Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Analisis Data Keadaan Geografis

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret 2012, diawali dengan tahap pengumpulan data sampai dengan pengolahan dan penyusunan laporan. Penelitian ini adalah analisis data sekunder dengan lokasi penelitian Provinsi Riau. Pengolahan dan analisis data dilakukan di Laboratorium Kebakaran Hutan dan Lahan Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor pada bulan April 2012.

3.2 Bahan dan Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian adalah satu unit komputer yang dilengkapi dengan software ArcView GIS Versi 3.2. dan MS. Office 2007. Data yang digunakan sebagai bahan di dalam penelitian adalah data sekunder tentang persebaran hotspot dari tahun 2009 hingga 2011 PHKA Kemenhut dan sebaran lahan gambut tahun 2011 di Provinsi Riau BBPPLP Kementan.

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Pengumpulan data

Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder yang dimaksud meliputi: i data sebaran hotspot di Provinsi Riau tahun 2009 hingga 2011, ii peta sebaran lahan gambut Provinsi Riau tahun 2011, dan iii berbagai literatur yang mendukung penelitian.

3.3.2 Pengolahan data

Pengolahan data terbagi menjadi dua, yaitu: 1 pengolahan data hotspot, dan 2 pengolahan data sebaran lahan gambut dan tutupan lahan. Pengolahan data hotspot dengan menggunakan perangkat software MS. Excel dengan mengguna- kan add ins Descriptive Statistics. Pengolahan sebaran lahan gambut dengan menggunakan software ArcView GIS Ver 3.2. Langkah awal dalam pengolahan data yaitu pengklasifikasian data hotspot menurut waktu tahun dan bulan serta sebaran menurut kabupaten. Selanjutnya data hotspot digabungkan overlay pada peta sebaran lahan gambut.

3.4 Analisis Data

Data hasil pengukuran dianalisis menggunakan Microsoft Office Excel dengan menggunakan add ins Descriptive Statistics. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya. Sugiyono 2010 menyebutkan analisis deskriptif sebagai statistik deskriptif tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Keadaan Geografis

Provinsi Riau terletak antara 01° 05’00”LS–02°25’00”LU atau antara 100°00’00”BT–105°05’00”BT. Luas daerah lebih kurang 8.915.016 ha 89.150 km 2 daratan dan perairan. Provinsi Riau terdiri dari 10 sepuluh kabupaten dan 2 dua kota, yaitu: Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, Siak, Kampar, Rokan Hulu, Bengkalis, Rokan Hilir, Kepulauan Meranti, Pekanbaru, dan Dumai. Adapun batas-batas Provinsi Riau bila dilihat posisinya dengan negara tetangga dan provinsi lainnya adalah: sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka dan Provinsi Sumatera Utara, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat, sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Kepulauan Riau dan Selat Malaka, dan sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara Gambar 1. Gambar 1 Peta Provinsi Riau BPS Riau 2010

4.2 Keadaan Iklim