2.2.4. Primigravida a. Pengertian Primigravida
Primigravida ialah seorang wanita hamil untuk pertama kalinya. Mochtar, Rustam, 1990;100
b. Tanda – tanda kehamilan primigravida, meliputi:
Perut tegang, pusar menonjol, rahim tegang, payudara tegang, labia mayora tampak bersatu, hypen seperti pada beberapa tempat, vagina sempit dengan rugae
yang utuh, servicks licin bulat dan tidak dapat dilalui oleh satu ujung jari, perineum utuh dan baik. Pada servix terdapat pembukaan yang didahului dengan
pendataran dan setelah itu baru pembukaan pembukaan rata-rata1 Cm dalam 2 jam. Pada bagian terbawah janin turun pada 4-6 minggu akhir kehamilan, dan
pada persalinan hampir selalu dengan episiotomi Mochtar, Rustam, 1998; 46.
2.2.5. Perubahan-perubahan fisiologis selama kehamilan
Berikut ini diuraikan beberapa perubahan yang dialami ibu selama kehamilannya adalah:
1 Sistem Reproduksi a. Uterus
1. Ukuran. Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc. Hal ini memungkinkan bagi adekuatnya
akomodasi pertumbuhan janin. Pada saati ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik,
dan endometrium menjadi desidua. Jika penambahan ukuran uterus TFU per tiga jari, dapat dicermati dalam tabel
berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1-1. TFU menurut penambahan per tiga jari
Usia Kehamilan Minggu
Tinggi Fundus Uteri TFU 12
3 jari di atas simfisis 16
Pertengahan pusat-simfisis 20
3 jari dibawah pusat 24
Setinggi pusat 28
3 jari di atas pusat 32
Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus px 36
3 jari di bawah prosesus xiphoideus px 40
Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus px Sumber: Hanifa, Prawirodhardjo, 2002
2. Berat. Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1.000 gram pada akhir bulan.
Tabel 1-2. Bentuk Uterus Berdasarkan Usia Kehamilan
Usia Kehamilan Bentuk dan Konsistensi Uterus
Bulan pertama Seperti buah alpukat
Isthmus rahim menjadi hipertropi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak,
keadaan seperti ini yang disebut dengan tanda Hegar.
2 bulan Sebesar telur bebek.
3 bulan Sebesar telur angsa.
4 bulan Berbentuk bulat.
5 bulan Rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, rahim
terasa tipis, itulah sebabnya mengapa bagian-bagian janin ini dapat dirasakan melalui perabaan dinding
perut.
Sumber: Hanifa, Prawirodhardjo, 2002 3. Posisi rahim dalam kehamilan
a. Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi. b. Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis.
c. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati.
Universitas Sumatera Utara
d. Pada ibu hamil, rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri.
4. Vaskularisasi. Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak-anak cabangnya, pebuluh darah vena mengembang dan
bertambah. 5. Serviks uteri. Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini
yang disebut dengan tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran
pembuluh darah, warnanya menjadi lipid, dan ini disebut dengan tanda Chadwick. 6. Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran esterogen dan
progesteron. 7. Vagina dan Vulva
Oleh karena pengaruh esterogen, terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah ataiu kebiruan, kondisi
ini yang disebut dengan tanda Chadwick Sulistyawati, 2011.
2 Sistem Urinaria Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang
volumenya meningkat sampai 30-50 atau lebih, yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan pada saat ini
aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar.
Universitas Sumatera Utara
Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan,
karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaringtidur.
Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi saat wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim
pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung
sulistyawati, 2011.
3 Sistem Kardiovaskular Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya
atau biasa disebut sebagai curah jantung cardiac output meningkat sampai 30- 50. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai
puncaknya pada usia kehamilan 16-28 minggu. Oleh karena curah jantung yang meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat dalam
keadaan normal 70 kalimenit menjadi 80-90 kalimenit. Pada ibu hamil dengan penyakit jantung, ia dapat jatuh dalam keadaan decompensate cordis.
Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun karena pembesaran rahim menekan vena yang membawa darah dari tungkai ke jantung.
Selama persalinan curah jantung meningkat sebesar 30, setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15-25 di atas batas kehamilan, lalu secara perlahan
kembali ke batas kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim. Janin yang terus tumbuh,
menyebabkan darah lebih banyak dikirim ke rahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu.
Saat ibu melakukan aktivitasolahraga, curah jantung, denyut jantung, dan laju pernafasan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak
sedang hamil. Rontgen dada dan EKG menunjukkan sejumlah perubahan dalam jantung, dan kadang terdengar murmur jantung tertentu serta ketidakteraturan
irama jantung. Semua perubahan tersebut adalah normal terjadi pada masa kehamilan, tetapi beberapa kelainan irama jantung mungkin akan memerlukan
pengobatan khusus. Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun tetapi akan kembali
normal pada trimester ketiga. Selama kehamilan, volume darah dalam peredaran meningkat sampai 50, tetapi jumlah sel darah merah yang mengangkut oksigen
hanya meningkat sebesar 25-30. Untuk alasan yang belum jelas, jumlah sel darah putih yang berfungsi
melindungi tubuh terhadap infeksi agak meningkat selama kehamilan, saat persalinan, dan beberapa hari setelah persalinan. Protein darah gambaran protein
dalam serum berubah. Jumlah protein, albumin, dan gamaglobulin menurun pada trimester I dan meningkat bertahap sampai akhir kehamilan. Beta-globulin dan
fibrinogen terus meningkat. Pada hitung jenis dan Hb ditemukan adanya hematokrit yang cenderung
menurun karena kenaikan relatif volume plasma darah. Jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan transport O
₂ yang sangat diperlukan
Universitas Sumatera Utara
selama kehamilan. Konsentrasi Hb terlihat menurun, walaupun sebenarnya lebih besar dibandingkan dengan Hb pada orang yang tidak hamil, kondisi ini disebut
anemia fisiologis. Anemia fisiologis ini disebabkan oleh meningkatnya volume plasma darah.
Pada ibu hamil, nadi dan tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester II, kemudian akan naik lagi seperti masa pra-kehamilan. Tekanan
vena pada ekstremitas atas dan bawah dalam batas-batas normal, namuncenderung naik setelah trimester pertama. Nadi biasanya naik menjadi 84 kalimenit.
4 Sistem Gastrointestinal a. Rongga Mulut
Salivasi mungkin akan meningkat sehubungan dengan kesukaran menelan akibat nausea. Gusi dapat menjadi hiperemis dan melunak, kadang berdarah
apabila hanya terkena cedera ringan, misalnya pada saat gosok gigi. Pembengkakan gusi sangat vaskular disebut epulis kehamilan yang terkadang
dapat timbul, tetapi secara khas mengecil secara spontan setelah kelahiran. Keadaan tersebut disebabkan oleh pengaruh hormon esterogen yang meningkat
atau kadang terjadi pada pengguna konrasepsi oral dan ibu yang mengalami defisiensi vitamin C. Tidak ada bukti yang menjelaskan bahwa kehamilan
mendorong proses pembusukan pada gigi. b. Motilitas Saluran Gastrointestinal
Biasanya pada penurunan tonus dan motilitas saluran gastrointestinal yang menimbulkan pemanjangan waktu pengosongan lkambung dan transit usus. Hal
ini mungkin merupakan akibat jumlah progesteron yang besra selama proses
