Teori tentang Kemampuan Abilities 1. Pengertian Kemampuan Abilities
II.6. Teori tentang Kemampuan Abilities II.6.1. Pengertian Kemampuan Abilities
Menurut Chaplin dalam Robbins 2000 ability kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan merupakan tenaga daya kekuatan untuk
melakukan suatu perbuatan. “Kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek”.
Menurut Spencer dalam Sutrisno 2009 menyatakan bahwa istilah kemampuan atau kompetensi adalah suatu yang mendasari karakteristik dari suatu
individu yang dihubungkan dengan hasil yang diperoleh dalam suatu pekerjaan. Karakteristik dasar kompetensi berarti kemampuan adalah sesuatu yang kronis dan
dalam bagian dari kepribadian seseorang dan dapat diramalkan perilaku di dalam suatu tugas pekerjaan.
Kemampuan hendaknya dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan yang didukung oleh sikap kerja serta penerapannya dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaan di tempat kerja yang mengacu pada persyaratan kerja yang ditetapkan. Ruky 2003 menyatakan konsep kompetensi lebih populer daripada istilah
kemampuan abilities dan sudah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar dengan berbagai alasan, yaitu:
1. Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai.
2. Dalam hal ini model kompetensi akan mampu menjawab dua pertanyaan
mendasar: keterampilan, pengetahuan, dan karakteristik apa saja yang dibutuhkan
Universitas Sumatera Utara
dalam pekerjaan dan perilaku apa saja yang berpengaruh langsung dengan prestasi kerja.
3. Alat seleksi karyawan.
4. Penggunaan kompetensi dasar sebagai alat seleksi dapat membantu organisasi
untuk memilih calon karyawan yang terbaik. 5.
Memaksimalkan produktivitas. 6.
Tuntutan untuk menjadikan organisasi “ramping” mengharuskan kita untuk mencari karyawan yang dapat dikembangkan secara terarah untuk menutupi
kesenjangan dan keterampilannya sehingga mampu untuk dimobilisasikan secara vertikal maupun horizontal.
7. Dasar untuk pengembangan sistem remunerasi.
8. Model kompetensi dapat digunakan untuk mengembangkan sistem remunerasi
imbalan yang akan dianggap lebih adil. 9.
Memudahkan adaptasi terhadap perubahan. 10.
Dalam era perubahan yang sangat cepat, sifat dari suatu pekerjaan sangat cepat berubah dan kebutuhan akan kemampuan baru terus akan meningkat.
11. Menyelaraskan perilaku kerja dengan nilai-nilai organisasi.
12. Model
kompetensi merupakan
cara yang
paling mudah
untuk mengkomunikasikan nilai-nilai dan hal-hal apa saja yang harus menjadi fokus
dalam unjuk kerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Robbins 2000 menyatakan bahwa kemampuan terdiri dari dua faktor, yaitu 1.
Kemampuan intelektual intelectual ability Merupakan kemampuan melakukan aktivitas secara mental
2. Kemampuan fisik physical ability
Merupakan kemampuan melakukan aktivitas berdasarkan stamina kekuatan dan karakteristik fisik.
Menurut Keith Davis dalam Mangkunegara 2000 secara psikologis, kemampuan ability terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality
knowledge+skill, artinya karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan
pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal.
Universitas Sumatera Utara