulasi pameran ฀Tabel 27. jenis sirkulasi pameran Tabel 27. jenis sirkulasi pameran Kriteria sirkulasi bangunan sebagai berikut : • Untuk pameran , sirkulasi diharapkan searah dari ruang ke ruang • Jelas dan mudah pencapaiannya • Aman dan nyaman untuk pengunjung Penzoningan Penzoningan dilakukan dengan pengelompokan kegiatan yang sama terhadap kondisi tapak dan kriteria zona penzoningan. Zona Penzoningan terbagi atas : • Publik, merupakan zona yang berhubungan secara langsung dengan pengunjung . • Semi publik, merupakan peralihan antara zona pengelola dan pengunjung. • Semi privat, merupakan zona peralihan antara semi publik dan privat. • Privat, merupakan zona yang digunakan untuk kepentingan pengelola Universitas Sumatera Utara • Servis, merupakan zona yang berhubungan erat dengan kegiatan pelayanan. Pada analisa penzoningan, zona-zona diatas dapat dibagi lagi menjadi sub-zona berdasarkan kegiatan yang dilakukan pengguna bangunan . Zona ฀Sub-Zona ฀Fasilitas฀Kriteria฀ ฀ Publik ฀ - ฀Lobby, area souvenir, publikasi฀Dekat dengan akses, luas ฀ ฀ Semi publik ฀ Menyampaikan Informasi ฀Perpustakaan Sub-Zona ฀Fasilitas฀Kriteria฀ ฀ Publik ฀ - ฀Lobby, area souvenir, publikasi฀Dekat dengan akses, luas ฀ ฀ Semi publik ฀ Menyampaikan Informasi ฀Perpustakaan Fasilitas ฀Kriteria฀ ฀ Publik ฀ - ฀Lobby, area souvenir, publikasi฀Dekat dengan akses, luas฀ ฀ Semi publik ฀ Menyampaikan Informasi ฀Perpustakaan Kriteria ฀ ฀ Publik ฀ - ฀Lobby, area souvenir, publikasi฀Dekat dengan akses, luas฀ ฀ Semi publik ฀ Menyampaikan Informasi ฀Perpustakaan ฀ Publik ฀ - ฀Lobby, area souvenir, publikasi฀Dekat dengan akses, luas฀ ฀ Semi publik ฀ Menyampaikan Informasi ฀Perpustakaan Publik ฀ - ฀Lobby, area souvenir, publikasi฀Dekat dengan akses, luas฀ ฀ Semi publik ฀ Menyampaikan Informasi ฀Perpustakaan - ฀Lobby, area souvenir, publikasi฀Dekat dengan akses, luas฀ ฀ Semi publik ฀ Menyampaikan Informasi ฀Perpustakaan Lobby, area souvenir, publikasi ฀Dekat dengan akses, luas฀ ฀ Semi publik ฀ Menyampaikan Informasi ฀Perpustakaan Dekat dengan akses, luas ฀ ฀ Semi publik ฀ Menyampaikan Informasi ฀Perpustakaan ฀ Semi publik ฀ Menyampaikan Informasi ฀Perpustakaan Semi publik ฀ Menyampaikan Informasi ฀Perpustakaan Menyampaikan Informasi ฀Perpustakaan • Perpustakaan ฀Ruang Khusus, dan terlindungi ฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ ฀ Entertainment ฀Auditorium฀฀ ฀ ฀ ฀ ฀ Wadah Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. Ruang Khusus, dan terlindungi ฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ ฀ Entertainment ฀Auditorium฀฀ ฀ ฀ ฀ ฀ Wadah Universitas Sumatera Utara Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ ฀ Entertainment ฀Auditorium฀฀ ฀ ฀ ฀ ฀ Wadah Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ ฀ Entertainment ฀Auditorium฀฀ ฀ ฀ ฀ ฀ Wadah Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ ฀ Entertainment ฀Auditorium฀฀ ฀ ฀ ฀ ฀ Wadah Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. • Auditorium ฀฀ ฀ ฀ Entertainment ฀Auditorium฀฀ ฀ ฀ ฀ ฀ Wadah Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀ ฀ ฀ Entertainment ฀Auditorium฀฀ ฀ ฀ ฀ ฀ Wadah Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀ ฀ Entertainment ฀Auditorium฀฀ ฀ ฀ ฀ ฀ Wadah Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀ Entertainment ฀Auditorium฀฀ ฀ ฀ ฀ ฀ Wadah Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. Entertainment ฀Auditorium฀฀ ฀ ฀ ฀ ฀ Wadah Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. • Auditorium ฀฀ ฀ ฀ ฀ ฀ Wadah Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ Wadah Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀ ฀ ฀ ฀ Wadah Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀ ฀ ฀ Wadah Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. Universitas Sumatera Utara ฀ ฀ Wadah Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀ Wadah Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. Wadah Sosialisasi ฀Cafe฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. • Cafe ฀฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀ ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀ ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀ Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. Edutainment ฀Auditorium฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. • Auditorium ฀฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀ ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀ Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. Semi Privat ฀ ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. Penelitian, dan kuratorial sebagai buffer terhadap pengunjung ฀ ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀ ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. ฀ Kuratorial ฀Ruang perekam musik. Kuratorial ฀Ruang perekam musik. • Ruang perekam musik. • Hall loading barang ฀฀ ฀ privat ฀ administrasi ฀Hall ruang tamu ฀ ฀ privat ฀ administrasi ฀Hall ruang tamu Universitas Sumatera Utara ฀ privat ฀ administrasi ฀Hall ruang tamu privat ฀ administrasi ฀Hall ruang tamu administrasi ฀Hall ruang tamu • Hall ruang tamu • Ruang kepala • Ruang wakil • Ruang tata usaha • Ruang kepegawaian • Ruang rapat ฀Area perkantoran dan administrasi฀ ฀ Service ฀ - ฀Keamanan Area perkantoran dan administrasi ฀ ฀ Service ฀ - ฀Keamanan ฀ Service ฀ - ฀Keamanan Service ฀ - ฀Keamanan - ฀Keamanan • Keamanan • Ruang CCTV • Penjaga • Ruang janitor • Ruang genset • AHU • Reservoir • Lift barang ฀Mudah dalam pelayanan฀ ฀Tabel 28. pembagian zona bangunan Mudah dalam pelayanan ฀ ฀Tabel 28. pembagian zona bangunan ฀Tabel 28. pembagian zona bangunan Tabel 28. pembagian zona bangunan Kesimpulan : Sirkulasi dan penzoningan akan disesuaikan dengan bentuk bangunan melalui alternatif-alternatif solusi yang ada.

