Inti Sawit TINJAUAN PUSTAKA

2. Virescens, Warna kulit hijau saat masih muda dan berubah menjadi jingga kemerahan jika sudah tuamasak, namun masih meninggalkan sisa-sisa warna hijau. 3. Albescens, Warna kulit keputih-putihan saat masih muda dan berubah menjadi kekuning-kuningan jika sudah tuamasak. Diantara ketiga varietas di atas, Nirescens paling banyak dibudidayakan. Virescens dan Albescens jarang dijumpai dilapangan, umumnya hanya digunakan sebagai bahan penelitian oleh lembaga – lembaga penelitian.

2.2.3 Varietas unggul

Pada saat ini, telah dikenal beberapa varietas unggul kelapa sawit yang dianjurkan untuk ditanam diperkebunan. Varietas – varietas unggul tersebut dihasilkan melalui hibridisasi atau persilangan buatan antara varietas Dura sebagai induk betina dengan varietas Psifera sebagai induk jantan. Terbukti dari hasil pengujian yang dilakukan selama bertahun – tahun, bahwa varietas – varietas tersebut mempunyai kualitas dan kuantitas yang lebih baik dibandingkan varietas lainnya. Tim Penulis,2000

2.3 Inti Sawit

Inti sawit merupakan hasil olahan dari biji sawit yang telah dipecah menjadi cangkang dan inti, cangkang sawit digunakan sebagai bahan bakar ketel uap, arang, pengeras jalan dan lain-lain. Sedangkan inti sawit diolah kembali menjadi minyak inti sawit Palm Kernel Oil. Proses pengolahan inti sawit menjadi minyak inti sawit tidak terlalu rumit bila dibandingkan dengan proses pengolahan buah sawit. Bentuk inti sawit bulat padat atau agak gepeng berwarna cokelat hitam. Inti sawit mengandung lemak, protein, serat dan air. Pada pemakaiannya lemak yang terkandung didalamnya disebut Universitas Sumatera Utara minyak inti sawit dan ampas atau bungkilnya yang kaya protein digunakan sebagai bahan makanan ternak. Kadar minyak dalam inti kering adalah 44 – 53. Mangoensoekardjo.S., 2003 Tabel 2.3.1 Komposisi Inti Sawit Sumber: Ketaren 1986 2.4 Minyak Inti Sawit PKO dan Bungkil Inti Kelapa Sawit PKM Minyak kelapa sawit dapat dihasilkan dari inti sawit yang dinamakan minyak inti sawit Palm Kernel Oil dan sebagai hasil sampingannya adalah bungkil inti kelapa sawit Palm Kernel Meal atau Pellet. Bangkil inti kelapa sawit adalah inti kelapa sawit yang telah mengalami proses ekstraksi dan pengeringan, sedangkan pellet adalah bubuk yang telah dicetak kecil – kecil yang berbentuk bulat panjang dengan diameter kurang lebih 8 mm. Ketaren,1986 Selain minyak sawit mentah CPO, minyak kelapa sawit dapat dihasilkan dari inti kelapa sawit yang dinamakan minyak inti kelapa sawit palm kernel oilPKO dan sebagai hasil samping ialah bungkil inti kelapa sawit palm kernel mealPKM. Minyak inti sawit memiliki rasa dan bau yang khas. Minyak mentahnya mudah sekali menjadi tengik bila dibandingkan dengan minyak yang telah dimurnikan. Titik lebur dari minyak inti sawit adalah berkisar antara 25 C – 30 C. Sitinjak K, 1983. Komponen Jumlah Minyak Air Protein Selulosa Abu 47 – 52 6 – 8 7,5 – 9,0 5 2 Universitas Sumatera Utara Minyak inti sawit merupakan trigliserida campuran, yang berarti bahwa gugus asam lemak yang terikat dalam trigliserida – trigliserida yang dikandung lemak ini jenisnya lebih dari satu. Jenis asam lemaknya meliputi C6 asam kaproat sampai C18 jenuh asam stearat dan C18 tak jenuh asam oleat dan asam linoleat. Winarno,FG., 1991 Bungkil inti kelapa sawit PKM adalah ampas yang berasal dari sisa produksi kernel. PKM dapat digunakan sebagai pakan ternak. Selain itu, PKM juga diekspor ke pasar Asia , Australia maupun Eropa. Biasanya permintaan pasar Asia memilki kriteria suhu diatas 50 – 60 C , tetapi untuk permintaan pasar eropa suhu diatur 50 C. Faktor – faktor yang mempengaruhi mutu dari PKO adalah air , Free Fatty Acid, warna, bilangan iodide. Semua faktor – faktor ini perlu di analisis untuk mengetahui mutu dari minyak inti kelapa sawit tersebut. Minyak sawit yang baik yaitu yang berkadar asam lemak bebas yang rendah dan berwarna kuning terang serta muda dipucatkan.

2.5 Pengamanan Bahan Produksi