semua tingkatan pohon semai, tiang, pancang dan pohon dan tumbuhan bawah paku, liana, herba, semak belukar dan rumput.
Tabel 2 Alat dan bahan analisis vegetasi
AlatBahan Kegunaan
Alat:
GPS 60 Garmin
Menenentukan posisi sampling Meteran
Mengukur kuadrat dan DBH Patok-patok
Membuat kuadrat Sasak
Membuat herbarium kering Gunting, golokparang
Memotong vegetasi Oven
Mengeringkan spesimen Bahan:
Alkohol 96 Mengawetkan spesimen
Tali rafia Membuat kuadrat
Kantong plastik Menyimpan sampel vegetasi
Label Memberi nama spesimen
Kertas koran Mengeringkan spesimen
Jalur di tiap tipe vegetasi riparian berupa garis berpetak yang tegak lurus dengan tepi Sungai Cisadane. Jalur di tiap stasiun sebanyak dua jalur dengan jarak
jalur 15-20 meter. Jarak antar jalur di Stasiun 1, Stasiun 2, Stasiun 3, Stasiun 6, Stasiun 7 dan Stasiun 8 yaitu 15 m. Jarak antar jalur di Stasiun 4 dan Stasiun 5
yaitu 20 m. Ukuran panjang petak disesuaikan dengan lebar zona vegetasi riparian. Ukuran petak 20 m x 20 m untuk pengamatan pohon diameter 20 cm,
10 m x 10 m untuk tiang diameter 10 - 20 cm, 5 m x 5 m untuk pancang tinggi ≥ 1,5 m, diameter 10 cm dan 2 m x 2 m untuk semai mulai kecambahanakan
hingga tinggi 1,5 m Soerianegara dan Indrawan 2008 Gambar 4.
Gambar 4 Lay Out metode garis berpetak untuk analisis vegetasi riparian. A 2 m x 2 m, B 5 m x 5 m, C 10 m x 10 m, dan
D 20 m x 20 m.
sungai
D C
B A
zona riparia daratan
Sampel vegetasi riparian dikoleksi dan diawetkan dengan alkohol 96. Selanjutnya, vegetasi dikeringkan dalam oven pada suhu 40-50ºC selama sekitar
48 jam di Laboratorium Ekologi, Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan IPB. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan buku-buku indentifikasi.
c. Metode Analisis Data
Struktur vegetasi riparian yang diamati berupa kelimpahan dan kerapatan Barbour et al. 1999. Komposisi vegetasi riparian ditunjukkan dengan Indeks
Kekayaan Jenis Margalef R dan Indeks Keanekaragaman Jenis Shannon-Wiener H’. Rumus-rumus yang digunakan yaitu:
Kerapatandensitas
Kerapatan adalah banyaknya individu per unit area Barbour et al. 1999. Kerapatan yaitu:
Indeks Kekayaan Jenis Species RichnessR
Kekayaan jenis adalah banyaknya jenis dalam suatu komunitas. Nilai kekayaan jenis dalam suatu komunitas diukur dengan Indeks Margalef Magurran
1991. Indeks Kekayaan Jenis R dengan rumus yaitu:
Indeks Keanekaragaman Jenis H’
Keanekaragaman jenis diketahui berdasarkan Indeks Keanekaragaman Jenis H’ dari Shannon-Wiener Krebs 1972; Magurran 1991 dengan rumus berikut:
R = S-1ln N
Keterangan: R = Nilai Indeks Kekayaan Jenis Margalef
S = Jumlah jenis yang ditemukan
N = Jumlah total individu
K = 10000 ab
Keterangan: K = Kerapatan vegetasi ind.ha
a = banyaknya vegetasi individu b = luas plot m
2
3.5 Kualitas Air Sungai Cisadane
Kualitas air yang diamati terdiri atas faktor fisika, kimia dan biologi. Faktor fisika air Sungai Cisadane yaitu kecepatan arus, kecerahan Secchi, Suspended
Solids TSS dan suhu. Faktor kimia air sungai yaitu pH, Dissolved OxygenDO,
Biochemical Oxygen Demand BOD, Chemical Oxygen DemandCOD, Total
NitrogenTN, dan Total FosfatTP. Faktor biologi air sungai yaitu nama jenis, jumlah, kepadatan dan Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener
H’ makrozoobentos.
a. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan yaitu keping SecchiSecchi disc, water sampler
600 ml, jala surber 30 cm x 30 cm, Eckman Grab 25 cm x 25 cm, stopwatch
, mikroskop, kamera mikroskop digital, saringan, formalin 4, reagen Rose Bengal 1 ,
termometer Hg, pH meter, botol winkler, alat dan bahan titrasi Tabel 3.
b. Metode Pengumpulan Data
Data yang akan diperoleh merupakan data primer. Data primer dengan mengambil sampel makrozoobentos Sungai Cisadane, yang merupakan faktor
biologis perairan dan mengukur faktor fisika dan kimia perairan. Pengamatan dan pengambilan sampel air Sungai Cisadane secara komposit dilakukan pada musim
kemarau Agustus dan Oktober 2011 dan hujan November 2011 bersamaan dengan pengambilan data vegetasi riparian. Pengukuran faktor fisika dan kimia air
permukaan sungai dilakukan sesaat baik secara in situdi lapangan maupun ex situ
di laboratorium. Waktu pengamatan pada pukul 09.00-14.00 WIB. Air diambil lalu dimasukkan ke dalam botol plastik dan dimasukkan ke dalam cool
H’ = - ∑p
i
log
2
p
i
Keterangan: H’ = Indeks Keanekaragaman Jenis Shannon-Wiener
p
i
= proporsi kerapatan jenis ke-i = niN ni = kerapatan jenis ke-i
N = kerapatan seluruh jenis K = kerapatan=
jumlah individu suatu jenis dalam luas plot contoh luas plot contoh