IV.3.4 Struktur. Prinsip Struktur

1.Struktur Atas, berfungsi menyalurkan beban atau gaya dari atas ke bawah. Objek ฀Kelemahan฀Kelebihan฀ ฀ Rangka batang ฀ Refleksi besar bila diterpa angin ฀Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif besar 14 -22 meter, kuat dalam bentangan horizontal. ฀฀ Dinding Pemikul ฀ Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus ฀Tidak Universitas Sumatera Utara menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat. ฀฀ Balok Induk dan Pendukung ฀ Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang Kelemahan ฀Kelebihan฀ ฀ Rangka batang ฀ Refleksi besar bila diterpa angin ฀Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif besar 14 -22 meter, kuat dalam bentangan horizontal. ฀฀ Dinding Pemikul ฀ Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus ฀Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat. ฀฀ Balok Induk dan Pendukung ฀ Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang Kelebihan ฀ ฀ Rangka batang ฀ Refleksi besar bila diterpa angin ฀Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif besar 14 -22 meter, kuat dalam bentangan horizontal. ฀฀ Dinding Pemikul ฀ Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus ฀Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat. ฀฀ Balok Induk dan Pendukung ฀ Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang ฀ Rangka batang ฀ Refleksi besar bila diterpa angin ฀Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif besar 14 -22 meter, kuat dalam bentangan horizontal. ฀฀ Dinding Pemikul ฀ Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus ฀Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat. ฀฀ Balok Induk dan Pendukung ฀ Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang Rangka batang ฀ Refleksi besar bila diterpa angin ฀Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif besar 14 -22 meter, kuat dalam bentangan horizontal. ฀฀ Dinding Pemikul ฀ Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus ฀Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat.฀฀ Balok Induk dan Pendukung ฀ Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang Refleksi besar bila diterpa angin ฀Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif besar 14 -22 meter, kuat dalam bentangan horizontal. ฀฀ Dinding Pemikul ฀ Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus ฀Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat.฀฀ Balok Induk dan Pendukung ฀ Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif besar 14 -22 meter, kuat dalam bentangan horizontal. ฀฀ Dinding Pemikul ฀ Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus ฀Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat. ฀฀ Balok Induk dan Pendukung ฀ Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang Universitas Sumatera Utara ฀ Dinding Pemikul ฀ Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus ฀Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat. ฀฀ Balok Induk dan Pendukung ฀ Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang Dinding Pemikul ฀ Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus ฀Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat. ฀฀ Balok Induk dan Pendukung ฀ Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus ฀Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat. ฀฀ Balok Induk dan Pendukung ฀ Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat. ฀฀ Balok Induk dan Pendukung ฀ Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang ฀ Balok Induk dan Pendukung ฀ Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang Balok Induk dan Pendukung ฀ Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang Ruang plafon relatif kecil 120 -124 bentang ฀Bentang 9-18 meter, rangka penguat lantai Bentang 9-18 meter, rangka penguat lantai ฀฀ Kabel baja ฀ Bukan sebagai rangka utama, ruang gaya tarik yang besar ฀Daya tarik yang tinggi, bentangan 100-300 meter, fleksibilitas tinggi. ฀฀ Plat Lantai Precast ฀ Selisih ketinggian relatif kecil ฀Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi. ฀฀Tabel 29. struktur atas ฀ Kabel baja ฀ Bukan sebagai rangka utama, ruang gaya tarik yang besar ฀Daya tarik yang tinggi, bentangan 100-300 meter, fleksibilitas tinggi. ฀฀ Plat Lantai Precast ฀ Selisih ketinggian relatif kecil ฀Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi. ฀฀Tabel 29. struktur atas Kabel baja ฀ Bukan sebagai rangka utama, ruang gaya tarik yang besar ฀Daya tarik yang tinggi, bentangan 100-300 meter, fleksibilitas tinggi. ฀฀ Plat Lantai Precast ฀ Selisih ketinggian relatif kecil ฀Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi.฀฀Tabel 29. struktur atas Bukan sebagai rangka utama, ruang gaya tarik yang besar ฀Daya tarik yang tinggi, bentangan 100-300 meter, fleksibilitas tinggi. ฀฀ Plat Lantai Precast ฀ Selisih ketinggian relatif Universitas Sumatera Utara kecil ฀Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi.