hasil analisis LQ menunjukkan bahwa subsektor Perikanan merupakan subsektor dengan LQ tertinggi kelima dari semua subsektor PDRB, yaitu dengan LQ 2,09.
Sementara terhadap sektor Pertanian, sektor ini berada pada urutan ketiga setelah subsektor Tanaman Bahan Makanan dan subsektor Peternakan.
Hidayat 2004 dalam mengidentifikasikan sektor basis dan non basis di Kabupaten Purbalingga tahun 1996-2003 menemukan bahwa laju pertumbuhan
adalah positif. Berdasarkan perhitungan LQ yang merupakan sektor basis bagi Kabupaten Purbalingga tahun 1996-2003 adalah sektor Pertambangan dan
Penggalian, sektor Industri Pengolahan, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, sektor Bangunan dan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran.
Butar-butar 2004 dalam mengidentifikasikan sektor-sektor basis Kota Batam periode 1998-2002 diperoleh hasil bahwa prioritas pengembangan wilayah
Batam dibagi menjadi 4 empat kelompok prioritas berdasarkan penggabungan analisis LQ, rata-rata kontribusi sektor ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kota
Batam. Hasil penelitian tersebut adalah prioritas 1 adalah sektor Industri Pengolahan, prioritas 2 adalah sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, dan prioritas 3
adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran.
2.3 Kerangka Pemikiran
Model pembangunan ekonomi daerah melalui pendekatan sektoral harus melihat dan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya potensial di masing-
masing daerah tersebut. Untuk mengidentifikasi sektor potensialunggulan di Provinsi Gorontalo dapat dilihat melalui indikator PDRB yaitu dari sisi kontribusi,
laju pertumbuhan dan sumber pertumbuhan. Selain itu untuk melihat keunggulan komparatif terhadap nasional digunakan analisis Location Quotient. Dengan
identifikasi sektor-sektor ungguluan tersebut, maka perencanaan pembangunan dapat diprioritaskan pada sektor tersebut.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Pembangunan Ekonomi Provinsi Gorontalo
• Struktur Ekonomi • Laju Pertumbuhan
• Sumber Pertumbuhan
Pendekatan Sektoral
Keterbatasan Sumber daya dan Potensi Daerah
Indikator Perekonomian
Basis Ekonomi Wilayah
Analisis Location Quotient
Prioritas Pembangunan dan Implikasi Kebijakan
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dua cara, yaitu:
• Berdasarkan data sekunder. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari publikasi Badan Pusat Statistik BPS, dan BPS Provinsi
Gorontalo. Adapun data yang digunakan adalah: 1.
Data PDRB Provinsi Gorontalo menurut Lapangan Usaha tahun 2001- 2008 atas dasar berlaku dan harga konstan 2000.
2. Data PDB menurut Lapangan Usaha tahun 2001-2008 atas dasar harga
berlaku dan harga konstan 2000. • Penelitian Kepustakaan. Untuk menunjang kelengkapan bahan-bahan serta
sumber, penulis memanfaatkan literatur yang ada di beberapa perpustakaan terkait, dan buku-buku pedoman digunakan untuk menambah wawasan
mengenai permasalahan yang sedang diteliti.
3.2. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif, yaitu teknik yang digunakan untuk menggambarkan suatu hal secara umum dan
bertujuan untuk mempermudah penjelasan dan biasanya melalui penafsiran tabel- tabel atau grafik. Analisis lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Location Quotient, yaitu untuk menganalisis sektor basis di Provinsi Gorontalo.