Berdasarkan Tebal Tipisnya Tempurung Berdasark

2.2.1 Berdasarkan Tebal Tipisnya Tempurung

Berdasarkan tebal tipisnya tempurung, kelapa sawit dibedakan menjadi lima varietas utama, yaitu : a. Varietas Dura Tempurung cukup tebal 2 – 8 mm, daging buah tipis. Persentase daging buah terhadap buah 35 – 50 , inti buah kernel besar, tetapi kandungan minyaknya rendah. Dalam berbagai persilangan untuk menghasilkan varietas baru, varietas Dura selalu dijadikan sebagai tanaman betina ibu oleh pusat – pusat penelitian. b. Varietas Psifera Tempurung sangat tipis, bahkan hampir tidak ada. Daging buah tebal, inti buah sangat kecil. Kandungan minyak pada inti rendah, karena ukuran kernelnya sangat kecil. Dalam persilangan untuk menghasilkan varietas baru, varietas Psifera dijadikan sebagai tanaman pejantan bapak atau sebagai penghasil tepung sari. c. Varietas Tenera Merupakan persilangan antara varietas Dura D dan Psifera P sehingga sifat – sifat morfologi dan anatomi varietas ini DxP merupakan perpaduan antara kedua sifat induknya. Tebal tempurung varietas Tenera adalah 0,5 - 4,0 mm, persentase daging buah terhadap buah 18 – 23 , dan kandungan minyak inti 5. d. Macrocarya Tempurung sangat tebal, sekitar 5 mm, sedang daging buah nya sangat tipis sekali. Universitas Sumatera Utara Perbedaan ketebalan daging buah kelapa sawit menyebabkan perbedaan persentase atau rendemen minyak yang dikandungnya. Rendemen minyak tertinggi terdapat pada varietas Tenera yaitu 22 – 24 , sedangkan pada varietas Dura antara 16 – 18 . Jenis kelapa sawit yang diusahakan tentu saja yang mengandung rendemen minyak tinggi sebab minyak sawit merupakan hasil olahan yang utama. Sehingga tidak mengherankan jika lebih banyak perkebunan yang menanam kelapa sawit dari varietas Tenera. Tabel 2.2.1.1 Beda Tebal Tempurung dari Tipe Kelapa Sawit Sumber : Ketaren 1986

2.2.2 Berdasark

an Warna Kulit Buah Pembagian varietas berdasarkan warna kulit buah, terdapat tiga varietas kelapa sawit, yaitu sebagai berikut : 1. Nigrescens, Warna kulit buah kehitaman saat masih muda dan berubah menjadi jingga kemerahan jika sudah tuamasak. Tipe Tebal tempurung mm Macrocarya Tebal sekali : 5 Dura Tebal : 3 – 5 Tenera Sedang : 2 – 3 Pisifera Tipis Universitas Sumatera Utara 2. Virescens, Warna kulit hijau saat masih muda dan berubah menjadi jingga kemerahan jika sudah tuamasak, namun masih meninggalkan sisa-sisa warna hijau. 3. Albescens, Warna kulit keputih-putihan saat masih muda dan berubah menjadi kekuning-kuningan jika sudah tuamasak. Diantara ketiga varietas di atas, Nirescens paling banyak dibudidayakan. Virescens dan Albescens jarang dijumpai dilapangan, umumnya hanya digunakan sebagai bahan penelitian oleh lembaga – lembaga penelitian.

2.2.3 Varietas unggul