฀฀Tabel 29. struktur atas Daya tarik yang tinggi, bentangan 100-300 meter, fleksibilitas tinggi. ฀฀ Plat Lantai Precast ฀ Selisih ketinggian relatif kecil ฀Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi. ฀฀Tabel 29. struktur atas ฀ Plat Lantai Precast ฀ Selisih ketinggian relatif kecil ฀Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4- 10 meter, ruang plafon lebih tinggi. ฀฀Tabel 29. struktur atas Plat Lantai Precast ฀ Selisih ketinggian relatif kecil ฀Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi. ฀฀Tabel 29. struktur atas Selisih ketinggian relatif kecil ฀Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi. ฀฀Tabel 29. struktur atas Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi. ฀฀Tabel 29. struktur atas ฀Tabel 29. struktur atas Tabel 29. struktur atas 2.Struktur Bawah, berfungsi sebagai pemikul dan penerus beban ke tanah secara merata. Objek ฀Keterangan฀ ฀ Pondasi Tiang Pancang ฀ Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal Keterangan ฀ ฀ Pondasi Tiang Pancang ฀ Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal ฀ Pondasi Tiang Pancang ฀ Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal Pondasi Tiang Pancang ฀ Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal a. Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 8-20 meter c. Pengerjaan cepat dan mudah d. Bahan dari beton, baja, dan kayu e. Menimbulkan getaran dan bunyi yang relatif besar ฀฀ Pondasi Sumuran ฀ Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak ฀ Pondasi Sumuran ฀ Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak Universitas Sumatera Utara Pondasi Sumuran ฀ Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak a. Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 4-8 meter c. Mudah pengerjaan dalam perluasan bangunan d. Aman dan ekonomis untuk tipe bangunan tingkat rendah ฀฀ Pondasi Bore Pile ฀ Cukup aman untuk menahan gaya vertikal ฀ Pondasi Bore Pile ฀ Cukup aman untuk menahan gaya vertikal Pondasi Bore Pile ฀ Cukup aman untuk menahan gaya vertikal a. Cukup aman untuk menahan gaya vertikal b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras 10 meter c. Pengeboran untuk pengecoran pondasi d. Digunakan pada tanah yang tidak keras e. Tidak menimbulkan getaran dan bunyi yang besar f. Tidak memakan waktu yang lama g. Memerlukan keahlian khusus h. Tidak ekonomis ฀฀Tabel 30. struktur bawah ฀Tabel 30. struktur bawah Tabel 30. struktur bawah Bahan Struktur Kriteria ฀Beton฀Baja฀Komposit฀ ฀ Unsur ฀ Agregat kasarhalus, air dan semen ฀Besi, karbon, oksigen ฀Beton dan Baja฀฀ Sifat ฀ Mudah dibentuk, praktis ฀Kaku฀Relatif fleksibel ฀฀ Kekuatan ฀ Gaya tekan ฀Gaya tarik฀Gaya tekan dan tarik฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus ฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Universitas Sumatera Utara Beton ฀Baja฀Komposit฀ ฀ Unsur ฀ Agregat kasarhalus, air dan semen ฀Besi, karbon, oksigen ฀Beton dan Baja฀฀ Sifat ฀ Mudah dibentuk, praktis ฀Kaku฀Relatif fleksibel ฀฀ Kekuatan ฀ Gaya tekan ฀Gaya tarik฀Gaya tekan dan tarik฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus ฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Baja ฀Komposit฀ ฀ Unsur ฀ Agregat kasarhalus, air dan semen ฀Besi, karbon, oksigen฀Beton dan Baja ฀฀ Sifat ฀ Mudah dibentuk, praktis ฀Kaku฀Relatif fleksibel฀฀ Kekuatan ฀ Gaya tekan ฀Gaya tarik฀Gaya tekan dan tarik฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata ฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Komposit ฀ ฀ Unsur ฀ Agregat kasarhalus, air dan semen ฀Besi, karbon, oksigen฀Beton dan Baja ฀฀ Sifat ฀ Mudah dibentuk, praktis ฀Kaku฀Relatif fleksibel฀฀ Kekuatan ฀ Gaya tekan ฀Gaya tarik฀Gaya tekan dan tarik฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata ฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur ฀ Unsur ฀ Agregat kasarhalus, air dan semen ฀Besi, karbon, oksigen฀Beton dan Baja ฀฀ Sifat ฀ Mudah dibentuk, praktis ฀Kaku฀Relatif fleksibel฀฀ Kekuatan ฀ Gaya tekan ฀Gaya tarik฀Gaya tekan dan tarik฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif Universitas Sumatera Utara merata ฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Unsur ฀ Agregat kasarhalus, air dan semen ฀Besi, karbon, oksigen฀Beton dan Baja ฀฀ Sifat ฀ Mudah dibentuk, praktis ฀Kaku฀Relatif fleksibel฀฀ Kekuatan ฀ Gaya tekan ฀Gaya tarik฀Gaya tekan dan tarik฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata ฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Agregat kasarhalus, air dan semen ฀Besi, karbon, oksigen฀Beton dan Baja฀฀ Sifat ฀ Mudah dibentuk, praktis ฀Kaku฀Relatif fleksibel฀฀ Kekuatan ฀ Gaya tekan ฀Gaya tarik฀Gaya tekan dan tarik ฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus ฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Besi, karbon, oksigen ฀Beton dan Baja฀฀ Sifat ฀ Mudah dibentuk, praktis ฀Kaku฀Relatif fleksibel ฀฀ Kekuatan ฀ Gaya tekan ฀Gaya tarik฀Gaya tekan dan tarik฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus ฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Universitas Sumatera Utara Beton dan Baja ฀฀ Sifat ฀ Mudah dibentuk, praktis ฀Kaku฀Relatif fleksibel ฀฀ Kekuatan ฀ Gaya tekan ฀Gaya tarik฀Gaya tekan dan tarik฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus ฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur ฀ Sifat ฀ Mudah dibentuk, praktis ฀Kaku฀Relatif fleksibel฀฀ Kekuatan ฀ Gaya tekan ฀Gaya tarik ฀Gaya tekan dan tarik฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata ฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Sifat ฀ Mudah dibentuk, praktis ฀Kaku฀Relatif fleksibel฀฀ Kekuatan ฀ Gaya tekan ฀Gaya tarik ฀Gaya tekan dan tarik฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata ฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Mudah dibentuk, praktis ฀Kaku฀Relatif fleksibel฀฀ Kekuatan ฀ Gaya tekan ฀Gaya tarik฀Gaya tekan dan tarik ฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata ฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding Universitas Sumatera Utara core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Kaku ฀Relatif fleksibel฀฀ Kekuatan ฀ Gaya tekan ฀Gaya tarik฀Gaya tekan dan tarik฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus ฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Relatif fleksibel ฀฀ Kekuatan ฀ Gaya tekan ฀Gaya tarik฀Gaya tekan dan tarik฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus ฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur ฀ Kekuatan ฀ Gaya tekan ฀Gaya tarik฀Gaya tekan dan tarik฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100- 450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus ฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Kekuatan ฀ Gaya tekan ฀Gaya tarik฀Gaya tekan dan tarik฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100- 450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus ฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Universitas Sumatera Utara Gaya tekan ฀Gaya tarik฀Gaya tekan dan tarik฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata ฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Gaya tarik ฀Gaya tekan dan tarik฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata ฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Gaya tekan dan tarik ฀฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100- 450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata ฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur ฀ Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus ฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Daya tahan apicuaca ฀ 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus ฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan Universitas Sumatera Utara profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur 100-450 o Cnon korosi ฀250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus ฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur 250 o C korosi ฀100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata ฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur 100-450 o Cnon korosi ฀฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata ฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur ฀ Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus ฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Pengontrolan kualitas ฀ Ketat ฀Relatif merata฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus ฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Universitas Sumatera Utara Ketat ฀Relatif merata฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus ฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Relatif merata ฀Ketat฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus ฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Ketat ฀฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur ฀ Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Keahlian ฀ Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Menengah ฀Ahli khusus฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan ฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Ahli khusus ฀Ahli khusus฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan Universitas Sumatera Utara profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Ahli khusus ฀฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur ฀ Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Pelaksanaan ฀ Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Bertahap, di lapangan ฀Singkat, pabrikan฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Singkat, pabrikan ฀Singkat, pabrikan atau lapangan฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Singkat, pabrikan atau lapangan ฀฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur ฀ Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel

31. bahan struktur

Jenis ฀ Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel

31. bahan struktur

Universitas Sumatera Utara Bertulang, praktekan ฀Variasi rangka dan profil฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Variasi rangka dan profil ฀Variasi฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Variasi ฀฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core. ฀฀Tabel 31. bahan struktur ฀ Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core. ฀฀Tabel 31. bahan struktur Contoh ฀ Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core. ฀฀Tabel 31. bahan struktur Balok, kolom, lantai, dinding core ฀Balok, kolom, kabel struktur฀Balok, kolom, lantai, dinding core. ฀฀Tabel 31. bahan struktur Balok, kolom, kabel struktur ฀Balok, kolom, lantai, dinding core.฀฀Tabel 31. bahan struktur Balok, kolom, lantai, dinding core. ฀฀Tabel 31. bahan struktur ฀Tabel 31. bahan struktur Tabel 31. bahan struktur Bahan Bangunan Objek ฀Keterangan฀ ฀ Kayu ฀ Digunakan untuk bangunan kecil dan rendah Keterangan ฀ ฀ Kayu ฀ Digunakan untuk bangunan kecil dan rendah ฀ Kayu ฀ Digunakan untuk bangunan kecil dan rendah Kayu ฀ Digunakan untuk bangunan kecil dan rendah a. Digunakan untuk bangunan kecil dan rendah b. Sebagai struktur rangka dan balok c. Jenis bahan pabrikan d. Tidak tahan terhadap rayap e. Perawatan intensif f. Gaya sesuai arah serat ฀฀ Aluminium ฀ Sebagai struktur pendukung ฀ Aluminium ฀ Sebagai struktur pendukung Aluminium ฀ Sebagai struktur pendukung a. Sebagai struktur pendukung b. Jenis bahan pabrikan Universitas Sumatera Utara c. Perlu keahlian khusus d. Tahan cuaca tropis e. Penghantar panas f. Ringan ฀฀ Gipsum ฀ Tingkat stabilitas tinggi ฀ Gipsum ฀ Tingkat stabilitas tinggi Gipsum ฀ Tingkat stabilitas tinggi a. Tingkat stabilitas tinggi b. Daya tahan tinggi c. Kedap suara d. Anti serangga e. Ringan Pemasangan praktis f. Aplikasi pada plafon dan partisi ฀฀ Kaca ฀ Sebagai sturktur pelingkup ฀ Kaca ฀ Sebagai sturktur pelingkup Kaca ฀ Sebagai sturktur pelingkup a. Sebagai sturktur pelingkup b. Perlu keahlian khusus c. Permukaan yang rentan terhadap cuaca d. Tahan terhadap kelembaban e. Ringan Transparan f. Kuat pada fungsi tertentu ฀฀Tabel 32.bahan bangunan ฀Tabel 32.bahan bangunan Tabel 32.bahan bangunan Kriteria pemilihan sistem struktur bangunan adalah : faktor ketinggian, faktor teknis teknologi, faktor fisik, faktor ekonomis.

IV.3.5. Struktur.

Suatu bangunan yang dirancang pada akhirnya harus dapat dipakai dengan nyaman dan dinikmati. Hal kenyamanan ini akan dikaitkan dengan sistem utilitas suatu bangunan. Sistem yang mengatur perangkat keras fungsi bangunan seperti keamanan, penghawaan, pencahayaan, pencegah dan penanggulangan kebakaran, sanitasi, elektrikal, penangkal petir, pembuangan sampah, dan sistem akustik yang baik.

A. Keamanan

Universitas Sumatera Utara Faktor keamanan yang dimaksud adalah pengamanan dan perlindungan objek pameran terhadap kebakaran, pencurian, faktor alam, dan biologis. Suatu gedung konser harus memiliki standard sistem pengamanan dan perlindungan . Lima prinsip dasar pengamanan dan perlindungan objek koleksi : • Pelingkup luar bangunan yang cukup kuat, seperti: pintu, jendela, dinding, dsb. • Sistem alarm pencurian. Terdiri dari tiga bagian utama, yakni: sensor yang mendeteksi, panel kontrol yang mengakifkan mematikan, dan penghubung langsung kepada aparat yang terkait. • Sistem pengendalian kebakaran. meliputi sensor pendeteksi asap, nyala api atau panas yang mengaktifkan alarm dan sistem pemadaman kebakaran secara otomatis maupun manual • Kewaspadaan dan kesigapan pengelola • Peraturan kunjungan bagi pengunjung. Tiga tingkat pengamanan tempat pameran : • Pengamanan tingkat I, meliputi: sensor deteksi pencurian, penggunaan CCTV CCD, penerangan eksterior, pengaktifan alarm selama waktu kunjungan. • Pengamanan tingkat II, meliputi: Pengawasan daerah non-publik dan non-koleksi, pengaktifan alarm saat waktu kunjungan berakhir. • Pengamanan tingkat III, meliputi: objek pameran yang masuk ke bangunan harus dikarantinakan agar terhindar dari kerusakan biologis. Pengamanan yang penting lainnya adalah pengamanan terhadap kerusakan biologis, seperti : • Pengaruh kelembapan udara, standart 45-60, apabila diatas 70, maka benda koleksi akan rusak. • Suhu udara ideal 20-26 o C • Pencahayaan, cahaya yang merusak adalah cahaya matahari langsung, cahaya buatan yang berlebihan . Universitas Sumatera Utara • Serangan mikroorganisme • Serangan serangga dan pengerat. Cara untuk mengatasi kelembapan adalah dengan pengaturan bukaan sehingga sirkulasi udara mengalir dengan baik.