Universitas Sumatera Utara
kehamilan dan menurunnya kadar motalin-suatu peptida hormonal yang diketahui memengaruhi otot-otot halus Christofides dkk, 1982- atau keduanya. Pada saat
persalinan, khususnya setelah pemberian analgesik, waktu pengosongan lambung secara khas sangat memanjang. Bahaya utama anastesi adalah regurgitasi dan
aspirasi, baik isi makanan maupun asam lambung. Hormon esterogen membuat pengeluaran asam lambung emningkat yang
dapat menyebabkan pengeluaran air liur yang berlebihan hipersalivasi, daerah lambung terasa panas, terjadi mual dan sakitpusing kepala terutama pagi hari
yang disebut morning sickness. Muntah yang terjadi pada ibu hamil disebut emesis gravidarum. Apabila muntah berlebihan dan mengganggu kehidupan
sehari-hari disebut hiperemesis gravidarum. c. Lambung dan Esofagus
Pirosis merupakan kejadian yang umum pada kehamilan, paling mungkin disebabkan oleh refluks sekret-sekret asam ke esofagus bagian bawah. Posisi
lambung yang berubah mungkin ikut menyumbang pada seringnya terjadi peristiwa ini. Tonus esofagus dan lambung berubah selama kehamilan dengan
tekanan intraesofagus yang lebih rendah dari tekanan lambung lebih tinggi. Selain itu, pada saat yang bersamaan peristaltik esofagus mempunyai kecepatan
gelombang dan amplitudo yang rendah Ulmsten dan Sundstrom, 1978. Perubahan-perubahan tersebut menyokong terjadinya refluks gastroesofageal yang
menimbulkan heart burn. d. Usus Kecil, Besar, Dan Apendiks
Oleh karena kehamilan yang berkembang terus, lambung dan usus digeser oleh uterus yang membesar ke arah atas dan lateral. Sebagai akibatnya, apendiks
Universitas Sumatera Utara
sebagai contoh biasanya bergeser ke arah atas, lateral, dan sering kali emncapai pinggang kanan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, tonus serta motilitas dari
lambung dan usus berkurang selama kehamilan. Hormon progesteron menimbulkan gerakan usus makin berkurang relaksasi
otot-otot polos sehingga makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah dicerna lebih lama di dalam usus. Hal ini mungkin baik untuk
reabsorbsi, tetapi dapat menimbulkan konstipasi dimana hal ini merupakan salah satu keluhan dari ibu hamil. Konstipasi juga dapat terjadi karena kurangnya
aktivitassenam dan penurunan intake cairan. e. Hati
Pertumbuhan ukuran hati pada beberapa binatang dapat terlihat dengan jelas, tetapi sebaiknya pada kehamilan manusia, pembesaran hati tersebut tidak dapat
terlihat Combes dan Adams, 1971. Selain itu, dengan evaluasi histologis hati yang didapat dengan biopsi, termasuk pemeriksaan dengan mikroskop elektron
menyatakan tidak ada perbedaan yang jelas dari morfologi hati yang terjadi sebagai respon terhadap kehamilan normal Ingerslev dan Teilum, 1946.
Perubahan terjadi secara fungsional yaitu dengan menurunnya albumin plasma dan globulin plasma dalam rasio tertentu. Kejadian ini merupakan kejadian yang
normal pada wanita hamil. Pada wanita yang tidak hamil kondisi tersebut dapat menunjukkan adanya penyakit pada hati.
f. Kandung Empedu Fungsi kandung empedu berubah selama kehamilan karena pengaruh hipotoni
dari otot-otot halus. Selama melakukan SC, potter 1936 cukup sering menemukan empedu teregang namun hipotonik dan aspirat empedu cukup kental.
Universitas Sumatera Utara
Secara umum diterima bahwa kehamilan menjadi predisposisi pembentukan batu empedu.
