Kerangka Berpikir Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

31

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini digambarkan dalam Gambar 2.1 Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Belum maksimalnya realisasi pajak dengan target penerimaan pajak Efek perilaku penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan Basis teori: Signalling Theory, Agency Theory Tax avoidance Efektivitas Komite Audit Nilai Perusahaan Variabel Independen Variabel Dependen Variabel Moderating Metode Analisis Data Statistik Deskriptif Uji Model Regresi Analisis dan Pembahasan 32

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh tax avoidance terhadap nilai perusahaan Desai dan Dharmapala 2009 mengatakan sudut pandang tradisional terhadap penghindaran pajak perusahaan menunjukkan bahwa nilai pemegang saham seharusnya meningkat seiring dengan aktifitas penghindaran pajak perusahaan, namun hal ini berbeda dengan pandangan manajer mengenai aktivitas penghindaran pajak. Perspektif manajer atas penghindaran pajak mengatakan penghindaran pajak tidak selalu diinginkan oleh pemegang saham karena terdapat biaya yang harus dikeluarkan di waktu yang akan datang, seperti biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan pajak, tambahan biaya kepatuhan Wang, 2010. Hanlon dan Slemrod 2009 dalam penelitiannya menguji bagaimana reaksi pasar atas tindakan tax avoidance yang dilakukan oleh perusahaan, menunjukkan bahwa tindakan tax aggressiveness dapat meningkatkan atau menurunkan nilai saham perusahaan. Jika tax aggressiveness dipandang sebagai upaya untuk melakukan tax planning dan efisiensi pajak, maka pengaruhnya positif terhadap nilai perusahaan. Namun jika dipandang sebagai tindakan non compliance, hal tersebut akan meningkatkan risiko sehingga mengurangi nilai perusahaan. Chasbiandani dan Martani 2012, menyebutkan bahwa pemegang saham, sebagai pengawas menyetujui tindakan penghindaran pajak yang dilakukan oleh manajemen dan manfaat yang akan diterima atas imbal 33 jasa aktivitas tersebut lebih tinggi dibanding dengan biaya yang akan dikeluarkan. Pada dasarnya praktik penghindaran pajak masih dianggap sebagai benefit bukan sebuah risiko, terlebih lagi praktik penghindaran pajak merupakan salah satu cara manajemen untuk meminimalkan jumlah pajaknya dengan cara yang masih diperbolehkan, disamping itu semua, praktik penghindaran pajak dilakukan juga untuk meningkatkan nilai perusahaan. Wilson 2009, Wang 2010 dan Martani et al 2009 menemukan adanya pengaruh positif perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan. Hubungan positif tersebut menunjukkan bahwa manajerial melakukan perencanaan pajak dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan dan benefit yang diperoleh lebih besar daripada risikonya. Sedangkan Desai et al. 2009 menemukan pengaruh namun tidak signifikan antara penghindaran pajak dengan nilai perusahaan Torbin’s Q dalam konteks pada perusahaan di Amerika. Dari pemaparan diatas menunjukkan bahwa perencanaan pajak dalam kasus ini aktivitas penghindaran pajak dapat berdampak positif maupun negatif terhadap nilai perusahaan. Perencanaan pajak akan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan jika aktivitas perencanaan pajak dianggap lebih memberikan benefit dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perencanaan pajak perspektif tradisional, Desai et al. 2009. sedangkan perencanaan pajak 34 berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan jika manajer melakukan aktivitas perencanaan pajak guna menutupi tindakan oportunistik manajer dengan mamanipulasi laba yang dilaporkan dan kurang transparan manajer dalam menjalankan operasional perusahaan perspektif agency theory, Desai et al 2009. Selain itu, pengaruh negatif perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan mungkin disebabkan benefit yang diperoleh lebih kecil dibanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas perencanaan pajak, sehingga nilai perusahaan menurun Lestari, dkk 2014. Dari pemaparan diatas peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: H 1 : Tax avoidance berpengaruh terhadap nilai perusahaan 2. Pengaruh interaksi antara tax avoidance dan efektivitas komite audit terhadap Nilai Perusahaan Menurut Desai dan Dharmapala 2009 dalam Lestari 2014, tax planning melalui tax avoidance dengan nilai perusahaan firm value dipengaruhi oleh penerapan corporate governance. Jika kualitas corporate governance yang masih buruk dapat mendorong manajer untuk bertindak lebih agresif dalam pengelolaan pajak untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memaksimalkan pengembalian kepada pemegang saham. Sedangkan perencanaan pajak akan bermanfaat bagi perusahaan jika perusahaan memiliki corporate governance yang baik. Peranan mekanisme corporante governance dalam memonitoring aktivitas perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan mempunyai hasil 35 dan arah yang bervariasi dan belum konsisten seperti: Wahab et al 2012, Wilson 2009, Chen et al 2010, Wang 2010 dan Desai et al. 2009. Wahab et al 2009 