B. Penghawaan

Di dalam penghawaan memiliki dua sistem penghawaan, yaitu : 1. Penghawaan Alami Penghawaan yang menggunakan udara secara langsung dari alam tanpa bantuan sistem mekanik Kelebihan : a. Kelancaran dan kebersihan sirkulasi udara b. Kesejukan udara yang alami c. Hemat energi dan ekonomis Kelemahan : a. Ruangan cepat kotor oleh debu-debu yang masuk b. Temperatur dan kelembaban udara tidak dapat dikontrol c. Memiliki banyak bukaan 2. Penghawaan Buatan Penghawaan yang menggunakan bantuan sistem mekanik chiller dan AHU. Umumnya disebut sebagai AC Air Conditioner Kelebihan : a. Setiap saat dapat dilakukan pengontrolan udara b. Tidak memerlukan bukaan yang banyak c. Ruangan tidak mudah kotor oleh debu-debu Universitas Sumatera Utara Kelemahan : a. Udara yang dihasilkan tidak sesegar udara alami b. Tidak adanya sirkulasi udara yang bergerak c. Menggunakan banyak energi dan biaya AC Air Conditioner terdiri dari beberapa jenis, yaitu : a. Unit AC setempat yang terdiri dari : AC Split dan AC Window b. Unit AC semi sentral split duct, pendingin ruangan setempat yang menggunakan sistem ducting yang dihubungkan dengan ruang ACU Air Condensing Unit c. Unit AC sentral, merupakan pendingin ruangan yang dikontrol di pusat dan dapat melayani seluruh ruangan melalui sistem ducting, dilengkapi dengan ruang pendingin utama chiller dan ruang AHU Air Handling Unit untuk mengatur pengkondisian udara pada daerah yang dilayani.

C. Pencahayaan

Sistem pencahayaan pada bangunan terbagi atas tiga jenis, yaitu : 1. Sistem pencahayaan alami Day light Sistem ini memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber cahaya Kelebihan : a. Hemat energi dan ekonomis b. Ketika pagi, sinarnya menyehatkan c. Terlihat alami dan membantu tanaman tetap hidup Kelemahan : a. Tidak bisa menerangi daerah yang terlindungi b. Hanya bisa dimanfaatkan di pagi hari c. Cahaya tidak dapat dikontrol lebih 2. Sistem pencahayaan buatan Artificial light Sistem ini memanfaatkan energi listrik sebagai tenaga sumber cahaya. Kelebihan : a. Dapat menerangi daerah yang tidak dapat dijangkau sinar matahari b. Kekuatan cahaya dapat dikontrol dengan mudah c. Dapat dipergunakan di saat malam hari Universitas Sumatera Utara Kelemahan : a. Memerlukan banyak sumber penerangan b. Banyak menggunakan energi listrik dan biaya c. Krisis listrik pada kota

D. Pencegah dan penanggulangan kebakaran

Pencegahan kebakaran berarti segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali, salah satunya adalah melalui sistem deteksi awal untuk mengaktifkan alarm peringatan. Sedangkan penanggulangannya adalah untuk memadamkan penyalaan api yang tidak terkendali tersebut, yaitu sistem pemadaman yang diaktifkan alarm. Sistem deteksi awal kebakaran, yaitu : 1. Alat deteksi asap Smoke Detector Mempunyai kepekaan tinggi dan akan memberikan alarm bila terjadi asap di dalam ruang tempat alat itu dipasang. 2. Alat deteksi nyala api Flame Detector Dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara menangkap sinar ultra violet yang dipancarkan nyala api tersebut. Penanggulangan pada saat kebakaran dapat dilakukan dengan cara : 1. Sprinkler Untuk memadamkan api sedini mungkin secara otomatis. Setiap sprinkler melayani area seluas 10-25 m 2 2. Fire hydrant Merupakan suatu sistem pipa air bertekanan tinggi atau tangki di bagian atas. Pada tiap lantai sistem ini mempunyai penghubunga yang dapat disambungkan dengan selang-selang hydrant di sampingnya. 3. Fire extinguisher Terdiri dari : a. Padat, alat pemadam yang berisi bubuk kimia b. Gas, yang berisi gas asam arang CO 2 Universitas Sumatera Utara c. Busa, lebih bersifat efektif untuk menanggulangi kebakaran yang disebabkan benda cair atau arus listrik. 4. Tangga darurat Dengan persyaratan antara lain : a. Mempunyai lebar yang cukup b. Konstruksi harus tahan api c. ฀฀฀Perletakannya dalam bangunan jelas terlihat d. Jarak pencapaiannya ke tangga maksimum 25 meter