Perubahan sistem pencernaan yang dirasakan ibu hamil adalah sebagai berikut:
1 Trimester 1 Pada bulan-bulan pertama kehamilan, terdapat perasaan enek nausea. Hal
ini mungkin dikarenakan kadar hormon esterogen yang meningkat. Tonus otot- otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga
berkurang. Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus. Hal ini mungkin baik untuk reabsorbsi,
tetapi menimbulkan konstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang dijumapai adanya gejala muntah emesis pada
bulan-bulan pertam kehamilan. Biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal sebagai morning sickness. Apabila emesis terjadi terlalu sering dan terlalu banyak
dikeluarkan hiperemesis gravidarum, maka keadaan ini patologik. Hipersalivasi sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. Pada
beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makanan yang mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa
mual dan muntah. Kondisi lainnya dalah Pica mengidam yang sering dikaitkan dengan anemia akibat defisiensi zat besi ataupun adanya suatu tradisi Hanifa
Wiknjosastro, 2002: 97. 2 Trimester 2 dan 3
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Selain itu, perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus
Universitas Sumatera Utara
yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral. Wasir
hemoroid cukup sering terjadi pada kehamilan. Sebagian besar hal ini terjadi akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena
henoroidal. Panas perut terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastrik ke dalam esofagus bagian bawah Sunarsih, 2011.
5 Metabolisme Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan tulangnya dan
ini terjadi ketika trimester akhir. Oleh karena itu peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan. Peningkatan kebutuhan kalsium
mencapai 70 dari diet biasanya. Penting bagi ibu hamil untuk selalu sarapan karena kadar glukosa darah ibu sangat berperan dalam perkembangan janin, dan
berpuasa saat kehamilan akan memproduksi lebih banyak ketosis yang dikenal dengan “cepat merasakan lapar” yang mungkin berbahaya pada janin.
Kebutuhan zat besi wanita hamil kurang lebih 1.000 mg, 500 mg dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah dan 300 mg untuk transportasi ke
fetus ketika kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Wanita hamil membutuhkan zat besi
rata-rata 3,5 mghari. Pada metabolisme lemak terjadi peningkatan kadar kolesterol sampai 350 mg
atau lebih per 100 cc. Hormon somatotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainnya tersimpan di badan,
perut, paha, dan lengan.
Universitas Sumatera Utara
Pada metabolisme mineral yang terjadi adalah sebagai berikut: 1. Kalsium. Dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari, sedangkan untuk
pembentukan tulang terutama di trimester akhir dibutuhkan 30-40 gram. 2. Fosfor. Dibutuhkan rata-rata 2 grhari.
3. Air. Wanita hamil cenderung mengalami retensi air sulistyawati, 2011.
6 Sistem Muskuloskeletal Esterogen dan progesteron memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan
ligamen pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan
pada saat kelahiran. Ligamen pada simfisis pubis dan sakroiliaka akan menghilang karena berelaksasi sebagai efek dari esterogen. Simfisis pubis
melebar sampai 4 mm pada usia kehamilan 32 minggu dan sakrooksigeus tidak teraba, diikuti terabanya koksigis sebagai pengganti bagian belakang.
Adanya sakit punggung dan ligamen pada kehamilan tua disebabkan oleh meningkatnya pergerakan pelvis akibat pembesaran uterus. Bentuk tubuh selalu
berubah menyesuaikan dengan pembesaran uterus ke depan karena tidak adanya otot abdomen.
Bagi wanita yang kurus lekukan lumbalnya lebih dari normal dan menyebabkan lordosis dan gaya beratnya berpusat pada kaki bagian belakang. Hal
ini menyebabkan rasa sakit yang berulang terutama di bagian punggung. Oleh karena rasa sakit ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk relaksasi,
biasanya wanita hamil menganggap apa yang ia rasakan adalah suatau penderitaan yang kadang memengaruhi suasana psikologisnya. Selain sikap tubuh yang
Universitas Sumatera Utara
lordosis, gaya berjalan juga menjadi berbeda dibandingkan ketika tidak hamil, yang kelihatan seperti akan jatuh dan tertatih-tatih sulistyawati, 2011.
