Keterangan: p = banyaknya parameter model regresi
n = banyaknya pohon contoh dalam penyusunan regresi tersebut. Dalam analisa tersebut hipotesis yang diuji adalah:
H : β = 0  lawan  H
1
: β ≠ 0 Dengan kaidah keputusannya:
F hitung  F tabel maka tolak H F hitung
≤ F tabel maka terima H Jika  H
1
yang  diterima  tolak  H ,  maka  regresi  tersebut  nyata,  artinya  ada
keterkaitan antara peubah bebas diameter pohon dengan peubah tidak bebasnya volume  pohon.  Sehingga  setiap  ada  perubahan  pada  peubah  bebasnya  akan
terjadi perubahan pada peubah tidak  bebasnya. Jika H yang diterima tolak H
1
, maka regresi tersebut tidak nyata, artinya persamaan regresi tidak dapat digunakan
untuk menduga volume pohon berdasarkan peubah bebasnya.
3.4.5  Validasi Model
Jumlah  Pohon  contoh  yang  telah  dialokasikan  untuk  pengujian  validasi model sebanyak 33 pohon atau 13 dari jumlah pohon contoh. Uji validasi model
dilakukan  untuk menguji persamaan-persaman yang telah di uji sebelumnya pada penyusunan  regresi.  Uji  validasi  ini  dilakukan  dengan  cara  mencari  dan
membandingkan nilai dari Simpangan Agregasi SA, Simpangan Rata-rata SR, RMSE Root Mean Square Error, bias dan uji Chi-square. Nilai-nilai pengujian
validasi tersebut dapat dihitung dengan rumus di bawah ini: 1.
Simpangan agregat agregative deviation Simpangan  agregat  merupakan  selisih  antara  jumlah  volume  dugaan  Vt
i
dengan  volume  aktual  Va
i
.  Persamaan  yang  baik  memiliki  nilai  Simpangan Agregat  SA  yang  berkisar  dari  -1  sampai  +1  Spurr  1952.  Nilai  SA  dapat
dihitung dengan rumus:
1 1
1 n
n t i
a i i
i n
t i i
V V
S A V
 
 
 
2.  Simpangan rata-rata mean deviation Simpangan  rata-rata  merupakan  rata-rata  jumlah  dari  nilai  mutlak  selisih
antara  jumlah  volume  dugaan  Vt
i
dan  volume  aktual  Va
i
,  proporsional
terhadap jumlah volume dugaan Vt
i
. Nilai simpangan rata-rata yang baik adalah tidak lebih dari 10  Spurr 1952.
Simpangan rata-rata dapat dihitung dengan rumus:
1
1 0 0
n t i
a i i
t i
V V
V S R
x n
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
3. RMSE Root Mean Square Error
RMSE  menggambarkan  besarnya  selisih  suatu  nilai  dugaan  terhadap  nilai sebenarnya.  Nilai  RMSE  yang  lebih  kecil,  menunjukkan  model  persamaan
penduga volume yang lebih baik. RMSE dihitung dengan rumus:
2 1
100
n ti
a i i
a i
V V
V RM SE
x n
 
 
 
 
4.   Bias Bias  B  adalah  kesalahan  sistematis  yang  dapat  terjadi  karena  kesalahan
dalam  pengukuran,  kesalahan  teknis  pengukuran  maupun  kesalahan  karena  alat ukur. Akca 1995. Bias dapat dihitung dengan rumus:
1
1 0 0
t i a i
n a i
i
V V
V B
x n
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
5. Uji Chi-square
Uji χ²  chi-square,  yaitu  alat  untuk  menguji  apakah  volume  pohon  yang
diduga  dengan  tabel  volume  pohon  dugaan  Vt
i
berbeda  dengan  volume  pohon aktualnya Va
i
Walpole 1993. Hipotesis yang diuji sebagai berikut: H
: Vt = Va dan H
1
: Vt ≠ Va
Kriterium ujinya menggunakan rumus sebagai berikut:
χ²
hitung
=
 
2 1
n ti
ai i
ai
V V
V
Kaidah keputusannya adalah sebagai berikut: χ²
hitung
χ²
tabel α,n-1
, maka terima H
1
χ²
hitung
≤ χ²
tabel α,n-1
, maka terima H
keterangan: Vt
i
: Volume dugaan tabel m
3
Va
i
: Volume aktual m
3
3.4.6  Pemilihan Model Persamaan Regresi Penduga Terbaik