E. Sanitasi

Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur bor. Distribusi air bersih terdiri dari dua cara, yaitu : 1. Tangki Tekan Air ditampung di reservoir bawah yang tertutup dan langsung dipompa ke ruang-ruang. Sistem ini mempunyai kelemahan yaitu pemakaian listrik dan tenaga pompa yang besar dan bila aliran listrik mati maka distribusi air tidak berjalan. 2. Tangki Atap Air ditampung di reservoir atas dan setelah itu baru didistribusikan ke ruang-ruang. Dengan adanya gravitasi bumi, sistem ini tidak memerlukan energi listrik. Maka keuntungannya adalah pada saat listrik mati air masih dapat dialirkan. Sumber air kotor dalam bangunan berasal dari : 1. Air hujan Drainase Bagan ฀ SEQ Bagan \ ARABIC ฀1฀0 sistem deteksi kebakaran Gambar 55. Bagan Sistem Deteksi Kebakaran Universitas Sumatera Utara Disalurkan dari atap bangunan ke pipa-pipa pembuangan air hujan secara vertikal dan kemudian diteruskan ke saluran pembuangan kota 2. Air kotor cair Disalurkan melalui pipa pembuangan secara vertikal dan kemudian diteruskan ke saluran pembuangan kota. Khusus pembuangan dari dapur, air kotor disaring dalam bak penampungan lemak. 3. Air kotor pada Disalurkan melalui pipa pembuangan air kotor padat secara vertikal dan dibuang ke bak septictank dan kemudian diresapkan ke dalam tanah melalui bak resapan.

F. Elektrikal

Sumber listrik berasal dari : 1. PLN Untuk kebutuhan sehari-hari dalam keadaan normal 2. Generator Set Genset Untuk kebutuhan listrik pada saat terjadi pemadaman listrik PLN seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Minimal genset ini dapat menyuplai listrik 50 dari listrik yang dibutuhkan yaitu mencakup tenaga listrik utama, seperti penerangan umum, AC, pompa, dan lift. 3. UPS Uninteruped Power Supply Merupakan baterai kering yang dapat menyuplai tenaga listrik sementara. UPS digunakan pada saat pemadaman listirk PLN dan kebakaran. UPS ini berguna untuk menyuplai listrik secara langsung pada bangunan khususnya pada fungsi yang sangat membutuhkan, seperti : penerangan darurat, dan fan-fan pada saat kebakaran. ฀฀฀ UPS Genset Panel Utama Sub panel Sub panel Penerangan AC Pompa Trafo PLN Bagan 11 sistem listrik Gambar 56.Bagan Sistem Listrik Universitas Sumatera Utara

G. Penangkal Petir

Sistem penangkal petir adalah suatu sistem dengna komponen-komponen dan peralatan-peralatan yang keseluruhan berfungsi untuk menangkap petir dan menyalurkannya ke tanah, sehingga semua bagian dari bangunan beserta isinya atau benda-benda yang dilindunginya terhindar dari bahaya sambaran petir. Sistem penangkal petir terdiri dari : 1. Penghantar di atas atap, terdiri dari elektroda logam tegak dan mendatar 2. Penghantar di dinding, berupa kawat tembaga atau baja 3. Penghantar di tanah, berupa elektroda pita atau batang maupun pelat. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perancangan : 1. Keamanan, tanpa mengurangi nilai arsitektur, perhatian harus ditujukan pada nilai perlindungan terhadap sambaran petir yang efektif 2. Penampang hantaran-hantaran pertanahan yang digunakan. 3. Ketahanan mekanis 4. Ketahanan terhadap korosi 5. Bentuk dan ukuran bangunan yang dilindungi 6. Faktor ekonomis Objek ฀Kelebihan฀Kelemahan฀ ฀ Franklin Kelebihan ฀Kelemahan฀ ฀ Franklin Kelemahan ฀ ฀ Franklin ฀ Franklin Franklin ฀฀ Biaya murah • Biaya murah • Lebih praktis dibandingkan Sangkar Faraday • Merupakan sistem penangkal petir non radioaktif sehingga tidak membahayakan lingkungan ฀Daya jangkau terbatas untuk bangunan yang makin memanjang Universitas Sumatera Utara • Daya jangkau terbatas untuk bangunan yang makin memanjang • Membutuhkan antena yang lebih tinggi ฀฀ Sangkar Faraday ฀ Sangkar Faraday Sangkar Faraday ฀฀ Cocok untuk bangunan tinggi • Cocok untuk bangunan tinggi • Jarak jangkau lebih besar • Baik untuk bangunan yang memanjang ฀Biaya mahal • Biaya mahal • Kurang efisien dibandingkan Franklin • Segi penampilan estetis bangunan kurang ฀฀ Radioaktif ฀ Radioaktif Radioaktif ฀฀ Memiliki jarak jangkau yang luas • Memiliki jarak jangkau yang luas • Panjang tiang tidak terlalu tinggi • Lebih praktis dan estetis lebih tinggi ฀Biaya mahal • Biaya mahal • Bersifat menolak petir sehingga • membahayakan lingkungan sekitar ฀฀Tabel 33.analisa sistem penangkal petir ฀Tabel 33.analisa sistem penangkal petir Tabel 33.analisa sistem penangkal petir Tempat-tempat yang menjadi sasaran sambaran petir : 1. Tempat yang basah dan berair 2. Tempat terbuka seperti lapangan 3. Pohon-pohon tinggi dengan tinggi yang berbeda Universitas Sumatera Utara 4. Daerah pinggiran hutan 5. Bangunan tinggi yang tidak dilengkapi sistem penangkal petir 6. Transformator pada gardu induk listrik di jalan