7 Sistem Integumen Sehubungan dengan tinggginya kadar hormonal, terjadi peningkatan
pigmentasi selama kehamilan. Keadaan ini sangat jelas terlihat pada kelompok wanita dengan warna kulit gelap atau hitam dan dapat dikenali pada payudara,
abdomen, vulva, serta wajah. Ketika terjadi pada kulit muka dikenal sebagai cloasma atau topeng kehamilan. Pada wajah biasanya terjadi pada daerah pipi dan
dahi sehingga dapat mengubah penampilan wanita tersebut. Linea alba adalah garis putih tipis yang membentang dari simfisis pubis
sampai umbilikus, dapat menjadi gelap yang biasa disebut linea nigra. Peningkatan pigmentasi ini akan berkurang sedikit demi sedikit setelah masa
kehamilan. Tingginya kadar hormon yang tersirkulasi dalam darah dan peningkatan
regangan pada kulit abdomen, paha, dan payudara bertanggung jawab pada timbulnya garis-garis yang berwarna merah muda atau kecokelatan pada daerah
tersebut. Tanda tersebut dikenal dengan nama striae gravidarum dan bisa menjadi lebih gelap warnanya pada multigravida dengan warna kulit gelap atau hitam.
Striae gravidarum ini akan berkurang setelah masa kehamilan dan biasanya nampak seperti garis-garis yang berwarna keperakan pada wanita kulit putih atau
warna gelaphitam yang mengilap. Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.
Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating hormone
Universitas Sumatera Utara
MSH yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Terkadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi,
dan hidung yang disebut cloasma gravidarum. Esterogen dan progesteron telah dilaporkan menimbulkan efek perangsangan melanosit Diczfalusy dan Troen,
1961. a. Striae Garvidarum
Terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan, garis-garis sedikit cekung kemerahan umumnya timbul pada kulit abdomen, terkadang pada kulit paha dan
payudara. Terjadi pada separuh wanita hamil. Pada wanita multipara sering kali ditemukan bersamaan dengan sikatriks striae kehamilan sebelumnya Hanifa
Wiknjosastro, 2002: 97-98. b. Diastasis Rekti
Terkadang otot dinding abdomen tidak dapat menahan tegangan yang diberikan kepadanya dan muskuli rekti terpisah di garis tengah sehingga
membentuk diastasis rekti dengan lebar yang bervariasi. Jika berat banyak bagian dari dinding uterus anterior yang hanya tertutp oleh kulit, fasia yang menipis, dan
peritoneum. c. Perubahan-Perubahan Vaskular Kulit
Angioma, nevus, dan telangiektasis vaskular spider timbul pada sekitar ² ₃
wanita kulit putih dan kira-kira 10 wanita kulit hitam selama kehamilan Bean dkk, 1949. Angioma adalah bintik-bintikgaris menonjol kecil merah pada kulit,
khususnya terjadi pada wajah, leher, dada atas, dan lengan dengan radikel-radikel bercabang keluar dari badan sentralnya. Paling mungkin disebabkan oleh
hiperesterogenemia. Palmar erythema merupakan bintik-bintik merah pada bagian
Universitas Sumatera Utara
telapak tangan. Sering ditemukan pada kehamilan, namun tidak ada arti klinis yang akan segera menghilang setelah kehamilan berakhir.
Perubahan sistem intugumen yang dirasakan ibu hamil adalah sebagai berikut.
1. Trimester 1 a. Palmar eritema kemerahan di telapak tangan dan spider nevi.
b. Linea albanigra. 2. Trimester 2 dan 3.
a. Chloasma dan perubahan warna areola. b. Striae gravidarum bulan 6-7 Sunarsih, 2011.
8 Payudara Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak
perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut:
a. Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat. b. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli.
c. Bayangan vena-vena lebih membiru. d. Hiperpigmentasi pada areola dan puting susu.
e. Kalau diperas akan keluar air susu jolong kolostrum berwarna kuning Mochtar, 1998.
Perkembangan payudara ini terjadi karena pengaruh hormon saat kehamilan yaitu esterogen, progesteron, dan somatomamotropin.
Universitas Sumatera Utara
Fungsi hormon yang mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI, antara lain sebagai berikut.
a. Esterogen. 1 Menimbulkan hipertropi sistem saluran payudara.
