53.46 50 Identifikasi morfometri karakteristik dan ekstraksi komponen bioaktif daging kelelawar di Sulawesi

penelitian ini dapat menjadi informasi tentang pendugaan bobot karkas dan nonkarkas berdasarkan bobot hidup, serta pendugaan bobot komponen karkas berdasarkan bobot karkas yang dapat dimanfaatkan sebagai acuan pegembangan potensi kelelawar sebagai satwa harapan sumber daging yang ketersediaannya kontinu melalui budi daya. Bahan dan Metode Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah Manado dan Pakuure Sulawesi Utara, Lamaya Gorontalo, serta Matialemba, Peonea, dan Kolono Sulawesi Tengah Pengambilan data potongan karkas dan nonkarkas kelelawar pemakan buah dilakukan di Labaratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Sam Ratulangi untuk kelelawar yang berasal dari Pasar Manado, sedangkan yang lainnya dilakukan di lokasi masing-masing. Lama penelitian enam bulan dimulai dari Maret sampai Oktober 2011. Bahan dan Alat Penelitian Penelitian ini menggunakan enam jenis kelelawar dari enam lokasi, yaitu A. celebensis dari Lamaya sebanyak 7 ekor dengan kisaran bobot badan 300.90- 395.80 g, dan dari Kolono sebanyak 11 ekor dengan kisaran bobot badan 274.40- 533.90 g. N. cephalotes dari Pakuure sebanyak 8 ekor dengan kisaran bobot badan 43.14-60 g. P. alecto dari pasar Bersehati sebanyak 15 ekor dengan kisaran bobot badan 450-545 g, Lamaya sebanyak 7 ekor dengan kisaran bobot badan 333.60 - 600 g, Matialemba sebanyak 7 ekor dengan kisaran bobot badan 719-779 g, dan Kolono sebanyak 7 ekor dengan kisaran bobot badan 325 –795 g. R. amplexicaudatus dari Peonea sebanyak 8 ekor dengan kisaran bobot badan 58.50- 149.60 g. Thoopterus sp dari Pakuure yang terdiri atas T. nigrescens sebanyak 9 ekor dengan kisaran bobot badan 59 –156.50 g, Thoopterus sp 2 sebanyak 5 ekor dengan kisaran bobot badan 22.50 –39.30 g. Peralatan dan bahan yang digunakan adalah kompas, GPS Global Position System, jaring kabut, senter, kain blacu, timbangan, kamera, alkohol, kapas, kandang penampungan dalam bentuk ram kawat, gunting, silet, pisau, timbangan digital kapasitas 1000 g, juga seperangkat alat untuk keamanan diri. Metode Penelitian Kelelawar yang berasal dari Pasar Bersehati Manado telah mengalami transportasi dari asalnya selama satu minggu dan sudah dikandangkan selama dua hari. Selama transportasi, kelelawar diberikan pakan berupa pepaya dan pisang sehari sekali, sedangkan kelelawar yang ditangkap di lima lokasi, sebelum dilakukan pengukuran bobot, dimasukkan ke dalam kandang selama semalam. Sebelum disembelih, masing-masing kelelawar ditimbang untuk mengetahui bobot hidupnya. Kelelawar yang sudah mati kemudian dibakar bulunya menggunakan kompor gas. Penyembelihan dilakukan dengan pemotongan kedua sayap mulai dari lengan atas sampai betis, dan bagian leher sehingga kulit, otot, vena jugolaris, dan eshopagus terpotong sempurna. Pengeluaran isi rongga perut dan rongga dada dilakukan dengan menyayat dinding abdomen sampai dada. Batasan karkas dan nonkarkas yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti batasan ternak konvensional, yaitu karkas terdiri atas tulang, daging, dan lemak. Pada penelitian ini, kulit dipisahkan dengan lemak dan dimasukkan ke dalam komponen karkas karena daging kelelawar yang dikonsumsi tidak dikuliti. Yang termasuk dalam definisi kulit dalam penelitian ini adalah kulit beserta lemak di bawah kulit atau lemak subkutan, sedangkan lemak adalah lemak tubuh tanpa lemak di bawah kulit atau lemak intramuskuler. Komponen nonkarkas adalah rongga dada dan rongga perut yang terdiri atas paru-paru, hati, ginjal, limfa, dan usus. Pengukuran bobot badan dilakukan dengan penimbangan sebelum penyembelihan g. Bobot karkas panas dihitung dengan mengurangi bobot badan dengan bobot kepala, sayap, rongga perut, dan rongga dada g. Persentase karkas panas dihitung dengan perbandingan bobot karkas panas dengan bobot badan dikalikan seratus persen . Persentase daging adalah perbandingan antara bobot daging dan bobot karkas dikalikan seratus persen . Persentase tulang adalah perbandingan antara bobot tulang dengan bobot karkas dikalikan seratus persen . Persentase lemak adalah perbandingan antara bobot lemak dan bobot karkas dikalikan seratus persen . Persentase kulit adalah perbandingan antara bobot kulit dengan bobot karkas dikalikan seratus persen . Persentase nonkarkas adalah perbandingan antara bobot nonkarkas dan bobot badan dikalikan seratus . Persentase bagian-bagian nonkarkas adalah perbandingan bobot bagian nonkarkas dengan bobot nonkarkas dikalikan seratus persen. Analisis Data Hasil analisis data produksi karkas dan komponen karkas diuraikan secara deskriptif