Gejala Respiratorik TINJAUAN PUSTAKA

2.5.2. Kapasitas Paru Untuk menguraikan peristiwa peristiwa dalam siklus paru, terkadang perlu menyatukan dua atau lebih volume di atas. Kombinasi seperti itu disebut kapasitas paru, yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Kapasitas inspirasi adalah jumlah udara yang dapat dihirup seseorang, dimulai pada tingkat ekspirasi normal dan pengembangan paru sampai jumlah maksimum. Kapasitas inspirasi paru sama dengan volume tidal ditambah volume cadangan inspirasi; jumlahnya kira kira 3500 ml. 2. Kapasitas residu fungsional adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada akhir ekspirasi normal. Kapasitas residu fungsional sama dengan volume cadangan ekspirasi ditambah volume residu; jumlahnya kira kira 2300 ml. 3. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak banyaknya. Kapasitas vital sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah volume tidal dan volume cadangan ekspirasi; jumlahnya kira kira 4600 ml. 4. Kapasitas paru total adalah volume maksimum yang dapat mengembangkan paru sebesar mungkin dengan inspirasi sekuat mungkin. Kapasitas paru total sama dengan kapasitas vital ditambah volume residu; jumlahnya kira kira 5800 ml.

2.6. Gejala Respiratorik

Gangguan pada fungsi pernapasan sering ditandai dengan gejala gejala berupa : batuk, berdahak, sesak napas, napas berbunyi wheeze, dan nyeri pleuritik. 1. Batuk Batuk merupakan mekanisme refleks yang sangat penting untuk menjaga jalan napas tetap terbuka paten dengan cara menyingkirkan hasil sekresi berupa lendir, gumpalan darah, ataupun benda asing yang menumpuk pada jalan napas. Namun sering terdapat batuk yang tidak bertujuan untuk mengeluarkan lendir maupun benda asing, seperti batuk yang disebabkan oleh iritasi jalan napas. Universitas Sumatera Utara 2. Batuk Berdarah Batuk berdarah atau hemoptisis sering merupakan petunjuk tentang adanya penyakit yang serius. Penyebab hemoptisis sangat beragam, namun penyebab tersering di seluruh dunia adalah tuberculosis, sedangkan di negara maju penyebab hemoptisis tersering adalah: bronchitis, bronkiektasis, dan kanker bronkogenik. Dahak yang bercampur darah sering didapati pada perokok yang masih sehat dan biasanya tidak dipedulikan oleh orang tersebut. 3. Sesak Napas Sesak napas atau dispnea adalah gejala subjektif berupa keinginan penderita untuk meningkatkan upaya mendapatkan udara pernapasan. Karena bersifat subjektif, dispnea tidak dapat diukur namun terdapat gradasi sesak napas. Dispnea sebagai akibat peningkatan upaya untuk bernapas dapat dijumpai pada berbagai kondisi klinis penyakit. Penyebabnya adalah meningkatnya tahanan jalan napas seperti pada obstruksi jalan napas atas, asma, dan pada penyakit obstruksi kronik. 4. Napas Berbunyi Wheeze adalah napas yang berbunyi seperti bunyi suling yang menunjukkan adanya penyempitan saluran napas, baik secara fisiologis oleh karena dahak ataupun secara anatomic oleh karena konstriksi. Wheezing dapat terjadi secara difus di seluruh dada seperti pada asma atau secara lokal seperti pada penyumbatan oleh lendir ataupun benda asing. Wheezing juga dapat timbul saat melakukan kegiatan agak berat. 5. Nyeri pleuritik Nyeri pleuritik adalah salah satu dari dua jenis nyeri dada chest pain; nyeri dada yang lain adalah nyeri sentral central pain, visceral pain. Nyeri pleuritik dapat ditentukan lokasinya dengan mudah, rasa nyeri ini intensitasnya bertambah jika batuk atau bernapas dalam. Nyeri pleuritik berkaitan dengan penyakit yang menimbulkan inflamasi pada pleura parietalis, seperti infeksi pneumonia, empiema, tuberculosis, trauma, tumor. Universitas Sumatera Utara

2.7. Fisiologi Peak Flow Meter