mendapatkan hasil bahwa corporante governance berpengaruh negatif namun tidak signifikan dalam hubungan perencanaan pajak dengan nilai perusahaan dalam konteks perusahaan di U.K. Desai et al 2009 menguji pengaruh corporate governance terhadap hubungan tax avoidance dengan nilai perusahaan, dan hasilnya corporante governance tidak berpengaruh terhadap hubungan perencanaan pajak dengan nilai perusahaan dalam konteks perusahaan di Amerika. Belum konsistensinya peranan corporante governance dalam memonitoring perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan, mungkin disebabkan dimana dalam penelitian terdahulu kebanyakan hanya mengukur beberapa itemkomponen dari corporante governance secara parsial, belum secara keseluruhan Lestari, dkk 2014. Lestari,dkk 2014 mencoba mengukur corporante governance secara komprehensif dengan menggunakan check listindeks corporante governance yang dikembangkan oleh Hermawan 2009 dengan mengukur efektivitas dewan komisaris dan komite audit. Penelitian yang dilakukan oleh Annisa dan Kurniasih 2012 dimana penelitiannya menguji pengaruh dewan komisaris dan komite audit terhadap penghindaran pajak, hasil penelitian menyimpulkan bahwa 36 tidak terdapat pengaruh signifikan antara dewan komisaris terhadap penghindaran pajak dan terdapat pengaruh yang signifikan antara komite audit terhadap penghindaran pajak. Hal ini mungkin disebabkan karena ukuran dewan komisaris tidak dapat mempengaruhi keputusan manajemen dalam menentukan tindakan penghindaran pajak karena anggota dewa komisaris hanya sebagai formalitas untuk memenuhi peraturan yang dibuat oleh Badan Pengawas Pasar Modal. Keberhasilan komite audit dalam menjalankan tugasnya tentunya akan memberikan dampak yang positif terhadap penerapan corporate governance didalam perusahaan. Mayangsari dan Murtanto membuktikan bahwa reaksi pasar positif terhadap pengumuman pembentukan komite audt sebagai komponen penting dalam corporate governance di Indonesia Sutedi, 2011. Komite audit dibentuk untuk membantu dewan komisaris dalam melakukan monitoring dan pengawasan terhadap pengendalian internal perusahaan. Adanya pengawasan ini akan memastikan pencapaian kinerja perusahaan dan mampu meningkatkan nilai perusahaan Chan dan Li, 2008. Dengan kata lain, dengan adanya komite audit didalam suatu perusahaan, akan memberikan batasan ruang bagi manajer dalam melakukan manajemen laba atau dalam kasus ini melakukan aktivitas tax avoidance, sehingga perilaku manajemen akan sesuai untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan. 37 Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti ingin melihat pengaruh efektivitas komite audit terhadap hubungan antara tax avoidance dengan nilai perusahaan, maka hipotesis yang diujikan adalah sebagai berikut. H 2 : Efektivitas komite audit akan mempengaruhi hubungan antara tax avoidance dengan nilai perusahaan. 3. Pengaruh tax avoidance dan efektivitas komite audit secara simultan terhadap nilai perusahaan Hipotesis ini menguji secara bersamaan simultan variabel independen yaitu: tax avoidance dan efektivitas komite audit berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Dalam menentukan analisis dengan lebih dari dua variable independen, maka pengujian ini diperlukan untuk mengetahui pengaruh kedua variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Maka, hipotesis yang diajukan adalah: H 3 : Tax Avoidance dan efektivitas komite audit berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan. 38

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengungkapan CSR Dan GCG Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Moderating Variabel Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2010

5 107 123

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

ANALISIS PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP COST OF DEBT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SELAMA PERIODE 2010–2014.

0 3 14

ANALISIS PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP COST OF DEBT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP COST OF DEBT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SELAMA PERIODE 2010–2014.

0 4 14

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP COST OF DEBT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SELAMA PERIODE 2010–2014.

0 4 5

PENUTUP ANALISIS PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP COST OF DEBT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SELAMA PERIODE 2010–2014.

3 13 15

Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan dengan Transparansi Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

14 100 89

Pengaruh Tax Avoidance Jangka Panjang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Karakter Eksekutif Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2014).

7 33 49

Pengaruh Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) terhadap Biaya Utang (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014).

0 0 19

Pengaruh Profitabilitas, Tax Avoidance, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2016)

0 0 16