4.2 Kondisi Ekonomi Provinsi Gorontalo
4.2.1 Struktur Ekonomi Sektoral
Peranan sektor-sektor dalam PDRB yang dapat dilihat dari besarnya sumbangan tiap-tiap sektor menggambarkan struktur ekonomi daerah tersebut.
Struktur perekonomian suatu daerah akan menggambarkan polatatanan ekonomi daerah tersebut. Struktur ekonomi di suatu daerah akan sangat tergantung dari
seberapa besar kemampuan sektor-sektor tersebut dalam memproduksi barang dan jasa.
Tabel 4.1 Kontribusi PDRB Gorontalo menurut Sektor Ekonomi Tahun 2001- 2008
Lapangan Usaha Tahun
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-
rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pertanian 32,58 30,75
32,45 30,47
28,04 30,58
30,51 31,32 30,84 Pertambangan dan
Penggalian 0,88 0,75 0,75 0,81 0,95 1,01 1,12 1,08 0,92
Industri Pengolahan
11,39 8,69 7,97 8,31 7,18 5,90 5,55 4,93 7,49 Listrik, Gas, dan
Air Bersih 0,66 0,79 0,87 0,91 0,79 0,70 0,71 0,58 0,75
Bangunan 7,63 7,96 6,95 6,57 6,29 6,78 6,77 6,69 6,96
Perdagangan, Hotel dan
Restoran 16,36 15,38
14,06 13,27
11,89 11,49
11,14 10,26 12,98 Pengangkutan dan
Komunikasi 11,67 9,22 8,08 8,44 8,07 8,41 8,92 8,63 8,93
Keuangan, Real Estat Jasa Persh
5,80 6,77 8,61 10,31
10,48 10,17
10,44 9,95 9,07 Jasa - jasa
13,03 19,69
20,26 20,92
26,31 24,95
24,84 26,57 22,07 PDRB 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS Provinsi Gorontalo diolah
Semakin besar nilai tambah yang dihasilkan oleh suatu sektor ekonomi maka akan semakin besar pula tingkat ketergantungan suatu daerah terhadap
sektor ekonomi tersebut. Apabila sumbangan suatu sektor relatif besar, maka
seandainya terjadi sedikit gangguan pada sektor tersebut, maka akan dapat mengakibatkan permasalahan dalam perekonomian Gorontalo. Namun demikian,
sektor dengan kontribusi yang kecil tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebab terdapat kemungkinan bahwa sektor tersebut mempunyai potensi untuk
dikembangkan dan akan menjadi andalan wilayah di waktu yang akan datang. Berdasarkan tabel 4.1, terdapat tiga sektor di Gorontalo yang memiliki
kontribusi cukup besar terhadap perekonomian di Gorontalo. Sektor-sektor tersebut yaitu sektor Pertanian, sektor Jasa-jasa dan sektor Perdagangan, Hotel
dan Restoran. Sedangkan sektor dengan kontribusi terendah adalah sektor Pertambangan dan Penggalian, dan sektor Listrik, Gas dan Air Bersih.
Dari ketiga
sektor-sektor dengan kontribusi besar tersebut, sektor Pertanian merupakan sektor yang sangat dominan dengan kontribusi selalu berada pada
posisi teratas dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya selama periode penelitian dan memiliki kontribusi rata-rata sebesar 30,84 persen. Kontribusi
sektor Pertanian ini pada tahun 2001 sebesar 32,58 persen dan pada tahun 2008 sebesar 31,32 persen, walaupun selama kurun waktu tersebut kontribusinya
terbilang fluktuatif. Sementara itu, sektor Jasa-jasa memiliki kontribusi sebesar 13,03 persen pada tahun 2001 dan memiliki kecenderungan untuk terus meningkat
kontribusinya, hingga pada tahun 2008 kontribusinya menjadi sebesar 26,57 persen. Sedangkan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran walaupun merupakan
sektor dengan kontribusi terbesar ketiga dengan kontribusi rata-rata sebesar 12,98 persen, namun kontribusinya selama kurun waktu delapan tahun ini semakin
menurun, yaitu dari sebesar 16,36 persen pada tahun 2001 menjadi sebesar 10,26
persen pada tahun 2008. Selain ketiga sektor dominan diatas, sektor-sektor lainnya yang mengalami
kontribusi semakin besar selama kurun waktu 2001-2008 adalah sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,88 persen pada tahun 2001 dan
meningkat menjadi sebesar 1,08 persen pada tahun 2008. Sektor Listrik, Gas dan Air Minum sebesar 0,66 persen pada tahun 2001 menjadi 0,58 persen pada tahun
2008. Sektor Keuangan dan Jasa Persewaan sebesar 5,80 persen pada tahun 2001, dan meningkat pada tahun 2008 menjadi sebesar 9,95 persen
Sementara sektor-sektor yang memiliki kontribusi semakin mengecil adalah sektor Industri Pengolahan yaitu dengan kontribusi sebesar 11,39 persen pada
tahun 2001, menjadi sebesar 4,93 persen pada tahun 2008. Sektor Bangunan yang memiliki kontribusi sebesar 6,69 persen pada tahun 2008, lebih kecil
dibandingkan kontribusinya pada tahun 2001 yaitu sebesar 7,63 persen. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 8,63 persen pada tahun 2008, menurun
apabila dibandingkan dengan kontribusinya pada tahun 2001 yaitu sebesar 11,67 persen.
Apabila dilihat dari sektor-sektor yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap PDRB Gorontalo, maka struktur perekonomian Gorontalo di dominasi
yang termasuk dalam kelompok sektor Primer Pertanian dan sektor Tersier Perdagangan dan Jasa-jasa. Sementara itu peranan sektor Sekunder terbilang
sangat kecil, sehingga terlihat pertumbuhan perekonomian yang tidak linier dimana bergerak dari primer ke tersier. Dengan masih lemahnya kontribusi sektor
Sekunder yang biasanya dimotori oleh sektor Industri Pengolahan 7,49 persen,
maka hasil produksi sektor Pertanian lebih banyak diekspor dalam bentuk bahan mentahbelum diolah yang cenderung memiliki nilai tambah rendah, karena hasil
produksi tersebut tidak mampu diserap oleh sektor Industri Pengolahan. Ekspor produksi pertanian Provinsi Gorontalo yang sebagian besar berupa komoditas
Jagung, Kelapa, Sapi dan Ikan ke luar daerah seperti pulau Jawa dan luar negeri seperti Jepang, Malaysia dan Filipina masih dalam bentuk bahan mentah sehingga
selain memiliki nilai tambah yang masih rendah juga sangat rentan terhadap kemungkinan rusaknya produk-produk tersebut pada saat pengiriman sehingga
dapat menurunkan kualitas produk.
4.2.2 Pertumbuhan Ekonomi Sektoral