2 menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak semakin besar.
3 Tekanan serat saraf akibatpenimbunan lemak, air, dan garam menyebabkan rasa sakit pada payudara.
b. Progesteron 1 Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
2 Menambah sel asinus. c. Somatomamotropin.
1 Memengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin, dan laktoglobulin.
2 Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara hanifa wiknjosastro, 2002:95.
Perubahan payudara pada ibu hamil: a. Payudara menjadi lebih besar.
b. Areola payudara makin hitam karena hiperpigmentasi. c. Glandula Montgomery makin tampak menonjol di permukaan areola mammae.
d. Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu akan keluar cairan putih jernih kolostrum yang berasal dari kelenjar asinus yang mulai bereaksi.
e. Pengeluaran ASI belum terjadi karena prolaktin ini ditekan oleh PHH Prolactine Inhibiting Hormone.
Universitas Sumatera Utara
f. Setelah persalinan, dengan dilahirkannya plasenta, maka pengaruh esterogen, progesteron, dan somatomamotropin terhadap hipotalamus hilang sehingga
prolaktin dapat dikeluarkan dan laktasi terjadi Hanifa Wiknjosastro, 2002:95.
9 Sistem Endokrin Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior memproduksi LH dan
FSH. Follicle stimulating hormone FSH merangsang folikel de graaf untuk menjadi matang dan berpindah ke permukaan ovarium di mana ia dilepaskan.
Folikel yang kosong dikenal sebagai korpus luteum dirangsang oleh LH untuk memproduksi progesteron. Progesteron dan esterogen merangsang poliferasi dari
desidua lapisan dalam uterus dalam upaya mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi. Plasenta, yang terbentuk secra sempurna dan berfungsi 10
minggu setelah pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas korpus luteum untuk memproduksi esterogen dan progesterone.
Karakteristik hormon esterogen dan progesteron dapat di cermati dalam tabel di bawah ini:
Tabel 1-3. Karakteristik hormon esterogen dan progesteron Esterogen
Progesteron Pengaruh Umum
Menyebabkan pertumbuhan, baik ukuran maupun jumlah sel.
Peningkatan sekresi. Mengendurkan relaksasi otot-otot
polos.
Pengaruh Khusus
1. menyebabkan penebalan dari endometrium sehingga ovum
yang sudah dibuahi dapat berimplantasi
2. menyebabkan hipertropi dari dinding uterus dan
peningkatan ukuran pembuluh- pembuluh darah dan limfatik
1. Menyebabkan penebalan dari endometrium sehingga sel telur
yang sudah dibuahi dapat berimplantasi dan menyebabkan
relaksasi.
2. Mengistirahatkan otot-otot polos yang berakibat pada:
• Meningkatnya waktu
Universitas Sumatera Utara
yang mengakibatkan vaskularisasi, kongesti, dan
udema. Perubahan-perubahan ini
mengakibatkan munculnya: • tanda chadwick serviks,
vulva, dan vagina berubah menjadi berwarna
biruungu; • tanda goodle serviks
menjadi lembut pada perabaan;
• tanda hegar isthmus- segmen bawah rahim
menjadi lembut pada perabaan.
3. Hipertropi dan hiperplasi otot- otot uterus.
4. Hipertropi dan hiperplasi jaringan payudara, termasuk
sistem pembuluhpipa. pengosongan lambung dan
peristaltik usus; • Meningkatnya gastrik refluk
karena relaksasi kardiak sfingter sehingga
menyebabkan rasa panas dalam perut heartburn;
• Penurunan motilitas gastrointestinal, sehingga
menyebabkan konstipasi. • Pembuluh arteri dan dinding
vena relaksasi dan dilatasi sehingga meningkatkan
kapasitas vena dan venule yang menyebabkan
hemorroid wasir.
