anorganik di udara dengan  diameter  1  μm  sampai  maksimal  500  μm.  Materi
partikulat akan berada di udara dalam waktu relatif lama dalam keadaan melayang dan masuk ke dalam  tubuh manusia melalui saluran pernapasan.  Karena
komposisi materi partikulat  yang rumit dan pentingnya ukuran partikulat  dalam menentukan pajanan, banyak  istilah digunakan untuk menyatakan  materi
partikulat di udara. Beberapa istilah  mengacu  pada metode pengambilan  sampel udara seperti suspended particulate  matter  SPM,  total suspended particulate
TSP atau ballack smoke. Istilah lain lebih  mengacu pada tempat di saluran napas,  tempat materi partikulat mengendap yaitu  inhalable thoracic particulate
yang terutama mengendap pada saluran napas bagian bawah. Schwela, 2001 Asap menimbulkan iritasi mata, kulit dan gangguan saluran pernapasan
yang lebih berat, fungsi paru berkurang, bronkitis, asma eksaserbasi, dan kematian dini. Selain itu konsentrasi tinggi partikel-partikel iritasi pernapasan dapat
menyebabkan batuk terus-menerus, batuk berdahak, kesulitan bernapas dan radang paru. Materi partikulat juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh
dan fisiologi melalui mekanisme terhirupnya benda asing ke paru. Dampak yang ditimbulkan tergantung dari individu seperti umur, penyakit pernapasan
sebelumnya, infeksi dan kardiovaskuler dan ukuran partikel. Schwela, 2001 Partikel asap cenderung sangat kecil dengan ukuran hampir sama dengan
panjang gelombang cahaya yang terlihat. Partikel asap tersebut hampir sama dengan fraksi partikel PM 2,5 sehingga dapat menyebar dalam cahaya dan
mengganggu jarak pandang. Partikel halus dapat terinhalasi ke dalam paru sehingga lebih berisiko mengganggu kesehatan dibandingkan partikel lebih besar.
Brauer, 2007
2.2. Pembakaran
Proses pembakaran  adalah sebuah proses  kompleks yang melibatkan api, bahan bakar,  faktor iklim termasuk ketinggian dan  meteorologi. Pembakaran
bahan  organik  adalah proses oksidasi yang menghasilkan  uap air dan karbondioksida CO2 sehingga  terbentuk senyawa yang tidak teroksidasi
sempurna misalnya karbon monoksida  atau terbentuk senyawa tereduksi
Universitas Sumatera Utara
misalnya  metana dan amonia. Senyawa ini ditemukan  dalam asap yang terdiri dari partikel terhirup  iritan dan gas serta dalam beberapa  kasus mungkin
karsinogenik. Asap sendiri  adalah kompleks campuran dengan komponen  yang bergantung pada jenis bahan bakar, kadar air, bahan bakar aditif seperti pestisida
yang disemprot pada dedaunan atau pohon. Malilay, 1998 Pengaruh asap terhadap kesehatan terjadi melalui berbagai mekanisme,
antara lain iritasi langsung, kekurangan oksigen yang  menimbulkan sesak napas, serta absorpsi toksin. Cedera termal luka bakar terjadi pada daerah terkena pada
permukaan  eksternal tubuh, termasuk hidung dan  mulut; luka bakar di bawah trakea jarang  terjadi  karena adanya efisiensi saluran  napas bagian atas yang
menyerap panas. Kematian karena menghirup asap tanpa luka bakar jarang terjadi sekitar 10,  sedangkan kematian karena menghirup  asap dengan luka bakar
lebih sering, yaitu  sekitar 30-50.  California Thoracic Society American Lung Association, 2008
2.3. Dampak Asap Bakaran
Beberapa faktor yang berperan seperti cuaca, fase kebakaran dan struktur tanah dapat mempengaruhi sifat api dan efek asap kebakaran. Secara umum cuaca
berangin membuat konsentrasi asap lebih rendah karena asap akan bercampur dengan udara. Sistem cuaca regional akan membuat api kebakaran menyebar lebih
cepat dan membawa dampak yang lebih besar. Intensitas panas, khususnya saat awal kebakaran akan membawa asap ke udara dan menetap, kemudian turun jika
suhu menurun. Asap kebakaran pertama biasanya langsung dibawa angin sehingga menjadi prediksi area yang terbakar. National Interagency Fire Center,
2011 Kebanyakan orang dewasa sehat dan anak anak akan sembuh dengan cepat
dari pajanan asap dan tidak akan mendapat efek jangka panjang. Namun, populasi sensitive tertentu dapat mengalami gejala kronik yang lebih berat. Bahan yang
terkandung dalam asap bakaran dapat mengiritasi mukosa serta mencetuskan gangguan pernapasan akut dan kronik seperti asma, bronkitis, penurunan faal
paru, kanker sampai kematian. Gangguan fungsi makrofag, peningkatan kadar
Universitas Sumatera Utara
albumin dan laktosa dehidrogenase yang menunjukkan kerusakan membran sel serta kerusakan sel epitel dapat ditemukan akibat pajanan asap bakaran. A Guide
for Public Health Officials, 2008 Pada pasien penyakit jantung terdapat hubungan antara peningkatan
serangan jantung dengan jumlah partikel asap di udara. Orang berusia tua mudah terpengaruh oleh asap karena mekanisme pertahanan saluran napas mereka
terutama fungsi pembersih partikel sudah berkurang. Pajanan asap akan meningkatkan kemungkinan infeksi saluran napas oleh bakteri dan virus akibat
penekanan aktivitas makrofag sehingga timbul gejala pneumonia dan komplikasi pernapasan lain. Englert, 2004
Tabel 2.1. Pengaruh Polutan Asap Bakaran terhadap Sistem Pernapasan dan Organ Lain
Polutan Mekanisme
Efek Potensial pada Kesehatan Partikulat partikel
kecil    10  μ, diameter aero
dinamik  2.5 μ • Akut: iritasi bronkus,
inflamasi dan reaktivitas meningkat
• Berkurangnya bersihan mukosilier
• Mengurangi respons makrofag dan imunitas
lokal • Reaksi fibrotik
• Mengi, asma eksaserbasi • Infeksi saluran napas
• Bronkitis kronik dan PPOK • PPOK eksaserbasi
Karbon monoksida • Berikatan dengan
hemoglobin menghasilkan karboksi
hemoglobin yang dapat mengurangi transport
oksigen ke organ vital dan menyebabkan
• Berat badan bayi lahir rendah •
Meningkatnya kasus kematian perinatal
Universitas Sumatera Utara
gangguan janin Hidrokarbon
aromatik polisiklik benzo-alpyrene
Karsinogenik • Kanker paru
• Kanker mulut, nasofaring dan laring
Nitrogen dioksida •
Pajanan akut menyebabkan  reaktivitas
bronkus • Pajanan kronik dapat
meningkatkan kerentanan infeksi bakteri dan virus
• Mengi, asma eksaserbasi • Infeksi saluran napas
•  Berkurangnya fungsi paru anak
Sulfur dioksida •
Pajanan akut menyebabkan reaktivitas
bronkus • Pajanan kronik sulit
untuk memisahkan efek partikel
• Mengi, asma eksaserbasi • PPOK eksaserbasi
• Penyakit kardiovaskuler
Kondesat asap biomass, termasuk
hidrokarbon aromatik polisiklik
dan ion metal • Absorpsi racun ke
dalam lensa sehingga terjadi perubahan
oksidatif • Katarak
2.4.     Anatomi Jalan Napas