Latar Belakang Masalah Sistem Pelayanan Kemahasiswaan Dan Staf Pengajar Pada Ruang Absensi (Ruang Piket) Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia berusaha ,baik melalui aktivitas sendiri, maupun secara tidak langsung melalui aktivitas orang lain. Aktivitas adalah suatu proses penggunaan akal, pikiran, panca indera dan anggota badan dengan atau tanpa alat bantu yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan baik dalam bentuk barang maupun jasa. Proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang berlangsung inilah yang dinamakan pelayanan. Secara kodrati manusia dalam rangka mempertahankan hidupnya sangat memerlukan pelayanan baik dari diri sendiri maupun melalui karya orang lain. Jenis layanan yang diperlukan manusia pada dasarnya ada 2 jenis, yaitu layanan fisik yang sifatnya pribadi sebagai manusia dan layanan administratif yang diberikan oleh orang lain selaku anggota organisasi. Sebagai unsur terpelajar dari generasi muda, mahasiswa diharapkan senantiasa peka terhadap masalah yang berkembang di tengah-tengah masyarakat dan diberi peluang untuk turut serta dalam pembangunan nasional. Adanya kerja sama dan komunikasi dua arah antara mahasiswa dan staf petugas dapat lebih mempermudah adanya suatu hubungan yang sejalan seperti sistem pelayanan kemahasiswaan yang baik. Universitas Sumatera Utara Pelayanan kemahasiswaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung instansi pemerintah mencapai tujuannya. Tapi hal ini belum sesuai dengan apa yang diharapkan dari sistem pelayanan yang baik bagi mahasiswa. Dalam catatan sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan pada kita bahwa mahasiswa sebagai generasi muda yang setidaknya mempunyai dua kedudukan yang penting di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pertama, mahasiswa sebagai generasi muda intelektual. Kedudukan ini memberikan mahasiswa dalam posisi penting dan terhormat di dalam kehidupan masyarakat, sebab bagaimana pun juga mahasiswa sebagai mahluk yang terpelajar dan diharapkan mampu memberikan sumbangsih yang nyata sesuai dengan kemampuan akademisnya. Kedudukan yang kedua, yaitu mahasiswa sebagai agent of change yang mana menjadi kunci pokok dalam pelaksanaan pengawasan kegiatan roda pemerintahan. Kedudukan yang kedua ini menempatkan mahasiswa sebagai bagian dari proses perubahan dan stabilitator sosial suatu wilayah dimana dia berada. Mahasiswa adalah agent of change yang merupakan salah satu kunci dari pola kehidupan suatu masyarakat. Selain pemusatan masalah tentang pelayanan kemahasiswaan, penulis juga membahas tentang pelayanan terhadap staf pengajar yang difokuskan pada bagian ruang absensi atau ruang piket Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Dari hasil survei penulis pada ruang piket atau ruang absensi terlihat kinerja pegawai dan fasilitas pendukung yang ada di ruangan tersebut masih belum menunjukkan hasil yang optimal. Pelayanan kemahasiswaan dan staf pengajar yang diberikan para pegawai ruang absensi antara lain : 1. menyusun absensi dosen dan mahasiswa sesuai hari dan jamnya 2. Memberikan absensi kepada dosen sesuai hari dan jamnya 3. Memberikan informasi tentang kehadiran dosen kepada mahasiswa yang membutuhkan 4. Disetiap awal semester para pegawai Ruang Absen membuat daftar nama dosen dan jadwal kuliahnya serta kelasnya Beberapa masalah yang menjadi tolok ukur kita dalam meningkatkan pelayanan kemahasiswaan yaitu diawali dengan fungsi organisasi, lemahnya pemahaman fungsionaris terhadap aturan organisasi. Dengan adanya reformasi yang terus berkembang, lembaga kemahasiswaan sendiri kurang memberikan respon yang dalam menjawab tuntutan reformasi tersebut. Dapat dilihat juga program yang dicanangkan, lembaga kemasiswaan lemah dalam hal pengembangan kreativitas dan tidak memiliki tolok ukur yang jelas dalam menilai suatu keberhasilan sebuah program. Anggaran juga menjadi masalah dalam sistem pelayanan kemahasiswaan dimana minimnya anggaran untuk lembaga kemasiswaan dan hal ini juga tidak terlepas dari peranan lembaga kemahasiswaan itu sendiri yang belum independen dalam mengelola Universitas Sumatera Utara anggaranya. Sehingga perlunya kesadaran yang tinggi dari para staf petugas untuk meningkatkan pelayanan bagi mahasiswa. Oleh karena itu, penulis terdorong untuk mengetahui mengenai sistem pelayanan kemahasiswaan. Sehingga penulis menulis mengenai sistem pelayanan kemahasiswaan. Adapun judul dari tugas akhir ini adalah ”Sistem Pelayanan Kemahasiswaan dan Staf Pengajar pada Ruang Absensi Ruang Piket Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

B. Permasalahan