3. Menjaga peningkatan suhu basal ibu.
4. Merangsang perkembangan sistem alveolar payudara.
5. Dengan hormon relaksin melembutkanmengendurkan
jaringan ikat, ligamen-ligamen, otot-otot sehingga dapat
mengurangi sakit punggung dan nyeri ligamen.
Sumber: Pusdiknakes, 2003
10 Indeks Massa Tubuh IMT Dan Berat Badan Peningkatan berat badan selama kehamilan juga mencakup produksi konsepsi
janin, plasenta dan cairan amniotik, dan hipertropi beberapa jaringan maternal uterus, payudara, darah, cadangan lemak, cairan ekstraselular dan
ekstravaskular. Sebagian besar protein terdapat pada janin, tetapi terdapat juga pada uterus, darah, plasenta dan payudara. Sebaliknya, sebagian besar deposit
lemak terdapat pada jaringan adipose maternal, terutama regiogluteal dan paha atas, dan juga janin yang merupakan satu-satunya hal penting utama lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Peningkatan berat badan janin terjadi dengan lambat pada pertengahan pertama kehamilan dan meningkat lebih cepat pada 20 minggu kedua.
Peningkatan berat plasenta terjadi berlawanan, lebih cepat pada pertengahan pertama kehamilan. Cairan amniotik meningkat dengan cepat sejak minggu ke 10,
dari 300 ml pada 20 minggu, hingga puncaknya 1000 ml pada 35 minggu, kemudian mengalami sedikit penurunan. Berat uterus bertambah lebih cepat pada
20 minggu pertama. Berat payudara dan volume darah meningkat secara stabil selama kehamilan. Sebagian besar lemak yang di peroleh disimpan pada 30
minggu pertama. Sebagian besar cairan di retensi pada 30 minggu pertama tetapi meskipun tidak terjadi edema klinis 2 hingga 3 liter, cairan ekstraselular
mengalami retensi pada 10 minggu terakhir. Peningkatan berat badan optimal untuk rata-rata kehamilan adalah 12,5 kg, 9
kg diperoleh pada 20 minggu terakhir. Berat badan yang optimal ini berkaitan dengan resiko komplikasi terendah selama kehamilan dan persalinan serta berat
badan bayi lahir rendah. Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan. Tingkat edema,
laju metabolit, asupan diet, muntah atau diare, merokok, jumlah cairan amniotik, dan ukuran janin, semuanya harus di perhitungkan. Usia maternal, ukuran tubuh
prakehamilan, paritas, ras-etnisitas, hipertensi, dan diabetes juga mempengaruhi pola peningkatan berat badan maternal.
Peningkatan berat badan yang tepat bagi setiap ibu hamil saat ini didasarkan pada indeks masa tubuh prakehamilan, yang menggambarkan perbandingan antar
berat badan dan tinggi badan ibu.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.4. Rekomendasi kenaikan total berat badan ibu hamil berdasarkan berat badan ibu sebelum hamil.
Berat Badan Sebelum hamil [BBTBm²]
BMI Kenaikan BB Total yang
dianjurkan kg
Berat Badan Kurang Underweight 19,8
12,5-18 Berat Badan Normal normal
weight 19,8-26,0
11,5-16
Berat badan berlebih overweight 26,0-29,0
7-11,5 Obesitas
29,0 6,8
institut of Medicine: Nutrition during Pregnancy, Washington, DC, 1990, National Academy Press
Secara umum pertumbuhan optimal bayi yang belum lahir terjadi jika ibu yang memiliki BMI prakehamilan rendah 20 mengalami peningkatan lebih
banyak, dan pada ibu yang memiliki BMI tinggi 27 peningkatan berat badannya lebih sedikit daripada ibu yang memasuki kehamilan dengan berat
badan sehat Sunarsih, 2011.
11 Sistem Pernafasan Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim dan
pembentukan hormon progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena
memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan untuk dirinya Sulistyawati, 2011.
