5.13 Identifikasi morfometri karakteristik dan ekstraksi komponen bioaktif daging kelelawar di Sulawesi

Metode Penelitian Kelelawar yang berasal dari Pasar Bersehati Manado telah mengalami transportasi dari asalnya selama satu minggu dan sudah dikandangkan selama dua hari. Selama transportasi, kelelawar diberikan pakan berupa pepaya dan pisang sehari sekali, sedangkan kelelawar yang ditangkap di lima lokasi, sebelum dilakukan pengukuran bobot, dimasukkan ke dalam kandang selama semalam. Sebelum disembelih, masing-masing kelelawar ditimbang untuk mengetahui bobot hidupnya. Kelelawar yang sudah mati kemudian dibakar bulunya menggunakan kompor gas. Penyembelihan dilakukan dengan pemotongan kedua sayap mulai dari lengan atas sampai betis, dan bagian leher sehingga kulit, otot, vena jugolaris, dan eshopagus terpotong sempurna. Pengeluaran isi rongga perut dan rongga dada dilakukan dengan menyayat dinding abdomen sampai dada. Batasan karkas dan nonkarkas yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti batasan ternak konvensional, yaitu karkas terdiri atas tulang, daging, dan lemak. Pada penelitian ini, kulit dipisahkan dengan lemak dan dimasukkan ke dalam komponen karkas karena daging kelelawar yang dikonsumsi tidak dikuliti. Yang termasuk dalam definisi kulit dalam penelitian ini adalah kulit beserta lemak di bawah kulit atau lemak subkutan, sedangkan lemak adalah lemak tubuh tanpa lemak di bawah kulit atau lemak intramuskuler. Komponen nonkarkas adalah rongga dada dan rongga perut yang terdiri atas paru-paru, hati, ginjal, limfa, dan usus. Pengukuran bobot badan dilakukan dengan penimbangan sebelum penyembelihan g. Bobot karkas panas dihitung dengan mengurangi bobot badan dengan bobot kepala, sayap, rongga perut, dan rongga dada g. Persentase karkas panas dihitung dengan perbandingan bobot karkas panas dengan bobot badan dikalikan seratus persen . Persentase daging adalah perbandingan antara bobot daging dan bobot karkas dikalikan seratus persen . Persentase tulang adalah perbandingan antara bobot tulang dengan bobot karkas dikalikan seratus persen . Persentase lemak adalah perbandingan antara bobot lemak dan bobot karkas dikalikan seratus persen . Persentase kulit adalah perbandingan antara bobot kulit dengan bobot karkas dikalikan seratus persen . Persentase nonkarkas adalah perbandingan antara bobot nonkarkas dan bobot badan dikalikan seratus . Persentase bagian-bagian nonkarkas adalah perbandingan bobot bagian nonkarkas dengan bobot nonkarkas dikalikan seratus persen. Analisis Data Hasil analisis data produksi karkas dan komponen karkas diuraikan secara deskriptif Hasil dan Pembahasan Produksi Karkas dan Daging Acerodon celebensis di Lamaya dan Kolono Rataan bobot badan, bobot karkas, bobot nonkarkas, bobot tulang, bobot daging, bobot lemak, dan bobot kulit dari A. celebensis di dua lokasi disajikan pada Gambar 15, sedangkan jumlah sampel, standar deviasi, dan bobot maksimum dan minimum dapat dilihat pada Lampiran 6. Rataan bobot badan A. celebensis dari Kolono lebih tinggi 31.75 g dari A. celebensis yang berasal dari Lamaya, dengan perbedaan bobot karkas sebesar 30.40 g, bobot tulang 2.16 g, bobot daging 14.49 g, bobot lemak 15.38 g, dan kulit 5.48 g. AcM : A. celebensis dari Lamaya, Gorontalo, AcK : A. celebensis dari Kolono, Sulawesi Tengah, Bb : bobot badan, Bk: bobot karkas, BnK : bobot rangga dada dan rongga perut, Bd : bobot daging, Bt: bobot tulang, Bl : bobot lemak, Bk : bobot kulit dan lemak di bawah kulit Gambar 15 Rataan bobot badan Bb, bobot karkas Bk, bobot nonkarkas Bnk, dan bobot komponen karkas Bd, Bt, Bl dan BK A. celebensis dari Lamaya dan Kolono. Rataan bobot badan A. celebensis di Lamaya adalah 354.14 g dengan produksi karkas sebesar 51.98 dan produksi nonkarkas 18.28. Berdasarkan pada bobot karkas, maka produksi tulang A. celebensis di Lamaya adalah 21.43, produksi daging 56.92, produksi lemak 2.03, dan kulit 15.54 , sehingga perbandingan daging dan tulang meat bone ratio adalah 3.6:1. Bb Bk BnK Bd Bt Bl Bk AcM 354.14 184.14

64.03 103.99

39.23 3.67

29.07 ACK

385.94 215.47

64.03 118.48

41.36 19.06

34.55 50

100 150 200 250 300 350 400 450 S atu an g ra m Variabel Pengukuran