H. Pembuangan Sampah

Sumber-sumber utama sampah berasal dari beberapa area dalam museum seperti : 1. Area kerja pengelola berupa kertas-kertas bekas 2. Area pengunjung berupa bungkusan-bungkusan bekas makanan 3. Area logistik yaitu dapur Sampah-sampah dikumpulkan menurut jenisnya yaitu sampah kering, sampah basah, dan sampah-sampah berbahaya lainnya yang mengandung zat-zat racun. Kemudian sampah dibuang ke tempat sampah utama untuk diangkut oleh truk pembuang sampah, Jika bangunan terdiri dari beberapa lantai dan kapasitas sampahnya besar maka harus disediakan tempat pembuangan sampah dengan sistem vertikal atau shaft sampah ke bak sampah di lantai dasar untuk diangkut oleh truk pembuang sampah.

I. Sistem akustik. Akustika Luar Ruangan .

Prinsip perancangan akustik secara eksterior meliputi : • Usaha untuk menjauhkan bangunan dari sumber kebisingan. • Pembangunan barrier untuk meredam kebisingan. • Pemilihan bahan konstruksi dengan tingkat insulasi tinggi dan penggunaan model bukaan yang mampu mengurangi masuknya kebisingan kedalam bangunan . pemanfaatan dinding ganda akan mampu mengurangi insulasi suara ke ruang dalam . ฀฀ Gambar 57.sistem dinding ganda pada auditorium Akustika Dalam Ruangan . Ruang Konser. Akustika pada ruang auditorium terbagi atas penerapan akustik pada areal panggung , dan penonton . berikut ini beberapa penyelesaian akustika pada auditorium : Universitas Sumatera Utara • Penyelesaian akustik pada lantai panggung, Tinggi panggung disarankan hanya berkisar antara 80 cm hingga 90 cm . Penggunaan material pada panggung tergantung pada jenis acara yang disajikan . untuk acara kolosal, disarankan menggunakan lantai karpet tebal untuk meredam suara . Tetapi untuk acara yang menonjolkan hentakan kaki disarankan menggunakan bahan keras seperti parquet kayu. • Penyelesaian pada plafon panggung , Penggunaan bahan untuk plafon panggung disarankan menggunakan bahan yang memantulkan agar membantu penyampaian suara kepada penonton tanpa bantuan alat elektronik . • Penyelesaian akustik dinding panggung , dinding bagian panggung disarankan menggunakan bahan penyerap suara. Panggung yang dinding samping terbuka ke arah penonton disarankan memanfaatkan bahan pemantul suara. ฀ Gambar 58. sistem dinding belakang panggung • Penyelesaian akustik lantai area penonton , lantai diaharapkan dapat ditata miring slope maupun bertrap inclined agar mendukung visual penonton . Lantai penonton sebaiknya dilapisi bahan lunak untuk eredam suara kaki penonton . • Penyelesaian akustik plafon area penonton , Bahan yang digunakan diharapkan dapat memantulkan suara . Peletakan model gerigi pada plafon dapat membantu penyebaran suara hingga merata pada semua penonton tanpa bantuan alat elektronik . ฀ Gambar 59. sistem plafon bertrap • Penyelesaian akustik dinding areal penonton , sebaiknya didesain dengan dinding ganda . Sebaiknya hanya sebagian dinding saja yang memantulkan bunyi . Pada dinding di area penonton bagian belakang sebaiknya meredam bunyi. Pemakaian dinding gerigi dapat membantu pantulan suara kepada penonton. • Penyelesaian akustik lantai balkon, plafon dibawah balkon didesain agar dapat memantulkan suara untuk penonton dibawahnya. oleh karena itu dibutuhkan kedalaman balkon yang bervariasi sesuai aktivitas pada auditorium.D H dihindari . Universitas Sumatera Utara ฀Gambar 60. skema kedalaman balkon Ruang Kantor Penyelesaian dapat dilakukan dengan pengelompokan zona , pintu yang tidak saling berhadapan , dan sebagainya . Ruang Perpustakaan Penyelesaian akustik dapat dilakukan dengan mengunakan bahan lunak dalam melapisi bagian dalam dinding, plafon dan lantai ruangan .

IV.4. Analisa Fungsional. 4.4.1. ANALISA RUANG