Selama masa hamil, perubahan pada pusat pernafasan menyebabkan penurunan ambang karbon dioksida. Progesteron dan esterogen di duga
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan peningkatan sensitivitas pusat pernafasan terhadap karbon dioksida. Selain itu, kesadaran wanita hamil akan kebutuhan nafas meningkat. Beberapa
wanita mengeluh mengalami dispnea saat istirahat Bobak, 2004. Meskipun fungsi paru tidak terganggu oleh karena kehamilan, penyakit
saluran pernafasan mungkin akan lebih serius selama kehamilan. Tidak diragukan lagi bahwa yang menjadi faktor penting adalah peningkatan kebutuhan oksigen
yang ditimbulkan oleh kehamilan serta mungkin peningkatan volume penutupan kritis, terutama saat telentang Cunningham, 2005.
12 Sistem Neurologi Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat menyebabkan timbulnya
gejala neurologis dan neuromuskular berikut: a. Kompresi saraf panggul atau stasis vaskular akibat pembesaran uterus dapat
menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah. b. Lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan nyeri tarikan pada saraf atau
kompresi akar saraf. c. Edema yang melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan carpal tunnel
syndrome selama trimester akhir kehamilan. Edema menekan saraf median di bawah ligamentum karpalis pergelangan tangan. Sindrom ini ditandai oleh
parestesia sensasi abnormal seperti rasa terbakar atau gatal akibat gangguan pada sistem saraf sensori dan nyeri pada tangan yang menjalar ke siku.
Tangan yang dominan biasanya paling banyak terkena.
Universitas Sumatera Utara
d. Akroestesia rasa baal dan gatal di tangan yang timbul akibat posisi bahu yang membungkuk dirasakan oleh beberapa wanita selama hamil. Keadaan ini
berkaitan dengan tarikan pada segmen pleksus brakialis. e. Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa cemas dan tidak
pasti tentang kehamilannya. Nyeri kepala dapat juga dihubungkan dengan gangguan penglihatan, seperti kesalahan refraksi, sinusitis, atau migren.
f. “nyeri kepala ringan”, rasa ingin pingsan, dan bahkan pingsan sinkop sering terjadi pada awal kehamilan. Ketidakstabilan vasomotor, hipotensi postural,
atau hipoglikemia mungkin merupakan keadaan yang bertanggung jawab atas gejala ini.
g. Hipokalsemia dapat menyebabkan timbulnya masalah neuromuskular, seperti kram otot atau tetani.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
3.1. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilaksanakan Notoatmodjo,
2003. Perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan meliputi perubahan sistem reproduksi, sistem urinaria, sistem kardiovaskular, sistem gastrointestinal,
metabolisme, sistem muskuloskeletal, sistem integumen, payudara, sistem endokrin, indeks massa tubuh IMT dan berat badan, sistem pernafasan dan
sistem neurologi. Adapun yang ingin diteliti oleh peneliti adalah pengetahuan ibu primigravida tentang adaptasi fisiologis selama kehamilan berdasarkan faktor-
faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan yaitu umur, pendidikan, pekerjaan dan sumber informasi.
Tingkat pengetahuan Tahu
Memahami Aplikasi
Analisis Sintesis
Evaluasi
Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan:
1. Umur
2. Tingkat pendidikan
3. Pekerjaan
4. Sumber informasi
5. Jenis kelamin
Tingkat pengetahuan ibu primigravida dalam menjawab
pertanyaan tentang adaptasi fisiologis kehamilan meliputi:
1.
Sistem reproduksi 2.
Sistem urinaria 3.
Sistem kardiovaskular 4.
Sistem gastrointestinal 5.
Metabolisme 6.
Sistem muskuloskletal 7.
Sistem integumen 8.
Payudara 9.
Sistem endokrin 10. Indeks Massa Tubuh IMT
dan Berat Badan 11. Sistem pernafasan
12. Sistem neurologi Kriteria
Baik : Bernilai 18-24 Cukup : Bernilai 9-17
Kurang : Bernilai 0-8
41
Universitas Sumatera Utara