Operasionalisasi Variabel Penelitian METODE PENELITIAN

46 c. Uji t Parsial Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variable individu independen secara individu dalam menerangkan variable dependen Ghozali, 2013:178. Apabila t hitung tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variable independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5, jika nilai thitung ttabel maka secara satu persatu variable independen mempengaruhi variable dependen. Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 untuk tingkat signifikan = 5, maka variable independen secara satu persatu berpengaruh terhadap variable dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari pada 0,05 maka variable independen secara satu persatu tidak berpengaruh terhadap variable dependen.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variable yang digunakan berikut dengan definisi operasional dan cara pengukurannya. 1. Nilai Perusahaan Variable dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Variable ini akan diukur menggunakan Rasio Tobin’s Q. Rasio ini dikembangkan oleh James Tobin 1967 dan dinilai dapat memberikan informasi yang paling baik, karena rasio ini dapat menjelaskan berbagai 47 fenomena yang terjadi dalam kegiatan perusahaan seperti terjadinya perbedaan crossectional dalam pengambilan keputusan investasi dan diversifikasi, hubungan antar kepemilikan saham manajemen dan nilai perusahaan Sukamulja, 2004. Brealy dan Myers 2000 dalam Sukamulja 2004 menyebutkan bahwa perusahaan dengan nilai Q yang tinggi biasanya memiliki brand image perusahaan yang sangat kuat, namun pada perusahaan dengan nilai Q yang rendah umumnya berada pada industry yang sangat kompetitif atau industri yang mulai mengecil. Menurut Vinola Herawati 2008 dalam Chasbiandani 2012 menyebutkan bahwa nilai perusahaan diukur melalui adjusted Tobins Q, yang diformulasikan: Adjusted Tobin’s Q = MVE + D BVE + D Dimana: Tobin’s Q = Nilai perusahaan MVE = Nilai ekuitas pasar Market Value of Equity D = Nilai buku dari total hutang BE = Nilai buku dari equitas Book Value of Equity Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena dapat menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian setiap dana yang diinvestasikan Herawaty, 2008. Dimana semakin besar nilai Tobin’s Q menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan 48 yang baik, hal ini dapat terjadi karena semakin besar nilai pasar aset perusahaan dibandingkan dengan nilai buku aset perusahaan maka semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut Sukamulja, 2004. 2. Tax avoidance Untuk mengukur variabel Tax avoidance dalam penelitian ini adalah menggunakan pengukuran Cash Effective Tax Rate Cash ERT yaitu kas yang dikeluarkan untuk biaya pajak dibagi dengan laba sebelum pajak. Penggunaan pengukuran cash ETR dalam mengukur tax avoidance menurut Dyreng, et, al 2008 baik digunakan untuk menggambarkan kegiatan penghindaran pajak oleh perusahaan karena Cash ETR tidak terpengaruh dengan adanya perubahan estimasi seperti penyisihan penilaian atau perlindungan pajak. Cash ETR diformulasikan dengan rumus sebagai berikut: Cash ETRit = ∑ = 1 Cash Tax Paid it ∑ =1 Pretax Income it Dimana: Cash ETR it :Pengukuran tax avoidance perusahaan pada tahun t. Cash Tax Paid it :Pajak yang dibayar perusahaan secara kas pada tahun t. Pretax Income it : Laba perusahaan sebelum pajak pada tahun t 49 Semakin besar Cash ETR ini mengindikasikan semakin rendah tingkat penghindaran pajak perusahaan. 3. Efektivitas Komite Audit Variable moderasi muncul ketika ingin membuktikan hubungan penelitian antara dua variable yang tergantung pada variabel ketiga yang disebut dengan variable moderasi. Variable moderasi ini mempengaruhi arah dan atau kekuatan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Didalam penelitian ini, variable moderasi yang digunakan adalah variable efektivitas komite audit. Variable ini diukur menggunakan scoring melalui 3 karakteristik pengukuran yaitu aktivitas komite audit, ukuran komite audit dan kompetensi komite audit, independensi komite audit dianggap sudah pasti independen. Pengukuran ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hermawan 2009 dalam meneliti hubungan efektivitas dewan komisaris dan komite audit terhadap kualitas laba perusahaan. Pengukuran efektivitas komite audit menggunakan sistem scoring dalam penelitian Hermawan 2009 terlampir dalam lampiran 1. Apabila mendapat kategori good maka mendapatkan skor 3, apabila mengdapat kategori fair maka mendapatkan skor 2, dan apabila mendapat kategori poor maka hanya mendapatkan skor 1, dan untuk pertanyaan yang tidak ditemukan informasi dari laporan tahunan perusahaan akan diberikan penilaian poor. Skor dari masing-masing pertanyaan kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan hasil skor hasil komite audit dari perusahaan Chandra, 2011. Setelah itu skor yang telah dijumlahkan dibagi dengan jumlah skor maksimal sehingga akan 50 mendapatkan angka berupa index yang akan digunakan dalam penelitian ini Simanjuntak dan Sari, 2014. Berikut ini merupakan operasionalisasi variable yang dijelaskan melalui Table 3.3. Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Indikator Skala Tax avoidance Pajak yang dibayar perusahaan secara kas pada tahun t dibagi dengan laba sebelum pajak pada tahun t Skala Rasio Efektivitas Audit Hermawan, 2009 scoring melalui 3 karakteristik penilaian, yaitu aktivitas komite audit, ukuran komite audit dan kompetensi komite audit. Skala Rasio Nilai Perusahaan Herawati, 2008 dalam Chasbiandani, 2012 Nilai ekuitas pasar ditambah dengan nilai buku dari total hutang dibagi dengan nilai buku dari ekuitas ditambah dengan nilai buku dari hutang Skala Rasio Sumber: diolah dari berbagai sumber referensi 51

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengungkapan CSR Dan GCG Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Moderating Variabel Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2010

5 107 123

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

ANALISIS PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP COST OF DEBT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SELAMA PERIODE 2010–2014.

0 3 14

ANALISIS PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP COST OF DEBT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP COST OF DEBT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SELAMA PERIODE 2010–2014.

0 4 14

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP COST OF DEBT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SELAMA PERIODE 2010–2014.

0 4 5

PENUTUP ANALISIS PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP COST OF DEBT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SELAMA PERIODE 2010–2014.

3 13 15

Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan dengan Transparansi Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

14 100 89

Pengaruh Tax Avoidance Jangka Panjang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Karakter Eksekutif Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2014).

7 33 49

Pengaruh Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) terhadap Biaya Utang (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014).

0 0 19

Pengaruh Profitabilitas, Tax Avoidance, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2016)

0 0 16